Almayira seorang gadis yang sangat religius, dia tidak pernah melepaskan niqobnya.
Namun di suatu hari ketika dia mengantar temannya, untuk menemui seorang laki_laki justru dirinya yang malah direnggut kehormatannya secara paksa sehingga
menyebabkan dia hamil saat masih sekolah, demi menutupi kehamilannya dia selalu menggunakan jaket.
Bagaimana nasib mayira? Apakah pria itu akan bertanggung jawab?
Penasaran? makanya baca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di Hukum Bersama Bara
Dua bulan sudah berlalu, kehidupan mayira sudah kembali seperti semula. Seperti melakukan rutinitas sekolah, ke kajian dan lain_lain. walaupun dua minggu setelah kejadian itu, terasa begitu berat di jalani mayira.
Mayira memutuskan untuk merahasiakan, kejadian itu dari semua orang dan mencoba untuk ikhlas. Pada kenyataannya, hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. saat ia harus melawan penyesalan, dan menelan rasa kekecewaan.
Selama dua bulan ini, mayira tidak pernah bertemu batang hidung bara di hadapannya. selama itu dirinya aman..
"Mayira, kamu dipanggil kak husein di masjid...suara itu berhasil membuat mayira mendongak, dari yang menenggelamkan wajahnya. di ceruk tangannya, menjadi tegak.
Mayira repleks menepuk jidatnya, "Ya Allah mayira lupa.. Seharusnya jam istirahat sekarang, ia harus menemui husein, sebagai ketua rohis. dan mayira adalah sekertaris rohis.
"Billa, kita kesana kesana sama_sama aja ya.. tawar mayira, temannya yang bernama billa itu mengangguk. Billa adalah salah satu anggota rohis, sebagai anak sosial mayira memiliki begitu banyak teman pergaulan.
Suasana damai masjid, begitu menyejukan hati. orang yang berteduh di dalamnya, mayira baru saja menginjakan kakinya disana dia sudah dinanti sang ketua rohis.
Mayira mendapati husein sedang membaca al qur'an, suaranya begitu merdu melantunkan kalam Allah. Jantung mayira berpacu hebat, keringat tiba_tiba timbul pada permukaan pori_porinya.
Jika di film kartun, pasti di mata mayira sudah tergambar bentuk love yang bermekaran. Ya mayira sudah lama memendam rasa suka, terhadap husein.
Laki_laki itu berhasil membuat mayira terpesona, dengan keimanan dan ahlaknya yang mulia. Mayira jatuh cinta karena agamanya, yang luar biasa itu. Segera mayira mengalihkan pandangannya, dan mengucapkan istighfar.
Mayira menoleh ke arah nila di sebelahnya.. "Bill kamu ngga apa_apa ya nemenin aku? tanya mayira.
"Iya ngga papa kok may, kan kita gak boleh berduaan dengan yang bukan mahram.. billa tampak bijak saat mengatakannya, mayira mengangguk.
"Sudah ada disini? Suara berat maskulin itu, membuat mayira dan billa menoleh ke sumber suara. Itu adalah suara husein, yang baru selsai membaca al qur'an.
Mayira dan billa mengangguk..
"Maaf ya saya meminta bertemu disini, saya mau memastikan tentang proposal yang akan kita rapatkan. sehabis sekolah, apa sudah siap? tanya husein to the point. Ia hanya tidak ingin berlama_lama dengan yang bukan mahram, takut menimbulkan fitnah. Untungnya mayira membawa temannya, jadinya mereka gak berduaan saja.
Karena memang di masjid sedang sepi, ini bukan jadwal waktu sholat. Untungnya mayira sudah menebak, apa yang akan di bicarakan husein. Jadinya dia, sudah mempersiapkan yang di butuhkan.
Mayira menyodorkan proposal, yang di maksud:
"Sudah ana siapkan, seperti yang di perintahkan kemarin.. ucap mayira.
"Terimakasih.. Husein menerima barang yang disodorin.
Saat ini astrid melongo melihat tidak percaya, apa yang sedang dilihatnya sekarang. Mayira yang notabene nya tidak pernah makan sangat rakus, tiba_tiba saja membeli semua macam dagangan yang ada dikantin. Awalnya astrid pikit semua makanan itu tidak akan habis, oleh mayira. Namun nyatanya justru sebaliknya, mayira justru menghabiskan semuanya tanpa sisa.
"Mayira, lu kenapa sih? Jin apa yang merasuki lu? astrid meraba_raba kening mayira, "Tidak panas.. ucap astrid berarti sahabatnya tidak sedang sakit.
"Astagfirullah aku ngga di rasuki jin kok.. bantah mayira, dia sudah memasukan makanan ke dalam perutnya. dengan jumlah banyak, Tapi ia masih merasa lapar.
