Demi mendapatkan biaya operasi sang ayah yang mengidap penyakit jantung, Nabila Kanaya terpaksa menikah dengan Sean Ibrahim, lelaki yang tak lain adalah suami dari sahabatnya.
Sandra Milea, seorang model terkenal yang
namanya sedang naik daun di dunia entertainment, terpaksa meminta sahabatnya untuk menikah dengan suami tercintanya demi mendapatkan seorang anak yang sudah lama didambakan oleh Sean dan juga mertuanya. Bukan karena Sandra tidak bisa mempunyai anak, tetapi, Sandra hanya belum siap kehilangan karirnya di dunia model jika dirinya tiba-tiba hamil dan melahirkan seorang anak.
Lalu, bagaimana nasib pernikahan Kanaya dengan suami sahabatnya itu? Akankah Kanaya menderita karena menikah tanpa cinta dan menjadi istri rahasia dari suami sahabatnya? Ataukah Kanaya justru bahagia saat mengetahui kalau suami dari sahabatnya itu ternyata adalah seseorang yang dulu pernah singgah di hatinya?
Yuk, ikutin kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nazwa talita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 9 INGIN MELIHATMU MENIKAH
Setelah pertemuannya dengan Sandra dan Sean, Kanaya kembali ke rumah sakit. Gadis itu ingin melihat keadaan sang ayah sekaligus ingin menceritakan apa yang terjadi setelah bertemu dengan sepasang suami istri itu.
Sepasang suami istri yang aneh menurut Kanaya. Saling mencintai tetapi malah ingin menjadikannya orang ketiga dalam pernikahan mereka.
Jika perempuan lain akan marah suaminya berselingkuh, tetapi, Sandra malah dengan sengaja menyuruh suaminya menikah lagi.
Sean ... akhirnya, setelah bertahun-tahun aku kembali bertemu denganmu.
Kanaya menghela napas panjang.
"Aku tidak tahu kalau ternyata kamu sudah menikah," gumam Kanaya. Langkahnya gontai menuju ruang rawat inap di mana sang ayah masih terbaring lemah di sana.
Aku tidak tahu kalau ternyata kamu menikah dengan Sandra. Sahabat yang aku kenal setelah aku kehilangan kamu.
Ingatan Kanaya kembali ke masa lalu, pada saat dirinya masih berseragam abu-abu.
Rambut kuncir kuda, kaca mata tebal dan lebar, menutupi wajah cantiknya yang bahkan tidak tersapu bedak sama sekali. Sungguh penampilan yang sangat tidak menarik.
Saat masih duduk di bangku SMA, Kanaya adalah gadis cupu di sekolahnya. Gadis cupu dengan otak cerdas yang seringkali dimanfaatkan oleh orang-orang yang suka merisaknya.
Namun, setiap kali dirinya sedang lelah karena semua orang mengoloknya, datang seseorang yang selalu menolongnya.
Sean Ibrahim ... lelaki tampan dari keluarga kaya yang selalu menolongnya. Setiap hari, Sean selalu membelanya, berdiri di sampingnya untuk memberikan semangat. Semangat agar dirinya tidak menyerah.
Kedekatan Kanaya dengan Sean membuat gadis itu semakin dijauhi oleh teman-teman di sekolahnya. Namun, pria tampan itu selalu melindunginya bahkan justru terus mendekatinya meskipun orang lain tidak suka.
Perlakuan Sean yang begitu manis, membuat Kanaya diam-diam selalu memperhatikannya. Berawal dari memperhatikan, akhirnya lahirlah benih-benih cinta di hati Kanaya untuk Sean.
Gadis itu jatuh cinta pada Sean. Mencintainya secara diam-diam, memendam rasa hingga akhirnya mereka berpisah karena Sean harus melanjutkan kuliah di kota lain, sementara saat itu, Kanaya terpaksa menunda keinginannya untuk berkuliah karena usaha sang ayah gulung tikar.
Gadis itu fokus membantu kedua orang tuanya. Setelah Kanaya mendapat pekerjaan, Kanaya akhirnya kuliah dengan jalur beasiswa. Suatu hari, Kanaya bertemu dengan gadis cantik yang saat itu sedang merasa kesal karena mobilnya mogok di jalan.
Sandra Milea, seorang gadis cantik yang saat itu sedang merintis menjadi model. Pertemuannya dengan Sandra saat itu membawa Kanaya ke kehidupan baru. Kanaya yang selama ini terlihat cupu dan kampungan berubah menjadi gadis yang sangat cantik berkat Sandra.
