NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Kembalinya Sang Pewaris (Gleen Fernando)

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: DF_14

Gleen Fernando, sosok pria yang selalu terlihat ceria, padahal hatinya menyimpan banyak luka. Dari kecil, dia tak pernah mendapatkan kebahagiaan, karena dia adalah korban penculikan saat dirinya masih bayi. Sehingga dia dikira telah mati.

Setelah dewasa, dia tumbuh sebagai seorang penipu ulung, memanfaatkan ketampanannya untuk mendapatkan uang dengan cara menipu para korban. Kemudian dia bergabung dengan seorang detektif dalam mengungkapkan banyak kasus.

Sebuah insiden saat dirinya dalam melakukan sebuah penyamaran, membuat dia akhirnya bertemu dengan keluarganya yang sesungguhnya.

Siapa sangka dia ternyata adalah seorang pewaris yang telah kembali, dia pasti akan menghancurkan siapapun yang telah terlibat ke dalam peristiwa penculikan atas dirinya dan juga pembunuhan terhadap ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Sekarang Gleen paham mengapa Felicia ingin melaporkannya pada polisi, karena mungkin saja Felicia tahu dia telah mencuri sebuah file data di kantor utama Gerrard Group.

Gleen sama sekali tidak menyangka sekarang ini dia telah berurusan dengan seorang CEO muda di perusahaan raksasa itu.

Gleen harus menjelaskan kepada Felicia bahwa dia tidak mencuri data penting, tapi dia hanya mencuri data tentang salah satu karyawan tertinggi di perusahaan itu.

"Aku rasa kamu cukup mengenal wakil direktur di Gerrad Group?"

Felicia mengerutkan keningnya, untuk apa Gleen bertanya tentang Robert kepadanya.

Namun, Gleen mendengar suara langkah orang-orang yang sedang berlarian menuju kamar, tidak salah lagi pasti mereka polisi yang telah di hubungi oleh Felicia waktu di balkon tadi.

Gleen harus melarikan diri, kebetulan letak kamar hotel yang mereka sewa berada di lantai dua, sehingga Gleen memiliki kesempatan untuk melarikan diri.

Gleen segera melompat dari lantai dua, menggunakan kedua telapak kakinya untuk mendarat dan menggulingkan badannya, Gleen pun segera berlari dari sana.

Tapi sayangnya ketika dia berdiri, dia baru menyadari kalau ternyata dia telah di kepung oleh sepuluh orang polisi. Dan semua polisi yang ada disana telah mengarahkan pistol padanya, membuat Gleen tak bisa berkutik.

"Ah sial!" Gleen mengumpat, kemudian dia menengadah ke arah balkon.

Gleen melihat Felicia menyeringai licik dan mengacungkan jempol ke bawah, sebuah pertanda dia sedang meledek pada pria itu, bahwa Gleen telah kalah, dan dibelakangnya ada empat orang polisi yang mungkin baru masuk ke dalam kamar, rupanya polisi sudah mengepung area hotel sana.

...****************...

"Cepat masuk kamu!" suruh seorang sipir kepada Gleen, mungkin karena merasa bosan, Gleen sudah lima kali keluar masuk penjara atas kasus penipuan.

Karena Gleen sudah terbiasa dengan suasana di dalam penjara, dia pun masuk dengan santai ke dalam sel tahanan sambil bersiul. Biasanya dia paling lama hanya satu tahun di penjara.

Dulu dia di penjara karena para wanita yang dia tolak tidak terima ditolak cintanya oleh Gleen, padahal mereka sudah memberikan banyak uang untuk Gleen. Sehingga mereka melaporkan Gleen ke kantor polisi atas tuduhan penipuan ataupun pemerasan.

Cinta ditolak, polisi bertindak. Begitulah kata yang pantas antara Gleen dan para wanita yang ditolak cintanya.

Bukannya Gleen punya banyak uang? Mengapa dia hidup miskin? Gleen menggunakan uang tersebut untuk biayai kuliah, karena biaya kuliah di ibu kota tentunya tidaklah murah.

Ternyata di jeruji yang sama, telah ada dua orang pria yang sudah ditahan lebih awal darinya. Yang satu sedang duduk dengan mukanya ditekuk, sepertinya pria itu sedikit patah hati. Dan yang satu lagi sedang sibuk menulis sesuatu di dinding, seperti sebuah rumus, entah rumus apa itu.

