NovelToon NovelToon
Mata Sakti Lin Feng

Mata Sakti Lin Feng

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Action
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: ex

Lin Feng, "Tuan Muda Teoris" dari Klan Lin, adalah bahan tertawaan di Akademi Awan Hijau. Dia jenius strategi, tapi bakat bela dirinya nol besar.

Segalanya berubah drastis saat arwah kakek-kakek telanjang mesum merasuki mata kirinya, memberinya kekuatan cheat [Mata Penjiplak] yang bisa meniru dan menyempurnakan jurus apa pun seketika.

Berbekal otak licik, mata copy-paste super, dan panduan kakek mesum di kepalanya, Lin Feng kini siap mengacak-acak dunia Jianghu. Ini adalah kisah di mana dia mempermalukan para jenius, men- trol/ musuh-musuhnya, dan mengejar tujuan utamanya membangun harem terbesar dalam sejarah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ex, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 bagian 3

Wajah Bai Qianqian yang tadinya memerah karena bahagia, kini berubah pucat pasi.

"N-Nona... N-Nona Xiao...!"

Dia menjerit tertahan, menjatuhkan sikatnya (lagi), dan buru-buru bersembunyi.

Dia bersembunyi... di belakang Lin Feng.

Dia mencengkeram jubah biru langit Lin Feng yang mahal itu dengan tangannya yang kotor oleh jelaga sikat, menjadikannya perisai.

Itu adalah pemandangan yang... sangat memberatkan. Seorang Tuan Muda yang tampan mampus, berdiri di depan toilet, sementara seorang gadis pelayan yang kurus dan ketakutan bersembunyi di belakangnya, menatap tajam ke arah "Bunga Es" akademi.

Lin Feng menghela napas. "Sialan," batinnya. "Jubah baruku..."

"HOOOOO! YANG DADA TERSEMBUNYI DATANG!" Si Kakek meledak di kepalanya dengan antusiasme seorang penonton gladiator.

"LIHAT, NAK! DIA PASTI CEMBURU! DIA MELIHATMU BERMAIN-MAIN DENGAN 'TIKUS KECIL' DAN SEKARANG 'HARIMAU BETINA' ITU MARAH! KLASIK! AYO! BUAT MEREKA BERTARUNG UNTUKMU!"

"Bertarung untukku? Kek, kita sedang di depan toilet," balas Lin Feng dalam hati.

Xiao Ning'er berjalan mendekat. Langkahnya anggun, tapi auranya sedingin es. Dia benar-benar mengabaikan Bai Qianqian yang gemetaran. Matanya yang indah dan dingin terpaku pada Lin Feng.

"Aku tidak tahu kau serendah ini, Lin Feng," katanya, suaranya menusuk.

"Rendah?" Lin Feng mengangkat alis, memasang senyum malasnya. "Aku? Aku hanya sedang menjalankan hukumanku. Tidak sepertimu, Nona Xiao, yang jelas-jelas sedang... mengintip."

Wajah Xiao Ning'er berkedut. "Mengintip?"

"Ya. Mengintip seorang Tuan Muda yang sedang bekerja keras. Aku tahu aku tampan, tapi kau tidak perlu sejauh ini, kan? Agak menyeramkan, lho."

"KAU...!"

Xiao Ning'er menarik napas dalam-dalam, menahan amarahnya. Dia tidak akan termakan provokasi murahan itu.

Dia melirik ke arah Bai Qianqian yang bersembunyi di belakang Lin Feng.

"Hukumanmu?" kata Ning'er sinis. "Sejak kapan 'hukumanmu' melibatkan... memaksa seorang murid beasiswa untuk melakukannya untukmu?"

Bai Qianqian, mendengar ini, langsung panik.

Tuduhan itu menggantung di udara yang sudah berbau amonia, membuatnya semakin kotor.

Bai Qianqian, yang bersembunyi di balik jubah Lin Feng, gemetar hebat.

