NovelToon NovelToon
Jodohku

Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Adira amna

perpisahan kedua orang tuanya itu,membuat seorang gadis bernama Adira Amna (21) sulit untuk menjalin sebuah hubungan serius dengan laki-laki.

hingga dengan tiba-tiba, Amna dilamar oleh seorang pria yang baru dikenal nya selama beberapa minggu! lalu,apakah Amna akan menerima lamaran dari pria tersebut?


penasaran sama kelanjutan ceritanya? yuk baca👉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adira amna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 8

Hari yang ditunggu pun tiba. Semalam sehabis pulang dari 'kopi time' Amna langsung memberitahu ayah nya, kalau besok Radit akan datang bersama om dan Tante nya. Dan Ayah pun langsung bergegas ke rumah bude Salma, walau waktu sudah hampir tengah malam. Ayah ingin meminta tolong bude Salma, untuk menyiapkan semua nya.

Sementara itu, amna berada dikamar bersama Yaya dan Altaf. kedua adiknya itu, menanyakan banyak hal tentang Radit.

"Gue belum terlalu kenal sama mas Radit ya. tapi sejauh ini yang gue tau mas Radit itu orang nya baik dan bertanggung jawab" ujar Amna pada Yaya.

"Lu mau nikah, tapi lu belum kenal sama calon suami lu. menurut gue mending lu pikir-pikir lagi deh na!" Amna langsung mendudukkan tubuh nya dan memandang lekat wajah Yaya.

"Seberapa lama, kita kenal sama calon pasangan kita sebelum nikah, itu ga penting sih menurut gue. Yang udah kenal lama juga belum tentu, mereka mengenal pasangan nya dengan baik. Kalau menurut gue, yang penting itu kita berusaha untuk mengenali pasangan kita setelah nikah nanti, menerima semua kekurangan nya dan bersyukur atas kelebihan nya!!" Amna bicara panjang lebar pada Yaya, dan adiknya itu hanya menganggukkan kepala nya saja.

"Tuh kak Yaya dengerin, lu sama cowo lu juga kan belum tentu udah saling paham sifat satu sama lain. anggap aja kak amna lagi ta'aruf." Altaf menunjukan deretan giginya, saat mengatakan kalimat terakhir.

Amna juga sudah menelpon sang ibu, menceritakan semua nya dan meminta ibunya itu untuk datang mendampinginya. Dan mommy bilang dia akan datang pagi-pagi.

****

Di hari Sabtu yang cerah ini, rumah Amna terlihat lebih ramai daripada biasanya. Pukul 7 tadi mommy datang bersama dengan papah juga. Tidak berselang lama, Sarah dan Anisa pun juga sampai dirumah Amna. Kini mereka semua sedang menyiapkan hidangan untuk calon besan.

"Yaya itu tolong ayam nya di ungkep dulu, bumbu nya udah bude siapin" ujar bude Salma, dan Yaya pun hanya mengacungkan jempol nya saja.

Mereka akan memasak ayam goreng dan sayur asem untuk hidangan nanti, tidak lupa tempe dan tahu serta sambal juga.

"Bude, nanti kue nya mau diambil jam berapa?" tanya Altaf, yang memang ditugaskan untuk mengambil kue oleh bude Salma.

"Nanti jam 09.30, orang nya udah nelpon tadi, minta diambil jam segitu." ujar bude Salma pada Altaf.

karna sekarang masih jam 9, jadi Altaf memilih untuk memainkan game nya, untuk urusan dapur Altaf dilarang untuk ikut campur oleh bude salma, karna hanya akan membuat keributan dengan Yaya nantinya.

****

Sementara itu dirumah Radit, juga tak kalah ramai. Tante Erna dan suami serta anak menantu dan cucunya pun, sudah berada dirumah Radit dari kemarin sore. Anak Tante Erna memang sudah menikah semua dan memiliki anak.

"Widih yang udah mau nikah, makin ganteng aja keliatan nya!" ledek Farah, salah satu sepupu Radit. "Jadi ga sabar mau ketemu sama calon nya mas Radit, cantik ga mas orang nya?" lanjut Farah bertanya.

"Cantik" jawab Radit tersenyum simpul. Mereka memang sudah diceritakan semua soal Amna, dan mereka juga tau kalau Radit dan Amna baru kenal beberapa bulan. Tetapi mereka tetap mendukung dan percaya kalau pilihan Radit adalah pilihan yang terbaik.

