Jika aku bisa aku bisa memilih aku lebih baik hidup sederhana bersama suami dan kedua anakku.Setelah usaha yang kami jalani begitu sukses ternyata rumah tanggaku malah di uji dengan berbagai masalah bahkan aku tidak pernah menyangka suami yang begitu mencintaiku selama ini tega ingin menyingkirkan ku demi selingkuhannya.
Ikuti kisah cerita ini jangan lupa dukung dan subscribe dan tinggalkan jejak makasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 ~ Berbohong ~
Tiba-tiba saja perasaan Naura sangat sedih,dia memeluk Yuda dengan erat, dia berusaha untuk tidak menangis karena dia tidak ingin anaknya yang sudah mulai remaja itu mengetahui kalau hubungannya dengan suaminya kurang berjalan dengan baik selama ini.
"Sayang,kamu tidak bisa bicara seperti itu,papa mu masih sayang sama kalian berdua,kalau pun saat ini dia tidak ada waktu untuk kalian itu karena dia sibuk kerja untuk masa depan kalian." Ucap Naura menghibur anaknya.
Hati Naura bagai tersayat pisau saat mendengar ucapan Yuda anak pertamanya,dia mengira setelah mereka hidup berkecukupan dan banyak harta mereka akan bahagia nyatanya semua harapannya tidak sesuai suaminya telah berubah setelah mereka kaya.
Yudha hannya bisa menghela napas berat,dia sadar kalau ibunya berbohong walaupun dia masih kecil dia cukup tau kalau hubungan papa dan mamanya tidak sebaik yang mamanya bilang.
****
Empat hari kemudian mertua dan adik iparnya kembali ke rumah,mereka mengabaikan Naura yang sedang duduk santai di ruang tamu sambil memantau usaha yang dia promosikan di media sosialnya.
"Aduh...Aku sangat senang,kapan lagi ya kita bisa liburan ke sana,rasanya waktu empat hari ini sangat singkat sekali dan tiba-tiba saja kita sudah disini." Ucap Mertuanya seakan ingin memamerkan kepada Naura kalau mereka baru saja liburan.
"Iya Bu...Aku juga pengen sekali lama-lama disana."Ucap Lisa menanggapi ucapan ibunya.Naura yang begitu muak mendengar kata-kata mertua dan adik iparnya memilih pergi dari sana lalu meninggalkan mereka berdua.
"Dasar orang kampung,pasti dia iri kepada kita yang bisa menikmati hidup dengan baik." Sindir mertuanya membuat Naura semakin muak.Dia menghentikan langkahnya lalu membalikkan badan dan menatap mertua dan adik iparnya dengan tatapan sinis.
"Enak ya Bu..Jadi orang kaya,senang ya setelah Vito kaya kalian juga bisa bergaya menjadi seperti orang kaya." Ucap Naura menahan emosi dalam hati.Dadanya naik turun menahan amarah dalam hatinya.
Andai saja kedua wanita itu bukan mertua dan adik iparnya dia ingin sekali menyeret kedua wanita itu dan melemparnya keluar dari rumahnya,tapi dia masih menghargai wanita itu sebagai ibu dari suaminya yang sudah memberinya sepasang anak.
"Oohh...Tentu saja aku bahagia,karena aku juga sudah merasakan pahitnya saat menyekolahkan dia,wajar dong kalau aku menikmati kekayaan anakku,kenapa kamu keberatan karena kamu tidak di ajak liburan ke luar negri,iya kamu keberatan?" Tantang ibunya tidak mau kalah.
Kali ini Naura sangat marah,tapi dia tidak bisa melampiaskan amarahnya,dia langsung meninggalkan mertua dan adik iparnya di ruang tamu.
Sementara itu,setelah pesawat yang di tumpangi Melisa dan Vito mendarat dengan sempurna mereka keluar dari bandara lalu pergi menuju sebuah mall yang tidak jauh dari bandara karena Melisa meminta Vito untuk membawanya kesana.
"Memangnya kamu belum puas ya sayang,bukan kah selama di Turki kamu sudah belanja sepuasnya?" Tanya Vito saat mereka hampir sampai di dalam mall.
Vito memang sangat memanjakan Melisa, bahkan membeli semua apa pun yang dia minta dan itu membuat Melisa sangat bahagia dan rasa cintanya terhadap Vito semakin besar.
