NovelToon NovelToon
HAMIL ANAK JIN

HAMIL ANAK JIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Cintapertama / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Suami Hantu
Popularitas:82.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: Mama Lions

Siti tak bisa mencegah sahabatnya berbuat tak senonoh bersama kekasihnya di sebuah pemandian air panas Gunung Keramat.

Kejadian memalukan itu mengundang kemurkaan para penunggu gunung. Masyarakat setempat sejak dulu percaya ada sejenis siluman ular pertapa di tempat itu, yang mana jika menggeliat bangun longsor tercipta, jika membuka mulutnya maka mata air deras membuat banjir bandang melanda desa-desa di bawahnya.

Malam itu Siti yang nekad menyusul temannya ke pemandian air panas mengalami kerasukan. Rohnya ditukar oleh Siluman ular pertapa itu, Roh Siti ada di alam jin, dan tubuh Siti dalam kendali Saraswati Sang Siluman berkelana di alam manusia, berpura-pura menjadi mahasiswi pada umumnya.

Di alam manusia, Saras dikejar-kejar oleh Mekel dan Jordan, wakil presiden BEM dan Presiden BEM itu sendiri. Sedangkan di alam jin, Siti malah membuat seorang Pangeran harimau bernama Bhre Rakha jatuh hati.

Bhre Rakha mau membantu Siti mendapatkan kembali tubuhnya, asal mau menikah dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Lions, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Sendiko Dawuh, Suhu

Kini mahasiswa berbibir tipis dengan alis tebal datar itu sudah duduk di hadapan pria tua rada botak berkacamata, beberapa patung dan cinderamata dari mancanegara dipajang di ruangan dingin ini. "Silahkan diminum dulu, Mekel, supaya rada reda mabokmu," katanya menyodorkan segelas air dingin.

Mekel yang hendak mengulurkan tangannya meraih gelas itu menarik kembali lengannya, "saya gak mabok, Pak."

"Lalu bagaimana bisa kamu nabrak pagi ini ? papan nama sejelas itu di depan mata gak kamu lihat ? kamu nyetir sambil ngelindur atau mabok ? pulang jam berapa kamu semalam ?" omelnya.

"Saya sumpah gak mabok, Pak, tadi itu saya... saya kurang konsentrasi aja," jawabnya beralasan.

"berarti kamu itu kurang istirahat, Mekel, sudahlah... apa yang kurang dari keluargamu itu ? kamu gak perlu jadi DJ di diskotik lagi, kamu ngerusak diri kamu sendiri, apalagi sekarang dengan jabatan kamu sebagai wakil presiden BEM, semakin banyak mahasiswa memperhatikan kamu," kata Pak Rektor mengomel.

Mekel tertunduk menatap patung monyet kecil berwarna tembaga di meja, "saya sudah bilang, Pak, saya gak mau bergantung sama orang tua, saya bisa mencari uang sendiri, membiayai keperluan kuliah saya sendiri, orang tua saya bisa mendonasikan kekayaan dan nyumbang segala macam untuk kampus ini, tapi khusus uang kuliah saya... saya bayar sendiri," katanya menegaskan.

"Kamu angkuh, Mekel," ujar rektor.

"Yang jelas saya tidak merugikan orang lain, Pak," jawabnya.

"Jelas kamu merugikan, kamu sudah nabrak," kata rektor mengetuk pulpennya di atas meja kayu jati berharganya.

"Saya akan telpon towing sama tukang yang mau benerin papan rambu lalu lintas itu, Pak, syaa janji besok sudah kembali seperti semula," jawab Mekel.

"Baik, tapi kalau sampai besok belum bener, Bapak terpaksa telpon orang tua kamu, Mekel," katanya.

Mekel mengangguk kemudian undur diri dari ruangan pimpinan kampus swasta ternama ini. jam perkuliahan pertama telah berlalu, Mekel berjalan pelan di lorong gedung rektoran menggendong tasnya di pundak, hingga akhirnya di depan air mancur depan gedung ia buka lagi tas itu, ia pandangi selenang merah yang ia tangkap tadi meski ia jadi rugi secara finansial.

"Nama ni cewek Siti ? haha, kampungan banget, orang cantik-cantik dikasih nama Siti," gumam pria ini senyum-senyum.

***

Saras sudah tiba di kelas, begitu masuk ia langsung berkomentar sambil pasang wajah tak nyaman, "kelas ini sesak sekali, panas, kita harus buka jendelanya, Yul," katanya.

