damar aby sugito atau lebih sering di panggil sugi, seorang pemuda yang memiliki sebuah toko boneka, namun boneka yang di jualnya juga bukan boneka-boneka biasa melainkan boneka hidup yang melindungi tuannya, selain bukan bonekanya saja yang unik, sugi sendiri juga memiliki kekuatan yang tiada tanding. namun ia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya itu sakti dan sugi juga tidak menyadari bahwa boneka-boneka yang di jualnya itu hidup. di season 2 kali ini akan terungkap bagaimana sugi bisa memiliki boneka-boneka hidup itu, dan bagaimana sugi bisa mendapat kekuatan tiada tanding, serta siapa yang telah membuat sugi tidak bisa menyadari kesaktiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertemu dengan tuan tidak terkalahkan
Dengan cepat tuan tua sukmowijoyo, citra, ayu dan herlambang memasuki mobil. Mereka dengan cepat melaju ke jalanan untuk mencari keberadaan sugi.
Hanya rico dan anak buahnya yang tahu di mana sugi berada, namun masalahnya rico sudah tewas, tidak mungkin bertanya kepada orang yang sudah mati di mana sugi berada.
***
Ketika herlambang dan para anak buahnya sibuk berkeliling semarang mencari keberadaan sugi, sugi sendiri saat ini duduk di teras rumah itu sambil memasang wajah serius.
Sugi melihat terik matahari yang ada di langit. Siapa sangka waktu berjalan dengan cepatnya, kini sudah menunjukan waktu siang hari.
"Tunggu, mengapa orang orang itu tidak kembali dan aku di tinggal di tempat ini begitu saja?!" Tanya sugi dengan ekspresi aneh, "apakah mereka melupakanku?" Imbuhnya dalam hati.
Sugi sendiri kemari karena di antar oleh para anak buahnya tuan herlambang, dan sekarang ia di tinggal begitu saja tanpa di berikan arahan apapun.
Masalahnya lagi rumah yang di tinggali sugi berada di tempat yang sangat terpencil! Di tengah persawahan sayuran.
Sambil menggaruk kepalanya sugi berucap, "sepertinya tuan herlambang hanya menyediakan tempat tinggal sementara saja..." sambil mengangkat bahunya sugi kemudian berjalan meninggalkan rumah ini.
"Hore..!!!!" Seketika itu juga wewe gombel penghuni rumah ini langsung terjingkat jingkat kegirangan melihat manusia mengerikan itu pergi.
Kembali ke sugi, bahkan pada saat ini sugi merasa ini cukup di rugikan tempat ini jauh dari pemukiman dan jalan raya, kalau dia kemarin berjalan kaki dan mencari ojek, mungkin dia sudah sampai di pemalang hari ini, dan tidak secapek ini.
Sugi hanya bisa mengangkat bahunya tidak berdaya. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya sugi menemukan sebuah dusun.
Sugi langsung meminta kepada salah satu petani di sana untuk mengantar dirinya menuju ke pinggiran jalan raya. Tentu saja petani yang baik hati itu langsung mengiyakan permintaan sugi.
Tenyata jalan raya terdekat yang ada di ungaran ini adalah jalan raya penghubung kota solo dengan kota semarang.
Sugi kemudian duduk di pinggir jalan berharap ada bus yang lewat....
***
Baik herlambang, citra, tuan tua sukmowijoyo, dan ayu, pada saat ini nampak begitu kelelahan dan putus asa. Bagaimana tidak? Mereka sudah berusaha mencari tuan sugi ke segala tempat, masalahnya semarang ini terlalu luas. Belum lagi kemungkinan tuan sugi sudah pergi dari semarang hal ini benar benar membuat orang orang ini putus asa.
Ketika mereka melihat matahari yang hampir menjadi sore hari, mereka semakin khawatir. Kemarin keluarga mahendrawan musnah, apakah nanti malam giliran mereka?
Ketika mereka semuanya tampak putus asa, tiba tiba tuan tua sukmowijoyo berteriak, "lihat! Itu dia tuan sugi!" Teriaknya sambil menunjuk ke sebuah arah, lebih tepatnya ke seorang pria yang sedang duduk di pinggir jalan, tampak seperti orang biasa.
Semua orang yang ada di dalam mobil ini langsung bersemangat ketika melihat sugi. Bahkan pada saat ini herlambang terlihat hampir menangis haru.
Dengan cepat mobil mewah MPV itu langsung menepi ke arah sugi.
