NovelToon NovelToon
The Dead CINDERELLA

The Dead CINDERELLA

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Ibu Tiri
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

Sierra Leona, adalah gadis yang sepanjang hidupnya selalu berusaha menjadi seorang putri yang baik bagi keluarganya, terutama sang ayah. Tetapi apapun yang ia lakukan, akan selalu salah dimata sang ayah.

Gadis cantik, baik hati, dan penurut itu.. Selalu di kucilkan oleh ayahnya, tidak hanya di kucilkan, ia bahkan sering kali menerima tamparan apabila sang ayah merasa Sierra membuat kesalahan, dan itu atas hasutan ibu tirinya.

Pada usia 5 tahun, ibunya meninggal dunia karena menyelamatkan nyawa Sierra kecil yang hampir tertabrak. Dan sang ayah menyebut Sierra sebagai pembunuh sejak saat itu.

Sierra tumbuh besar tanpa kasih sayang sang ayah, ayahnya tidak pernah sedikitpun menaruh rasa kasihan kepadanya, bahkan hingga di detik terakhir hidup Sierra. Sierra di jatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan pada adik tirinya. Ternyata Tuhan berbaik hati kepadanya, Sierra terlahir kembali dan membalaskan dendamnya dan membalik keadaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 9. Menghajar paman preman.

Sierra masuk kedalam tenda penjual Seafood itu, tiba tiba ia terbengong. Di dalam tenda itu rupanya banyak preman yang juga sedang makan. Tetapi Sierra yang lapar tak memperdulikan tampang sangar mereka, dengan santai Sierra duduk di meja yang tersedia.

" Paman, ikan bakar satu, pakai nasi ekstra sambal." Ucap Sierra.

" Baik.." Sahut pria penjual seafood itu.

Para preman disana menatap Sierra dengan tatapan lain lain, ada lima preman berada tepat di belakang Sierra saat ini.

" Silahkan nak, dinikmati." Ucap penjual Seafood itu dengan sedikit ketakutan.

' Apakah hanya perasaan ku.? Atau paman ini memang sedang ketakutan?' Batin Sierra bermonolog.

" Paman, apakah anda sendirian.?" Ucap Sierra.

" Ah.. Iya nak, anak paman sedang sakit, jadi paman sendirian." Ucap pria itu.

" Hmmm.. " Sahut Sierra manggut manggut.

Sierra menikmati suapan demi suapan hidangan di hadapan nya saat ini. Gerakan makan Sierra sengaja di perlanbat, entah apa yang sedang Sierra rencanakan.

" Hei adik kecil, ini sudah hampir pagi mengapa kau berkeliaran dijalan.?" Ucap salah satu preman menghampiri Sierra.

Sierra tidak menjawabnya, tetapi tatapan nya lurus kearah preman itu.

" Anak kecil, jika kamu masih mau bersngkat ke sekolah besok, cepat pulang." Ucap preman lain nya .

' Sial, apa aku di anggap anak kecil.?' Batin Sierra bermonolog.

" Paman, apalah kalian sedang memalak paman penjual seafood.?" Ucap Sierra berpura pura polos.

" Itu bukan urusanmu, jika sudah selesai lebih baik kamu pulang." Ucap preman itu lagi.

" Jika aku tidak mau.?" Ucap Sierra.

" Kamu jangan membuat kami menyakiti anak kecil dibawah umur." Ucap preman itu.

" Cih, lima lawan satu.. Kalian pengecut." Ucap Sierra.

BRAK.!!

" Jangan menguji kesabaran kami kau anak kecil, cepat pergi.!" Ucap preman itu.

" Kalian jangan menyakitinya, dia hanya gadis biasa. Jika kalian mau uang, saya akan berikan." Ucap pemilik kedai seafood itu.

" Paman, jangan takut. Mereka itu cuma sampah masyarakat." Ucap Sierra.

" Kau.!!"

Preman itu hendak menampar Sierra, tetapi dengan gerakan cepat Sierra menahan tangan preman itu dengan kencang.

" Lepas.!!" Ucap preman itu.

" Lepas saja jika kau bisa." Ucap Sierra.

" Aku bilang le..ARRGH.!!! "

Teriak preman itu kesakitan, Sierra mematahkan pergelangan tangan preman itu dengan sekali sentak.

" Beraninya kau.! Cepat hajar gadis ini." Ucap preman itu pada bawahan nya.

Akhirnya Sierra melawan empat anak buah preman itu, dengan gerakan cepat, Sierra menendang alat kelamin preman pertama yang maju.

" UGH.. Masa depanku.!!" Teriak pria itu.

KRAK.!

" ARRGH.. Aduh duh duh.. " Ucap preman kedua setelah Sierra menendang tulang kering kakinya.

BRAK.!!

" ARGH.. punggung ku.!! Ucap pria ketiga yang Sierra banting keatas meja makan hingga meja itu patah berantakan.

" Nah.. Satu lagi, ayo.." Ucap Sierra.

