Seorang gadis kecil sedang membuat pesawat kertas lalu mencoba menerbangkan nya ..
" Yah jauh" ucap Gadis kecil itu berlari ke arah pesawat kertas milik nya
Ciara Aneta gadis kecil yang manis yang mempunyai cita-cita menjadi pemandu lalu lintas pesawat ke sukaannya pada pesawat kertas membuat nya mempunyai mimpi yang indah
Alsaka Pratama seorang pria yang memiliki cita cita menjadi seorang Pilot dan berharap kebahagiaan akan setinggi pesawat yang ia terbangkan
Yuk saksikan kisah mereka jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya Besty 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 8
Saka menempati Apartemen yang dekat dengan rumah papa mamanya
Setelah bersiap saka mengendarai motornya menuju ke sebuah taman pertemuan nya dengan Ara
" Masih sama seperti dulu" ucap Saka memperhatikan sekeliling nya
Bugh
Sebuah bola mengenai kakinya
" Paman maaf aku tidak sengaja" ucap Seorang bocah laki' dengan ketakutan
" ambilah" ucap Saka menyerah kan bola itu
" Maaf ya paman " ucap Bocah itu tanpa mengambil bola dan tidak menatap Saka karena takut
Saka berjongkok dan menatap anak itu
" Ambilah bola mu jangan takut paman tidak marah" ucap Saka tersenyum
Anak itu perlahan mengangkat kepalanya dan menatap senyum Saka
" Terimakasih paman baik aku pergi dulu ya" ucap Anak itu lalu pergi
Saka kembali berdiri dan menatap sekelilingnya dengan sendu...
" Kamu kemana Ara" ucap saka dengan tatapan sendu
Lalu Saka memutuskan untuk pergi saat di perjalanan Saka tak sengaja hampir menabrak seseorang gadis membuat gadis itu terduduk dengan seluruh badannya bergetar
" Hey apa kamu baik' saja maafkan aku" ucap Saka
Gadis itu mengangkat kepalanya dan saling menatap dengan Saka
Deg
Deg
Jantung keduanya berdetak dan tatapan mata mereka seperti tidak asing
" Ara" batin Saka
" Aku seperti pernah melihat matanya tapi di mana" Batin Ciara berusaha mengingat tapi membuat kepala nya sakit
"Aww" ucap Ciara merasa sakit di kepalanya membuat Saka reflek mengelus rambut Ciara
" Aku antar ke rumah sakit ya" ucap Saka terus mengelus rambut Ciara tanpa sadar
" Aku tidak apa' kak terimakasih" ucap Ciara
Deg
Mendengar suara Ciara lagi' Jantung Saka berdetak
" Suaranya juga mirip apa dia benar Ara?" Batin Saka
" Oh Maafkan aku yang hampir saja menabrak mu " ucap Saka
" tidak apa' kak aku juga salah karena menyebrang tanpa melihat dulu " ucap Ciara
" Nama kamu siapa?" tanya Saka
" Neta kak" ucap Ciara
jika ada yang bertanya Ciara selalu memperkenalkan diri dengan nama belakang nya Aneta, hanya mom,Nia dan seorang yang pernah ciara berikan pesawat kertas miliknya yang memangil nama depan nya
" Ternyata bukan Ara" Batin Saka merasa kecewa
" Kak kenapa bengong saja, nama kakak siapa?" tanya Ciara
" Oh maaf nama aku Saka" ucap Saka tersenyum
" Aku antar kamu pulang ya" ucap Saka entah kenapa jika bersama gadis di depannya dia tidak sedingin seperti biasanya
"Aku tidak ingin merepotkan kamu kak" ucap Ciara
" Tidak aku juga baru tiba di Indonesia jadi ingin berjalan' dan kamu tidak merepotkan ku "ucap Saka
" Baiklah, jadi kakak bukan asli Indonesia tapi mengapa begitu fasih bahasa Indonesia?" tanya Ciara
" Aku asli Indonesia hanya saja saat kecil Aku dan keluarga ku ke Malaysia karena Papa harus bertobat di sana dan baru hari ini aku tiba sedangkan mama papa ku masih di Malaysia " ucap Saka
Mereka saling mengobrol tanpa canggung sampai lah mereka di rumah sederhana milik Ciara
" Mau mampir dulu kak?", tanya Ciara
" Lain kali saja ya aku harus pulang" ucap Saka
" Baiklah terimakasih sudah mengantar ku pulang dan hati' di perjalanan kak " ucap Ciara tersenyum
" Iyah neta aku pulang " ucap Saka tersenyum
Setelah Saka pergi Ciara pun memasuki rumah nya
" Kamu pulang sama siapa tadi kak?" tanya Selena
" Itu teman aku mom namanya Saka " ucap Ciara
" Oh mom kira pacar kamu heheh?" tanya Selena tersenyum mengoda putri nya
" Ih mom bikin Cia malu saja" ucap Ciara lalu berlari ke kamar
" Lucunya Putri ku " ucap Selena terkekeh melihat tingkah Ciara
Sedangkan di kamarnya Saka Menatap pesawat kertas itu
" Mata, Suara, dan cara dia tersenyum sangat mirip dengan mu Ara tapi namanya berbeda kemana aku harus mencari kamu ?"tanya Saka pada diri nya sendiri
Dret
" Halo mah" ucap Saka
" Bagaimana keadaan Kamu nak? Apa kamu sudah makan? dan sudah menyiapkan berkas untuk kuliah kamu?" tanya Nadin di seberang sana
" Semuanya sudah mom dan besok aku akan mulai pendidikan ku " ucap Saka
" Baiklah kamu jaga diri baik-baik Saka mama hanya bisa mendoakan kamu dari sini " ucap Nadin
" Mengapa mama dan papa tidak tinggal di Indonesia saja lagi pula papa sudah sembuh?" tanya Saka
Nadin terdiam lalu menghela nafas
" Mama tutup dulu telfonnya ya nak ingat pesan mama" ucap Nadin lalu mematikan sambungan telepon
" Mengapa mama selalu tidak memberi tahu alasan jika aku bertanya seperti tadi" ucap Saka merasa bingung
Sedangkan di sisi lain Nadin masih terdiam memikirkan pertanyaan yang selalu saka ucap kan
" Aku takut dan belum siap bertemu Selena dia pasti membenci ku jika mengetahui semuanya" ucap Nadin menghapus airmata nya