Tepat dihari pernikahannya Ivana malah kabur melarikan diri, niat hati ingin memberitahukan hal tersebut pada kedua orangtuanya. Calantha justru dipaksa untuk menggantikan posisi Ivana sebagai mempelai pengantin wanitanya.
Rowan, pria sejuta pesona yang terpaksa menikahi Cala hanya untuk balas dendam karena Ivana telah menabrak istrinya hingga meninggal dunia.
Tapi bagaimana jadinya jika ternyata pernikahan yang berkedok balas dendam yang dilakukan oleh Rowan itu justru mengungkap satu persatu rahasia keluarga yang selama ini ditutup rapat-rapat?
Simak kelanjutan ceritanya...
⚠️jangan lupa buat terus kasih dukungan dengan like, komen dan vote🌹⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 08
Kini Rowan dan Cala sudah resmi menjadi pasangan suami istri, semua itu atas desakan dan ancaman dari Mama Sarah yang membuat Cala terpaksa menerima pernikahan tersebut. Awalnya, Cala terkejut ternyata yang menjadi suaminya adalah Rowan. Pria yang tak sengaja ia tumpahi kopi saat dicafe tempo lalu.
"Nak Rowan.. "panggil Mama Sarah pada Rowan yang masih setia duduk disamping Cala tapi pandangan matanya terfokus pada layar ponsel yang ia genggam.
Mendengar nama nya dipanggil, Rowan pun mendongak dan menatap mertuanya dengan dingin.
Mama Sarah menelan ludahnya susah payah ketika mendapat tatapan dingin dan menusuk seperti itu, ia hampir mengurungkan niatnya untuk membicarakan sesuatu hal pada Rowan.
"Begini nak Rowan.. " Mama Sarah menarik kursi yang ada disampingnya untuk ia duduki.
"Ekhemm.. " ia berdehem sebelum akhirnya mulai berbicara mengutarakan isi hatinya. "Nak Rowan kan sudah menikah dengan Cala, otomatis nak Rowan kan sudah menjadi menantu saya, begitu juga sebaliknya saya juga mertua anda-"
"Katakan". Belum selesai Mama Sarah berucap, Rowan sudah menyelanya. Lelaki kitu seolah sudah tau apa yang akan dikatakan oleh mertuanya itu.
Mama Sarah tersenyum meringis, kemudian ia berucap. "Bolehkah mama meminta mahar yang kamu berikan pada Cala?" ucapnya ragu-ragu
Mendengar itu, Rowan mengerutkan dahinya seraya mengangkat sebelah alisnya. Sedangkan, Mama Sarah langsung mendapat teguran dari Papa Hestu.
Uang tunai sebesar 500 juta itu Rowan berikan untuk Cala sebagai mahar, sudah menjadi hak milik Cala. Dan, sekarang mertuanya itu meminta uang mahar itu padanya ?
Rowan langsung menoleh menatap Cala yang sedari tadi bungkam tak bersuara.
"Uang mahar itu bukan milik saya, saya sudah memberikannya pada Cala dan hak sepenuhnya ditangan Cala. Jadi, jika anda menginginkan uangnya tanyakan saja pada istri saya", Ucap Rowan dengan formal. Jujur saja, meskipun ia kini menjadi menantu Papa Hestu tapi tetap saja, ia masih belum bisa menganggap lelaki dan wanita itu sebagai mertuanya. Apalagi, pernikahan ini hanya untuk membalas dendam kematian istrinya.
"bagaimana Cala ?"ujar Rowan bertanya pada istrinya
Cala menoleh menatap Rowan, dan tatapan matanya yang teduh bertubrukan dengan mata tajam bak elang milik Rowan. Tapi, dengan cepat Cala langsung memutus pandangan mata itu lalu memalingkan wajahnya.
"Maaf mah, aku tidak akan memberikan uang mahar itu untu mama". Ucap Cala
Mendengar Cala tidak akan memberikan uang itu padanya, Mama Sarah langsung mendelik kesal kearahnya. Ingin sekali rasanya ia memaki-maki Cala, tapi masih ada Rowan dihadapannya. Mama Sarah menyunggingkan senyum terpaksanya seraya meraih tangan Cala.
"Ya sudah mama juga tidak akan memaksa mu Cala". Tukas Mama Sarah seraya meremat kuat tangan Cala sampai membuat perempuan itu meringis kesakitan.
Rowan beranjak dari duduknya sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana formalnya.
"Hestu.. "panggilnya pada sang mertua
"Ya Ro- maksud saya tuan Rowan". Sahut Papa Hestu, ia masih segan untuk memanggil Rowan tanpa embel-embel tuan seperti yang biasa ia lakukan setiap harinya saat berada dikantor.
"Aku akan membawa Cala pulang kerumah ku, dan besok pagi temui aku diruang kerja ku". Titah Rowan
"Baik tuan".
