Hidup bagaikan sebuah misteri. kata bahagia apakah ada dalam hidup aku? aku menanti kebahagian itu akan hadir, namun bisakah aku mendapatkannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rii_ ch, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18.
Proses belajar di kelas pun berlangsung dengan baik, kemudian suara bel berbunyi pertanda waktunya pulang.
"Akhirnya pulang juga kita," ucap Sandra.
"Ayo masukkan buku dan alat tulismu ke dalam tas, kita bareng jalan ke depan," ucap Clarisa.
"Iya clarisa, udah ini. Mari kita jalan ke depan," ucap Sandra.
Sandra dan clarisa berjalan ke depan sekolah sambil mengobrol.
"Aku duluan ya clarisa, kalian hati-hati di jalan," ucap Sandra.
"Iya kalian juga hati-hati di jalan," ucap Clarisa.
Clarisa berjalan ke halte, tempat di mana adiknya menunggunya.
"Revano berdiri, itu kak clarisa sudah datang," ucap samanta setelah melihat clarisa sudah dekat berjalan ke arah mereka.
"Ayo kita pulang," ucap Clarisa lalu di ikuti kedua adiknya.
"Bagimana kalian di sekolah?" tanya Clarisa.
"Aman dan baik-baik saja kak," ucap Revano dan Samanta.
"Hanya saja tugas selalu ada setiap harinya," ucap Revano.
"Namanya juga belajar di sekolah, pasti ada tugas yang diberikan," ucap Samanta.
"Selama kita masih sekolah pasti ada tugas, jadi kita harus tetap semangat," ucap Clarisa.
"Kak nanti tolong bantu menyelesaikan tugas ku, tadi sempat aku lihat ada soal yang tidak aku mengerti kak," ucap Revano.
"Baiklah nanti aku bantu, kalau nggak bisa menyelesaikannya, tenang saja masih ada kak Clarisa," ucap Samanta.
"Iya kalian bisa tanya ke kakak, semisal ada pertanyaan yang sulit" ucap Clarisa.
"Akhirnya kita sampai juga nih di depan rumah," ucap Samanta.
Clarisa mengeluarkan kunci rumah dari dalam tas, dan membuka pintu rumah. Lalu clarisa langsung masuk ke dalam kamar mengganti seragamnya.
Sedangkan revano dan samanta menuju dapur, mengambil gelas dan mengisi air lalu meminumnya. Setelahnya mereka memasuki kamarnya.
Clarisa keluar dari kamar dan menuju ke dapur. Dia akan memasak makan siang mereka.
"Aku bantu ya kak," ucap Samanta.
Clarisa menganggukkan kepalanya, mereka pun sibuk memasak di dapur. Setelah beberapa menit, mereka selesai memasak.
"Ayo makan revano," teriak Clarisa.
Revano berjalan ke meja makan, dan duduk di kursi.
Mereka bertiga pun menikmati makan siangnya sampai habis.
"Kak biar aku saja yang bersih-bersih, kaka istirahat saja," ucap Samanta.
"Baiklah samanta, sebentar lagi kakak juga mau berangkat ke pasar," ucap Clarisa.
"Aku masuk ke kamar kak," ucap Revano.
Clarisa duduk di teras, lalu membuka media sosial di handphone nya.
Di tempat lain, jayden menerima pesan dari pengawalnya, bahwa situasi di pasar terjadi keributan, orang tua clarisa diminta segera melunasi tagihan.
Jayden membalas pesan pengawal dan memberikan perintah untuk membantu orang tua clarisa.
"Kalian udah janji bayar dalam minggu ini, mana uang nya cepat bayar jangan lama-lama, kami juga masih menagih ke tempat lain," ucap tukang tagih.
"Berikan kami waktu dua hari lagi, hitungannya masih dalam minggu ini perjanjian kita," ucap Ayah.
"Kenapa jadi kamu yang mengatur-atur, bayar sekarang," ucap tukang tagih.
"Uangnya masih kurang, jadi tolong dua hari lagi kalian kembali," ucap Ayah.
Tukang tagih hendak memukul Ayah namun ditahan pengawal.
"Minggir sana aku mau belanja mengganggu saja, nanti istri saya mengamuk jika lama belanjanya di sini," ucap si pengawal.
Orang-orang di sana bingung sekaligus kasian melihat si pengawal ini karena berani-beraninya melawan si tukang tagih.
"Hey, kamu jangan menggangu kami, kamu bisa belanja di tempat lain," ucap tukang tagih emosi.