"Gak perlu Sit," jawab Yuli memencet remot AC, 'tut.... whuuussszzz.'

Saras ndomblong menatap AC yang membuka dan menghembuskan angin dingin di atas jendela, ia langsung menghirup udara segar, "huwaaaah... dingin sekali, ini luar biasa," ucapnya seperti baru pertama kali liat AC saja.

'Gruduk gruduk gruduk,' para mahasiswa jurusan pendidikan Geografi kelas B ini berbondong-bondong masuk, paling belakang ada Pak Budi, dosen mata kuliah geomorfologi.

"Weeee Nyai Roro Kidul," ucap teman-teman Siti berkomentar.

Saras malah tersenyum dan berputar menjewer jariknya, "kenapa ? cantik kan ?" jawabnya.

"Hus ! Nyai Roro Kidul mah ijo, ini merah, ini pasti Dewi Nawang Wulan, haha," ucap yang lain.

"Sit, ayo duduk ! dosennya udah masuk itu," kata Yuli mengingatkan.

Pria tua itu masuk membawa laptopnya, dan ia terkejut melihat pakaian yang Saras kenakan, "Siti ?! kamu pakai jarik ?" tanyanya.

Melihat pria itu, Saras langsung berlutut dan memposisikan tangannya mirip orang sedang sungkem, "benar Suhu," jawabnya.

"Uhuk uhuk," sang dosen terbatuk mendengar dirinya dipanggil suhu, mana pake berlutut segala.

"Sit, ngapain kamu ? dahlah ni anak aya-aya wae," bisik Yuli mengusap-usap wajahnya.

"Kamu apa gak merasa kerepotan kuliah pakai pakaian seperti ini ?" tanya sang dosen.

"Tentu saja tidak, Suhu, saya malah nyaman memakai pakaian seperti ini," jawab Siti tetap dalam posisi berlutut.

"Ya sudah, yang penting kamu nyaman saja, Bapak tidak melarang, selama tidak mengganggu perkuliahan, dan kamu tetap bisa belajar dengan baik gak masalah," kata sang dosen.

"Terima kasih, Suhu," ucap Saras mesam-mesem.

"Silahkan kembali ke tempat duduk, kita kana mulai perkuliahan hari ini," kata dosen itu.

"Sendiko dawuh, Suhu," jawabnya.

Semua orang di kelas pada tertegun melihat betapa anehnya seorang Siti, "Siti kenapa sih ? kok kayak pemeran film laga begitu ?" ucap mereka berbisik-bisik.

Siti tak peduli ornag-orang yang membicarakan dirinya, ia menggelar gulungan serat kertas di atas meja perkuliahannya, kemudian mengeluarkan tinta celup dengan bentuk mirip bulu ayam. Lagi-lagi Yuli heran seheran-herannya, "darimana kamu dapetin semua ini, Sit ?" tanyanya.

"Ssssttt ! waktunya Suhu menerangkan, jangan banyak bicara !" katanya malah menegur.

Pak Budi menampilkan gambaran sebuah lahan dengan kemiringan tertentu, "baik anak-anak, hari ini kita akan belajar tentang longsor, atau bisa juga disebut the rolling stone."

"The rolling stone," ucap Saras menirukan sambil mencatat seindah mungkin.

Pak Budi mendongak sebentar melihat Siti, "ya, di sini... adakah yang bisa menjelaskan apakah itu longsor dan bagaimana terjadinya longsor atau the rolling stone itu ?" tanyanya.

Saras mengangkat tangannya penuh percaya diri. "Saya ! longsor terjadi karena ulah perbuatan tangan manusia dan jin yang gemar berbuat kerusakan di muka bumi, hal itu mengundang murka dari yang gaib, juga kemurkaan ular pertapa raksasa, ular itu akan menggeliat dan mengamuk, tanah bergetar kemudian terjadilah bencana longsor," katanya.

'Deng dong !' Pak Budi melongo. Teman-teman Siti di kelas langsung terbahak mendengarnya, "huwaahahahaha... yaaah aneh ! malah cerita legend," pekik mereka.

Saras cemberut melihat anak-anak di kelas ini, "apa yang salah ? memang kenyataannya begitu," ucapnya.