Sugi yang tadi duduk sambil melamun menunggu bus sedikit kaget, ketika ada mobil besar nan mewah berhenti di depannya.
Siapa sangka dari dalam mobil itu muncul pak tua sukmowijoyo.
Sontak sugi langsung berdiri, "loh, kakek sukmowijoyo, mengapa anda ada di sini?!" Tanya sugi dengan kebingungan. Dia benar benar tidak menyangka akan bertemu kakek sukmowijoyo.
Siapa sangka setelah pak tua sukmowijoyo, herlambang dan citra muncul.
Sugi kaget bukan kepalang ketika melihat tuan herlambang muncul, dia langsung membungkukan kepalanya dan berucap, "saya benar benar tidak menyangka bisa bertemu tuan herlambang di tempat ini..."
Melihat tuan sugi yang membungkukan badanya, herlambang dan citra berkeringat dingin.
Yang membungkuk itu adalah tuan tidak terkalahkan, seseorang yang memusnahkan keluarga mahendrawan.
Seumpama herlambang pada saat ini tidak mengetahui identitas tuan sugi, mungkin dia menerima bungkukan sugi, namun masalahnya dia sudah mengetahui identitas asli tuan sugi.
Jelas keringat deras mengucur di dahi mereka berdua!
Mereka takut sugi yang sedang merendah ini sebenarnya sedang menyindir keangkuhan mereka sebelum ini.
"Ehem... pa--pak sugi mohon jangan seperti ini..." ucap herlambang yang mencoba untuk menghentikan sugi yang sedang membungkuk.
Herlambang sendiri mengikuti ucapannya tuan tua sukmowijoyo yang menyuruh untuk menganggap sugi seperti seorang manusia biasa.
Tiba tiba ayu keluar dari mobil, memandang sugi dengan malu malu. Seketika itu juga sugi membeku dan mundur setengah langkah kebelakang, mengapa wanita depresi karena gagal dalam percintaan ini ikut bersama dengan tuan herlambang dan anaknya?
Sugi menjadi sedikit was was.
Tuan tua sukmowijoyo bertanya, "pak sugi, sedang apa anda di sini?" Tanya tuan tua sukmowijoyo.
"Aku sedang ingin pulang kerumahku, jadi aku mencegat bus di sini.."
"Oh, ya. Terimakasih atas penginapannya sebelum ini tuan herlambang.." ucap sugi yang berterimakasih kepada herlambang karena sudah di berikan penginapan, ya meskipun sugi sedikit jengkel karena tidak di berikan arahan apapun. Alhasil sugi kebingungan dan harus berjalan kaki sangat jauh sebelum menemui perdusunan.
Herlambang sendiri tidak mengetahui penginapan mana yang tuan sugi maksud, namun ia tetap menganggukan kepalanya, "sama-sama pak..."
Sugi sedikit heran dengan perubahan sikap herlambang, sebelum ini herlambang memanggil dirinya dengan panggilan sugi, namun mengapa menjadi lebih sopan? Dan yang terpenting sikapnya berubah derastis.
Ketika sugi masih berfikir herlambang berucap, "pak sugi, mengapa anda tidak mampir lagi ke mansion saya? Mari saya antar..." ucap herlambang.
Seketika sugi langsung memasang wajah skeptis, mampir ke mansion lagi? Sugi benar benar khawatir setelah ini dia akan di campakan lagi seperti kemarin dan mungkin akan di tinggal lagi seperti di penginapan semalam.
Melihat wajah tuan sugi yang skeptis membuat herlambang dan semua orang yang ada di tempat ini gugup.
Herlambang diam diam menyenggol kaki tuan tua sukmowijoyo, memeberikan kode untuk membantunya.
"Hmmm, pak sugi. Herlambang ini sebenranya adalah teman saya, maafkan dia karena kemarin tidak menghormati anda dan tidak menyambut anda..." ucap tuan tua sukmowijoyo.
Sugi memandang tuan tua sukmowijoyo dengan ekspresi sedikit terkejut, "oh, ini teman anda kek..."
Tuan tua sukmowijoyo menganggukan kepalanya dengan ekspresi sungkan.
"Baiklah, mari kita ke mansion..." ucap sugi.
Mendengar hal ini semua orang yang ada di tempat ini menghela nafas lega. Dengan cepat rombongan itu menuju ke mobil dan dengan cepat mobil itu menuju ke arah mansion milik herlambang.