Tante Erna yang duduk disamping Radit pun mengusap lengan kanan lelaki itu. "Tante cuma mau pesan sama kamu Dit. Setiap rumah tangga itu, punya ujian nya masing-masing. istrimu juga masih muda, kamu harus bisa mengimbangi nya nanti. Kalau istrimu membuat kesalahan nanti, jangan pernah kamu menegur nya di depan orang banyak. Kamu pun harus bisa menjadi imam yang baik buat istrimu nanti, jangan sakiti hatinya. Kamu harus bisa menjaga perasaan istrimu" Tante Erna menasehati Radit.

Radit menganggukkan kepala nya, lalu memeluk Tante Erna. "Radit kangen Ayah dan bunda Tante" suara Radit terdengar bergetar di pelukan Tante Erna.

"Ayah dan bundamu, pasti ikut bahagia melihat kamu sekarang dit" Tante Erna juga ikut meneteskan air matanya.

"Terimakasih Tante, karna sudah menjaga dan menyayangi Radit." Dan Tante Erna pun hanya tersenyum.

Kini Radit dan keluarganya sedang menuju kerumah Amna. Jujur saat ini, Radit sedang dilanda rasa gugup luar biasa. tangan nya dingin, Dan Tante Erna yang melihat Radit gugup pun, hanya bisa menggenggam tangan lelaki itu sambil tersenyum.

"Santai aja kali mas, biasanya juga kan ketemu sama mba amna?" ledek arka, anak pertama Tante Erna yang sedang memegang kemudi. Mereka menggunakan 2 mobil, satu mobil milik Radit yang dikendarai oleh arka, dan satu lagi mobil Farah.

Arka dan Farah, memang diminta Tante Erna untuk memanggil mba pada calon istri Radit, karna bagaimana pun juga Amna akan menjadi kakak ipar mereka, walaupun umur mereka lebih tua dibanding dengan Amna.

Setelah melakukan perjalanan selama 40 menit, akhirnya mereka pun sampai dirumah Amna. sewaktu dijalan tadi, Radit sempat mengabari Amna kalau mereka akan segera tiba dirumah nya, maka dari itu ayah dan pakde Ibra sudah berdiri untuk menyambut calon besan nya itu.

"Assalamualaikum" seru Radit dan keluarga nya, saat sampai di depan pintu rumah Amna.

"Waalaikumsalam, silakan masuk bapak ibu" mereka pun saling berjabat tangan dan mengenalkan diri.

Kini mereka pun duduk, dikarpet yang digelar oleh ayah amna. karna sofa yang berada diruang tamu memang sengaja dikeluarkan oleh pakde ibra, agar terlihat lebih luas dan bisa menampung orang banyak. Lalu tante Erna pun, menyerahkan semua barang, yang mereka bawa tadi kepada orang tua Amna.'anggap saja seserahan untuk amna'.

Sementara Amna yang berada dikamar pun, sama gugup nya dengan Radit. Amna berulang kali menarik napas untuk menormalkan detak jantung nya, yang tiba-tiba berdebar dengan cepat. Amna tidak sendirian dikamar itu, karna selain Yaya disitu juga ada Sarah dan Anisa yang menemani nya.

"Santai na. Ini baru mau lamaran doang, bukan mau akad nikah!" Ujar Sarah, saat memegang tangan Amna yang benar-benar dingin.

Belum sempat amna menimpali ucapan Sarah barusan, pintu kamar nya sudah diketuk oleh sang ibu. "Radit dan keluarga nya sudah datang kak, ayah minta kakak buat turun sekarang" ujar mommy yang tersenyum lembut, dan Amna pun segera beranjak bersama kedua sahabat nya itu.

Hari ini Amna terlihat sangat cantik, menggunakan kebaya berwarna beige dan rok batik. Begitu juga Radit, ia terlihat berkharisma mengenakan kemeja batik nya.

Amna duduk di antara ayah, pakde Ibra dan bude Salma. sementara mommy berada di samping bude salma bersama papah.

