Novel ketiga author. Komedi Romantis.
Dera, mahasiswa cantik yang mengidolakan seorang pengusaha muda tampan dan terkenal bernama Zayn Wiguna. Namun, Dera harus mengubur dalam-dalam perasaannya, saat Zayn memutuskan bertunangan dengan kekasihnya.
Patah hati membuat hidup Dera berantakan, hingga tanpa sengaja ia justru terjebak dalam situasi yang memaksanya menikah dengan Zayn. Saat Dera tak bisa menghindar, sifat asli Zayn mulai terbongkar, Semua yang ditampilkan di media hanyalah kepalsuan. Dera juga baru mengetahui fakta bahwa Zayn adalah kakak kandung Zayyan, laki-laki yang selama ini dengan tulus mencintainya.
Mampukah Dera mempertahankan perasaannya pada Zayn, atau justru ia akan berpaling pada Zayyan yang jelas-jelas tulus mencintanya?
Sebelum membaca novel ini, disarankan membaca novel author sebelumnya dengan judul *My Amazing Husband* dan juga *Menikahi Anak Sopir*
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
DERA
Aku sangat kesal saat Kak Zayn dengan santainya bilang bahwa semua barang belanjaan yang kutitipkan padanya, telah ia berikan kepada orang lain. Padahal untuk mendapatkan baju, tas dan sepatu itu aku sangat bersusah payah.
"Kak Zayn jahat banget," lirihku hampir menangis.
Sia-sia sudah semua yang aku lakukan, padahal semuanya barang-barang bagus.
Aku berjalan pelan meninggalkan laki-laki menyebalkan itu. Namun, tiba-tiba seorang wanita yang memakai seragam pramuniaga datang menghampiriku bersama seorang pria yang memakai kemeja biru langit dan dasi berwarna biru dongker.
"Permisi, Nona. Biar saya bawakan barang-barangnya," ucap wanita itu ingin merebut barang belanjaanku.
"Enak aja, nggak mau aku udah susah payah." Aku berusaha mempertahankan barang-barang milikku dari wanita itu.
"Udah kasih ke dia, biar dia bawa ke kasir," kata Kak Zayn.
Dengan berat hati aku memindahkan barang belanjaku pada wanita itu. "Jangan sampai ada yang tertinggal ya."
"Baik, Nona. Nona bisa menunggu di ruang tunggu sambil kami siapkan belanjanya." Wanita itu menunjuk sebuah sofa lengkap dengan meja bulatnya.
"Nggak usah! Nanti kirim aja ke alamat dia, tagihannya nanti kirim ke email," ucap Kak Zayn kemudian meletakkan sepatuku ke lantai, bahkan aku lupa kalau sedari tadi aku tidak memakai alas kaki.
"Baik, Tuan Bos." Laki-laki dan juga wanita itu akhirnya pergi dengan membawa barang belanja milikku.
"Kak Zayn, apa kita tidak perlu mengantri?"
"Kalau kamu mau ngantri ya terserah." Kak Zayn berjalan meninggalkanku.
Akhirnya, aku pun memilih untuk mengikuti Kak Zayn pulang. Enak juga ternyata jadi bos besar, belanja banyak tidak perlu mengantre yang panjangnya hampir sama dengan rangkaian gerbong kereta.
Semoga saja mereka mengirim semua barang pilihanku tadi, lumayan juga bisa belanja tanpa keluar uang.
*
*
*
💞ZAYN POV💞
Berita tentang malam romantisku bersama Dera sudah diturunkan pagi ini. Sesuai prediksiku, berita ini akan menggeser desas-desus hubunganku dan Clara, dan tujuan utamaku mengajak Dera makan malam sudah tercapai.
Seharian di kantor dengan setumpuk berkas membuatku sibuk di depan laptop. Namun, keanehan terjadi dengan pikiranku hari ini. Di sela kesibukan dan kepenatan, aku malah merasa sangat terhibur dengan tagihan belanja milik Dera yang dikirim ke kantor.
Aku jadi terbayang-bayang betapa lucunya dia saat berlari ke sana ke mari mencari barang diskonan di tengah kerumunan orang. Apa semua wanita yang suka belanja tu seperti Dera?
Kalau dipikir-pikir aku bahkan tidak pernah menemani Clara ataupun Zea (saudara kembarku) untuk berbelanja. Mungkin karena Dera satu-satunya yang kulihat saat sedang belanja, makanya otakku jadi memikirkannya terus seperti ini.
Dera, Dera. Semoga kamu bisa menjadi istri yang terbaik untukku nanti.
*
*
*
Sepulang dari kantor, rencananya aku ingin membeli jas baru untuk acara besok malam. Acara melamar Dera pasti akan kembali mendapat sorotan. Semakin cepat kami menikah, semakin cepat pula gosip tentang Clara menghilang.
Rencananya aku akan ke butik bersama asisten Kai, tapi ke mana dia? Apa dia pulang lebih dulu dariku?
Dia tidak mau menjawab teleponku, tapi malah mengirim pesan chat yang membuatku semakin heran. Dia bilang dia sedang berada di halte dekat kantor. Untuk apa dia di sana? Bukankah dia bawa mobil?
Aku memutuskan untuk mencari tahu sendiri, dengan mendatanginya di halte yang dia maksud. Namun, saat aku melintas di depan halte, dua mobil sudah berbaris di depan halte, dan Kai sedang bersama seorang pria yang sepertinya akan menghajarnya.
Dengan cepat aku menepikan mobil dan menghampiri mereka.
"Kaisar, ada apa ini?" tanyaku sambil berjalan ke arah mereka.
Siapa laki-laki ini? Kenapa wajahnya terasa tidak asing?
🌹🌹🌹
Hayo tebak, siapa dia?
Jangan lupa like, dan komentarnya 🥰🥰🥰
😏😏😏😏😏
Leh..... ngapain g ambil troli juga....🤦🤦🤦🤦