NovelToon NovelToon
Nikah Sat Set

Nikah Sat Set

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Time Travel / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:295
Nilai: 5
Nama Author: Alrumi

Berawal dari pertemuan tak terduga, Misel seorang gadis desa yang tak pernah berharap menikah di usia muda. Namun, tak di duga ia kini menikah di usia muda. Hal yang tak pernah ia pikirkan sekarang ia duduk di acara pernikahan nya sendiri dengan seorang pria yang baru ia kenal 5 hari yang lalu.

Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Yuk mampir untuk mengetahui seperti apa kelanjutan ceritanya? Bagaimana misel bertemu dan persiapan apa yang ia siapkan untuk pernikahannya ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Berucap

"Hm... aku pun berharap seperti itu kak, aku takut juga kalau nanti calon kakak ipar ku kaget setelah nikah. Kalau nanti rumah dia jadi rame dengan teriakan kakak. Hahaha... aku nggak kebayang sih kak itu terjadi nanti." ucap Resa yang malah mengejek Misel.

"Ck... adik macam apa kamu, tega sekali bicara seperti itu pada ku." ucap Misel yang tak sadar salah berucap.

"Oh ya ampun, aku nggak nyangka sekali. Sekarang aku beneran resmi jadi adik mu kak. Yuhuu... aku senang sekali." ucap Resa sambil loncat-loncat kegirangan.

Misel pun seketika menghela nafas nya cukup panjang.

"Mati sudah, aku terjebak dengan perkataan ku sendiri. Jadi aneh kan sikapnya ini." ucap Misel sambil menatap Resa tak percaya dengan tingkah yang Resa lakukan saat ini.

Sudah semacam anak kecil yang mendapat hadiah dari makanan. Semacam itulah ia saat ini melihat Resa.

"Hey... kak, ayo kita rayakan hubungan kakak adek kita ini. Ini pasti seru." ucap Resa yang langsung menarik tangan Misel. Sehingga posisi Misel yang awalnya duduk, kini telah berdiri dan langsung berjalan karena ulah Resa yang menarik tangannya sambil berjalan juga.

"Ih... apa sih kamu ini Resa. Malah ditarik-tarik tangan ku ini. Sakit tau?" ucap Misel yang langsung melepaskan tangan Resa yang menarik tangannya.

"Ah ya ampun, maaf kan aku yang keterlaluan sama kakak. Ayo sini, aku liat dulu tangan kakak. Takutnya terluka karena tarikan aku barusan." ucap Resa yang merasa bersalah, sehingga ia refleks berkata seperti ini pada Misel.

Namun berbeda hal dengan Misel yang menganggap bahwa tindakan Resa saat ini sangatlah di buat-buat.

Tetapi pada kenyataannya saat ini Resa benar-benar khawatir dengan kondisi tangan Misel yang ia tarik beberapa saat lalu.

"Sudahlah jangan terlalu lebay kamu Resa. Tangan ku tak sampai terluka. Hanya sedikit sakit saja karena kamu menariknya tiba-tiba." ucap Misel.

"Syukurlah kak, aku khawatir sekali. Tadinya kalau tangan kakak terluka aku mau langsung bawa kakak ke rumah sakit." ucap Resa.

Dengan malas Misel pun memutar bola matanya sebelum menjawab ucapan Resa.

"Ck... berlebihan sekali kamu. Tangan ku tak sampai separah itu. Harus di bawa ke rumah sakit. Sudahlah lebih baik kamu pulang, ini sudah sore. Pulanglah, aku mau istirahat." ucap Misel yang langsung meminta Resa untuk pulang.

Resa yang tak mau pulang, kini mulai memikirkan cara agar ia tak pulang dulu.

"Hmm... jawab apa ya, aku kan belum mau pulang. Masa udah di suruh pulang. Ayolah Resa berpikir, jawab apa biar kamu tetap disini." ucap Resa yang sedang berkompromi dengan pikirannya.

Tak lama setelah ia berpikir dan berkompromi. Kini akhirnya ia menemukan solusi yang tepat.

"Ah... aku jawab ini aja deh." ucap Resa yang sudah mendapatkan jawaban dari komprominya itu.

