Lin Kai, murid Sekte Giok Sunyi yang gagal total, menemukan teknik terlarang: Sutra Neraka Penyerapan Astral. Dengan menyerap fondasi jiwa murid lain, kultivasinya melonjak instan. Tapi ia segera terjerat rantai spiritual oleh Elder Yami, kultivator iblis yang memaksanya menjadi pion perburuan jiwa.
Lin Kai kini harus bersembunyi di balik statusnya yang lama, karena ia menjadi target pengawasan intensif dari Mei Li, Suster Senior jenius yang yakin bahwa Lin Kai adalah kunci hilangnya murid sekte.
Untuk bertahan hidup, ia dipaksa Elder Yami untuk mengincar target bernilai tinggi berikutnya: Gu Jun, dalam sebuah perburuan terbuka di tengah Ujian Murid Inti Sekte Giok Sunyi. Lin Kai harus membunuh untuk tetap hidup, tapi setiap langkahnya diawasi oleh jenius yang mencurigainya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7: Perburuan dalam Formasi Angin
Di atas bukit kecil yang berjarak seratus meter dari batas Zona Luar, Suster Senior Mei Li berdiri membeku. Di tangannya, jimat spiritual kecil yang ia sentuhkan ke bahu Lin Kai tadi terasa dingin, tidak bereaksi. Jimat itu seharusnya berfungsi sebagai pelacak Qi sederhana, memastikan Lin Kai, si murid Level Tiga, tetap berada di dekatnya.
"Kenapa aku tidak bisa merasakan jejak Qi-mu lagi?" bisik Mei Li, matanya menyipit saat dia memandang ke arah tumpukan batu dan tiga pohon bambu tempat Lin Kai menghilang.
{Jimat pelacak Qi tingkat rendah seharusnya tidak pernah gagal di jarak sedekat ini. Kecuali, Qi Lin Kai benar-benar lenyap, atau... ada formasi penyembunyian yang jauh lebih canggih daripada yang kubayangkan.}
Kecurigaan Mei Li yang selama ini hanya berupa kabut kini memadat menjadi es. Dia segera berbalik dan berlari menuju tenda komandonya. Dia meraih sebuah Lingkaran Pemantau Spiritual dari mejanya, sebuah artefak Formasi Inti yang dapat membedah aura spiritual hingga ke tingkat fondasi.
Dia mengaktifkannya. Lingkaran giok itu memancarkan cahaya biru redup. Mei Li mengarahkan lingkaran itu ke tempat Lin Kai berdiri sebelumnya.
Hasilnya? Nol. Bukan hanya Lin Kai tidak ada di sana, tapi jejak Qi-nya sama sekali tidak ada, seolah dia tidak pernah ada di tempat itu dalam lima belas menit terakhir.
"Lin Kai, si murid Level Tiga, yang lemah dan pengecut, tidak mungkin memiliki artefak yang mampu menipu Lingkaran Pemantau Formasi Inti," gumam Mei Li, darahnya berdesir dingin. "Dia berbohong tentang Wang Lei, dia menyembunyikan kekuatan, dan sekarang dia menghilang. Dia pasti kunci dari semua ini."
Dia melihat ke arah Formasi Angin yang menyelimuti Zona Inti di kejauhan. Kabut ilusi itu berputar pelan, tampak tidak berbahaya, tapi mematikan.
{Lin Kai si pecundang tidak akan menyelinap masuk ke sana tanpa alasan. Dan satu-satunya alasan dia mempertaruhkan nyawanya di Zona Inti adalah... Gu Jun. Target dengan fondasi paling murni.}
Mei Li mengatupkan giginya. Misi utamanya adalah mengawasi Zona Luar, tapi instingnya berteriak untuk mengejar. Lin Kai adalah bahaya besar bagi sekte, lebih besar dari yang Master Qing duga.
"Tetua Wu," panggil Mei Li, suaranya kini penuh otoritas. "Ambil alih komando Zona Luar. Jangan biarkan siapa pun menyelinap keluar. Aku akan masuk ke Zona Inti untuk melakukan inspeksi mendadak. Ada anomali spiritual yang harus kuperiksa."
Tanpa menunggu balasan, Mei Li melompat ke udara, mengaktifkan teknik kultivasinya, dan melesat seperti kilat menuju Formasi Angin, meninggalkan Tetua Wu yang kebingungan di belakangnya.
////////////////
Lin Kai merangkak keluar dari ujung Lorong Terlarang. Dia berada di sebuah ceruk batu besar, dikelilingi oleh pepohonan purba yang tingginya mencapai langit, jauh di dalam Zona Inti Hutan Tiga Jari. Udara di sini terasa lebih berat, dipenuhi dengan Qi spiritual yang kuat, dan juga... Qi iblis yang samar.
{Lorong Terlarang itu berhasil membawaku masuk. Sekarang, aku berada di tengah sarang harimau.}
Dia segera merasakan tekanan. Meskipun dia berada di balik Formasi Penyembunyian tingkat penuh dari Elder Yami, Qi spiritual para Tetua Sekte yang memantau Formasi Angin terasa begitu luas, seolah setiap daun bisa menjadi mata pengawas.
Lin Kai menyentuh gulungan kulit ular hitam di lengannya. Gulungan itu kini terasa seperti bagian dari dirinya, Formasi Penyembunyiannya memancarkan energi dingin yang melindungi.
Elder Yami, aku di Zona Inti. Bagaimana aku bisa menemukan Formasi Angin? Lin Kai mengirimkan transmisi kesadaran secara rahasia.
