Ayunda Anindita, seorang gadis yatim piatu yang hidup menderita di kota Bandung. ia memiliki bibi dan sepupu yang jahat kepadanya. suatu saat ia bertemy dengan pria tampan yang kaya raya. mampu kah Ayunda hidup bahagia dengan seorang pria kaya atau justru ia hanya di jadikan asisten?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ella ayu aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
4
Sesuai rencana, Nathan dan Zaky berangkat ke Bandung pada jam 10 pagi. Mereka hanya berangkat berdua karena Zaky adalah asisten pribadi sekaligus sekretarisnya. Nathan dan Zaky berencana akan tinggal di Bandung selama 3 hari guna mengecek perkembangan perusahaan yang baru terkena masalah karena ada karyawan yang berani korupsi uang perusahaan. Saat dalam perjalanan Nathan dan Zaky selalu membicarakan soal rencana untuk memeriksa semua karyawan dan akan memberi hukuman yang pantas untuk seorang koruptor.
"Kamu sudah koordinasi dengan direktur perusahaan kalau akan ada meeting. "
"Sudah Nath, mereka sudah menyiapkan semuanya dengan matang."
"Aku ingin beli minuman soda tolong berhenti dulu di supermarket depan."
***
Ayunda sedang mendorong troli belajaannya sambil melihat - lihat daftar yang harus ia beli. Setelah dirasa semua sudah lengkap dan cukup dia segera menuju kasir dan membayar semuanya. Usai membayar ia segera keluar dari supermarket. Karena Ayunda belanja bulanan begitu banyak di sampai tidak bisa fokus menatap jalan didepan sehingga ia tidak sengaja menabrak seseorang yang berada di depannya dan membuat semua kantung plastiknya jatuh dan isinya berhamburan keluar.
"Maaf kak aku gak sengaja, jalan gak lihat- lihat jadi nabrak kakak. "
Tidak ada sahutan, membuat Ayunda mendongak ke atas untuk menatap seseorang tersebut.
Dia menatap pria itu tanpa berkedip. Melihat seorang pria dengan wajah tampan dengan tubuh tegah dan gagah, dada bidang yang tercetak dibalik hem ketat yang ia gunakan, alis tebal dengan rahang tegas dan hidung yang mancung.
Ayunda menatap tak percaya kenapa ada orang sesempurna ini dalam dunia.
Ayunda menatap dengan kagum tanpa mau menoleh ke arah lain. Hanya selalu menatap pria di depan nya dengan penuh rasa kagum. Hingga suara berat itu terdengar.
"Sampai kapan kamu akan jongkok disitu tanpa mau menggeser posisimu itu, kamu sadar tidak kalau sudah membuang buang waktu aku dengan menghalangi jalan masuk supermarket ini."
Ayunda terperanjat kaget mendengar suara berat itu. Lalu dengan ia memunguti kembali belajaan yang jatuh ke dalam plastik lagi sambil menggerutu sendiri.
"Ganteng sih ganteng tapi gaya nya tengil banget dan judes."
Mendengar gerutuan itu, Nathan kembali menyahut.
"Ngomong apa kamu tadi."tanya Nathan tegas.
"Eh enggak om.. Eh kak gak papa."gugup Ayunda takut.
"Saya permisi om, eh kak."
Setelah Ayunda berlalu pergi baru lah nathan masuk dan membeli dua kaleng minuman soda.
***
Di dalam mobil Zaky menyaksikan semua kejadian yang menimpa bisa sekaligus sahabatnya itu. Nathan memaksa ingin beli sendiri ke dalam supermarket padahal sebelumnya ia sudah menawari biar dia saja yang turun. Tapi karena alesan ingin melihat lihat siapa tau ingin membeli cemilan juga, Zaky pun membiarkan nathan masuk sendiri sedangkan dia memilih menunggu di mobil.
"Gadis itu tadi siapa bos? Terlihat cantik dan manis sekali."tanya Zaky pada sang bos.
"Apa kamu pikir saya perduli dengan gadis itu?"
Zaky tertawa lebar mendengar jawaban dari sahabatnya itu.
"Ayo lah apa kamu tidak ingin menjalin hubungan dengan seseorang? Apa tidak ada yang mampu membuatmu jatuh cinta? Dia sepertinya gadis yang baik, ramah, cantik dan yang pasti dia sangat menyukaimu."
