NovelToon NovelToon
Cinta Sang CEO Dingin

Cinta Sang CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Balas Dendam / CEO / Bullying di Tempat Kerja / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di kota megah Aurelia City, cinta dan kebencian berjalan beriringan di balik kaca gedung tinggi dan cahaya malam yang tak pernah padam.

Lina Anastasya, gadis sederhana yang keras kepala dan penuh tekad, hanya ingin bertahan hidup di dunia kerja yang kejam. Namun, takdir mempertemukannya dengan pria paling ditakuti di dunia bisnis Ethan Arsenio, CEO muda yang dingin, perfeksionis, dan berhati beku.

Pertemuan mereka dimulai dengan kesalahpahaman konyol, berlanjut dengan kontrak kerja yang nyaris seperti hukuman. Tapi di balik tatapan tajam Ethan, tersembunyi luka masa lalu yang dalam… luka yang secara tak terduga berhubungan dengan masa lalu keluarga Lina sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 5

Lantai 50 itu sunyi senyap. Satu-satunya suara adalah gemerisik kertas dan napas Lina yang tertahan. Di luar jendela kaca raksasa, Aurelia City telah berubah menjadi lautan permata yang berkelip. Indah, tapi terasa begitu jauh.

Lina menatap coretan-coretan di buku catatannya. Pukul delapan malam. Perutnya sudah melewati tahap keroncongan dan kini terasa perih melilit. Tangannya kram.

Jadwal itu memang mustahil.

Setiap kali ia memindahkan satu rapat dari hari Rabu, itu akan memicu efek domino, menabrak tiga rapat penting lainnya di hari Selasa. Membatalkan rapat investor Hong Kong seperti yang disiratkan Ethan? Itu bukan hanya kekacauan, itu sabotase perusahaan.

Lina bersandar di kursi kayunya yang keras. Kepalanya pusing.

Ethan Arsenio tidak menginginkan jadwal baru. Ia menginginkan Lina gagal.

Dia ingin Lina datang besok pagi dengan mata bengkak karena menangis, menyerahkan kertas yang kacau balau, lalu ia bisa memecatnya dengan alasan "tidak kompeten". Atau lebih baik lagi, dia ingin Lina menyerah malam ini. Dia ingin Lina kabur, tidak kembali lagi besok.

Tidak.

Sebuah percikan api yang keras kepala menyala di dalam dada Lina. Ia mungkin telah menumpahkan kopi. Ia mungkin miskin. Tapi ia tidak bodoh, dan ia bukan pengecut.

Jika dia ingin permainan, aku akan memberinya permainan.

Lina mengambil napas dalam-dalam. Ia merobek lembaran-lembaran yang penuh coretan di buku catatannya. Ia mengambil tiga lembar kertas baru yang bersih.

Dengan tulisan tangannya yang paling rapi dan metodis, ia mulai menulis.

Lembar Pertama: JADWAL ASLI (SELASA & RABU) Ia menyalin ulang jadwal yang ada, rapi dan terstruktur, menunjukkan bahwa ia telah memahaminya sepenuhnya.

Lembar Kedua: ANALISIS DAMPAK INSTRUKSI (Pindah Rabu ke Selasa & Batal Selasa) Ini adalah bagian terpenting. Ia tidak membantah, ia hanya menyajikan fakta.

Konflik 1: Rapat Dewan Direksi (Rabu, 3 jam) tidak dapat menggantikan slot Rapat Tim Proyek Delta (Selasa, 1 jam) karena durasi.

Konflik 2 (Risiko Tinggi): Pembatalan Video Call Investor Hong Kong (Selasa) berpotensi melanggar kesepakatan zona waktu dan dapat menurunkan kepercayaan investor.

Konflik 3: Total 8 jam rapat hari Rabu tidak dapat dimigrasikan ke sisa 2 jam slot kosong hari Selasa.

Dia mendaftarkan tujuh konflik besar, semuanya dengan bahasa yang lugas, profesional, dan dingin.

Lembar Ketiga: USULAN REKOMENDASI Ia tahu ini berisiko, tapi ia harus menunjukkannya.

Opsi A: Pertahankan jadwal asli.

Opsi B (Jika Tujuan Utama adalah Mengosongkan Hari Rabu):

Pertahankan Rapat Eksternal/Investor hari Selasa (Prioritas Tinggi).

Pindahkan Rapat Internal Dewan Direksi (Rabu) ke hari Kamis sore (Slot terlihat kosong).

Batalkan rapat internal minor (Proyek Delta) dan jadwalkan ulang via email.

Pukul sepuluh malam.

Lina menatap ketiga lembar kertas itu. Tulisannya rapi, tanpa coretan, dan logis. Ini adalah jawaban terbaik yang bisa ia berikan untuk sebuah pertanyaan jebakan.

Ia berdiri, meregangkan punggungnya yang kaku. Ia berjalan ke meja mahoni raksasa milik Ethan. Udara di sekitar meja itu terasa lebih dingin.

Dengan hati-hati, Lina meletakkan tiga lembar kertas itu tepat di tengah desk mat kulit yang mahal, di samping keyboard Ethan yang ramping. Ia menyusunkannya dengan urutan yang rapi: Analisis, Rekomendasi, lalu Jadwal Asli di paling bawah.

Dia tidak meninggalkan catatan "Maaf". Dia tidak meninggalkan apa-apa selain hasil kerjanya.

Dia kembali ke meja kecilnya, membereskan pena dan buku catatan yang berantakan, dan mematikan lampu meja kecilnya.

Saat Lina berjalan keluar dari kantor yang gelap dan megah itu, ia merasa lapar, lelah luar biasa, dan sakit kepala. Tapi, untuk pertama kalinya hari itu, ia tidak merasa kalah.

Ia mungkin baru saja menandatangani surat pemecatannya sendiri dengan analisis jujur itu. Atau mungkin... ia baru saja selamat dari hari pertamanya.

Apa pun yang terjadi besok, Lina tahu satu hal Ethan Arsenio mungkin dingin, tapi Lina Anastasya tidak akan hancur semudah itu.

1
Putra
ljutttttttttttt
Putra
mntppp
Alex Hutagalung
tak bakalan dibolehin Ethan mengundurkan diri, karna Ethan sendiri udah mulai suka Ama Lina 🤭
Alex Hutagalung
semangat thor
Sang_Imajinasi: terimakasih 💪
total 1 replies
Dedi
lnjut thor
Dedi
bagussss
Sang_Imajinasi: terimakasih 🙏
total 1 replies
Sheryn
😍😍
Sheryn
seru ni
Sheryn
bagussss
Sang_Imajinasi: terimakasih 🙏
total 1 replies
Fitriani
lanjutkan
Indah Ratna
yah baru tahu rasa Lina recent🤣
Indah Ratna
😍😍😍
Indah Ratna
🤣🤣😍
Indah Ratna
good thor
Sang_Imajinasi: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ardi
gantung lanjutan thor
Ardi
good
Sang_Imajinasi: terimakasih 🙏
total 1 replies
Ardi
😍😍😍
Putra
lanjut thor
Putra
mantappp
Sang_Imajinasi: terimakasih 💪
total 1 replies
Putra
gasdd pol
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!