Berjalanlah ke arah suara detak jantung. Formasi Angin berdetak seperti jantung naga. Itu adalah pulsasi ilusi yang diciptakan oleh Tetua Agung. Kau hanya memiliki waktu kurang dari empat jam sebelum fajar, dan Mei Li pasti sudah menyadari hilangnya jejakmu. Kau harus cepat, jawab suara dingin Elder Yami.
Lin Kai menarik napas. Dia memejamkan mata dan mendengarkan.
Detak jantung.
Awalnya hanya keheningan, tapi kemudian, di kejauhan, dia menangkap ritme yang aneh. Bukan detak fisik, tapi denyutan energi spiritual yang berat, lambat, dan sangat kuat, seperti palu yang menghantam bumi. Itu adalah Formasi Angin.
Lin Kai mulai bergerak. Dia tidak lagi berjalan seperti Lin Kai si pecundang. Dia bergerak seperti bayangan, tubuh Level Delapannya kini gesit dan kuat. Dia melompat dari dahan ke dahan, menghindari tanah yang mungkin dipenuhi formasi jebakan, bergerak menuju denyutan spiritual itu.
Setelah hampir satu jam, Lin Kai tiba di sebuah punggung bukit yang menghadap ke lembah. Di bawahnya, lembah itu diselimuti oleh kabut tebal yang berputar-putar dalam gerakan lambat dan hipnotis. Di tengah kabut itu, dia bisa melihat siluet yang bergerak. Itu adalah Gu Jun, si jenius Tingkat Sembilan.
Gu Jun tidak bertarung melawan monster, tapi melawan ilusi. Lin Kai bisa melihat Gu Jun berkeringat, wajahnya fokus. Dia memegang pedang giok yang memancarkan cahaya lembut, memotong kabut yang menyerupai naga spiritual.
{Dia sedang di puncak konsentrasinya. Formasi Angin adalah ujian mental dan spiritual. Aku harus menyerangnya sekarang, sebelum dia berhasil memecahkan ilusi dan memicu perlindungan spiritual dari Tetua Sekte.}
Tiba-tiba, Lin Kai merasakan Energi Spiritual yang kuat melesat ke Zona Inti dari arah yang berlawanan. Kecepatan dan intensitasnya jauh melampaui Tetua junior mana pun.
{Mei Li! Dia masuk. Dia tidak menyia-nyiakan waktu. Dia pasti akan melacak Gu Jun sebagai titik fokus. Aku harus mendahuluinya!}
Lin Kai meremas gulungan di lengan bajunya, membuat Formasi Penyembunyian bekerja lebih keras lagi. Dia mengambil posisi, tubuhnya merunduk di balik sebatang pohon purba.
Elder Yami. Mei Li datang. Dia sudah masuk ke Zona Inti. Aku harus segera bertindak, transmisi Lin Kai terdengar sedikit panik.
Bagus. Mei Li akan menyibukkan penjagaan spiritual yang lain. Sekarang, perhatikan! Tepat saat Gu Jun melancarkan serangan spiritual terakhir ke ilusi naga itu, akan ada celah spiritual sesaat di Formasi Angin. Itu adalah celah yang hanya muncul ketika seorang kultivator hampir berhasil. Itulah saat kau masuk. Gunakan kesempatan itu, Lin Kai. Serap dia. Sekarang!
Lin Kai menahan napas. Dia melihat Gu Jun berteriak, seluruh Qi Tingkat Sembilan-nya berkumpul di pedang giok.
"Pecah!" teriak Gu Jun.
Cahaya pedang giok itu meledak, menembus kepala ilusi naga di depannya. Formasi Angin bergetar hebat. Detak jantung spiritualnya terhenti sesaat, menciptakan keheningan yang mematikan.
Itu dia. Celahnya!
Lin Kai melompat dari balik pohon. Dia mengaktifkan Teknik Terlarang Sutra Neraka Penyerapan Astral, tetapi kali ini, dia tidak menggunakan telapak tangan. Dia mengarahkannya ke jantung. Qi hitam pekat menyelimuti tubuhnya, menjadikannya proyektil iblis yang melesat menuju Gu Jun yang baru saja kelelahan.
Gu Jun yang baru saja memecahkan ilusi, merasakan bahaya besar dari belakang. Dia berbalik, matanya terbelalak karena kelelahan dan terkejut.
"Si... siapa?" bisik Gu Jun, mencoba mengangkat pedangnya.
Lin Kai sudah berada di depannya, Energi Hitam dari Sutra Neraka langsung menembus dada Gu Jun. Itu adalah serangan kejutan yang sempurna.
"Kau mangsaku," desis Lin Kai, tidak lagi menyembunyikan kekejamannya.
Energi Tingkat Sembilan yang sangat murni mulai mengalir deras ke tubuh Lin Kai. Rasanya seperti air terjun yang menghantam, kuat, murni, dan tak tertahankan.
{Ini... Qi ini... jauh lebih manis dari yang kubayangkan! Aku akan mencapai Tingkat Sembilan!}
Namun, di saat yang sama, Lin Kai merasakan Energi Spiritual yang luar biasa cepat, yang berasal dari Mei Li, kini mendekat dengan kecepatan yang mengerikan, seperti panah yang dilepaskan dari busur Formasi Inti. Dia bisa mendengar teriakan Mei Li dari kejauhan.
"Hentikan, Lin Kai!"
Bersambung...