Saat mereka sampai di dalam mall,Melisa berlari ke toko mas yang ada di sana,dia mencari sesuatu yang dia inginkan padahal Vito sudah membelinya banyak koleksi emas.Di saat Melisa sedang asik memilih-milih,tiba-tiba sepasang suami istri datang ke toko itu,mereka terlihat sederhana dan mungkin mereka hannya orang sederhana yang ingin membeli perhiasan.
"Mbak tolong belikan kalung itu padaku," Ucap pria itu, dan istrinya tampak tersenyum manis saat pegawai toko itu membelikan kalung itu padanya.
"Selamat ulang tahun sayang,hannya ini yang bisa mas berikan padamu,semoga kebahagian selalu menghampiri rumah tangga kita." Ucap pria itu lalu memasangkan kalung itu kepada istrinya setelah itu mereka meninggalkan toko setelah membayar kalung pemberiannya.
Seketika Vito teringat dengan istrinya yang kebetulan hari ini juga sedang ulang tahun,dia sedikit merasa bersalah atas sikapnya yang memang sudah tidak mencintai istrinya itu lagi dan cinta benar-benar hilang dari hatinya untuk istrinya.
Mengingat hubungan mereka yang semakin tidak baik,akhirnya Vito memutuskan untuk membeli kalung untuk istrinya setidaknya agar wanita itu kembali luluh kepadanya dan tidak mengancamnya selalu.
"Sayang kamu beli kalung untukku? aku tidak menyukainya itu terlalu sederhana aku tidak suka." Ucap Melisa penuh percaya diri.
"Tidak sayang,mana mungkin aku membeli kalung seperti ini untukmu,aku membeli kalung ini untuk Naura karena hari ini dia ulang tahun." Jawab Vito lalu membayar kalung itu dan memasukkannya ke dalam saku celananya.
Melisa yang mendengar itu,wajahnya langsung berubah,dia tidak suka saat Vito mengingat hari-hari besar istrinya dan bahkan membelinya hadiah.
" Aku tidak belanja lagi,mood ku sudah rusak." Ucap Melisa lalu mengembalikan gelang yang tadi sempat dipilihnya,lalu meninggalkan Vito yang sedikit bingung karena tiba-tiba dia marah.
"Sayang!! ada apa? kamu marah?" Tanyanya sambil mengikutinya dari belakang bahkan menarik tangannya.
"Tidak..."
"Kamu marah...Kenapa sih,kamu marah karena aku membeli kalung untuk Naura?" Melisa terus berjalan hingga akhirnya mereka sampai di depan mobilnya.
Vito membuka pintu mobil,lalu Melisa masuk,dan dia juga mengikuti Melisa masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan Mall.
"Sayang kamu kenapa?"
" Aku tidak papa,aku hannya pengen tidur saja,aku capek." Jawab Melisa lalu dia menyandarkan kepalanya dan pura-pura tidur agar Vito tidak mengajaknya bicara.
Melisa sangat kesal saat kekasih hatinya masih peduli dan mengingat hari istimewa istrinya,dia sangat cemburu rasanya,tidak terima kalau Vito masih memberikan yang terbaik untuk istrinya karena dia ingin menguasia Vito dan seluruh hartanya.
" Kapan sih kamu akan menikahi aku mas? apa kamu akan menjadikan aku sebagai simpanan selamanya,aku sudah bosan mas,setiap malas tidur sendiri,aku ingin bersama mu setiap malam dan memiliki mu seutuhnya,kapan kamu menceraikan istrimu?" Tiba-tiba Melisa membuka matanya lalu menoleh ke arah Vito dan menanyakan sesuatu yang selalu membuat Vito malas.
Mendengar pertanyaan Melisa Vito hannya bisa menarik napas berat,pertanyaan itu sudah dia dengar ribuan kali dan rasanya dia cukup muak.
"Mel,kamu bisa sabar menungguku tidak? aku sudah menuruti semua keinginan mu,tetapi kenapa kamu selalu memaksaku untuk melakukan sesuatu yang belum bisa ku kabulkan?" Jawab Melisa dengan nada mulai meninggi membuat Melisa sedikit takut.
Vito beberapa kali memukul stang mobilnya untuk melampiaskan rasa kesal di hatinya terhadap Melisa selingkuhannya.
🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺
udah tau suaminya pake uang gak jelas juga bukan di ambil tabungan nya atau di umpetin msh jaa di biarin..
masak gak peka suami selingkuh 😡