Cinta Palsu adalah hal yang amat menyakitkan dibanding apapun. Setidaknya itulah yang Lucyana rasakan. Bukan penghianatan tapi kebohongan yang di ciptakan dengan sengaja oleh orang yang paling dia sayangi.
Lucyana Shava Herman alias Lucy adalah wanita mandiri, kuat dan penuh percaya diri. Namun hidup Lucy mendadak berubah 180 derajat setelah mengetahui sebuah fakta yang di sembunyikan suami nya selama bertahun-tahun.
Apakah Lucy akan bertahan dengan pernikahan nya seteleh mengetahui fakta kelam tersebut....
Happy Reading ✨
Enjoy 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Dua hari sudah Lucy pergi tanpa kabar, membuat Fajar kalang kabut di buat nya. Pagi-pagi sekali Fajar sudah bangun, lebih tepat nya tidak tidur sama sekali.
Dia sudah mandi dan berpakaian, lalu buru-buru keluar rumah untuk mencari keberadaan sang istri.
Pertama sekali, mobil Fajar mengarah menuju Pabrik Skincare milik Lucy. Pabrik yang beroperasi 24 jam itu ternyata di handle sementara oleh Nio, sang adik ipar.
Fajar langsung ke ruangan CEO, dia baru dapat kabar bahwa Nio mengambil shift malam.
"Nio... Dimana Lucy ??" Tanya Fajar membuat Nio terperanjat karena sedang fokus memeriksa sample produk terbaru.
"Tidak sopan! Utamakan adab dari pada Ilmu! Untuk apa pintar kalau adab nya Nol besar!" Sindir Nio membuat tubuh Fajar beku seperti patung es. Sungguh Fajar tak menyangka adik ipar nya berani secara terang-terangan menghina. Frontal dan menusuk langsung ke jantung nya.
"Nio! Jangan keterlaluan kamu!! Aku ini masih kakak ipar mu, sudah seharusnya kamu yang lebih muda menghormati aku!!"
Nio tidak bergerak. Tatapan nya fokus menatap mata Fajar.
"Entahlah! Mungkin sebentar lagi sudah bukan." ucap Nio dengan santainya sambil menyilangkan tangan di belakang kepala, punggungnya dia sandarkan di belakang kursi kebesaran sang kakak.
Fajar bergerak maju, muka nya memerah tidak terima.
"Apa maksud mu, Nio ? Jangan sembarangan kalau bicara! Sekarang katakan, dimana Mbak mu Lucy ? Karena aku tau hanya kau satu-satu nya orang yang pasti tau dimana keberadaan kakak mu itu.."
Fajar tau, Lucy dan Nio sangat dekat. Mereka adalah cerminan saudara yang sesungguhnya. Lucy sangat menyayangi Nio, begitu pula sebaliknya. Selama menjadi bagian dari hidup Lucy, Fajar melihat betapa Nio dan Lucy saling ketergantungan satu sama lain. Jadi sudah di pastikan jika Lucy pergi dan Nio terlihat santai saja itu artinya Nio tau kemana Lucy pergi dan alasan di balik itu.
"Ya. Mas Fajar benar. Aku memang tau kemana perginya Mbak Lucy. Tapi aku tidak akan memberitahukan nya padamu!!" Nio tersenyum miring, lebih tepatnya senyum mengejek dan meremehkan.
"Nio, aku sedang tidak bercanda. Katakan dimana Lucy ?"
Nio mengangkat kedua bahunya. Wajahnya benar-benar di buat semenyebalkan itu.
"Kau keterlaluan, Nio!! Aku akan adukan sikap mu ini pada Mbak mu nanti!" Fajar yang sudah menyerah menghadapi Nio pun keliar dari ruangan dengan nafas yang memburu.
Di perjalanan menuju mobil, Fajar berpapasan dengan Ravi yang baru datang, shift pagi.
Mereka main mata, lalu Ravi menunduk hormat berakting seperti karyawan biasa.
Setelah itu Fajar pun meninggalkan pabrik. Pabrik Lucy memang luar biasa besar. Fajar mengakui kehebatan Lucy dalam meracik bahan-bahan alami. Dulu saat kuliah Lucy menjual produk nya ke teman-teman mahasiswa dan beberapa dosen. Tak menyangka bisnis nya berkembang pesat setelah beberapa tahun berjalan.
Fajar menunda mencari Lucy, dia mampir ke rumah orang tua nya.
"Kamu pagi-pagi gini kok kusut amat, nak ?" tanya Mama nya saat Fajar datang.
"Lucy belum pulang, Ma. Sudah dua hari."
Belum sempat Mama nya bereaksi, adik perempuan nya Fajar keluar dari kamar dan langsung heboh.
"Kak, udah liat berita tentang kakak dan Mbak Lucy belum ? Di toktok, di efbeh semua isi nya tentang kakak dan Mbak Lucy." Rini memberikan ponselnya, dari raut wajah Fajar sepertinya dia belum tau 'berita' apa yang di maksud Rini.
