Istrinya dalam keadaan mati suri setelah melahirkan. Untuk membangunkannya, Zhou Fan harus mencari sepuluh kristal beast. Namun tidak semua kristal beast dapat ia gunakan, minimal harus tingkat ke delapan, dan itu semua berbasis es.
Selain itu, Zhou Fan akan mencari gurunya yang tiba tiba hilang tanpa kabar.
Dari sini petualang Zhou Fan di negeri seberang dimulai. Akankah dia berhasil menuntaskan tujuannya?
Cover by Google
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter... 7 : Harapan
"Mereka benar benar mengikuti kita, aku tak percaya mereka mempunyai keberanian yang besar." Shao Mingrui berkata sambil mengambil token yang dimiliki ketua pembunuh.
"Ini semua berkat kau yang menyarankan agar Kasim Di berpura pura pergi." Shao Mingrui melirik Zhou Fan dengan pandangan kagum, tidak mengira jika dia telah mendapatkan orang yang bisa diandalkan.
"Namun bagaimana kau bisa tahu jika mereka masih di sekitar penginapan?"
Zhou Fan tak bergeming di tempatnya. "Teman mereka tertangkap dalam keadaan hidup, sebagai seorang pembunuh mereka pasti ingin memastikan apakah keberadaan temannya itu akan membahayakan kelompok atau tidak ...."
" ... Selain itu, setelah mereka membuat keributan, mereka pergi seolah menghindari seseorang. Aku menebak bahwa itu adalah Kasim Di. Ternyata memang benar, setelah Kasim Di pergi, mereka berani menampakkan diri."
Shao Mingrui serta Kasim Di mengangguk. Pria tua itu sebelumnya mengira bahwa perintah yang diberikan kepadanya benar benar nyata, tapi melihat surat hanya berupa lembaran kosong dia langsung mengerti apa yang terjadi.
"Pangeran kedelapan terlihat lemah lembut. Namun tidak tahu betapa kejamnya dia di belakang, bahkan berniat membunuh saudara sendiri." Kasim Di menggeleng pelan.
"Pantas bagi kami para pangeran untuk merebutkan takhta, jika aku tak bisa mengatasi semua ini maka aku tak berhak mendapatkan takhta kekaisaran." Shao Mingrui berjalan ke arah kuda, menaikinya lalu melaju melanjutkan perjalanan.
Malam berganti pagi dan pagi berganti siang. Shao Mingrui memasuki pintu istana kekaisaran bersama dengan dua orang lainnya. Sambutan meriah mereka dapatkan, kelopak bunga bertaburan di jalanan.
Saat hendak pergi ke aula, mereka bersimpangan dengan salah seorang pangeran.
"Kakak ketiga, ternyata kau datang. Adik kira kakak ketiga akan melewatkan acara perayaan ulang tahun ayah kaisar."
Shao Mingrui menatap tajam pangeran di depannya, pria inilah yang berniat membunuhnya, bahkan mengirim pembunuh untuk menyingkirkannya.
"Adik kedelapan, bagaimana aku tidak datang jika seorang rubah saja bisa masuk ke dalam." Shao Mingrui menekan beberapa kata yang dia keluarkan, sangat kental akan nada sindiran.
Pangeran kedelapan-Shao Ziyu mengepalkan tangan menahan geram, tapi wajahnya tetap memancarkan sebuah senyuman.
"Kakak ketiga, acara akan segera dimulai. Adik akan masuk dan memberi salam kepada ayah kaisar." Shao Ziyu melenggang pergi dengan beberapa pengawal yang selalu siaga di belakangnya.
Huh...
Shao Mingrui tak langsung ke aula, dia kembali ke kediamannya yang telah lama ditinggalkan. "Kasim Di, kau dapat kembali."
Kasim Di membungkuk hormat, kemudian berpamit pergi. Zhou Fan masih menunggu di sana, sampai Shao Mingrui menyuruhnya ikut di belakang.
"Aku membutuhkan bantuanmu. Mungkin saat di acara perjamuan, akan ada pertarungan antar perwakilan pangeran. Aku tak bisa menunjuk Kasim Di karena dia merupakan bagian dari istana kekaisaran."
Zhou Fan diam di tempatnya, memikirkan apa yang disampaikan Shao Mingrui kepadanya. "Pangeran, bukan maksud saya untuk menolak, tapi ini tidak berhubungan dengan perjanjian saat masuk pasukan anda."
Shao Mingrui mengangguk paham. "Aku tahu, oleh sebab itu aku meminta bantuanmu. Jika kau bisa menang tiga kali berturut-turut aku akan memberimu senjata tingkat legend."
Zhou Fan berpikir. Senjata tingkat legend tidak berguna baginya, yang dia cari adalah kristal beast tingkat kedelapan, dan itu harus yang berelemen es.