"Kalau itu sih penjelasan dari segi budaya dan kepercayaan masyarakat, Siti, kalau penjelasannya di sini, lihat, longsor terjadi karena adanya pergerakan batuan dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah karena adanya gaya grafitasi, di sini juga bergantung pada kemiringan suatu lahan, misal di pegunungan, atau di perbukitan, catet !" jawab Pak Budi menerangkan.

Siti bingung jadinya, tapi ia tulis juga, "kalau itu sih, semua juga sudah tahu. Hmmm... alam manusia ini begitu aneh, seorang suhu tidak mengajarkan ilmu bela diri di kelasnya, malah mengajarkan hal-hal yang memang sudah semestinya terjadi di muka bumi ini," batinnya.

Vano yang duduk di belakang Saras melirik catatan aneh yang Saras tuliskan di lembaran serat miliknya, "widih ! tulisanmu bagus amat, Sit ? kamu tuh nyatet pelajaran apa bikin karya sastra sih ?" ujarnya.

Semua anak-anak di kelas langsung mendekat melirik catatan Saras, melihat betapa indah gambar dan tulisan latin itu, bahkan Dosen pun penasaran dan mengintip tulisan itu. Saras hanya bisa menggigit bibir bawahnya dan berharap tak akan ada yang curiga.

***

Jam perkuliahan selesai, Yuli mengajak Saras pergi ke kantin ambil jatah makan siang gratis dari pemerintah. Di lorong gedung jurusan keduanya bertemu dengan gadis yang tinggi dengan make up tebal juga berpakaian menawan, gadis itu terlihat cantik sekali, rambutnya dicat warna keunguan, berkilau lurus diterpa cahaya pagi.

"Ya ampun Siti, sampe pangling gue, cantik amat lu pake baju beginian," ucap wanita cantik itu menyapa sembari menjewer dikit jarik yang Saras kenakan.

"Makasih, kamu juga cantik," jawab Saras setulusnya.

"Gue duluan ya, Gaes," ucap wanita cantik itu berjalan lebih cepat di depan.

Si cantik itu Faradila namanya, dia selebgram yang dibicarakan Mekel dan kawan-kawannya tadi. Dila berjalan bersama dua pengiring setianya, Hilal dan Ardi. Fara berjalan mendahului Siti dan Yuli, sekitar 5 langkah di depan. Sesampainya di tangga gadis tinggi putih modis itu nyengir sinis dan bergunjing bersama kedua pengiringnya itu, "norak banget bajunya, haha."

"Palingan caper biar bisa ngalahin kamu, Far," bisik Hilal menanggapi ucapan Faradila.

"Ya silahkan aja kalau mau nyaingin gue, emang gue pikirin ? gue mah udah jauuh di atas dia," ucap Faradila.

Saras dan Yuli bisa mendengar ghibahan itu dengan jelas, wajah Saras berubah menjadi merah padam, siluman ular ini mengepalkan tangannya emosi sekali, "keparat !" gumamnya.

Yuli mengelus-elus punggung sahabatnya itu, "sabar, Sit, Faradila emang kayak gitu dari dulu, kamu tenang aja, cewek kayak Fara tuh bakal kena mental sendiri, aku tuh denger gosip dari anak-anak kelas A katanya Fara baru putus sama cowoknya dan sekarang lagi ngincer Jordan, presiden BEM, tapi Jordannya cuek-cuek aja sama dia, dia kira semua cowok bakal gampang dia dapetin hanya karena dia cantik," ucapnya.

"Dunia manusia benar-benar kacau, di alam jin selalu saja jin laki-laki yang mengejar-ngejar jin wanita, di sini wanita yang mengejar laki-laki," batin Saraswati mendengarkan cerita gosip dari Yuli.

Di kantin saat mengambil jatah makan pun Yuli masih menggosipkan sang primadona Fakultas IPS itu, "Faradila tuh selalu gonta-ganti cowok, 1 semester aja dia ganti cowok 2x, malah sering banget nginep bareng cowoknya di kosan, semua cowoknya punya mobil, semuanya kaya, itu sih yang aku denger dari anak-anak kelas A."

"Gonta-ganti cowok ? sering nginep ? hah ?!! apa nggak menyala itu apemnya si Faradila ?" ucap Saras syok mendengarnya.

Yuli terbahak mendengar ucapan Saras, "hahahah whahaha."

"Jahahaha hahahah," Saras pun ikut tertawa bersama Yuli, tertawa memegangi perutnya yang terkocok.

