cewek Tomboy yang terlahir dari keluarga kaya kini nasibnya berbanding terbalik setelah kelurganya meninggalkan dia untuk selamnya... pahit manis nya hidup yang harus di jalani dengan lapang dada... kehidupannya yang berubah setelah sekian lama menderita, kini berubah setelah pertemuannya dengan komandan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HijranMahjura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 8
***
setelah beberapa lama kemudian komandan fynanda tiba di ruangan Zoya dengan tangan yang yang sudah dipenuhi dengan beberapa kantong kresek berwarna putih, menghampiri ranjang zoya, komandan fynanda yang tiba2 berubah penampilan itu serasa menghipnotis Zoya, baju yang sudah tertata rapi padahal hanya memakai kaos hitam dengan dibalut jaket dari luar, tampak juga rambut yang setengah basah mungkin sehabis mandi, kegantengan yang alami dan berlipat. Zoya yang masih melongo melihat kedatangan komandan fynanda tiba2 lamunan terpecah oleh perkataan komandan fynanda.
"anak kecil ngapain liatin saya kek gitu,, awas ntar naksir" ucap komandan fynanda dengan percaya diri sembari meletakkan bawaannya ke atas meja di samping ranjang zoya.
"ehh.. nggak tadi cuman liat malaikat aja".. jawab Zoya spontan.
"apaaa??? malaikat dimana??? "tanya komandan fynanda
"ehh nggak ada kok" jawab Zoya lagi
'malaikatnya ya kamu siapa lagi coba yang bisa nge hipnotis aku sampai terpelongo liatin kamu,' batin Zoya.
"eh ini nih sate nya, mau makan sekarang?" lanjut komandan fynanda bertanya kepada Zoya
"iyaa aku udah laperr" jawab Zoya sambil mengelus2 perutnya.
" yaudah bentar saya siapkan dulu " komandan fynanda membuka bungkusan sate tersebut dan menaruhnya diatas piring yang sudah di sediakan di lemari kecil di ruangan tersebut.
"mau makan sendiri apa di suapin???" tanya komandan fynanda lagi
"makan sendiri aja, saya masih punya tangan" jawab Zoya ketus
"tangan kanan kamu kan masih di infus, gimana mau makan?" lanjut komandan fynanda bertanya
"kan pake tangan kiri juga bisa" jawab Zoya deras tak habis jawaban
"yasudah terserah kamu," komandan fynanda pasrah dengan jawaban Zoya yang tak ada habisnya.
Zoya yang ingin memulai memakan sate tersebut selalu diperhatikan komandan fynanda karna tangn Zoya yang tak terbiasa makan dengan tangan kiri membuat setiap yang ia sendok jatuh ke selimut yang Zoya kenakan...
"kan udah saya bilangg, kotor kan jadinya" ucap komandan fynanda sembari mengambil tissu lalu membersihkan kuah yang terjatuh di selimut Zoya.
Zoya terdiam tak menjawab ocehan komandan tersebut.
"sini biar saya yang siapkan" mengambil alih Pring sate tersebut.
"aaa, buka mulut " ucap komandan fynanda menyodorkan sendok yang sudah berisi lontong tersebut.
Zoya membuka mulutnya dan mulai memakannya sedikit demi sedikit setiap komandan memberi nyai suapan, tiba2 Zoya meneteskan air matanya yang membuat komandan fynanda terkejut...
"kamu knapa??? ada yang sakitt?? biar saya panggilkan dokter sebentar" tanya komandan fyananda khawatir.
"jangan,,, saya nggak papa" jawab Zoya
"jadi knapa kamu menangis?" lanjut komandan fynanda bertanya
"saya cuman keingat orang tua saya aja, " jawab Zoya singkat.
"astagahh kirain kamu knapa anak kecil dasarr" komandan fynanda mengelus rambut zoya
"saya bukan anak kecill," jawab Zoya lagi
*memang badan Zoya terlihat sedikit pendek dibandingkan dengan tinggi komandan fynanda, Zoya memiliki tubuh mungil dan kulit yang putih, walau dengan penampilannya yang serba Tomboy tapi masih terlihat bahawa ia seorang gadis yang lembut, wajahnya yang bersinar ketika ia tertwa dan gigi ginsulnya yang terlihat manis ketika ia tersenyum...
" kalo kamu nggak mau saya panggil anak kecil, kamu harus lebih hormat kepada saya" komandan fynanda memberi permintaan.
"jadi saya harus manggil bapak lagi??? "jawab Zoya.
"tidakkk... saya tidak suka kamu manggil saya bapak, saya nggak setua itu" komandan fynanda yang mulai tampak kesal.