"Aduh kak, aku lupa. Di rumah ku nggak ada air untuk mandi. Jadi, aku ikut mandi di sini aja ya. Bolehkan? udah pasti bolehkan. Ya sudah kak, aku masuk ke kamar mandi dulu. Gerah sekali nih, pengen cepat kena air." ucap Resa yang langsung pergi ke kamar mandi tanpa menunggu ucapan yang sedari tadi tertahan dan tak terucap dari Misel karena Resa tak membiarkan sedikit kata pun keluar dari mulut Misel.

Sehingga Misel hanya bisa berucap setelah pintu kamar mandi di tutup oleh Resa yang kini sudah berada di dalam kamar mandi.

"Ck... aku belum jawab pun dia sudah masuk terlebih dahulu ke kamar mandi. Menyebalkan sekali!" ucap Misel yang sedang menahan amarahnya karena ulah Resa.

"Hm... percuma saja aku marah, dia nggak akan mendengar nya karena saat ini pasti dia sedang mandi." ucap Misel yang pada akhirnya mengalah dan tak berbicara lagi pada Resa.

Duduklah ia di kursi, lalu ia pun mulai merebahkan tubuhnya. Tak lama matanya pun mulai ia pejamkan.

Sampai pada akhirnya ia terlelap tidur dengan begitu tenang.

Dua puluh menit kemudian, Resa yang sudah selesai mandi, melihat Misel yang sedang tertidur. Seketika ia tersenyum penuh kemenangan.

"Akhirnya aku bisa nginep di sini. Hehehe... lumayan kan, bisa makan dan tidur gratis di sini." ucap Resa yang malah memanfaatkan keadaan.

Ia pun mulai melangkah kan kakinya menuju pintu rumah Misel. Lalu setelah itu, iya mulai mengunci pintu tersebut dan setelah selesai mengunci pintunya.

Resa kembali melangkah kakinya untuk merebahkan tubuhnya juga di kursi yang satunya lagi. Sehingga saat ia tiba di kursi yang satunya. Ia mulai menyusul Misel terlelap tidur juga.

Tak terasa Misel yang sedang tidur pun mulai memejamkan matanya untuk terbangun.

"Hmm... rupanya aku tertidur di sini. Pegal sekali. Sepertinya aku kecapean sampai bisa tidur di kursi seperti ini." ucap Misel setelah ia terbangun.

Benda yang ia lihat setelah terbangun adalah jam dinding yang ada di rumahnya.

"Hah... udah jam segini, itu artinya aku tidur sudah cukup lama. Mana belum mandi lagi. Sepertinya aku harus mandi dulu." ucap Misel yang tak melihat keberadaan Resa yang sedang tertidur di kursi.

Karena setelah ia melihat jam, ia langsung bergegas ke kamar mandi untuk segera mandi.

Dua puluh menit kemudian, Misel yang selesai mandi mulai merasa segar kembali. Ia kemudian mulai melihat sekeliling rumahnya. Setelah ia melihat, betapa terkejutnya ia saat mendapati Resa yang sedang tertidur dengan mulut ternganga.

"Ya ampun, aku kira dia sudah pulang. Nyatanya malah ikut tidur juga. Mana terbuka gitu mulutnya. Hahaha... lucu sekali." ucap Misel yang awalnya ingin memarahi Resa seketika hilang saat melihat mulut ternganga Resa yang lucu.

"Ah... aku ada ide, lebih baik aku foto dia aja. Biar nanti saat dia terbangun dia akan terkejut melihat dirinya yang tidur dengan ekspresi seperti itu. Lebih baik aku lakukan segera takutnya dia keburu bangun. Nggak jadi nanti kalau dia keburu bangun." ucap Misel yang langsung bergegas menghampiri Resa yang tertidur untuk mengambil foto Resa.

Cekrek... Cekrek...

"Hahaha... nggak kuat sekali liat hasil fotonya. Sangat lucu melebihi wajah aslinya." ucap Misel yang melihat hasil fotonya.

Di lihat beberapa kali pun Misel tetap tertawa terbahak-bahak, sampai ia tak menyadari bahwa Resa sudah terbangun dari tidur nya.

"Hm... kakak menertawakan apa? sepertinya lucu sekali." ucap Resa yang sudah terbangun dari tidurnya.

Misel yang mendengar ucapan Resa seketika langsung menghentikan tawa nya.

"Ah... bukan apa-apa, loh sejak kapan kamu bangun?" ucap Misel mencoba mengalihkan pembicaraan dengan bertanya pada Resa.

"Hm... saat kakak tertawa seperti barusan, aku sudah bangun." ucap Resa sedikit menggembungkan pipi nya.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!