"Terus? kok lo bisa makan makanan sebanyak itu sih? lo kek orang ngidam, tau ngga sih? heran astrid.
"Aku juga gak tau.. mayira menggeleng.
Taapp... tapp..
Belum selsai astrid berbicara, perhatiannya teralihkan pada guru yang masuk. dan mengucapkan salam, seketika ruang kelas menjadi hening.
Astrid menoleh ke samping, melihat mayira disana. Bola mata astrid hampir saja keluar, saat melihat mayira sudah hanyut ke alam mimpi. Sampah_sampah makanan, masih berserakan diatas meja. Astrid meneguk ludahnya secara kasar, kenapa mayira jadi seperti ini? dasar ratu kelereng.
Pelajaran sudah di mulai, dan guru di depan sana mulai menjelaskan pelajaran di bidang kimia. Mungkin sang guru tidak menyadari, bahwa salah satu muridnya tengah berayun merajut mimpi.
Mayira begitu damai dalam tidurnya, membuat astrid gak tega membangunkannya. Akhirnya astrid menghembuskan nafas kasar, dan memilih menyimak materi yang disampaikan.
Beberapa saat kemudian, sang ibu guru mulai menyadari prilaku muridnya. Yang tertidur di dalam kelas, saat pelajaran berlangsung.
"Mayira, tolong jelaskan ulang. yang saya ringkas di papan tulis... kata ibu rima.
Hening tak ada yang bergeming..
"Mayira...
Almayira Syahrani..
Notasi suara bu rima naik 8 oktaf, tapi sayangnya itu tidak mampu membangunkan mayira. Bu rima sudah kehabisan kesabaran, hingga beliau berdiri hendak menghampiri mayira.
Mayira mengucek_ngucek matanya, lalu mempokuskan pandangannya. Benar yang ada dihadapannya ini adalah bu rima, Apa pelajaran sudah dimulai? pikirnya dalam hati.
"Enak ya, tidur saat pelajaran berlangsung? sindir bu rima. Sindir bu rima dengan nada penuh penekanan, mayira menunduk merasa bersalah.
Entah kenapa akhir_akhir ini, rasa kantuk mayira berlebihan. Bahkan saat makan siang sekalipun, mata mayira selalu merasa berat dan merindukan kasur.
"Maaf bu.. ucap mayira, masih dengan posisi menunduk.
Bu rima menghembuskan nafas kasar. "Ya sudah, sekarang kamu keluar dan hormat pada bendera. Di lapangan, Selama mata pelajaran saya.
Mayira membelalakan matanya, yang benar saja. Mata pelajaran kimia hari ini, ada empat jam.. bisiknya dalam hati.
"Tap.. ucapan mayira terpotong.
"Tidak ada tapi_tapian.. potong bu rima.
Mayira memejamkan matanya sejenak, bukan hal sulit bagi mayira untuk berdiri di lapangan. Di bawah terik matahari, toh saat latihan bela diri dia sudah melalui semua itu.
Mayira menghembuskan nafas pelan, lalu berdiri: "Baik bu, sekali lagi maaf.. Mayira mengambil langkah untuk melenggang pergi keluar kelas.
Setelah keluar dari kelas, mayira berbelok ke toilet untuk mencuci muka biar segar. barulah setelahnya, dia akan menjalankan hukumannya.
Mayira berdiri tidak jauh di sudut lapangan, ia memandang bergantian matahari yang panas menjilat. Dan bendera merah putih yang berkibar, mata jeli mayira selanjutnya bisa melihat seorang laki_laki. Berdiri di lapangan seraya hormat pada bendera, dari belakang mayira bisa melihat punggung tegap pria itu.
Alis mayira bersatu dia merasa tak asing dengan punggung itu, namun mayira akan bodo amat dengan hal itu. Sekarang dia harus menjalankan hukumannya, tanpa buang waktu lagi mayira berjalan mendekati tiang bendera.
Indra pendengaran yang tajam, mampu mendeteksi sesuatu yang mendekat ke arahnya. Namun laki_laki bertubuh tegap itu acuh, ia pokus pada bendera.
Semakin mayira mendekat, semakin tidak asing dengan laki_laki dihadapannya. Saat mayira bisa melihat wajah pemilik tubuh atletis, mata mayira membola.
"Kak ba\_ra.. gumam mayira, ia hendak memutar balik arah langkahnya. Tapi urung ia lakukan, mengingat hukuman yang harus di jalankan. Mayira memilih menjaga jarak, dari tempat bara berdiri.
Bara menoleh saat mendengar ada orang yang menyebut namanya, bara mendapati gadis bercadar. Yang tengah hormat bendera, sama sepertinya. Bara jadi teringat dua bulan lalu, ia temui di hotel yang dia pikir objek taruhannya. Apa yang disebelahnya, itu adalah orangnya.. bisik bara.
___Tbc___