Sandra Milea yang biasanya tidak pernah peduli dengan orang lain kecuali orang-orang yang berhubungan dengan karirnya, sangat suka saat pertama kali bertemu dengan Kanaya, hingga akhirnya mereka pun bersahabat.
Namun, selama bersahabat dengan Sandra, Kanaya tidak pernah tahu kalau model cantik itu sudah menikah. Kanaya baru mengetahui Sandra sudah menikah setelah ia sudah menjalin persahabatan dengan Sandra.
Akan tetapi, Sandra tidak pernah mengenalkan suaminya pada Kanaya meskipun itu hanya lewat sebuah foto. Sandra hanya mengatakan kalau dirinya sudah menikah dengan orang yang dicintai dan sangat mencintai dirinya.
Pertemuannya dengan Sean hari ini adalah sebuah kejutan untuknya. Setelah bertahun-tahun tidak bertemu semenjak ia jatuh cinta pada pria itu, tiba-tiba dirinya dipertemukan dengan pria yang selalu menjadi impiannya selama ini.
Semenjak dirinya jatuh cinta pada Sean, Kanaya menutup rapat pintu hatinya untuk pria manapun. Meskipun banyak laki-laki yang ingin mendekatinya, tetapi, Kanaya tidak pernah tergoda sedikitpun.
Gadis cantik berambut hitam bergelombang itu masih berharap, kalau suatu saat ia akan bertemu dengan Sean, lelaki yang telah mengunci hatinya, hingga membuat Kanaya tidak bisa jatuh cinta pada pria manapun selama bertahun-tahun.
"Kak Naya!" Suara teriakan gadis remaja di ambang pintu ruang rawat inap mengagetkan lamunan Kanaya. Perempuan cantik itu menoleh sambil menggeleng pelan saat menyadari kalau ruang rawat inap ayahnya terlewat.
"Kak Naya mau kemana memangnya?" Kayla, adik bungsu Kanaya tertawa kecil.
"Tentu saja aku ingin ke ruangan ayah. Memangnya kemana lagi?" Kanaya mendekati Kayla, mengacak rambut adik yang paling disayanginya itu dengan gemas.
"Kakak!" Kayla cemberut kesal sambil merapikan kembali rambutnya. Sementara Kanaya tertawa kecil.
Di dalam ruangan, terlihat adik lelakinya bersama sang ibu. Mereka berdua duduk di depan Danu yang baru beberapa jam lalu sudah sadar pasca operasi.
"Ayah sudah sadar?" Kanaya mencium tangan Rianti yang mengangguk sambil tersenyum.
Setelah itu gantian Juna, adik lelakinya itu meraih tangan Kanaya dan menciumnya.
"Kamu tidak lupa pesan kakak 'kan, Jun?"
"Tenang saja, rumah sudah bersih, aman terkendali!" kelakar Arjuna.
"Bagus!"
Pandangan Kanaya beralih pada sang ayah yang terbaring sambil tersenyum menatapnya.
"Ayah ...." Kanaya mengusap lengan sang ayah dengan penuh haru.
"Akhirnya ayah sadar juga. Aku benar-benar khawatir."
Danu menyunggingkan senyumnya. Pria paruh baya itu menatap putrinya dengan sorot mata penuh kasih sayang.
"Ayah baik-baik saja," lirih Danu.
"Maafkan ayah karena sudah merepotkan kamu dan membuatmu susah."
"Ayah ... kenapa ayah bicara seperti itu?" Kanaya menggenggam erat tangan Danu.
"Aku sayang sama Ayah. Aku akan melakukan apapun untuk Ayah."
"Naya ...." Kedua mata laki-laki paruh baya itu berkaca-kaca.
Kanaya menatap wajah ayahnya. Rasanya, ia ingin sekali memeluk Danu. Namun, kondisi sang ayah tidak mungkin bisa ia peluk.
"Ayah ingin meminta sesuatu padamu, Naya."
"Ayah ...."
"Ayah ingin melihat kamu bahagia. Ayah ingin melihatmu menikah–"
"Ayah ...."
"Usia kamu sudah cukup untuk menikah, Naya, ayah ingin–"
"Aku akan menikah, tapi nanti. Aku ingin mengurus ibu dan ayah, aku ingin melihat Juna juga Kayla sukses. Aku–"
"Naya ...."