NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Yang Di Anggap Bodoh

Pembalasan Istri Yang Di Anggap Bodoh

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nurhikmah

Thalita, 25 thn seorang dosen sekaligus pengusaha membalaskan sakit hatinya kepada suami dan keluarga suaminya yang sudah menggelapkan uang restoran milik nya hanya karena ia sibuk mengurus ibunya yang sedang sakit.

Ia dianggap miskin oleh keluarga suaminya, karena sewaktu menikah ia di wali kan kepada wali hakim karena ayahnya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun. Dan ia juga di anggap bodoh, karena selama restoran di handel Dika suaminya, ia tidak pernah menanyakan laporan keuangan restoran tersebut sehingga membuat Dika dan keluarganya besar kepala dan menggelapkan uang restoran untuk gaya hidup mereka.

Hanya Alana lah yang menyukai Thalita dan dialah yang mengirim video Dika dan keluarga nya merayakan pesta ulang tahun selingkuhan Dika di restoran milik Thalita.

Berhasilkah Thalita membalas perlakuan Dika dan keluarga nya? Adakah nanti seseorang yang mencintai Thalita setulus hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Kembali ke Jakarta

"Iya Mak, kita akan tinggal di Jakarta. Tata juga akan menyewa perawat profesional untuk memberikan terapi sama Ibuk supaya cepat sembuh seperti dulu. Tentang usaha loundry yang di sini akan tetap beroperasi dengan orang yang akan Tata tunjuk nanti. " jawab Tata meyakinkan Mak Ijah.

"Jadi, mulai dari sekarang, Mak siapin apa aja yang mau di bawa ke Jakarta barang-barang pribadi Mak sama Ibuk. Karena Tata masih mau mengurusi tentang loundry dan restoran dulu.. Setelah semuanya beres, kita langsung berangkat ke Jakarta. " ucap Tata lagi sambil tersenyum.

"Baik lah.. Mak akan beresin semua barang-barang penting yang mau di bawa. Sekarang Mak mau masak dulu untuk makan malam kita nanti. " jawab Mak Ijah dengan bahagia.

...****************...

Jakarta...

Seorang pemuda baru saja keluar dari bandara dengan menggendong tas ransel di punggungnya. Pemuda yang berwajah campuran dengan kulit coklat yang eksotis dengan rambut cepak, badan tegap dan kekar, terlihat dari lengan ototnya yang berotot karena memakai baju kaos yang membuat dadanya tercetak menandakan ia baru pulang dari latihan militernya.

"Permisi, dengan Den Tegar? " tanya seorang pria paruh baya yang memakai kemeja biru kotak-kotak.

"Iya... " jawab Tegar singkat.

"Mari Den... Saya di suruh Non Tata untuk menjemput Den Tegar dan mengantar sampai ke rumah utama. " ucapnya dengan ramah.

"Tegar.. Panggil Tegar saja gak pake Den.. " sahut Tegar sambil membuka pintu mobil.

"Tapi saya gak enak Den... Kata Non Tata, Den Tegar adalah adiknya, mosok panggil nama wae, gak sopan itu namanya.. " jawab pria paruh baya dengan sopan.

"Terserah Pak... " ucap Tegar dengan terputus .

"Mang Eko Den... Itu nama saya! " jawab Mang Eko cepat.

"Ya sudah... Terserah Mang Eko aja mau panggil apa! " ucap Tegar pasrah.

Mang Eko pun melajukan kendaraan roda empat tersebut dengan perlahan meninggalkan bandara menuju rumah utama.

Selama perjalanan, Tegar hanya memandang kearah luar melihat keadaan Jakarta yang sebenarnya. Karena selama hidupnya, ini pertama kalinya ia ke Jakarta. Selama ini ia hanya di Medan saja, terlebih 5 tahun lalu ia meninggalkan kota Medan untuk memulai pendidikan militer di Afrika.

Tata mengirim Tegar untuk menjalani pendidikan militernya di Afrika karena ia mengenal seseorang yang bertanggungjawab di sana. Di bawah naungan PBB untuk keamanan negara. Ia di gembleng menjadi seorang prajurit yang tangguh, berani dan cekatan.

Sudah lima tahun terakhir ia menjalani pendidikan sekaligus misi perdamaian dunia dan sekarang ia kembali ke tanah air. Mobil yang dikendarai Mang Eko akhirnya sampai juga di rumah mewah nan megah yang mana membuat Tegar berdecak kagum.

Ia tidak menyangka jika Tata sudah menjadi seorang Sultan, seperti di film-film yang dulu sering ia tonton sebelum bergabung dengan teman-teman seperjuangan di Afrika.

"Monggo Den, silahkan ! " ucap Mang Eko membuka pintu.

Tegar yang di tegur, seketika menjadi malu karena asyik mengagumi rumah ini sampai-sampai Mang Eko lah yang membukakan pintu mobil.