Setelah itu, Rowan mengajak Cala pergi tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Didepan rumah Papa Hestu, Ardi sudah menunggu disana sambil menyandarkan punggungnya dibadan pintu mobil. Sedangkan, Daniel dan Pak Seto sudah pamit pulang dahulu. Daniel yang berprofesi sebagai detektif tengah disibukkan dengan penyelidikan dan menginvestigasi kasus penggelapan dana besar-besaran yang dilakukan oleh pejabat negara. Sedangkan, Pak Seto kembali kemansion dengan dijemput oleh sopir pribadi Rowan.
Melihat kedatangan tuannya, Ardi langsung menegakkan tubuhnya.
"Tuan ", sapa Ardi
"Pulang ke mansion sekarang!". Perintah Rowan
Ardi menganggukkan kepalanya dan segera membukakan pintu bagian penumpang untuk Rowan. Lelaki itu segera masuk dan duduk dengan nyaman, sedangkan Cala masih berdiri diluar dan tak kunjung masuk kedalam mobil.
"Nona.. ", panggil Ardi menegurnya
"Ya?"
"Anda tidak masuk ? tuan Rowan sudah menunggu ". Kata Ardi
"ah ya, terimakasih". Cala segera masuk kedalam mobil dan duduk disamping Rowan.
Ardi mengangguk setelah itu, ia langsung menutup pintu nya dan bergegas berlari mengitari badan mobil lalu masuk dan duduk dikursi kemudi. Perlahan mobil yang Ardi kendarai melaju pelan meninggalkan pelataran rumah Papa Hestu.
Tanpa mereka sadari jika sedari tadi pemilik rumah tersebut berdiri diambang pintu dan melihat kepergian mereka.
"Papah harus bisa rebut hati Rowan pah. Siapa tau, kalo papah berhasil dapatin hati Rowan jabatan papa bisa naik jadi direktur". Ucap Mama Sarah menggebu-gebu
"Gak semudah itu mah, apalagi Rowan terkenal dengan sifat tegas dan otoriternya. Dia tidak mudah percaya begitu saja pada orang lain mah", kata Papa Hestu
"Tapi kita ini sekarang sudah menjadi bagaian dari keluarganya pah, kita mertuanya. Gak mungkin Rowan gak percaya sama kita. Buktinya dia mau menikahi Ivana padahal kenal saja tidak", Ujar Mama Sarah seraya bersedekap dada.
"Bukan Ivana mah, tapi Calantha. Mama lupa kalo anak kesayangan mama itu kabur dari rumah tepat dihari pernikahannya dan buat kita malu. Untung saja Cala mau menggantikannya", Tukas Papa Hestu membela Cala
Mendengar itu, Mama Sarah hanya memutar bola matanya jengah sambil berdecak kesal.
"Terserah papa sajalah, yang penting papa harus bisa dapatin hati Rowan kalo perlu buat Rowan mau ngabulin segala permintaan kita", setelah mengatakan itu Mama Sarah berbalik badan dan langsung melangkahkan kakinya kembali masuk kedalam rumah.
.
.
***Mansion Rowan... ***
Ardi menghentikan mobilnya tepat didepan pintu masuk mansion, ia bergegas keluar untuk membukakan pintu mobil untuk Rowan. Sejak Ardi membelokkan mobilnya dan memasuki pintu gerbang yang menjuang tinggi berlapis emas itu, Cala hanya bisa melongo takjub. Seumur hidupnya belum pernah melihat bangunan semegah dan semewah seperti mansion milik Rowan.
"tutup mulutmu, air liur mu hampir menetes", ucap Rowan sarkas
Kemudian, ia segera keluar dari mobil setelah Ardi membukakan pintu nya. Setelah itu, Cala bergegas menyusulnya keluar. Rowan sudah masuk duluan kedalam mansion dan Cala masih sibuk memandangi mansion itu.
"Mari nona.. " Ardi mengajak Cala untuk masuk kedalam mansion
Cala tersadar dari lamunan dan segera mengikuti langkah kaki Ardi. Lagi, ia dibuat kagum dengan desain interior yang ada didalamnya.
"Astaga ini rumah atau museum, kenapa banyak sekali barang antik?", gumam Cala lirih
"Nona Cala.. " Cala tersentak kaget saat ada yang memanggil namanya, ia pun berbalik badan dan menatap seorang pria paruh baya yang berdiri dibelakangnya. Untuk sesaat Cala terdiam mengingat-ingat siapa pria itu.
"bukankan anda tadi yang ikut bersama kerumah papa ?" tanya Cala
"Ya nona, Saya Pak Seto kepala pelayan dirumah ini. Mari ikut dengan saya, akan saya tunjukkan letak kamar anda nona". Kata Pak Seto
.
.
.
To be continue...
hayo buna selesaikan teka-teki ny Rowan... jgn2 c Daniel ang detektif SDH tau cpa ayahnya Rowan....
pasti Rowan hanya anak sambung kan?
duh bakal da kejutan pa ge eaa wat Rowan..