Ketika terjadi gejolak perbutan kekuasaan di alam semesta, kaum jin dan malaikat berseteru demi nama baik dan eksistensi.
tapi siapa sangka ada satu yang lebih kuat dari kedua nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNSC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari - 3
karena melihat secara langsung apa yang terjadi di aula latihan, begitu kejam dan kuat nya seorang penyusup itu, aralea semakin yakin, bahwa pasti ada tujuan lain di balik penyusupan yang di lakukan orang itu.
karena penasaran, ia ingin menemui penyusup itu di dalam penjara, tapi sayang, kapten barbossa selalu berjaga di depan pintu nya.
perlahan pintu terbuka, aralea memanggil kapten barbossa, "kapten, bisakah kau temui aku di dalam", pinta aralea kepada kapten barbossa.
Lalu kapten barbossa memasuki kamar aralea. dan bertanya apa yang bisa di bantu.
Aralea merayu kapten barbossa, dengan belaian nya, membelai wajah kapten barbossa, kapten Barbossa hanya terdiam dan berdebar, meski ia tak percaya aralea akan merayunya sedekat itu.
Saat sedang terlena dengan rayuan aralea, tiba tiba barbossa tertidur, dan jatuh di atas lantai kamar.
Kamar itu sudah penuh dengan asap bius, tanpa sepengetahuannya Barbossa. dan faktanya bius itu tidak berpengaruh terhadap aralea, dan anak nya.
Saat barbossa tertidur, aralea dengan cepat keluar dari kamarnya, lalu berjalan menuju ruang tahanan.
Ia mencari penyusup itu di sana, dan telah menemukan ruangan yang hanya ada dia di dalam nya.
"permisi", ucap aralea dengan nada yang pelan, lalu pria itu tak menjawab nya, ia hanya menolehkan kepala nya ke arah aralea.
"bolehkah aku bertanya, siapa yang mengirim mu kesini". tanya aralea seperti terburu buru.
Pria itu tidak langsung menjawab nya,ia berdiri, lalu melangkah mendekatkan diri nya ke sel sel penjara, dan aralea menjauh karena enggan berdekatan.
"atas dasar apa aku memberi tahu orang yang menjauh saat berbicara dengan ku, lalu palin tidak, keluarkan aku dari sini". ucap oria itu kepada aralea.
Aralea menolak untuk membantunya keluar dari penjara, karena menurut nya, pria itu hanyalah seorang pelaku kriminal.
Pria itu lalu tersenyum, dan melangkah ke tempat duduk nya, saat pria itu berbalik. aralea terkejut melihat ekor, pria itu memiliki ekor, ekor yang sama persis seperti miliknya.
"dariman kau mendapatkan ekor itu?", tanya aralea dengan sangat terkejut.
"bukankah selama kau hidup, ekor ini tak kan hilang? ", jawab nya dengan tetap duduk di tempat nya.
" varou......!!!!!!!!! " dengan terkejut bercampur bahagia, ia mendekatkan dirinya ke dalam sel itu.
"hooyyyyy,,,,,,, jangan buat gaduh, kau bisa mengundang para penjaga itu". ucap varou kepada aralea.
"varou, lalu mengapa kau menjauh dari ku, setidak nya dekati aku yang berdiri di sini," ucap aralea sembari dengan mimik wajah yang cemberut.
" hmmmmmmm,,,, untuk apa aku mendekati orang yang tidak mengenali ku, bahkan menjauhiku, lebih parah lagi, membuatku masuk kedalam sini". balas varou dengan wajah yang cemberut juga.
Aralea tersenyum bahagia, baginya yang terpenting adalah, hadir nya varou, sudah sangat berarti untuk nya.
"maafkan aku varou, aku tidak tahu jika itu adalah kau, kau lihat penampilanmu, kau berbeda, kau terlihat lebih tampan". ucap aralaea yang menegejek varou.
"haaaaaaaaaahhhhhhhh apa kau bilang, memang nya kemarin aku terlihat sangat jelek? " ungkap varou dengan mimik wajah yang kesal.
Aralea tertawa kecil, lalu varou menyudahi pertemuan itu, "kembalilah ke kamarmu, sebelum mereka menemukanmu di sini".
"varou, aku masih ingin berbicara denganmu, aku bisa saja mengeluarkan mu dari sini dengan kekuatanku, " ucap aralea yang hendak merubah dirinya ke wujud aslinya.
"hooyyyyyy,,,, tak perlu, aku bisa keluar kapan saja, jangan buat mereka tau jati dirimu, jangan sampai vale merasakan imbas nya kelak, sudah kau tunggu saja di bersama vale, aku akan menemui mu di sana". tegas varou memperingati aralea.
Lalu aralea pergi kembali ke kamar nya dengan penuh senyuman di wajah nya.