" Gadis licik, aku tidak akan mengam.. Buagh.. Aaa.. Hihi khu khopot.!!" Teriak pria itu tidak jelas.

Saat pria itu berbicara, Sierra dengan gerakan tidak terbaca meninju dagu preman itu hingga hingga gigi nya copot dan melayang satu.

" Masih mau berbuat onar.??" Ucap Sierra.

" Amphung.. Amphung.." Ucap pria yang ompong tadi.

Akhirnya empat preman itu pun lari meninggalkan si bos preman sendirian.

" Hei, anak buah tidak setia kalian.! Beraninya meninggalakan aku sendirian." Teriak bos preman itu.

" Yah... Paman sendirian. Jika begini kan seri.. paman kemari." Panggil Sierra kepada pemilik kedai seafood.

" Nak.. kamu berani sekali melawan mereka, kamu tidak apa apa.?" Ucap Pemilik kedai.

" Tidak apa apa, nah.. Sekarang kami berdua, paman preman ini hanya sendirian. Paman preman, bagaimana paman preman mau menuntaskan nya.??" Ucap Sierra.

" Ak.. Aku tidak berani." Ucap preman itu.

" Cih, beraninya keroyokan. Dengar paman preman, paman ini berjualan untuk mencari uang demi keluarganya, dan paman preman mau mengambilnya begitu saja.? Tahu tidak, karma itu berlaku. Bagaimana jika suatu hari paman preman sudah pensiun jadi preman lalu paman preman bekerja dengan pekerjaan yang lebih baik tetapi hasilnya di rebut orang lain.?"

Sierra malah berceramah panjang lebar dengan preman itu. Hingga preman itu pusing sendiri mendengarkan Sierra yang berbicara tak ada hentinya. Gadis 20 tahun itu telah membuat seorang bos preman pingsan karena terlalu pusing dengan ocehan nya.

" Eh.. Dia pingsan." Ucap Sierra.

" Nak, terimakssih banyak yah." Ucap pemilik kedai.

" Tidak masalah paman, kalau begitu aku pulang dulu paman ini aku bayar makanan nya." Ucap Sierra.

" Tidak usah nak, untuk kamu gratis." Ucap pemilik kedai.

" Benarkah.?? Terimakasih banyak paman." Ucap Sierra.

Sierra tidak menutupi sifat blak blakan nya lagi, jika dulu ia sangat pemalu maka Sierra yang sekarang sangat berani. Sierra pun pergi dari kedai seafood itu.

" Baru kali ini, melihat seorang gadis yang benar benar baik hati, ia tidak menutupi sifat aslinya. Gadis yang lucu." Gumam penjual itu.

Sierra telah sampai kembali di rumahnya, kedai seafood itu berada tak jauh dari gerbang komplek perumahan Sierra , jadi ia hanya jalan kaki pun sudah sampai.

" Aih.. Dingin sekali, apakah karena sudah hampir pagi.? Lebih baik aku tidur, siang nanti aku baru ke tempat pertunjukan harimau itu." Ucap Sierra.

Sierra pun merebahkan dirinya di lantai, ia hanya menggunakan jaket nya sebagai alas tidur, dan tas nya yang berisi pakaian sebagsi bantal. Hal seperti itu sudsh sering Sierra rasakan, jadi ia sama sekali tidak mengeluh.

Ada yang mengatakan bahwa kondisi dan situasi adalah alasan mengapa orang bisa dewasa. Mungkin benar, seperti Sierra contohnya. Dulu situasi hidupnya begitu memprihatinkan. Dengan kondisi dimana ia tidak bisa melakukan apapun. Hal hal yang dulu dialami Sierra selama 15 tahun terakir begitu memupuk Sierra menjadi gadis dewasa dalam pola pikir sebelum waktunya.

Hingga sinar mentari menyentuh wajah nya dan membuat silau matanya yang terpejam, Sierra baru terbangun dadi tidurnya.

" Aih.. Cepat sekali waktu berjalan." Ucap nya.

" Semangat Sierra, supaya kau bisa membeli semua prabotan untuk rumahmu ini." Ucap Sierra lagi.

Sierra membersihkan dirinya, beruntungnya walaupun rumah itu baru, tetapi air dan listrik nya sudah menyala. Dan itu sangat membantu Sierra.

Setelah ia siap, ia pun mencangklong tas punggung usang nya yang selalu ia bawa kemana mana. Ia menaiki angkutan umum agar lebih menghemat pengeluaran nya. Karena kartu nya telah di blokir oleh Daniel dan uang gaji nya sebagai hacker habis untuk membeli rumah nya.

Tak lama Sierra sampai di sebuah tempat hiburan, lebih tepatnya seperti kebun binatang.

" Siang pak, saya mau melamar bekerja sebagai pawang." Ucap Sierra.

" Oh, maaf nona pendaftaran sudah penuh." Ucap petugas itu.