Tegar pun keluar mobil dan langsung menggendong ransel di punggungnya dan ketika ia hendak memencet bel, pintu masuk tiba-tiba terbuka dari dalam dan keluar lah seorang wanita paruh baya dengan pakaian rapi tersenyum ramah pada nya.

"Selamat Datang Den Tegar!! Mari silahkan masuk! Saya Vira kepala pelayan di rumah ini!Saya akan mengantarkan Den Tegar ke kamar. " sambutnya dengan ramah dan sopan.

Tegar hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah wanita itu dari belakang sambil melihat pemandangan yang ada di dalam rumah tersebut.

Mereka berjalan menuju lantai dua, yang mana membuat Tegar mengernyitkan keningnya bingung kenapa harus naik lantai 2, harusnya kan lantai 1 berbarengan dengan keluarga yang lain. Tak ingin semakin penasaran, Tegar pun bertanya kepada bu Vira.

"Kenapa saya di bawa ke lantai dua sih Bu? Bukan lantai bawah tadi. " tanya Tegar dengan bingung.

"Nona Tata yang suruh Den.. " jawab nya dengan singkat.

"Ini kamar nya Den! Silahkan masuk dan beristirahat! " ucap nya lagi dengan tersenyum ramah.

Tegar pun masuk ke kamar tersebut dengan membawa tas ranselnya. Ia kagum melihat kamar yang sangat besar dan mewah menurutnya ini. Ia juga melihat kamar mandi yang sangat luas yang mana membuat Tegar seketika membuka pakaian untuk mandi.

Setelah mandi, ia naik ke atas tempat tidur dan membaringkan tubuhnya di kasur yang nyaman dan empuk yang tidak ia rasakan lagi 5 tahun belakangan ini.

Malam harinya ketika pulang dari kerja, Nana tanpa sengaja melihat seorang pria yang sedang duduk di ruang santai sambil menonton televisi.

"Siapa tuh cowok? Perasaan udah seminggu gue di sini baru lihat tuh orang! " gumam Nana ketika hendak ke lantai dua.

"Liatin siapa Na! " ucap Bu Vira dari belakang.

"Astaghfirullah hal adzim... Ih... Bu Vira ngagetin aja! " jawab Nana kaget sambil mengelus dada.

"Abisnya Nana bengong aja.. Bukannya langsung ke kamar! " jawab Bu Vira sambil tersenyum geli.

"He...He.. Eh Bu, itu yang lagi di ruang santai siapa? perasaan Nana baru liat tuh orang! " ucap Nana mata menunjuk ke ruang santai.

"Oh... Itu Den Tegar adik angkat Non Tata. Tadi siang baru pulang dari Afrika. " jawab Bu Vira menjelaskan.

"Oww gitu? Ya udah deh. Nana mau ke kamar dulu, mau mandi. " ucap Nana sambil berjalan naik tangga ke kamar nya.

...****************...

Hari ini tepat seminggu setelah Tegar pulang dari Afrika, Tata bersama Ibuk dan Mak Ijah serta Sandra sudah sampai di bandara soekarno-hatta.

"Alhamdulillah... Akhirnya kembali lagi ke Jakarta... " ucap Tata tersenyum bahagia.

Bersambung....

1
Efrizal L Candra
cerita sangat la bagus ringan dan juga mendidik, asyik utk di baca. saya tunggu cerita yg lainnya. thorrr
Ida Nengsih
Luar biasa
Ida Nengsih
Biasa
Les Tary
ini org kpn sadarnya udh numpang tp berlagak jd bos
✓™N!NA 💗 MO®O™✓
Lumayan
✓™N!NA 💗 MO®O™✓
Kecewa
Hafizah Putri Nya Hafiz
sakit kali hati ku
tanggung jawab thor 😭
Sri Juliarti Achmad
trimakasih ya Thor saya suka ...tetap semangat .
Hafizah Putri Nya Hafiz
Luar biasa
Junita Junita
kok mati sih Thor gk biasa dong dia mlihat kebahagiaan tata
Junita Junita
spa lgi tuh
Sriati Rahmawati
sebenernya kata2 KOE terlalu kasàr untuk para Ningrat berdarah biru
Veronika Tengker
HA HA HA HA HA
Sriati Rahmawati
grandpa bukan grandfa
Veronika Tengker
saya suka Novel seperti ini apa lagi alur ceritanya
Novriyanto Diaz Angga
bs ngk thor klo nulis ibu jng ibuk...
Lisa Yacoub
ceritanya bagus !
Sumar Sutinah
aq suka karyamu thor, d tunggu yg lebih seru lg
Junita Junita
kasih tau dong Thor ramuan yg d kasih eyang putri ke pda tata biar aku buat juga 😁
Cie Haryati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!