Pernikahan Rahasiaku

Tiba-tiba datanglah Rakha dengan mengendarai mobil Merchy nya dia memakai pakaian baju kaos berwarna coklat dengan dipaduka jaket kulit berwarna hitam yang menambah kekerenannya menjadi 100%.

"Akhirnya,yang ditunggu-tunggu datang juga." Ujar prasetyo.

"Kenapa harus pake acara ngejemput segala sih! Gue pikir nanti bakal saling tunggu di boutiq aja!" gerutu Ayla.

Rakha pun datang dan langsung salim kepada orangtua Ayla. Dan dirasa yang dijemput sudah siap,dia langsung pamit kepada mereka untuk membawa Ayla feeting baju ke boutiq andalan mereka.

"Ma...paa aku pergi dulu." pamit Ayla.

"Hati-hati ya nak,pulangnya jangan kesorean ya !" Ucap Dewi Ayu.

"Iya tante,setelah feeting kita langsung pulang ." jawab Rakha.

Ayla pun membuka pintu belakang,yang tadinya Rakha pikir Ayla akan duduk dikursi depan,harus lebih bersabar menghadapi sifatnya yang masih kekanak-kanakan.

"Gak duduk di depan?"tanya Rakha basa-basi.

"Gak!" jawab Ayla singkat.

Selama diperjalanan,tidak ada komunikasi satupun dari mereka, Ayla hanya sibuk dengan memainkan handphonenya sementara Rakha sedang fokus mengemudi. Sampailah mereka di Boutiq Lisa. Butik ini adalah butiq ternama yang selalu dipakai oleh Para artis dan orang-orang kaya. Satu gaun pun Harganya mencapai 200 juta . Kalau kita orang biasa mungkin harga segitu kebeli rumah satu aja sudah bersyukur.

Mereka disambut oleh para pelayan yang ramah dan langsung masuk kedalam boutiq tersebut. Ayla melihat - lihat Gaun yang cantik dipajang dipatung.

Siapa yang tak mengenal Rakha samudra Wijaya seorang pembisnis muda kaya raya yang sukses diusia mudanya datang mengunjungi Boutiq nya. Mereka disambut langsung oleh pemilik buoutiq Lisa.

"Pak Rakha...silahkan mau pesan gaun apa?"tanya pemilik boutiq tersebut dengan ramah.

"Saya mau gaun pernikahan yang terbaik disini." Ucap Rakha.

"Baik,untuk siapa bapak akan feeting baju?" tanya pemilik toko.

"Untuk saya dan calon istri saya." jawabnya tanpa ragu.

Ayla pun menatap lekat kearah Rakha karena dengan jelasnya dia berkata seperti itu dihadapan orang lain.

"Baiklah pak Rakha,nona cantik ini dengan nama siapa?"tanyanya lagi.

"Ayla ." jawabnya singkat.

"Kalau begitu,saya akan mengeluarkan gaun terbaik kami yang terbaru.Pelayan.. berikan pak Rakha dan bu Ayla gaun terbaik kita." Ucap lisa.

"Baik bu.." jawab para pelayan itu.

"Ayo silahkan duduk dulu pak Rakha,bu Ayla." Kata Lisa.

Ayla pun duduk di kursi sofa yang berjauhan dengan Rakha. Meskipun mereka akan menikah tetapi masih saling cuek.

Lisa pun membawa beberapa gaun pengantin dan memperlihatkan kepada mereka.

"Silahkan bu Ayla,,,ini semua gaun terbaik kami." Ujar Lisa.

Ayla pun memilih gaun yang akan dipakainya nanti. Ia memilih gaun yang simple namun elegant."

"Wahh..ini sangat cocok sekali,pass untuk dipakai di tubuh anda." puji Lisa.

"Terima kasih." jawab Ayla.

"Mari bu,saya antar untuk keruang ganti." Ucap Salah seorang pelayan.

Ayla pun mengikuti pelayan tersebut untuk mencoba gaun yang dipilihnya.

Sementara Rakha memilih jas yang akan dipakai untuk pernikahnnya. Meskipun pakaian pengantin pria itu simple hanya memakai jas bwrwarna hitam,tetapi harus dipersiapkan dengan baik untuk acara paling penting dalam hidupnya.

Setelah 15 menit menunggu,akhirnya Ayla keluar dengan memakai gaun pilihannya. Rakha pun melihat dia dengan kagum dan terpesona.

"Bagaimana ? Bagus gak?" Tanya Ayla.

Rakha pun sampai gak fokus ditanya oleh Ayla karena saking cantiknya dia memakai gaun itu.

"Hey,,!" teriak Ayla yang membuyarkan lamunan Rakha.

" Malah ngelamun sih? " Ujar Ayla.

"Bagus kok,saya suka." ucapnya.

Ayla pun tersenyum mendengar hal tersebut. Selanjutnya Rakha pun mencoba jas yang sudah dipilihnya dan segera mengganti baju. Hanya membutuhkan waktu 5 menit Rakha mengganti bajunya. Dia keluar dengan memakai setelan jas hitam dan dasi kupu-kupu berwarna merah.

