apa itu cinta...?! adakah semua orang benar benar tahu pasti apa artinya ?!
dan apakah itu benci yang sebenarnya...?! adakah semua orang juga tahu pasti apa artinya ?!
namun yang pasti....
benci dan cinta sungguh tak bisa di pahami oleh dua anak manusia yang terlibat dan terjebak akan hal itu.
Farid Ibrahim Hamzah Tarek
merasa sangat membenci seorang gadis yatim piatu bernama Mayrea Mazaya Khanza hingga ia tega merenggut kesucian gadis malang dan yatim piatu itu.
tak cukup sampai di situ, Ibrahim tega terus menghina dan merendahkan gadis itu.
sementara Rea, panggilan dari seorang Mayrea Khanza tetap berusaha kokoh dan tegar meski badai terus menerpanya.
apa yang terjadi selanjutnya ketika keduanya kembali di pertemukan setelah perpisahan hampir 10 tahun lebih lamanya dalam situasi dan kondisi yang begitu menyedihkan ?!
ikuti kisah baru aku....
" Antara benci dan cinta "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14 hati yang mulai rapuh
Ibra nampak keluar dari rumah besarnya, pakaiannya terlihat sedikit rapi saat ini meski itu bukan pakaian formal.
Tapi setidaknya, di banding biasanya ia terlihat sedikit rapi.
Celana jeans yang ia padukan dengan kaos t-shirt warna putih kemudian ia lengkapi dengan kemeja kotak kotak warna hitam dan putih yang ia biarkan terbuka.
Sepatu sport warna putih juga turut melengkapi penampilannya.
Sungguh Ibra terlihat jauh berbeda saat ini.
Ketampanannya semakin bertambah berkali kali lipat ketika ia menambahkan kacamata hitam di matanya.
" mau keluar tuan muda ?! " sapa pak Sabar salah satu penjaga rumah besar Ibra.
ya....
Saat ini Ibra tengah berada di rumah besar pemberian kedua orang tuanya untuknya.
Rumah ini jarang ia tempati karena ia lebih suka tinggal di apartemennya.
Selain lebih minimalis, rumah ini cukup menyimpan kenangan sedih bagi Ibra.
Karenanya ia jarang pulang ke rumah besar.
Hari ini rencananya ia akan datang ke perusahaan sang papa atas perintah papanya itu.
Sebenarnya ia sangat terpaksa datang ke sana.
" iya pak Sabar, titip rumah ya ..." pamit Ibra kemudian ia masuk ke dalam mobilnya.
Pak Sabar mengangguk sambil tersenyum, tak henti hentinya pria baya itu menatap penuh kekaguman pada putra majikannya itu.
Tak terasa, waktu berlalu begitu cepat.
Bocah laki laki kecil yang dulu sering menangis tantrum di pangkuannya karena merindukan sosok ibu dan ayahnya itu kini telah berubah menjadi pemuda yang sangat tampan dan gagah.
Sayang....
Pemuda itu seorang alkoholik.
Pak Sabar menghela nafas kasar jika mengingat hal itu. Dulu hampir setiap hari Pak Sabar melihat tuan mudanya mengkonsumsi minuman keras.
Sudah agak lama ia tak lagi melihat itu, pasalnya sejak ia melihat hubungan yang mulai membaik antara dirinya dan ibunya.
Tapi entah kenapa,
Akhir akhir ini pak Sabar kembali melihat Ibra tenggelam dalam minuman laknat itu kembali.
Hampir setiap malam ada saja yang menghubunginya dan memberitahunya tentang kondisi Ibra yang tak sadarkan diri karena mabuk.
Terakhir adalah dua hari yang lalu, seseorang dari klub malam menghubunginya dan memintanya untuk menjemput Ibra di club malam itu.
Ibra memang selalu memanggil dirinya jika ia tertimpa masalah.
Termasuk datang ke sekolah jika ia di haruskan mendatangkan walinya.
Mobil mewah Ibra mulai bergerak melaju meninggalkan halaman rumah besar itu.
