“Gray dan yang lain dalam bahaya. Aku harus menolong mereka.”
Ketika Luc Besson menekan tombol dan serangan mematikan itu melesat cepat ke arah Gray dan rombongan, Gavin memaksakan dirinya berdiri. Napasnya terengah-engah, tubuhnya nyaris tak sanggup bergerak, tetapi kakinya tetap melangkah.
“Tidak!”
Ia berlari sekuat tenaga, meski sadar tindakannya mungkin tidak akan menghentikan serangan itu. Namun ia tidak bisa berdiam diri ketika kematian berada tepat di depan mata orang-orang yang ingin ia selamatkan.
Di saat itulah Gavin berteriak dalam keputusasaan yang paling dalam.
“Aku mohon hentikan waktu agar aku menolong mereka.”
Seketika, Gavin terperangah. Sebuah gelombang aneh menjalar dari dalam tubuhnya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
“Apa yang terjadi?”
Di hadapan kehancuran yang tak terelakkan, Gavin melihat sesuatu yang tidak pernah dirinya lihat selama ini—sebuah tanda bahwa kekuatan tersembunyi di dalam dirinya akhirnya terbangun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Hujan mengguyur deras setelah pertarungan panjang. Beberapa ranting yang tumbang tampak berserakan di tanah, disusul beberapa pohon yang hancur menjadi beberapa bagian. Para penduduk di sekitar hutan dan peternakan tidak mencurigai apa pun semalam karena mereka tidur dengan sangat nyenyak.
Luc Besson tengah memperbaiki tangan robotnya di sebuah meja makan, meja di mana ia dan Baba sering berbincang, tempat di mana ia mengajari Baba banyak hal. "Tempat ini benar-benar mengingatkan pada masa lalu. Ya, terlepas dari kehidupan sulit yang aku jalani, aku ternyata pernah hidup dengn bahagia di tempat ini."
Setelah pertarungan, para pengawal mendapatkan pengobatan. Sebagian dari mereka meninggalkan peternakan sedangkan sisanya berjaga di lokasi. Gray, Baba, dan yang lain tengah beristirahat saat ini, dan Gavin masih belum sadarkan diri setelah mengaktifkan kemampuannya beberapa waktu lalu.
Luc Besson mengamati Miguel, Ryder, dan para pengawal yang menjaganya. Ia sudah berbincang dengan mereka soal dirinya yang menjadi sekutu Xander. Di tengah masalah yang semakin membesar, membuat aliansi dan mencari sekutu yang kuat adalah langkah yang tepat. Xander memiliki kekayaan, kekuasaan, kepintaran, dan semua hal yang dibutuhkan, pikirnya.
Sebuah drone memasuki ruangan melalui jendela. Para pengawal tampak bersiaga penuh. Miguel dan Ryder mengarahkan pisau ke leher Luc Besson.
"Drone itu hanya membawa beberapa barang-barangku," ujar Luc Besson tenang, "kalian bisa menjauhkan pisau kalian dari leherku.”
Baba memasuki ruangan, memberi anggukan pada Miguel, Ryder, dan para pengawal. "Kau sebaiknya bergegas agar kita segera pergi, Pak Tua. Orang-orang bisa curiga denan keadaan rumah yang setengah hancur."
"Kau seharusnya beristirahat dibandingkan menemui pria tua sepertiku, Baba. Kondisimu pasti belum pulih setelah pertarungan tadi, terlebih kau menerima serangan telak dari Gideon dan Gabriel."
"Ada hal yang ingin aku tanyakan padamu sehingga aku memaksakan diri untuk bertemu denganmu. Sejujurnya, melihatmu dalam wujud seperti ini membuatku sangat kesal. Kau menjadi sosok yang berbeda meski suara, gestur, dan tatapanmu masih sama seperti dulu."
Luc Besson tertawa. "Baba, aku tidak pernah menyesali keputusanku untuk merawat dan membesarkanmu selama ini. Aku tahu kau sangat peduli, hormat, dan menyayangiku. Jika kau menganggapku sebagai ayah dulu, kau bisa menganggapku sebagai temanmu sekarang. Satu hal lagi, aku sudah memerintahkan robot-robot untuk membangun rumah ini. Bagaimanapun juga rumah ini tempat kau tumbuh dan belajar banyak hal."
"Ya, kau benar. Rumah ini menyimpan banyak hal untukku" Baba duduk di hadapan Luc Besson, menatap dingin meski akhirnya ia merasa sangat lega sekarang. Ingatannya seketika tertuju pada masa lalu. Ia seperti melihat dirinya dan si pria tua itu berkeliaran di rumah ini. Waktu berlalu begitu cepat, pikirnya.
Luc Besson menggerakkan tangan robotnya. "Tanganku berhasil digerakkan dengan sempurna sekarang. Aku sepertinya harus menambahkan beberapa fungsi lagi."
"Aku ingin bertanya soal suku pedalaman yang berhasil selamat. Di mana mereka sekarang? Apakah di antara mereka ada yang memiliki kemampuan?"
"Mereka berada di lokasi yang sangat jauh dari tempat ini, tepatnya mereka berada dalam pengawasan salah satu temanku. Mereka akan aman berada di tempat ini. Seingatku, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang selamat dari penangkapan pertama, sisanya adalah korban eksperimen yang berhasil melarikan diri dan tetap hidup. Beberapa di antara mereka juga memiliki kemampuan."
