KU JALANI HIDUP SESUAI TAKDIR

KU JALANI HIDUP SESUAI TAKDIR

Bab 1

Namaku Putri usiaku 16 tahun. Aku putus sekolah karna ekonomi orang tua ku yang pas-pasan.

"Ada seorang pria yang akan datang melamar mu sore ini" kata mama sembari mencuci piring.

"Tapi ma aku belum siap untuk menikah" sahutku pada mama.

"Di usia mu yang sudah 16 tahun apa lagi tak bersekolah, kamu harus segera menikah" seolah mama mendesak ku namun aku benar-benar belum siap untuk menikah.

"Kenapa harus ma bukan kah usiaku masih terlalu dini?" sahut ku.

"Itu karna kamu sudah tak bersekolah, tetangga akan mengatakan kamu perawan tua yang tak laku" aku melotot mendengar tutur mamaku.

Sore hari setelah magrib seorang pira datang bersama pasutri yang mungkin itu adalah orang tuanya.

"Silahkan masuk, kami sudah menunggu iya kan pak" kata mama sembari tersenyum.

"Iya nak Alan, silahkan duduk" sahut bapak.

Keluarga dari tamu yang katanya datang ingin melamarku duduk dengan meletakan barang bawaan nya di meja.

"Putri...sini nak, sini duduk samping mama" panggil mama yang membuat tubuh ku panas dingin.

"Kenalkan ini nak Alan dia ini yang akan menjadi suami mu kelak" kata mama.

Aku menunduk, rasa nya aku tak ingin memandang pria yang akan menjadi calon suamiku itu.

"Nah ini karna sudah saling kenalan kita biar kan mereka untuk saling mengenal satu sama lain" kata mama yang di iya kan oleh bapak dan orang tua bang Alan.

Setelah mama, bapak dan orang tua bang Alan meninggalkan kami berdua. Keadaan menjadi hening. Aku hanya menunduk di hadapan bang Alan.

"Masih sekolah dik" tanya bang Alan memecah keheningan.

Aku menggeleng sembari tetap menunduk.

"Kenapa? Usia adik masih belia harus nya adik masih sekolah" sambung nya lagi.

"mama sama bapak nggak punya biaya bang" sahut ku lirih dengan kepala yang masih menunduk.

"Apa adik sudah tau status abang?" tanya nya, aku menjawab dengan menggeleng.

"Abang ini seorang duda punya anak satu kelas 3 SD" sambung nya , seketika aku mendongak. Dan untuk pertama kali nya aku melihat wajah nya. Ya ampuuun...ini kah pilihan mama bahkan aku tak merasa tertarik sama sekali pada nya.

Sekalipun status nya bukan duda, "oh Tuhan tolong hambamu ini" jeritku dalam hati.

Setelah lamaran selesai, cincin pengikat pun sudah di semat kan di jari manisku. Keluarga bang Alan pun pamit.

Bapak dan mama terlihat lega karna apa yang di inginkan mereka segera terlaksana.

"Putri..kamu harus nya bersyukur mendapatkan keluarga yang baik dan mapan" ucap mama dengan enteng tanpa perduli bagaimana perasaan ku.

Setelah malam lamaran itu, bang Alan sering berkunjung ke rumah, sebenar nya aku begitu risih hingga setiap kali bertemu aku selalu menyembunyikan wajah di balik rambutku.

Dan tanpa aku sadari, ternyata mama selalu mengawasi kami dari dalam rumah.

Di suatu pagi, aku kena omel oleh mama. "kalo di ajak ketemu sama Alan harus nya tak perlu kau tutup mukamu itu dengan rambut, apa rambut mu tak bisa di ikat?" cerocos mama.

Aku yang sedang mencuci baju rasa nya tak tahan berlama-lama mendengar ocehan mama. Segera aku selesaikan cucian ku dan pergi ke kamar.

"Heh Putri..mama lagi bicara malah main pergi gitu saja" teriak mama yang memekakan telingaku.

"Salah sendiri kerjaan nya ngomel mulu, untung bapak kerja coba kalo nggak udah kena keroyok aku" gerutuku dalam hati.

Ku sumpal telinga ku dengan handset ku putar lagu india kesukaan ku sedikit kencang sekiranya tak mendengar ocehan mama lagi.

Sore hari nya, bang Alan datang dengan membawa berbagai macam cemilan.

Aku yang merasa tak ada gairah untuk menemui nya, berpura-pura tidur dari sore, namun siapa sangka suara cempreng mama, membuat sandiwaraku bubar.

"Sana temui calon suami mu" sembari menggeret tanganku.

Dengan terpaksa aku melangkah menemui bang Alan dengan rambut yang sedikit awut-awutan, aku sengaja tak merapikan nya. Aku berharap lambat laun ia jengah melihatku yang tak pandai merawat diri.

"Eh adik baru bangun tidur?" tanya nya. Aku hanya mengangguk tanpa menatap nya, rasanya tak sampai hati aku menatap wajah pria itu, bukan nya aku menghina ciptaan Tuhan, tapi entah kenapa semakin aku paksa untuk menerima nya hatiku semakin menolak.

"Abang tak perlu sering ke sini lah" ucap ku kala itu.

"Lah kenapa, abang kan rindu dengan calon istri abang" sahut nya dengan PD nya.

Aku tak mampu menjawab lagi, keadaan kembali hening, ku tatap malam yang semakin gelap.

"Bang sudah malam, apa bang Alan nggak pulang? Aku sudah mengantuk" kataku mencari alasan.

"uuuu calon istri abang udah ngantuk ya?" sahut nya sembari mengacak rambut. Aku melotot, berani sekali dia menyentuh ku bahkan sebelum menikah.

Setelah bang Alan pulang. Aku berlari ke kamar mandi, segera ku guyur kepalaku dengan air aku merasa risih seolah tangan bang Alan selalu menempel di kepalaku.

"Kamu ngapain malam-malam gini mandi, keramas pula, jangan-jangan...kalian" kata mama yang segera ku potong.

"nggak usah mikir aneh-aneh deh ma, aku cuma ngerasa gerah aja" sahut ku sembari berjalan masuk kamar.

"Hari ini kamu hanya dapat sarapan saja ya Put..soal nya nanti Alan mau ajak kamu jalan mana tau ngajak makan juga, kan kalo kamu makan di rumah nanti kenyang duluan jadi sarapan pagi aja" kata mama.

"Ma...apa nggak bisa bang Alan itu ke sini satu bulan sekali gitu?" tanya ku yang mendapat tabokan di pundak dari mama.

"Apaan sih ma, sakit tau" seru ku sembari mengelus tangan ku yang terasa panas.

"Mangkan nya kalo ngomong itu di pikir dulu, emang nya Alan itu tukang kredit yang datang sebulan sekali?" kata mama dengan mata melotot.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kalo suka beri like dan komen kalian ya guys🙏

Terpopuler

Comments

kisahku

kisahku

cerita nya bagus tapi baru mulai kok udah langsung bungkus sih kalau dikembangkan lagi pasti seru dan usahakan dengan teliti menambahkan pesan hidup bagi pembaca. selamat semoga sukses selalu

2025-03-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!