Bagaimana rasanya menjalani pernikahan tanpa adanya cinta? Hana terpaksa menerima tawaran seseorang untuk menjadi istri dari anaknya karena hutang-hutang sang Ayah. Reputasinya sebagai model hancur karena Ibu dan adik tirinya.
Belum lagi ketidak perawanannya yang menjadi duri tajam yang terus menerus diungkit Kenaan Atharis, suami arogan yang selalu berlaku sesuka hatinya.
Disaat Hana berharap menikah adalah jalan lepas dari derita, Kenaan justru menganggapnya bak kertas kotor yang pantas dibuang.
Bagaimana akhir kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 - Bermandikan uang
Pulang kerja, Kenaan tak langsung pulang ke rumah. Ia bersama Marvin menghadiri pesta perjamuan di salah satu hotel dekat perusahaannya. Selain di pesta itu Kenaan bisa memperluas circlenya, ia juga secara khusus mendapat undangan dari sang pemilik pesta.
"Kenapa tidak mengajak istrimu, bukankah bagus? Kamu bisa memamerkannya disini, atau menjadikannya tameng dari para wanita yang mendekatimu? Bukan malah mandi di kantor dan langsung berangkat," oceh Marvin di sepanjang perjalanan menuju hotel.
"Diamlah, kau terlalu berisik akhir-akhir ini."
"Cih!" Marvin berdecih, akan tetapi menurut. Diam sepanjang jalan, padahal ia punya satu rahasia tentang istri sahabat sekaligus boss-nya itu. Namun, melihat keacuhan Kenaan pada rumah tangganya membuat Marvin ragu. Mungkin, memang ia tak menganggap penting apapun tentang Hana Devina.
Mobil hitam mewah itu memasuki pelataran hotel XX yang menjadi tempat acara perjamuan. Bukan hanya Kenaan, beberapa pengusaha dan CEO dari berbagai perusahaan juga tampak hadir, termasuk Arka. Orang yang paling tak ingin Kenaan temui.
"Tuan Kenaan," sapa Arka saat tak sengaja berpapasan di lobi hotel. Nadanya rendah aka tetapi sorot matanya tersimpan rasa penasaran.
"Hm, ya? Apa kita saling kenal?" tanya Kenaan malas.
"Ck! Tidak usah berpura-pura. Bahkan aku hadir di pesta pernikahanmu, dan hya bukan hanya itu. Tapi, istrimu itu mantan kekasihku kalau kamu tidak lupa," ucap Arka sarkas, berusaha mengingatkan laki-laki sombong di hadapannya perihal Hana.
"Kenaan, lebih baik disaring dulu jika mau bertindak. Semua orang disini tahu perihal hubungan Hana dengan Tuan Arka." Marvin berbisik, memperingati Kenaan agar tidak sembrono.
"Aku nggak perduli, toh aku pemenangnya! Dia hanya seorang MANTAN!" tekan Kenaan melirik kesal ke arah Arka.
Arka yang mendengarnya pun menjadi geram dan kesal dengan sikap Kenaan. Ia jadi kepikiran apakah laki-laki sombong ini memperlakukan Hana dengan baik?
"Aku memang hanya mantan, tapi kami saling mencintai. Kamu bisa saja memenangkan Hana, tapi tidak dengan hatinya! Dia menyukai laki-laki yang memperlakukannya dengan sangat lembut, bukan dengan kearoganan dan kesombongan." Setelah berkata seperti itu, Arka berlalu meninggalkan Kenaan.
Kenaan mengepalkan tangannya emosi, ia melangkah tegap menuju ballroom acara tanpa mengindahkan Marvin yang terus memanggilnya.
"Ken, Kenaan... Tungguin, elah!"
"Aku mau informasi lengkap tentang Arka, kirim ke e-mailku besok. Akan aku tunjukkan akibatnya karena dia mengataiku Arogan dan sombong!" desis Kenaan.
"Ya, baiklah!"
***
Kenaan sama sekali tak bisa menikmati pesta, ia memberi selamat pada temannya lalu memilih menyendiri dari kerumunan dan minum.
Marvin kebingungan, saat ia menyapa beberapa rekan kerja perusahaan. Kenaan malah menghilang. Ia kelimpungan mencari kesana kemari dan malah menemukan Kenaan di sudut ballroom dalam keadaan mabuk.
Dengan terpaksa Marvin menuntun tubuh sahabatnya itu dan mengantarnya pulang ke rumah.
Hana menatap jam dinding, sudah hampir larut dan Kenaan belum juga pulang. Ia sedikit khawatir meskipun sikap Kenaan hari ini sangat menyebalkan.
Hana mendengar pintu terbuka, rupanya satpam rumah membuka pintu. Pandangan Hana langsung fokus pada Kenaan yang sedang mabuk.
"Emh, Hana. Bisakah membantuku menbawa Kenaan ke kamar?" tanya Marvin ragu. Setelah sekian detik terdiam memikirkan panggilan apa yang cocok untuk istri sahabatnya.
"Ah, iya." Hana dengan sigap meraih tangan Kenaan. Lalu membawa tubuh beraroma alkohol itu naik ke lantai atas, tepatnya di kamar mereka. Keadaan rumah yang sepi membuat Marvin bernapas lega, setidaknya ia tak akan melihat kemarahan Tante Marry perihal Kenaan.
"Kalau begitu aku pulang dulu, titip Kenaan."
Hana mengangguk sedangkan Marvin benar langsung pulang setelah berpamitan.