"T-TIDAK! B-BUKAN BEGITU!" cicitnya, suaranya penuh kepanikan. "T-Tuan Muda Lin... d-dia... dia mengajariku! D-Dia..."

"Diam, Qianqian," potong Lin Feng. Suaranya tidak keras, tapi datar dan penuh wibawa.

Gadis kecil itu langsung terdiam.

Lin Feng bahkan tidak terlihat kesal. Dia hanya menatap Xiao Ning'er dengan ekspresi... geli. Seolah-olah dia sedang melihat anak anjing yang mencoba menggonggong pada harimau.

"Ini adalah sebuah bayaran?" ulang Lin Feng, seolah sedang mencicipi kata itu. "Nona Xiao, Nona Xiao... pikiranmu... kotor sekali, ya?"

Wajah Xiao Ning'er yang sedingin es itu langsung berkedut. "A-Apa katamu?!"

"Kau langsung melompat ke kesimpulan terburuk," kata Lin Feng, tawanya terdengar malas. "Kau pikir aku memintanya... apa? Uang? Dia jelas tidak punya. Tubuhnya?"

Dia mendengus pelan, sebuah suara tawa yang menghina.

"HOOO! TEPAT! KATAKAN PADANYA STANDAR KITA TINGGI!" seru si Kakek di kepalanya. "KATAKAN PADANYA KITA LEBIH TERTARIK PADA 'DADA TERSEMBUNYI'-NYA DARIPADA 'PAPAN CUCI' ITU!"

"Transaksiku," lanjut Lin Feng, mengabaikan si Kakek, "jauh lebih berharga dari itu."

Dia menoleh sedikit ke arah Qianqian yang masih gemetaran. "Qianqian."

"Y-Ya, Tuan Muda?!"

"Tunjukkan padanya. Apa yang kuajarkan padamu semalam. Pernapasan 'Sup Hangat' itu. Lakukan. Sekarang."

Bai Qianqian menatap Lin Feng dengan ngeri, lalu ke Xiao Ning'er yang menatapnya tajam. Dia ketakutan.

"Tapi... d-di sini...?"

"Apa kau mau membantah 'gurumu'?" tanya Lin Feng dingin.

"T-TIDAK!"

Rasa takutnya pada Lin Feng ternyata lebih besar daripada rasa takutnya pada Xiao Ning'er.

Qianqian melangkah keluar dari belakang Lin Feng. Dia berdiri di depan toilet, memejamkan matanya erat-erat, gemetaran. Dia mencoba mengabaikan tatapan dingin Xiao Ning'er.

Dia menarik napas. Perutnya mengembung. Dia menahannya. Dia berkonsentrasi pada sensasi "sup hangat" itu.

Satu detik...

Dua detik...

WENGG...

Sebuah sensasi hangat yang sangat tipis, nyaris tak terlihat, tiba-tiba menguar dari tubuhnya. Itu adalah aliran Qi yang paling dasar dan paling lemah.

Tapi... itu ada.

Mata Xiao Ning'er yang tajam itu langsung terbelalak kaget.

Dia adalah seorang praktisi sejati. Dia bisa merasakannya.

"Itu... 'Aliran Dasar Qi'?" bisik Xiao Ning'er, suaranya penuh ketidakpercayaan. "B-Bagaimana mungkin? Dia... dia gagal total kemarin! Dia bahkan tidak bisa merasakan Qi-nya!"

"Dia gagal kemarin," kata Lin Feng, suaranya terdengar bosan. "Dan sekarang dia tidak."

Dia menatap lurus ke mata Xiao Ning'er yang terkejut.

"Itu 'bayaran'-nya," kata Lin Feng. "Aku membantunya."

Dia berhenti sejenak, senyum malasnya berubah menjadi seringai tipis yang tajam.

"Tidak sepertimu, Nona Es," lanjutnya, suaranya merendah. "Yang kemarin hanya berdiri di kejauhan, menonton, dan... menertawakanku saat aku jatuh."

DEG!