"Omong kosong dari mana itu? Bagaimana bisa kamu menyimpulkan dia menyukai saya yang jelas - jelas baru ia tabrak tadi."
"Hei apa kamu tidak melihat bagaimana dia terpana saat melihat wajah tampan nan dingin mu itu?"
Namun Nathan hanya melengos tanpa mau menjawab lagi omongan Zaky yang tidak penting itu.
3 jam kemudian
Karena perjalanan Jakarta ke Bandung tidak macet maka Nathan dan Zaky sampai di hotel pukul 13.00 siang. Mereka memutuskan untuk segera masuk ke dalam kamar hotel untuk membersihkan diri lalu memesan makan siang baru setelah itu istirahat. Waktu kedatangan mereka di Bandung mereka gunakan untuk istirahat terlebih dahulu sambil mengecek ulang dokumen dokumen dan bukti bukti tidak korupsi di perusahaan yang dilakukan oleh karyawan bagian keuangan itu sendiri.
***
Ayunda pulang dengan wajah ceria dan tersenyum sepanjang jalan. Ia baru merasakan debaran saat melihat seorang pria. Selama ini Ayunda belum pernah yang namanya pacaran atau jatuh cinta. Bukannya tidak laku, justru banyak suka dan mengejar Ayunda saat masih sekolah dulu tapi Ayunda yang belum pernah merasakan jatuh cinta dan Ayunda memang ingin fokus dalam belajarnya. Sampai rumah Ayunda membereskan semua belajaannya dan dimasukan ke dalam kulkas, setelah selesai ia memilih masuk kamar untuk istirahat sejenak sambil memainkan ponselnya. Namun Ayunda tampak tidak fokus dengan ponselnya. Ayunda tersenyum senyum sambil membayangkan pria yang tadi bertabrakan denganya. "Siapa ya pria tadi, kenapa dia tampan sekali dan badannya sangat bagus. Apa ini yang nama nya jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi dia terlihat dingin dan jutek sekali, itu menjadi poin negatif buat pria itu."gumam Ayunda lirih.
Terdengar suara ketukan di pintu membuat Ayunda tersadar dari lamunannya. Ayunda pun bergegas turun dari ranjang dan menuju ke depan untuk membuka pintu dan melihat siapa yang bertamu. Setelah pintu dibuka terlihat seorang wanita paruh baya berdiri didepannya.
"Mbak Ayunda maaf ganggu istirahatnya, saya mau minta tolong buatkan baju untuk keluarga besar saya mbak."ucap Ibu itu yang ternyata tetangga Ayunda.
"Oh bisa bu, mari masuk dulu bu Sumini."
"Iya mbak Terima kasih. "
"Ibu mau buat baju untuk acara apa bu?"
"Itu mbak, saya mau buat baju sarimbit untuk keluarga besar saya. Karena anak saya yang pertama mau mengadakan acara aqiqah cucu saya yang pertama. Jadi saya ingin membuat baju seragam untuk keluarga besar saya."
"Oh itu untuk kapan ya bu biar saya segera buatkan dan saya ukur terlebih dahulu seluruh keluarga ibu. "
"Untuk minggu depan bisa ya mbak. Nanti sore mbak bisa datang kerumah saya kalau suami dan anak saya sudah pulang."
"Baiklah bu, nanti sore saya akan kerumah ibu "
"Kalau begitu saya pulang dulu ya mbak Ayunda, Terima kasih."
"Baik bu, sama - sama ya bu Terima kasih sudah selalu percayakan jahitan ibu dengan saya. "
***
Setelah kepergian ibu Sumini, Ayunda memilih mengecek bahan - bahan untuk menjahit dan bahan apa yang kira perlu di beli lagi. Setelah beberapa saat melihat stok kain yang ia punya. Ia harus membeli beberapa puring lagi dan kancing - kancing baju dan beberapa benang. Dia memutuskan akan pergi ke kota besok untuk membeli perlengkapan menjahit nya. Saat jam sudah menunjukan pukul 5 sore, Ayunda pergi ke dapur untuk membuat makan malamnya untuk dirinya sendiri. Meski hidup sendiri, tapi Ayunda memilih untuk memasak sendiri untuk di makannya karena lebih sehat dan hemat daripada harus beli diluar atau pesan online.