"Sebelum nya kami sekeluarga ingin mengucapkan terima kasih, karna sudah disambut dengan tangan terbuka oleh keluarga nak Amna." ujar om Firza tersenyum ramah, mewakili keluarga nya. "Dan maksud Kedatangan kami sekeluarga kesini, ingin bersilaturahmi pada keluarga pak Afnan, sekaligus ingin melamar putri bapak untuk anak kami Raditya." lanjut om Firza.

Ayah pun tersenyum mendengar itu. "Saya senang mendengar niat baik nak Radit dan keluarga. dan mengenai lamaran tersebut biar anak kami langsung yang menjawab nya ya pak" ujar ayah tersenyum, dan langsung menghadap kearah amna.

"Gimana kak, diterima ga lamaran nya? Tanya ayah, dengan nada yang sedikit bercanda. Tentu saja orang-orang yang berada disitu pun, langsung ikut tersenyum termasuk Radit.

"Bismillah, Amna terima lamaran mas Radit" jawab Amna dengan menundukkan kepala nya.

"Alhamdulillah" ucap mereka kompak, ketika mendengar jawaban amna.

Setelah itu, para orang tua pun memilih tanggal untuk akad nikahnya, dan kedua belah pihak sudah setuju kalau acaranya akan di langsungkan 2 bulan lagi. Amna dan Radit pun hanya menuruti saja.

Mereka melanjutkan acara dengan makan siang bersama. Amna dan Radit pun memilih makan diatas bersama Yaya dan kedua sahabat Amna, Karna diruang tamu itu cukup sempit.

Disaat sedang makan, Radit terus menatap wajah Amna, dan itu berhasil membuat pipi Amna bersemu merah.

"Mas mata nya jangan liat kesini trus" ujar Amna dengan salah tingkah.

"Ade cantik bangat hari ini" sontak saja pujian Radit itu terdengar oleh Yaya, Sarah dan Anisa. Mereka pun langsung meledek Amna habis-habisan. Dan Amna pun hanya bisa memajukan bibir nya saat diledeki oleh mereka.

Radit mengusap kepala Amna yang tertutup oleh kerudung. Saat ini mereka sedang mengobrol berdua di balkon rumah Amna.

"Mas Radit bakal izinin ga, kalau amna tetap kerja setelah kita nikah nanti? Tanya Amna tiba-tiba. sontak Radit pun langsung menoleh ke arah Amna.

"Kalau mas pribadi. mau nya Ade dirumah aja, biar mas yang cari nafkah buat Ade" Radit bicara dengan suara yang lembut. "Tapi kalau memang Ade Masih nyaman buat kerja, ya mas ga akan melarang, Dengan catatan ade harus berhenti kerja setelah hamil nanti" lanjut nya lagi dengan tersenyum simpul.

Mendengar jawaban Radit, Amna pun langsung memalingkan wajahnya kesamping. "Waktu kerja Amna di 'kopi time' masih ada dua Minggu lagi mas. setelah itu amna bakal Risen dari sana."

"Ade beneran gapapa, kalau harus Risen dari sana?" Dan Amna pun menganggukkan kepala nya sebagai jawaban. Melihat itu, Radit pun langsung memeluk Amna dan mencium kening nya sekilas.

Hingga tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 2 siang. Radit dan keluarga pun memutuskan untuk pamit pada keluarga Amna. Lalu ayah dan pakde Ibra pun mengantar calon besan nya itu sampai ke mobil.

Radit dan Amna memilih jalan berdua diurutan paling belakang. Radit menggenggam tangan Amna, dan merasakan tangan wanitanya itu teramat dingin.

"Mas pulang dulu ya de!. besok mas kesini lagi ya, kita bahas apa saja yang mau di siapkan untuk pernikahan nanti" ujar Radit, sambil mengusap punggung tangan Amna. Dan Amna hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum.

*

*

*

*

*

1
buna
aku pun mau kak, tapi langka kaya nya
Dinar
Mau yang kaya Radit, co di mana ya Thor?
paket lengkap banget si Radit Radit itu Tuhan
Dini Mariani s
bagus
KoriZen _ Zaa
bagus banget kak ceritanya, saya sukaa
♡ ECHI ♡
lah ayang aku kenapa ada di sini /Smirk/
♡ ECHI ♡
lanjootttt
♡ ECHI ♡
lanjutttttt
♡ ECHI ♡
lanjut dong, yang banyak
♡ ECHI ♡
bagus
♡ ECHI ♡
mampir 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!