Cinta Palsu adalah hal yang amat menyakitkan dibanding apapun. Setidaknya itulah yang Lucyana rasakan. Bukan penghianatan tapi kebohongan yang di ciptakan dengan sengaja oleh orang yang paling dia sayangi.
Lucyana Shava Herman alias Lucy adalah wanita mandiri, kuat dan penuh percaya diri. Namun hidup Lucy mendadak berubah 180 derajat setelah mengetahui sebuah fakta yang di sembunyikan suami nya selama bertahun-tahun.
Apakah Lucy akan bertahan dengan pernikahan nya seteleh mengetahui fakta kelam tersebut....
Happy Reading ✨
Enjoy 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Nio kembali ke hotel. Nio menghampiri Ayah dan Ibu nya.
"Nio, mana Mbak mu ? Acara sudah lewat 3 jam tapi Mbak mu malah pergi.." tanya Ibu Davina
"Ayah, Ibu... Lebih baik kita pulang." Ucap Nio sambil berusaha untuk menenangkan diri nya yang masih emosi.
"Heh, kamu kenapa Nio ? Kok suara mu berat gitu ? Kamu sakit, nak ?" Ibu meletakkan telapak tangan nya di dahi Nio.
"Nggak, bu. Ayo kita pulang. Mbak nggak akan datang." Kata Nio setengah berbisik.
"Maksudnya gimana ? Mbak mu memaksa kami hadir disini tapi dia sendiri tidak datang."
"Nanti Nio jelaskan di rumah. Sekarang ayo kita pergi dulu. Ayo, Yah, Bu.." Nio merangkul bahu Ayah dan Ibu nya. Dia berdiri di tengah-tengah mereka.
"Nio!! Nio tunggu!!"
Rahang Nio mengeras saat mendengar suara yang familier di telinga memanggil namanya.
"Tidak usah menoleh, Bu, Yah. Kita pulang!" Kata Nio mempercepat langkah nya.
"Itu suara Fajar, suami Mbak mu, Nio! Dia manggil kamu." Kata Ayah tapi tidak juga menghentikan langkah.
"Biarkan saja, Yah. Keluarga kita tidak pantas berada disini dengan keluarga di Brengsek itu!" Ucap Nio dengan gigi bergemerutuk.
"Apa maksud kamu ? Jangan kurang ajar, Nio! Meskipun Ayah dan Ibu mu tidak menyukai Fajar, tapi kamu tidak pantas berkata tidak sopan begitu sama kakak ipar mu sendiri. Ingat! Adab itu di atas Ilmu!" Ayah mencoba menasehati putra bungsu nya.
"Tidak, Ayah! Dia tidak pantas mendapat penghormatan ku! Dia binatang!!"
"NIO!!" Ibu menghentikan langkah sambil membentak putra nya.
"Bu... Ayo, pulang! Nio mohon... Nanti Nio jelaskan dirumah. Please, bu.." Nio merendahkan suara nya, dia hampir menangis. Tangisan untuk sang Kakak.
Ibu dan Ayah yang melihat perubahan air muka Nio pun pada akhirnya mengikuti perintah putra mereka.
Mobil mewah 'Maybach seharga 7.5 M sudah terparkir di depan Hotel. Supir pribadi Ayah dan Ibu sudah menunggu di kursi kemudi.
Petugas hotel membukakan pintu mobil.
"Ibu dan Ayah duluan saja. Nio pakai motor."
"Kamu hati-hati. Kami tunggu penjelasan kamu dirumah.!"
Nio mengangguk dan mobil mewah itu pun mulai bergerak meninggalkan hotel.
"NIO!!! TUNGGU!!"
Ternyata Fajar belum menyerah, dia menyusul Nio sampai parkiran.
"Dimana Lucy ? Kamu pasti tau istri ku berada dimana, kan ? Dan... Kenapa Ayah dan Ibu ikut pergi ? Apa ada yang terjadi dengan Lu......"
BUGH!
Nio yang sudah tidak tahan akhirnya melayangkan satu tinjunya di wajah Fajar. Pukulan itu sangat kuat hingga membuat sudut bibir Fajar mengeluarkan darah segar.
"Ni-nio... Ap-apa yang kamu lakukan ?" Sambil memegangi pipi nya yang terasa berdenyut nyeri Fajar meminta penjelasan.
Nio tidak mau bicara, dia langsung naik ke atas motor, memakai helm full face dan dengan sengaja menggerung-gerungkan knalpot motor nya berkali-kali di depan Fajar.