Luc Besson melanjutkan, "Kau bisa bertemu dengan mereka jika Alexander mengizinkan mereka datang ke kediamannya atau mengizinkanmu untuk pergi ke tempat temanku. Hanya saja jika aku jujur perjalanan menuju lokasi temanku sangat jauh, berbahaya, dan sulit. Dibandingkan menghabiskan waktu untuk pergi ke sana, kau dan yang lain lebih baik mempelajari banyak hal sekaligus menciptakan banyak alat-alat canggih."
Luc Besson memeriksa dada kirinya yang ternyata adalah bagian dari mesin, memperbaiki beberapa kerusakan. "Kau dan teman-temanmu benar-benar ingin membunuhku dalam pertarungan beberapa jam lalu. Aku senang aku tidak mati."
Baba dan para pengawal sontak terkejut meski dengan cepat menguasai diri. Pertarungan dengan Luc sangat sulit bagi mereka meski mereka menang secara jumlah dan didukung oleh peralatan tercanggih di masa mereka.
"Satu hal lagi, bagaimana dengan Gavin? Apakah dia akan baik-baik saja mengingat kemampuan pengendali waktu adalah kemampuan yang luar biasa?"
Luc Besson terdiam sesaat. "Aku pikir dia akan tetap tertidur selama beberapa waktu mengingat dia menggunakan kemampuannya untuk menyelamatkan kalian. Meski begitu, aku menjamin dia tidak akan meninggal.”
"Satu hal lagi, Baba. Kau harus segera meningkatkan kemampuanmu hingga ke titik akhir serta mempersiapkan banyak hal. Seperti yang aku katakan padamu dan teman-temanmu, kau tidak boleh terlalu mengandalkan kemampuan dan alat-alat canggih."
Baba mengepalkan tangan erat-erat. "Aku ingin bertanya satu hal lagi."
"Kau sudah banyak bertanya, Baba. Simpan pertanyaanmu untuk nanti. Beristirahatlah sekarang. Bukankah kita akan berangkat dalam waktu dekat?"
"Apakah aku dan teman-temanku harus mempelajari sihir?”
Luc Besson tersenyum lebar. "Kenapa kalian harus mempelajari sihir? Sihir adalah hal yang tidak pernah ada di dunia ini, Baba."
"Ya, kau benar." Baba berdiri dari kursi. "Aku akan kembali beristirahat."
Baba meninggalkan ruangan, berbaring di samping Bruce yang sudah terlelap. "Kemampuan Osvaldo Tolliver termasuk sihir, dan kemampuan itulah yang menyelamatkanku dan yang lain berkali-kali. Pak Tua Rio, George, Gideon, dan Gabriel tidak bisa melawan kemampuan itu dengan alat-alat canggih mereka."
Baba memilih beristirahat, tertidur di ranjang.
Sementara itu, Luc Besson bersama Miguel dan Ryder memasuki kandang hewan. Para pengawal lain berjaga di sekeliling bangunan.
Luc Besson mengamati George, Gideon, dan Gabriel yang tidak sadarkan diri di tumpukan jerami. Ia memasukkan beberapa cairan di tubuh ketiga anggota UltraTech itu, mundur beberapa langkah. "Kalian akan melupakan kejadian semalam, termasuk melupakan pertemuan kalian denganku. Seperti yang aku katakan, aku akan datang ke markas secepatnya."
Luc Besson mengeluarkan sebuah kotak kecil dari tangan robotnya. Beberapa drone berukuran sekecil lalat seketika terbang ke seluruh bagian kandang. "Robot-robot itu akan mengawasi kalian."
Satu jam kemudian, rombongan meninggalkan peternakan. Beberapa pengawal tetap ditugaskan untuk menjaga lokasi. Osvaldo Tolliver kembali ke kediamannya dan akan menyusul ke kediaman Xander secepat mungkin.
Di sebuah ruangan, Xander tampak merasa sangat lega ketika mendengar pertarungan sudah berakhir. "Baba dan yang lain berhasil mengalahkan Luc Besson, maksudku mereka sudah berhasil melawati ujian. Jika pria itu serius, Baba dan yang lain mungkin tidak akan selamat. Aku kembali mendapatkan sekutu yang kuat, tetapi aku merasa takut setelah mendengarkan penjelasannya terkait UltraTech, DeepCore, dan yang lain."
Xander memijat kepalanya. "Aku merasa sudah berada di puncak sebelumnya, tetapi aku hanya kerikil tidak berguna bagi kelompok-kelompok rahasia itu."
Xander berjalan ke balkon, mengamati langit cerah, mengepalkan tangan erat-erat. Para pengawal tampak berjaga di beberapa titik. "Aku harus berjuang sangat keras untuk menjaga keluargaku. Jika dahulu aku berjuang di garis depan dalam menghadapi musuh, aku berjuang di belakang layar saat ini."
Xander mengamati jam tangannya. "Aku memiliki waktu empat hari lagi untuk pergi ke markas UltraTech. Aku benar-benar merasa tegang dan penasaran di saat bersamaan."
Sementara itu, Graham terbaring di lantai. Matanya terus berkedip dengan sangat cepat, berusaha menahan pening. "Luc, cepatlah kembali. Aku sangat membutuhkanmu. Aku memliki banyak informasi yang harus kau tahu sebelum mereka mengeksekusiku.”