"Kiara Cristina Albian"yang kecewa setelah memergoki calon tunangannya yang tidur bersama dengan sahabat baik nya di sebuah hotel, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak mobil yang ada di depan nya dan membuat pemilik mobil itu lumpuh.
"Ardan Ganendra"Adalah seorang CEO muda dari perusahaan Ardan grup, meminta tangung jawab Kiara yang telah membuat nya lumpuh mengantikan calon istri nya yang kabur karena tidak Sudi menikah dengan pria lumpuh seperti nya.
"Bagaimana kami bisa menebus semua kesalahan putri kami?
"Aku ingin dia menjadi istri ku."
Penasaran dengan keseruan nya? Ayo ikuti terus episode-episode novel "Terpaksa Menikahi CEO Lumpuh"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 09
Kiara terbangun dan kaget melihat dua orang maid yang datang ke gudang gelap itu.
"Nyonya jangan takut ini kami."Ucap dua maid itu mendekati Kiara.
Salah satu dari main itu menyalahkan lilin.
"kalian, apa yang kalian lakukan? Cepat lah pergi dari sini, aku baik-baik saja, jangan mencari masalah dengan nya kalian bisa kehilangan pekerjaan kalian ayo cepat pergi."Ucap Kiara khawatir akan kedua maid itu mendapat masalah karena dirinya.
"Tidak apa nyonya, tuan muda sudah tidur sekarang, izin kan kami membantu nyonya untuk mengobati luka nyonya."Ucap salah satu maid.
"Benarkah dia sudah tidur?"Tanya Kiara kepada maid itu.
"Iya nyonya, benar."Jawab sang maid yakin.
"Baik lah."Jawab Kiara lega.
Kedua maid itu pun mengobati lengan dan kaki Kiara yang penuh luka merah karena di cambuk.
"Nyonya, tahan sedikit ya ini mungkin akan perih dan sakit."Ucap maid kepada Kiara.
"Iya aku bisa menahan nya lakukan saja."Jawab Kiara pelan.
Mereka pun mengobati seluruh luka cambukan tersebut.
Sementara Kiara hanya bisa menahan rasa sakit itu dengan meringis dan sesekali menyeka air mata nya yang keluar.
Seumur hidup nya ia tidak pernah sama sekali merasakan sakit yang amat sakit seperti ini, di siksa dan di kurung di dalam gudang.
"Sudah selesai nyonya."Ucap maid itu kepada Kiara.
"Terima kasih kalian sudah berani untuk mengobati luka ku."Jawab Kiara dengan raut wajah sedih.
"Tidak apa nyonya muda, sekarang sebaiknya nyonya makan, ini kami sudah membawakan makanan untuk nyonya muda, dari datang ke sini tadi siang nyonya belum makan kah?"Tanya maid itu menyodorkan sepiring makanan dengan banyak lauk.
"Aku, aku benar sangat lapar."Jawab Kiara menatap makanan itu.
"Kalau begitu sekarang makan lah nyonya."Ucap maid A.
Karena aku malas memberikan nama kepada maid maka kalian tau lah ya kita sebut saja maid A dan main B. Oke lanjut.
"Tapi kenapa kalian benar-benar baik kepada ku?"Tanya Kiara khawatir.
"Nyonya, sebagai manusia kita harus berbuat baik, apa lagi nyonya adalah istri dari tuan muda Ardan yang dulunya adalah orang yang sangat baik."Ucap maid B kepada Kiara.
"Dia orang yang sangat baik? Bagaimana mungkin?"Tanya Kiara sambil mengunyah makanan nya.
"Benar nyonya, Dulu tuan muda Ardan itu orang yang baik dan terkenal ramah, dia juga sangat memiliki simpati yang kuat kepada orang-orang seperti kami ini,tapi sayang, setelah kecelakaan itu tuan muda berubah seratus persen menjadi orang lain seperti bukan dirinya lagi."Ucap maid A menjelaskan.
"Benarkah begitu? Mengapa dia bisa berbuah seperti itu? Apa hanya karena kecelakaan yang membuat ia lumpuh?"Tanya Kiara.
"Kalau lumpuh saja mungkin tidak membuat nya sejahat ini nyonya, tapi ada yang lebih menyakitkan,dan aku merasa itu lah yang membuat tuan muda membenci dirinya sendiri dan orang-orang di sekitar nya."Jawab maid B.
"Apa itu?"Tanya Kiara lagi.
"Karena nona Alina, dia meningal kan tuan muda Ardan setelah tau tuan muda Ardan lumpuh akibat kecelakaan, padahal mereka sudah mau menikah."Ucap maid B.