Fajar yang tidak mengerti dengan sikap Nio hanya bisa menatap kepergian adik ipar nya dengan perasaan campur aduk.
Sampai di rumah, Ayah Yusuf dan Ibu Davina duduk di ruang keluarga menunggu putra mereka, Gallenio.
Lumayan lama keduanya menunggu dengan gelisah hingga terdengar deru motor Nio masuk ke garasi.
Nio pun turun dari motor dan langsung masuk ke dalam rumah besar nya.
"Jelaskan pada kami, Nio!! Ada apa sebenarnya ???" Ayah berdiri sesaat setelah Nio menghampiri mereka.
"Duduk dulu, Yah. Tenang... Nio nggak bisa jelasin secara detail. Nanti Mbak Lucy yang akan ngomong langsung sama Ayah dan Ibu tentang Mas Fajar."
Ayah Yusuf pun kembali duduk. Dan keduanya memperhatikan Nio dengan setius.
"Saat ini Mbak Lucy sedang di pesawat menuju Bali, Yah, Bu..."
"APA ??? LUCY KE BALI ??" suara ibu naik satu oktaf.
"Dia yang bikin acara semegah dan semewah itu untuk Anniversary nya tapi dia malah kabur ke Bali ???!!! Ya Ampun, Nio!! Kamu kenapa nggak cegah Mbak mu pergi. Meskipun Mbak mu dan suami nya sedang ada masalah tapi tak seharusnya dia kabur-kaburan begini.." Ibu berkata panjang lebar. Nio maklum karena Ibu nya belum tau tentang Video itu. Jika tau mungkin akan lain ceritanya..
"Bu... Mbak Lucy punya alasan kuat kenapa dia pergi ke Bali. Tolong tunggu sebentar saja, ya, bu.. Sampai Mbak Lucy kembali dan benar-benar siap untuk memberitahu semua nya ke kalian."
Huh!
Ayah menghembuskan nafas panjang..
"Sudah, Bu. Nio benar! Nggak mungkin Lucy yang kita kenal melakukan hal seperti ini jika tanpa alasan. Kita tunggu saja ya, Bu.." Ayah mencoba menenangkan istri nya. Pada akhirnya Ibu pun mengalah dan tidak mendebat lagi Nio.
"O.iya. Mbak Lucy ada di Villa kita yang di Bali. Katanya Vila itu satu-satu nya tempat yang Mas Fajar nggak tau. Jadi Ibu sama Ayah tolong rahasiakan keberadaan Mbak Lucy saat ini, ya..??!" Lanjut Nio.
"Villa kita ? Yang di Bali ?" Beo Ayah terkejut.
"Iya, Yah. Memang nya kenapa ?" tanya Nio
"Aduh! Sebulan yang lalu ada pengusaha asal Canada yang menginap di Villa kita, nak. Beliau booking sampai akhir tahun ini, sampai Beach Club miliknya siap beroperasi.." Ayah menjelaskan. "Pengusaha itu sudah membayar secara Lunas." Sambung Ayah.
"Astaga, Yah ?! Kenapa nggak bilang ??!!!" Nio langsung mengeluarkan ponsel nya untuk menghubungi sang kakak, namun jelas sambungan itu tidak akan terhubung sebab Lucy masih di pesawat.
"Sebentar, Ayah coba hubungi orang kita yang bekerja di Villa." Ayah menyingkir, berjalan ke dekat jendela sambil menekan kontak anak buah nya.
Ibu memijat kepalanya, "Kepala Ibu rasanya mau pecah.."
"Jangan pecah dulu, Bu.. Ibu belum mecahin kepala Mas Fajar!!" Seloroh Nio membuat Ibu melotot.
"Kamu selalu saja bicara yang nggak-nggak tentang kakak ipar mu.." Omel Ibu pada putranya.
"Gimana, Yah ?" Nio menghampiri Ayah,
"Mbak mu belum sampai. Tapi Ayah sudah titip pesan untuk membawa Mbak mu ke Villa teman Ayah yang tak jauh dari Villa kita."
Nio dan Ibu kompak menghembuskan nafas lega.
"Yasudah kalau gitu Nio ke kamar dulu, mau istirahat.."
Sat set biar cepat Lucy menemukan kebahagiannya dengan orang lain (Garuda) 🤭
Kasihan Fajar, lama banget pingsannya 😛
Jangan kelamaan untuk menghempaskan suamimu & keluarganya Lucy 😉