" Aihh... kalau begitu terimakasih pak." Ucap Sierra, Sierra pun pergi dari sana.

' Dimana bisa dapat pekerjaan.' Batin nya bermonolog.

Tiba tiba ponsel nya berdering, dan ada deretan nomor tidak dikenal yang menghubungi Sierra.

' Siapa ini..' Batin Sierra bermonolog.

" Halo.." ucap Sierra.

" Sierra, ayahmu sakit.. Cepat kembali." Ucap suara perempuan yang Sierra kenali itu.

" Dia kan suamimu, kenapa malah meneleponku.?" Ucap Sierra.

Yang menghubungi Sierra adalah Julia, sang ibu tiri.

" Kamu kan putri ayahmu, kenapa kamu berubah menjadi begitu tidak berperasaan Sierra.?" Ucap Julia.

" Tidak berperasaan?? Disini siapa yang lebih tidak berperasaan? Aku atau anda nyonya Julia. Jangan pernah membicarakan tentang perasaan denganku." Ucap Sierra.

" Ayahmu mengalami serangan jantung, Jika kau masih memiliki hati, kembalilah mengunjunginya." Ucap Julia lalu panggilan itu pun berakhir.

' Apakah benar dia terkena serangan jantung? Tetapi di kehidupanku yang sebelumnya dia tidak memiliki riwayat sakit jantung.' Batin Sierra bermonolog.

Sierra menaiki bus umum sembari ia mengingat ingat kejadian di kehidupannya sebelumnya. Di kehidupan nya yang lalu ia benar benar bertunangan dengan Alden, jadi ia tidak memiliki ancang ancang apapun di kehidupan ini.

Karena dulu setelah ia bertunangan dengan Alden, hidupnya benar benar bagai boneka hidup. Apapun yang Sierra lakukan harus dibawah ijin Alden. Dan selama itu pula, Sierra tidak pernah mendapatkan kepastian tentang hubungan nya dengan Alden, mereka bertunangan, hanya bertunangan hingga Sierra mati dalam hukuman penjara.

Berbeda dengan Sierra yang sedang mengingat ingat kenangan masalalunya, di samping bus yang Sierra naiki saat ini seorang pria tengah menatap Sierra dari dalam mobilnya.

" Cantik." Ucap pria itu.

" Emm.. Tuan muda, kita akan segera memulai rapat penting, jika kita terus mengikuti bus itu maka kits akan semakin jauh dari tempat pertemuan kita dengan klien." Ucap Malvin menyadarkan Arthur.

Ya, pria yang sedari tadi memandangi Sierra dari mobilnya adalah Arthur. Arthur tidak sengaja melihat Sierra yang sedang melamun di dalam bus, ia pun meminta Malvin untuk mengikutinya.

" Hmm , kau cerewet akhir akhir ini Malvin. Apakah kau sudah menyelidiki mobil siapa yang hampir menabarak Sierra semalam?" Ucap Arthur.

Pria yang menyelamatkan Sierra semalam, adalah Arthur. Semalam Arthur dalam pengejaran bersama kelompok mafia nya, ia tengah mengejar sebuah kelompok yang diam diam sering menyerang perusahaan nya.

" Sudah tuan muda, itu adalah Alden Mikhael, mantan nona Sierra." Ucap Malvin.

" Cih, beraninya dia mencoba menyakiti Sierra ku. Malvin, beri dia pelajaran." Ucap Arthur.

" Baik tuan muda." Ucap Malvin.

" Kita ke hotel pertemuan." Ucap Arthur.

Akhirnya mobil Arthur pun melaju ke arah lain, tidak lagi mengikuti Sierra.

TO BE CONTINUED...

1
Mamath Ziad Malik
apakah paman sierra yg menybarkan.foto sisi
Mamath Ziad Malik
hamiltuh sierranya
Mamath Ziad Malik
ok
Ratna Jumillah: Terimakasih banyak udah baca karya Othor.. 🫰🏻
total 1 replies
Mamath Ziad Malik
pasti si alden ngasih racun biar sidanil mati
Mamath Ziad Malik
kayanya kaka authoor lupa sierra ada jahitan di perut ya
Mamath Ziad Malik
apa sialden oprasi apa pakay topeng wajah ya soalnya saya pwenah baca ada topeng wajah yg mirip dengan orang aslinya
Mamath Ziad Malik
benerkan lucifer itu arthuur
Mamath Ziad Malik
apa lucifer itu arthur ya
Mamath Ziad Malik
ada yg lindumgi sekrangmah dari belkang
tessa arum
Luar biasa
Anonymous
j
Ratna Fika Ajah
Luar biasa
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
kembar 3 aturan thor hehehe
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
jaitan perut aman???
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
mantap artur
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
kenapa gak dikasih gps. kalungnya kek cincinnya kek,
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
kirain mau nyesel malah aneh lagi
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
patuhhhhh
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
si Daniel gila menyesal cenah
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
bagusss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!