"Mas, lagi buat rumus apa itu?" Gleen berusaha mengakrabkan diri dengan salah satu narapidana yang ada disana.

"Ini rumus bahan-bahan untuk membuat bom." jawab pria itu dengan santai.

Hal tersebut membuat Gleen terkejut, "Mas ter-oris ya?"

"Panggil aku Danu, aku bukan ter-oris. Hanya saja aku dulu pernah bergabung dengan sekelompok mafia dan aku juga seorang hacker." bisik Danu, karena takut polisi tahu bahwa dia memiliki kejahatan yang lain selain dari membobol keuangan perusahaan.

"Wah, hebat!" Gleen mengacungkan jempolnya pada Danu.

Kemudian Gleen memperhatikan narapidana yang satu lagi, pria itu bernama Alvaro. "Terus kenapa pria itu kelihatannya sedih sekali?"

"Gak tau, mungkin dia lagi patah hati. Selama ini dia sulit untuk diajak bicara." jawab Danu. Kemudian Danu meneruskan perkataannya. "Tapi kayanya dia cocok jadi seorang detektif, soalnya dulu pernah ada kasus penculikan anak, dia bisa menebak siapa orang yang menculik anak itu."

Walaupun polisi tidak mendengarkan pendapat dari detektif gadungan itu, tapi ternyata tebakannya memang benar, yang menculik sang anak adalah ibunya sendiri yang bersekongkol dengan selingkuhannya, untuk memeras uang sang suami. (Kasus ini tidak ada di cerita Detektif Al, kasus ini terjadi sebelumnya kasus potongan satu tangan.)

Gleen terperangah mendengarkan, dia rasa akan sempurna jika dia bisa membuat sebuah tim yang solid, tapi dia tidak yakin apa mereka mau menerima keahliannya itu, yaitu sebagai penipu ulung. Sementara mereka seorang hacker dan detektif.

...****************...

Terlihat Felicia yang sedang duduk di samping brankar tempat Arsen terbaring koma, dia menatap dengan sendu wajah yang ayah.

"Papa harus bangun. Aku mohon!" lirih Felicia.

Bagi Felicia, Arsen adalah sosok seorang ayah yang sangat baik. Walaupun dia terlihat sangat keras dan tegas, tapi dia begitu perhatian dan selalu menjadi garda terdepan dalam melindungi Felicia.

Sebenarnya Felicia masih sangat terpukul atas kehilangan sang ibu, tapi dia tidak boleh terlihat lemah, banyak sekali orang-orang yang ingin menjatuhkannya dan mengincar perusahaannya, walaupun dia belum tahu siapa saja musuh sang ayah. Sehingga Felicia harus menjadi wanita yang kuat di depan semua orang.

Felicia pun berdiri, dia berjalan ke arah sudut kamar, membuka jendela kamar tersebut. Felicia menghirup dalam-dalam udara segar di pagi hari itu.

Entah mengapa tiba-tiba saja dia menjadi kepikiran dengan seorang penipu bernama Gleen itu, mengapa kemarin Gleen bertanya tentang sang calon mertua kepadanya?

"Mengapa pria itu bertanya tentang Om Robert kepadaku?"

1
Desy Ariyanti
Luar biasa
Vea Love
/Heart/
Dwi Oktaviani
reaksi alami.. naluri anak dan ibu yah...
Dwi Oktaviani
Luar biasa
Dwi Oktaviani
Lumayan
Irwandy 16
bagus sekali ceritanya
Datu Zahra
top
Irwandy 16
seru jln ceritanya dan juga menarik ada sedihnya juga
RORO RATIH
Luar biasa
Ignatius Sumardi
Sinmong toto..
Ignatius Sumardi
Kecewa
Ignatius Sumardi
Buruk
Ignatius Sumardi
Bagus, bahasanya lugas.....
Arie Chrisdiana
jgn bodoh kmu Felicia masak seorang CEO yg paling tdk punya pendidikan tinggi bisa dibodohi dg begitu mudahnya oleh org lain
Ignatius Sumardi
Tetaplah teguh pd prinsip.
Aceng Saepudin
Luar biasa
Arie Chrisdiana
ayo Thor kmu hrs bergerak cpt utk menangkap pelakunya aq sdh ndak sabar nich pingin tak becek2 jd penyetan
Endah Putra Arda
Kecewa
Endah Putra Arda
Buruk
Deni Santosa
coba kata NGGAK ganti dengan kata TIDAK /Pray/(cuma sebatas saran)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!