"Waww pasangan yang serasi!" Puji pemilik boutiq.

Salah seorang pelayan pun berinisiatif memfoto ke 2 pasangan ini.

"Ayok pa,silahkan lebih dekat dengan mbaknya." Kata salah seorang Pelayan.

"Apaan sih mba,gak usah difoto!" Ucap Ayla yang terlihat malu bak kepiting rebus.

"Ayok mba,foto kami berdua." Perintah Rakha.

Ayla pun hanya bisa diam dan memasang muka senyum terpaksa.

"Udah mbak,saya mau ganti baju lagi." kata Ayla sambil berlalu pergi menuju ruang ganti.

"Mbak,nanti foto tersebut kirim ke saya."Ujar Rakha setelah Ayla pergi.

Setelah selesai membayar semuanya,mereka langsung pergi dan masuk kedalam mobil.

Dengan sigap Rakha membukakan pintu depan. Ayla pun ingin duduk dibelakang.

"Sekarang kamu duduk di depan, Memang saya supir pribadi kamu?!" Ucap Rakha.

"Kalau begitu saya mending naik taxi aja!" Ucap Ayla.

"Jangan kayak anak kecil Ayla,kamu sudah dewasa."

"Lagian kalau bapak gak ikhlas nganterin saya mending saya naik Taxi." ujarnya.

"Apa susahnya sih nurut,saya gak suruh kamu jalan nyampe rumah kan?" Ucap Rakha sambil menghela nafas, kesabarannya benar-benar sudah diuji.

Ayla pun akhirnya mau duduk di depan setelah banyak drama.

" Oh ya,sekalian kita beli cincin pernikahan kamu bisa memilih mana yang kamu suka." kata Rakha sambil memulai pembicaraan.

"Terserah bapak deh! Saya cukup terima beres aja." jawab Ayla dengan singkat padat dan jelas.

Sampailah mereka disebuah Mall terbesar di Jakarta. Sebelum keluar,Ayla memakai masker terlebih dahulu supaya tidak ada orang yang bisa mengenalinya. Apalagi yang ketemu adalah teman sekolahnya.bisa-bisa dia dijadikan bahan gosipan satu sekolah karena jalan sama Seorang Guru.

Tidak lupa dia juga memakai kacamata hitam. Agar dirinya tidak bisa dikenali oleh orang lain. Untung saja dia persiapan membawa masker dan kacamata. Kalau enggak bisa-bisa dia ketahuan oleh orang lain.

Mereka berdua naik lift menuju lantai 3 dimana disana adalah tempat fashion dan perhiasan. Rakha mampir disebuah toko perhiasan yang terdapat banyak berlian yang mewah dengan harga yang fantastis.

"Mba,saya mau beli cincin pernikahan." Ujar Rakha kepada para Pelayan toko.

"Baik pak,,," jawab Salah seorang Pelayan.

Lalu pelayan itu membawa beberapa kotak cincin berlian dan diperlihatkan kepada Ayla dan Rakha.

Ayla pun disuruh memilih cincin berlian tersebut.

"Semuanya bagus ... Aku bingung mau pilih yang mana." Ucap Ayla.

Rakha pun membantunya memilihkan Cincin yang cocok untuk Ayla. Dan dia menemukan salah satu Cincin yang bermotif sederhana namun elegant.

"Mbak,coba lihat yang itu." sambil menunjukkan barang itu kepada pelayan.

" Ayla sini tangan kamu,biar saya pasangkan apakah pas dijari kamu atau tidak."

"Biar saya sendiri aja yang pasangkan pak." Tawar Ayla.

Rakha pun memberikan cincin itu kepada Ayla dan ternyata sangat pass dan bagus dijari manis Ayla.

"Kamu suka?" tanya Rakha.

"Iya, saya suka." jawabnya dengan penuh bahagia seperti anak kecil yang dibelikan permen oleh orangtuanya.

"Mba,saya pilih yang ini. Tolong bungkus ya." kata Rakha.

"Baik pak.." Jawab salah seorang pelayan.

Sembari mengemasi cincin berlian,Rakha mengeluarkan Kartu ATM nya dari dalam dompet.

" Jadi total harganya 595.206.000 dan di bulatkan menjadi 500.000.000 Rupiah."

"Ini kartu ATM nya ." ucap Rakha sambil memberikan kartunya.

"Waww..gila..cincin couple aja nyampe setengah milyar!" ujar Ayla yang melongo melihat harganya.

Meskipun ia kaya,tetapi kalau memberi barang gak nyampe ratusan juta kalau gak bersama orangtuanya.

"Bener-bener nih Guru ya,gak takut uangnya habis apa? Tajir banget sih satu barang aja harganya gak kaleng-kaleng." celetuk Ayla yang mungkin bisa didengar oleh Rakha.

Rakha hanya bisa senyum melihat tingkah konyol Ayla.

Setelah pembayarannya selesai, Rakha langsung mengantar Ayla pulang ke rumah. Selesai mengantar pulang, Rakha pamit pergi karena ada keperluan mendadak.