"Begitu ya, kalau di pikir-pikir, kasian juga ya nasip nya."Jawab Kiara sambil susah payah menelan makanan yang ia kunyah karena mendengar cerita dari maid itu dia pun mengingat bagaimana cerita Ardan itu juga seperti cerita nya, hanya saja beda nya dia di selingkuhi saat masih sehat.
"Iya nyonya,dan kami juga mendengar itu hanya lewat obrolan mama nya dan cuga membaca berita di media."Ucap maid A.
"Sampai segitu nya ya? Sepenting apa sebenarnya dia? Sehingga bisa masuk ke berita?"Tanya Kiara kaget.
"Tuan muda Ardan itu termasuk orang terkaya di kota ini nyonya,dan dia adalah CEO di sebuah perusahaan besar."Ucap maid B.
"Iya nyonya, namun berita kecelakaan nya tidak pernah ada, dan siapa yang menyebabkan nya juga tidak tau karena ya g di beritakan hanya tentang calon istri nya yang meningal kan nya,itu saja."Ucap maid A kebingungan.
"Ouh, kok bisa sama ya?"Ucap Kiara.
"Sama apa nyonya?"Tanya maid A.
"Ah tidak, lupakan saja, aku sudah selesai makan sebaiknya kalian cepat keluar dari sini sebelum dia tau kalian ke sini."Ucap Kiara.
"Baik lah nyonya, kami tinggal dulu."Ucap kedua maid itu kepada Kiara.
Setelah memberikan selimut kepada Kiara maid A dan maid B akhir nya kembali keluar dan mengunci pintu gudang itu.
Sementara Kiara ia belum bisa untuk merebahkan tubuhnya, ia takut untuk berbaring dan menindih luka-luka memar di tubuh nya itu.
"Mengapa bisa sama ya? Berita tentang aku yang kecelakaan dan menabrak mobil orang lain juga tidak ada, walaupun aku tidak seterkenal Ardan seharusnya kecelakaan sebesar itu tentu masuk dalam berita."Batin Kiara merasa kebingungan.
Setelah beberapa menit ia pun memilih untuk melupakan hal itu dulu karena mata nya kembali mengantuk, cahaya lilin yang ada di dalam gudang itu lumayan membuat nya melupakan sedikit rasa takut nya,ia pun pelan-pelan merebah kan tubuhnya kemudian kembali tertidur.
Keesokan harinya.
Pintu gudang kembali terbuka.
Terlihat Ardan yang duduk di atas kursi roda nya masuk ke dalam gudang tersebut, dengan di bantu oleh satu bodyguard nya.
"Sangat nyenyak, seperti nya ada yang berbaik hati kepada nya tadi malam."Ucap Ardan.
"Apa harus memberikan pelajaran kepada nya lagi tuan muda?"Tanya bodyguard Ardan.
"Tidak perlu, ambil kan aku segelas air."Ucap Ardan kepada bodyguard nya.
"Baik tuan."Ucap bodyguard tersebut.
Bodyguard itu pun berjalan keluar dari gudang dan menuju dapur.
Dua maid yang melihat itu ketakutan dan saling pandang.
"Berikan aku segelas air."Ucap bodyguard tersebut.
Maid A dengan tangan gemetar mengambil segelas air dan menyerahkan nya kepada bodyguard.
Setelah mendapat kan air itu bodyguard itu kembali ke gudang.
"Ini tuan."Ucap bodyguard menyerahkan segelas air itu kepada Ardan.
Ardan mengambil nya lalu tersenyum.
Byurrr (Ardan menyirami air itu ke wajah Kiara yang sedang tertidur pulas.)
Kiara kaget dan langsung bangun dari tidur nya.
Ia kaget melihat Ardan yang sudah berada tepat di depan matanya.
"Mas."Lirih Kiara menatap Ardan.
"Siapa yang menyuruh mu memgangil ku dengan sebutan itu? Panggil aku tuan."Ucap Ardan dengan tatapan tajam.
"Ba,baik."Jawab kiara menundukkan kepalanya.
"Seperti nya ada yang berbaik hati kepada mu tadi malam bukan? Katakan kepada ku,maid yabg mana?"Ucap Ardan mencengkram dagu Kiara.
"Tidak, tidak ada, tidak ada satu pun dari mereka."Jawab Kiara takut jika Ardan akan melukai maid A dan maid B.
"Jangan mencoba untuk membodohi aku."Ucap Ardan mulai marah.
Bersambung ….