"Senjata tingkat legend? Jika bisa, pangeran memberikan satu permintaan. Karena senjata bukanlah yang saya inginkan."
Shao Mingrui memikirkan sejenak, tanpa menurunkan tangan dari dagu dia berkata. "Jika aku bisa akan aku lakukan, jika aku punya akan aku berikan."
"Kristal beast tingkat kedelapan, dan itu yang berelemen es."
Mata Shao Mingrui membulat lebar. Dia lantas mengeluarkan sesuatu dari cincin penyimpanan. "Aku tak punya kristal beast yang berelemen es, tapi aku mempunyai yang berelemen api."
Zhou Fan menggeleng, dia tidak membutuhkan kristal beast dengan elemen api. Yang dia butuhkan adalah kristal beast berelemen es.
"Aku mengingat jika ada kristal beast tingkat ke ldelapan di gudang istana kekaisaran, dan itu seperti yang kau cari, berelemen es."
"Aku tidak dapat berjanji, tapi akan aku usahakan untuk mendapatkannya jika kau menang tiga kali berturut-turut."
"Jika seperti itu, pangeran dapat tenang." Zhou Fan merasa ini adalah kesempatan.
Meski dia belum tahu apakah Shao Mingrui dapat memberikannya, itu sudah cukup untuk menggantungkan sebuah harapan.
Setelah mencapai kesepakatan, Shao Mingrui memberikan beberapa data yang berkenaan tentang orang orang yang harus diwaspadai.
Dari sana Zhou Fan bisa mengetahui jika kekuatan mereka setidaknya setara dengan kultivasinya, bahkan beberapa perwakilan seperti perwakilan pangeran kedelapan berada pada tingkatan petarung kaisar bintang enam.
"Bong Heteng-perwakilan pangeran kedelapan merupakan petarung pedang yang handal, dia dapat menciptakan gerakan tak masuk akal dengan pedangnya. Jika berhadapan dengannya, kau harus berhati hati."
Shao Mingrui terlihat khawatir terhadap Zhou Fan, tapi sebenarnya dia hanya khawatir perwakilannya kalah di tangan perwakilan pangeran kedelapan.
Mendengar ini Zhou Fan semakin tertantang, mereka sama sama pengguna pedang, dia ingin melihat seberapa kuat petarung yang dijuluki sebagai Pedang Pembantai.
Bersamaan dengan itu seseorang datang mengetuk pintu. Tanpa melihat pun Shao Mingrui tahu bahwa yang datang adalah seorang pelayan yang berniat memanggilnya, karena acara perjamuan akan segera dimulai.
"Pangeran, Yang Mulia Kaisar telah menantikan kedatangan anda, karena hanya pangeran yang belum menemui beliau di aula."
Baru saja pintu terbuka, pelayan itu langsung menyampaikan pesan. Membuat telinga orang yang mendengar agak kesal.
Hum...
Shao Mingrui berdehem dan menyuruh pelayan itu pergi terlebih dahulu.
"Bahkan pelayan pun telah dikuasai oleh pangeran pertama, banyak sekali mata, banyak juga telinga. Tidak ada yang bisa lepas dari pengamatan para pangeran." Shao Mingrui menelisik ke sekitar, setelah tidak mendapati siapapun dia kembali berkata.
"Ini untukmu, anggap saja sebagai pembayaran di muka. Setelah kau berhasil, aku akan berbicara kepada ayah kaisar." Shao Mingrui melemparkan kristal beast tingkat kedelapan berelemen api.
Zhou Fan menyimpan dengan cepat. Meski tidak berguna bagi istrinya, itu bisa dimanfaatkan oleh Zhou Jim. Sekarang serigala itu telah berada pada tingkat petarung kaisar bintang satu, mungkin dengan kristal beast tingkat ke delapan, dia bisa naik satu atau dua tingkat.
Mereka berdua berjalan menuju aula, ketika sampai pintu besar langsung terbuka.
"Pangeran ketiga memasuki aula!!"
Suara terdengar lantang. Padahal itu diteriakkan dari luar, tapi terdengar hingga masuk ke dalam.
Semua yang ada di dalam aula sontak memusatkan pandangan kepada sosok yang baru saja melintasi pintu aula.
Ketika melihat pangeran ketiga hanya datang dengan seorang pemuda, mereka menatapnya dengan pandangan remeh. Khususnya para pangeran.
"Adik ketiga, aku tak mengira kau akan jatuh sampai seperti ini. Jika kau memberi tahu kakak keduamu ini, pasti akan mengirim beberapa pengawal."
Shao Mingrui mendengus dingin, tanpa menatap pangeran kedua dia pun berkata. "Sekumpulan anjing tidak ada artinya di hadapan seekor singa."