Meski berat, Hana berusaha menggeser tubuh Kenaan agar lebih nyaman lalu melepas sepatu yang masih melekat di kaki.
"Hey kau, breng sek!"
Hana tersentak, Kenaan mengumpatinya dengan mata terpejam.
"Aku suaminya Hana, kau itu apa? Hah?" Kenaan merancau tak jelas, Hana yang mendengarnya hanya bisa mengerutkan keningnya heran.
"Aku istrinya," jawab Hana meladeni Kenaan.
"Istri macam apa kamu? Yang menikah karena uang. Hah dasar ja lang, bisa-bisanya menikah denganku setelah tidur dengan laki-laki lain."
"Lalu kenapa? Kenapa kamu menyetujuinya kalau memang aku di matamu tak lebih dari seorang ja lang!"
"Hahahaha..." Kenaan terbahak, matanya terpejam, tangannya bergerak kemana-mana.
Sedikit kesadaran tersisa, ia membuka mata. Hana bersedekap dada menatapnya.
"Euhhh... Sini kamu!" bentak Kenaan.
"Aku mau tidur!" desis Hana, ia menatap Kenaan sebentar kemudian berlalu menuju sofa tempat biasanya ia tidur.
"Beraninya mengabaikanku!" geram Kenaan. Ia bangkit dengan sempoyongan menghampiri sang istri.
Hana cuek, ia memilih memejamkan mata dengan posisi tidur miring. Namun, tubuhnya melayang. Kenaan membopong kemudian menghempas tubuhnya ke atas ranjang. Dengan sigap membuka seluruh pakaiannya.
"Wanita malang," desis Kenaan kemudian mengung kung tubuh Hana.
"Kau munafik, Ken! Kau laki-laki paling breng sek di dunia ini," maki Hana saat ia kesusahan melepaskan diri dari kung kungan seorang Kenaan. Laki-laki itu memiliki tubuh kekar dan tenaga yang kuat dibading dengannya.
"Tapi kau wanita jahat, Hana! Jadi nikmati saja, aku akan membayarmu asal pelayananmu memuaskan!"
"Kau benar-benar menganggapku ja lang, Ken?" gumam Hana, air matanya menetes ke sekian kali. Terlebih saat Kenaan mencumb*nya dengan kasar.
Perih, dan itu Hanya bisa Hana tahan seorang diri.
"Kita sama-sama jahat Kenaan, bukankah dari awal aku bilang! Aku bisa mendapatkan apapun yang aku mau dan kau tak perlu lagi menyewa wanita lain!" teriak Hana.
Penyatuan penuh emosi itu membuat Kenaan seketika tersadar akan sikap kekanakannya. Bukankah dari awal kesepakatannya seperti apa yang dikatakan Hana? Lantas kenapa ia harus kecewa? Padahal itu hanya perkara kecil yang harusnya tak lagi Kenaan permasalahkan.
"Aku hanya kecewa!" suara Kenaan terdengar lebih rendah. Laki-laki itu malah menelusupkan kepalanya di dada polos Hana.
"Kecewa! Haha, kau sangat lucu bukan?"
"Aku kecewa karena kamu sudah pernah tidur dengan Arka! Kau tahu, aku selalu membayangkan tubuh polosmu saat bercinta dengan wanita lain!" aku Kenaan.
Seketika Hana mendorong tubuh Kenaan, ia menatap laki-laki itu tak mengerti.
"Arka kekasihku, dan dia berhak atas itu! Setidaknya aku hanya melakukan hal ini dengan satu orang!" Hana hendak bangkit setelah Kenaan mendapatkan kepuasannya. Ia menutupi tubuh polosnya dengan selimut, tapi tangan Kenaan mencekal pergelangan tangan Hana seolah wanita itu tak boleh berajak sedikitpun.
Akhirnya Hana memilih tinggal, ia tidur di samping Kenaan dengan tubuh polos berbalut selimut. Lebih baik beristirahat dan esok pagi-pagi sekali ia akan membersihkan diri.
***
Matahari pagi mulai tinggi, Hana terbangun dan langsung terkejut. Memegangi kepalanya, memory semalam berjejal di kepala. Hal yang membuat Hana semakin emosi tatkala uang lembaran merah berserakan di atas selimut yang membalut tubuhnya.
" Kenaan Sialan!" maki Hana.
"Nikmati napas legamu, sebelum datang penderitaanmu. Jika tujuanmu menikah denganku adalah uang? Kamu tenang saja, aku akan mengabulkannya setelah kamu menjadi istriku! Kamu akan tahu rasanya mandi dengan uang di tubuh telan jangmu!" perkataan Kenaan waktu itu terus berputar di kepala Hana layaknya kaset rusak.
Hana menutup telinganya frustasi.
BETUL KATA LO, LO HRS JGA PRASAAN KENAAN, JGN SMPE KENAAN YG SDH MULAI JDI BAIK, KMBALI JDI IBLIS KEJAM.. DN INGAT JUGA SLALU PESAN MMA MARRY....
SI ALBERT DPT SIAL DGN SELINGKUH DN MNIKAHI MELYSA
TPI GK APA2 ANAK PRTAMA NYA KGUGURAN,, KRN HSIL PERZINAHAN, DMN BENIH ARMAN BRCAMPUR ALKOHOL, DN HANA JUGA PNGARUH OBAT PRANGSANG, YG MNA MNGKIN BSA PNGARUHI TUMBUH KMBANG BAYI.. SKRG SDH SAH SUAMI ISTRI, JDI BSA BUAT KMBALI DGN HALAL..