Yuli menyeka air matanya yang merembes gara-gara terbahak tadi, kemudian mengaduk-aduk kuah sayur bening di nampan besi jatah makan gratisnya, "pokoknya Sit, kalau kamu mau nyaingin Faradila, kamu harus bisa ngedapetin Jordan, biar tuh anak intropeksi diri dikit, biar sadar kalau di atas langit masih ada langit," katanya.

1
neni nuraeni
lnjut thor
neni nuraeni
wiih semoga anknya Siti JD manusia seutuhnya ga setengah" kasian,dan semoga Jordan ttp syg sama tu anak
Patrisia Seli
knp manusia gk bs lht malaikat? krn manusia berdosa malaikat tidak, trus knp bs lht jin? krn kita sama2 berdosa
Mama Lions: begitu ya ?
total 1 replies
Anggita
Thor kalau up berapa hr skli?
krna aku nungguin trs crtanya, seru
Mama Lions: sejauh ini sih setiap hari 1 Bab
total 1 replies
Nur Habibah
ktx puasa....kok?
Mama Lions: puasa tapi berduaan
total 1 replies
Arryanti Ar
semoga dg kasih sayang siti n jordan,anak macan nya bisa jadi manusia yg baik gak kaya rahkacan
Mama Lions: semoga aja Kak. hehe 😊
total 1 replies
Ayu Putri
itu raja pe'a udh waras kyknya ya thor/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Mama Lions: mau gak waras juga gak bisa apa-apa, orang ilmunya dicabut sama bapaknya
total 1 replies
Ayu Putri
lahirnya sm anaknya Patih Wira,itu anak nya Siti laki2 kan Thor,spa tau nanti udh gede jodohnya sm anaknya Patih Wira yg pertama kan cwek larasati thor/Grin//Grin//Grin/
Mama Lions: betul Kak. cowok, ada gajahnya 😁
Yuli a: Yee... sepemikiran...
total 2 replies
neni nuraeni
apa mungkin bentuknya macan ya
Mama Lions: separuh macan Kak
total 1 replies
neni nuraeni
yaaah lnjut dong thor penasaran ini
Mama Lions: iya nanti ya
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
sudah g gemblung lagi kah wahai paduka raja
dan anak saras pun udh netas
wehhh nnti jd temenan g yaaaa
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈: nahh bgus deh biar g gemblung kek rajanya
Mama Lions: kayaknya anak-anak Saras bakal jadi prajurit kerajaan Kak
total 19 replies
Arryanti Ar
kaya'x bu bidan lupa ngisi token listrik 😅
Mama Lions: 😂 sejauh ini, ini yang paling masuk akal
total 1 replies
Yuli a
mungkin bentuknya setengah macan kali ya... makanya dibikin mati lampu, biar nggak ada manusia yang ngeliat...
Yuli a: oh ya.... 😂😂😂 waduh gimana dong....😥😥
Mama Lions: iya, tapi Bu Bidan punya genset Kak
total 2 replies
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
welcom to pangeran jin
semoga g gemblung2 kek bpk e lah yaaa
siti dan jordan piye jal
Mama Lions: Amiin. semoga jadi anak jin yang sholeh
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
mboh lah arep komen bolak blek ae sebel
Ardiansyah
ok
Mama Lions: oh yes
total 1 replies
Ayu Putri
mungkin ganteng kyk Rakha,tp jgn ikutan kelakuannya kyk Rakha thor
Mama Lions: hehehe. ganteng tapi koplak mungkin ya 😁
total 1 replies
Ayu Putri
apa jgn2 lgsung diambil sm bpknya Rakha Thor
Mama Lions: enggak Kak. kata Mbahnya ntar diambil usia 20. coba deh baca Bab yang sebelumnya Kak. bacanya jangan diloncat-loncat Kak 😅
total 1 replies
FiaNasa
apa mungkin lampunya mati karna mantan raja jin lagi datang melihat kelahiran cucunya,,& biar bidannya tidak melihat bentuk cucunya yg mungkin berbadan harimau & kepala manusia..tebakanku saja sih 😃
FiaNasa: jadi buaya darat dong 😀
Mama Lions: 😂 yang penting bukan manusia buaya ya Kak ya
total 8 replies
Evi Anjani
jdi penasaran,gimana wujud tu anak😁
Mama Lions: naaaah sama. cute pasti
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!