"Pernikahan Owner Skincare No. 1 di ambang perpisahan"
"Lucyana Shava Herman pemilik L.S Skincare di isukan pisah rumah setelah acara pesta perayaan 4 tahun pernikahan"
Dan masih banyak lagi Judul-judul berita yang di sertai potongan video Lucy dan Fajar di halaman utama sosial media Rini.
"Siapa yang membuat berita seperti ini ??? Ini tidak benar. Aku dan Lucy baik-baik saja dan kami tidak akan bercerai!" Fajar marah-marah membuat Rini dan Ibu nya jadi takut. Tidak pernah Fajar emosi sampai sebegitunya.
"Te-tenang, Nak.. Tenang. Itu hanya gosip. Kamu tidak perlu semarah ini.." Mama mengelus-elus dada sang putra. Mencoba meredakan kemarahan Fajar dengan sentuhan lembutnya.
Fajar pun keluar dari rumah, mood nya bertambah buruk setelah melihat berita tentang diri nya dan sang istri.
"Jangan-jangan Lucy ke Bali.. Aku harus memastikan nya.." Fajar baru ingat, Lucy selalu pergi ke Bali untuk menjernihkan pikiran jika sedang banyak masalah.
Fajar memesan tiket secara online, persis seperti Lucy beberapa hari lalu.
Penerbangan Fajar di jam 4 sore ini. Fajar memutuskan pulang terlebih dulu untuk menyiapkan keperluan nya.
🍂
Hari ini Lucy memutuskan untuk keluar dari Villa. Tapi bukan untuk pindah, melainkan untuk menghirup udara Bali.
Rasanya bosan juga di kamar di tambah tidak ada gadget yang bisa menjadi hiburan nya.
Lucy berganti baju, hari ini dia ingin membeli ponsel baru. Lucy membuka pintu pelan-pelan, karena Lucy tau, Si Kacang Garuda itu tidak pergi kemanapun sejak pagi.
Dia mengendap-endap seperti seorang pencuri. Sayang nya usaha Lucy gagal sebab mendadak dia di kejutkan dengan pintu kamar utama yang di buka dari dalam..
Lucy mematung dengan posisi kaki yang masuh berjinjit.
"Apanya yang seperti hantu ?!! Aku tetap bisa melihat mu.." Ucap Garuda sambil melewati Lucy.
Lucy menggigit bibir, nafas nya seakan berhenti beberapa detik.
"Tenang, Lucy.. Ini sementara. Lebih baik sekarang kamu pergi. Jangan menoleh kemana pun. Jalan saja terus.." Lucy menguatkan mental nya. Dia menuruni tangga terburu-buru. Untung tidak jatuh. Namun suara bariton Garuda menghentikan langkah Lucy lagi..
"Jika kamu keluar dari pintu itu, kamu tidak boleh kembali lagi!!"
Lucy menoleh dan mendengus.
"Aku keluar karena aku benar-benar perlu."
Garuda melipat tangan di depan dada sambil bersandar di dinding pembatas antara ruang tengah dan ruang tamu.
"I don't care!" Tukas Garuda, menohok tepat di titik terlemah Lucy.
Lucy mengepalkan tangan kuat, mencoba mengumpukan kesabaran nya lagi untuk menghadapi Garuda.
Namun perdebatan sengit mereka harus terjeda saat Si Mbok datang dari dapur sambil membawa ponsel butut nya..
"Non... Maaf, ini Den Nio menghubungi sejak semalam. Mbok sudah katakan sesuai yang Non bilang kemarin, tapi Den Nio memaksa, katanya ini penting."
Sambungan itu masih terhubung, Nio mendengar nya dengan jelas apa yang si Mbok ucapkan.
Tanpa mengatakan apapun, Lucy mengambil ponsel dari tangan si Mbok lalu berjalan ke halaman belakang untuk menerima panggilan dari adik nya.
"Halo..??"
"Mbak...??!"
"Iya, Ada apa ?"
"Mbak, tadi Mas Fajar datang ke Pabrik. Dia nyari Mbak."
"Terus ?"
"Ya aku nggak kasih tau Mbak ada dimana. Tapi feeling ku dia tau Mbak di Bali. Kayanya ni, dia bakal nyusul Mbak kesana, kalau nggak hari ini ya besok.."
Lucy mendesah panjang.
"Biarkan saja jika dia mau kesini. Lagi pula aku dan dia tidak akan bertemu. Saat dia datang, aku akan langsung pulang ke Jakarta."
"O.iya, Mbak. Aku sudah tau siapa yang ada di Video bersama Mas Fajar.. Mbak jangan terkejut ya, nanti aku beri tau kalau Mbak sudah kembali."
Dada Lucy kembali berdenyut nyeri.
"Yasudah. Mbak tutup, ya. Mbak mau keluar beli handphone baru. Nanti Mbak telepon kamu lagi."
Lucy mengakhiri panggilan. Perempuan itu menyugar rambutnya ke belakang.
"Sejauh ini yang paling melelahkan adalah bertengkar dengan pikiran sendiri." Lucy membatin
Sat set biar cepat Lucy menemukan kebahagiannya dengan orang lain (Garuda) 🤭
Kasihan Fajar, lama banget pingsannya 😛
Jangan kelamaan untuk menghempaskan suamimu & keluarganya Lucy 😉