"Tempat ini langganan istriku jadi aku harus membeli di sini sesuai perintah," ucap si pengawal.
"Jadi saya belanja dulu, baru kalian lanjutkan transaksi kalian," ucap si pengawal.
Karena nggak terima sudah diganggu, si tukang tagih memukul dan menyerang si pengawal. Namun si pengawal lolos dari serangan tukang tagih.
"Kenapa kamu diam, ayo serang dia," ucap tukang tagih ke temannya.
Namun tiba-tiba ada dua orang berbaju hitam muncul dan membantu menyerang tukang tagih.
Orang-orang di pasar kaget sekaligus heran kenapa ada yang bisa mengalahkan tukang tagih.
Si pengawal berbaju hitam mengikat tukang tagih dan menyeret kelapak penjual yang kosong, tidak jauh dari tempat berjualan orang tua clarisa.
Si pengawal itu melanjutkan berbelanja, memesan lengkap semua per bumbuan dan sayur dengan jumlah yang banyak.
Ayah dan ibu memasukkan pesanannya semua ke dalam plastik.
"Apakah kalian sedang ada acara, pesanannya banyak sekali," ucap Ibu.
"Iya ada acara pesta, jadi istri saya mau memasak dan memberikan tamu undangan makan," ucap si pengawal.
'Ini semua pesanannya dan harga segini" ucap Ibu sambil menyerahkan struk pembayaran.
Si pengawal menerima plastik berisi pesanannya lalu memberikan uang.
"Terima kasih sudah berbelanja di sini, tolong sampaikan salam pada istrimu, dan semoga acaranya lancar," ucap Ibu.
"Baik bu, kedua teman saya yang akan membantu mengambil pesanan saya," ucap pengawal sambil membawa beberapa bungkusan lalu pergi.
Dua pengawal berbaju hitam melepas ikatan tukang tagih, dan mengatakan jangan mengganggu penjual itu. Cukup menagih dengan baik saja.
Tukang tagih berjalan ke tempat jualan orang tua clarisa, ibu paham dan memberikan uang dengan jumlah yang banyak agar hutangnya berkurang banyak.
Setelahnya tukang tagih pergi meninggalkan tempat jualan.
"Syukurlah banyak yang laku dagangan kita, tagihan kita banyak terlunasi hari ini," ucap Ibu.
"Iya bu, syukur kita dapat rejeki hari ini," ucap Ayah.
Jayden mendapat panggilan masuk dari si pengawal,
jayden menekan tombol menerima.
"Iya halo, bagaimana hasilnya?" tanya Jayden.
"Aman dan misi berhasil. Untuk barang belanjaan ini mau di apa kan bos," ucap si pengawal.
"Kamu pakai saja atau bagikan ke orang yang membutuhkan," ucap Jayden.
"Baik, terima kasih," ucap si pengawal.
"Tetap awasi orang tua clarisa," ucap jayden lalu memutuskan panggilan.
Clarisa sudah tiba di pasar dan berjalan ke arah tempat mereka berjualan.
"Selamat siang Ayah dan Ibu," ucap Clarisa sambil menyalami kedua orang tuanya.
"Kalian bisa istirahat, biar aku yang menjaganya," ucap Clarisa.
"Baiklah nak, kami istirahat sebentar," ucap Ibu.
Clarisa melayani pembeli, memasukkan pesanan para pembeli ke dalam plastik dan menerima uangnya.
"Sepertinya barang dagangan kita banyak berkurang bu, memang stoknya sedikit apa banyak pembeli," ucap Clarisa.
Ibu menceritakan kejadian sebelum clarisa datang,
"Syukurlah, tapi ayah dan ibu baik-baik saja kan? " tanya Clarisa.
"Kami baik-baik saja, kamu nggak usah khawatir kepada kami," ucap Ibu.
"Baiklah Ibu," ucap Clarisa.
Pembeli datang dan menunjuk apa saja yang dibeli, clarisa memasukkan pesanan pembeli ke dalam plastik, dan menyerahkan pesanannya ke pembeli. Lalu ibu bagian menerima uangnya. Itu pun berlangsung sampai sore hari.
"Ayo kita beres-beres sudah waktunya tutup" ucap Ayah.
"Siap Ayah," ucap Clarisa.
Setelah selesai merapikan barang dagangannya, mereka pun pulang ke rumah.
"Lapor bos, hari ini aman dan mereka sudah pulang," pesan si pengawal.