Kata-kata itu menghantam Xiao Ning'er seperti tamparan di wajah.

Wajahnya yang pucat kini memerah. Bukan karena malu seperti Mei Lan, tapi karena marah dan... ya, sedikit rasa bersalah yang menusuk.

Dia ingat. Dia memang menertawakannya. Dan kemudian... bajingan ini mematahkan tangan Zhang Yao dengan jurus miliknya yang sudah disempurnakan.

Dia ingin membantah. Dia ingin berteriak.

Tapi... dia tidak bisa. Lin Feng benar.

Lin Feng telah membantu murid yang gagal... sementara dia, sang 'Bunga Es', hanya menonton dengan angkuh.

"Hmph." Lin Feng mendengus, seolah sudah bosan dengan permainan ini.

"Ayo, Qianqian. Pekerjaanmu di sini selesai untuk hari ini."

"T-Tapi... sikatnya..."

"Tinggalkan. Itu properti akademi."

Lin Feng berbalik dan berjalan pergi dengan santai.

Bai Qianqian, setelah menatap Xiao Ning'er dengan takut-takut selama sedetik, buru-buru menjatuhkan sikat kotor itu dan berlari kecil di belakang Lin Feng, seperti anak ayam yang mengikuti induknya.

"Y-Ya, Tuan Muda! Tunggu saya!"

Xiao Ning'er ditinggalkan sendirian.

Berdiri di depan blok toilet yang bau.

Dia menatap punggung Lin Feng yang menghilang di tikungan. Tangannya mengepal begitu erat hingga kuku-kukunya membenam ke telapak tangannya.

"LIN FENG... SIALAAAAANNNN!" desisnya pelan, suaranya bergetar karena amarah dan frustrasi yang tak terlukiskan.

...****************...

...Ilustrasi Krakter di novel ini... Aku lupa memasukkannya....

...Bai Qianqian...

...****************...

...Xiao Ning'er...

...****************...

...Lin Feng...

...****************...

...Instruktur Mei Lan...

1
adi ambara
buang lah novel sampah ni thor..mc yg sombong bodoh...
I'M WHITE: lagi proses buff itu kak, makasih masukannya 👍
total 1 replies
adi ambara
minta kekuatan..tapi bodoh sombong..
I'M WHITE
porsi dialognya emang sengaja ane banyakin 🤣
Tiandi
terlalu banyak dialog daripada narasi, semangat thorr/Shy/
Tiandi
kenapa nggak pakai judul "Mata Penyalin Aktif" lebih enak aja gitu baca baca../Smile/
I'M WHITE: terlalu mainstream
total 1 replies
Tiandi
icip-icip dulu
Xiào Hān ୧⍤⃝🍌
Cie cover baru
I'M WHITE: tumben dirubah ama NT, biasanya dibiarin aja
total 1 replies
Dwalkii
menurut kakak kuat di narasi tapi kurang di dialog. menurut ku, maaf kak sok tahu ya🙏

tapi overall, ini cukup bagus👍
Dwalkii
Saskehhh!!!🤣🤣
Dwalkii
🤣
Dwalkii
Oke... ini menghancurkan citra Manusia kuno di pikiran ku.
Dwalkii
Bagian ini lucu🤭
Aveline
lucuu bangett😭🤣🤣
Aveline
wkwkwk 😭😭
Aveline
kakk lucu banget 🤣🤣
Dwalkii
mampir kak, tapi ga sekedar mampir trus like. aku baca yaa/Proud/

untuk kalimat 'haaaah' ini seperti menghela napas kan? harusnya Hoamm, mungkin?🤭

maaf kak sok tau, tapi aku lebih nyaman begitu🙏
Aveline
kawin banget nihh author?🙏😭
Gege
dan tema remasan dada pun berakhir.. 🤣🤣
I'M WHITE
sebenernya babnya dah sampe 30 tapi bijgung mau up semua apa satu satu gini🤣
Gege
masih dengan remasan dada yang belom juga terselesaikan... 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!