Keluar pagar besi tinggi dan menjulang kemudian mulai memasuki jalan raya beraspal.
Dengan wajah tenang Ibra terus mengendarai kendaraannya menyusuri jalan raya beraspal yang sedikit lengang itu.
Tiba tiba ia merasa tenggorokannya kering dan ia tak menemukan sebotol pun air mineral di mobilnya. Ibra menolehkan kepalanya ke samping ketika ia melihat sebuah supermarket mini di kiri jalan raya.
Segera ia meminggirkan mobilnya dan berniat turun untuk membeli minuman yang ia butuhkan.
Namun baru saja ia mematikan mesin mobil dan bersiap hendak turun. Pergerakannya tubuhnya tiba tiba terhenti.
Tanpa sengaja ia melihat seseorang yang telah membuatnya kacau beberapa hari ini.
Ia melihat Rea nampak keluar dari minimarket yang hendak ia tuju dengan beberapa kantong belanjaan di tangannya.
Mata Ibra menyipit dan keningnya mengerut.
Tiba tiba ia merasa jantungnya berdebar kencang. Gamis mode midi dress warna mustard yang di padukan gadis itu dengan kerudung warna latte dengan mode Malaysia syar' i sungguh membuat gadis itu nampak berbeda di mata Ibra.
Ibra bahkan tak berkedip sama sekali melihat hal itu.
Matanya terus mengikuti gerak langkah Rea, hingga akhirnya tanpa sadar ia pun turun dari mobil dan melangkah mengikuti langkah gadis itu di belakangnya.
Ibra terus mengikuti langkah Rea menyusuri trotoar jalan raya dan meninggalkan mobilnya begitu saja di belakang sana.
Setitik senyum samar terlintas di bibir Ibra kala ia melihat Rea berhenti dan memberikan sejumlah kecil uang kepada seorang anak kecil pengemis yang duduk di pinggir trotoar.
( dia sendiri miskin...tapi dia masih memberikan uangnya untuk orang lain.
Dasar gadis aneh )
Oceh Ibra lirih di dalam hati dengan terus melangkah mengikuti Rea.
Sampai beberapa saat kemudian, langkahnya terhenti. Ia segera bersembunyi di balik tiang lampu yang ada di trotoar itu ketika ia melihat seseorang yang ia kenal datang dan mendekati Rea.
Seseorang itu adalah Niel,
Ibra diam diam melipat bibirnya kuat kuat demi melihat pemandangan itu.
Matanya menatap tajam ke arah keduanya.
Rea nampak tertawa bahagia bersama Niel, raut wajah gadis itu nampak Riang.
Sangat jauh berbeda dengan saat gadis itu sedang bersamanya seperti kemaren.
Ibra keluar dari persembunyiannya setelah Rea dan Niel terlihat melanjutkan langkah mereka dan semakin menjauh darinya.
Hati Ibra tiba tiba terasa perih dan berdenyut nyeri, punggung Rea yang semakin menjauh seolah turut membawa setengah nyawanya.
Tanpa sadar,
Ia terduduk di pinggiran trotoar dengan tatapan kosong ke arah depan.
Sementara Rea.
" jadi berangkat siang ini ?! " Tanya Niel kepada Rea.
" ya, tidak akan ada waktu lagi....ini adalah kesempatan terakhirku untuk pulang melihat saudara saudaraku di panti.
Senin depan kita UNAS, dan setelahnya kau tahu aku sudah harus berangkat kan ?! " jawab Rea sambil terus melangkah.
Namun sesekali gadis itu menoleh ke belakang seolah ada sesuatu di belakang sana yang memintanya untuk menoleh.
Seseorang yang tengah duduk di pinggiran trotoar di kejauhan sana sempat membuat hatinya berdesir.
Namun ia tak tahu siapa seseorang itu.
" ada apa ?! " tanya Niel ikut menoleh ke belakang.
" nggak tahu, kayak ada yang ngikuti aja tadi...tapi sekarang sudan enggak " jawab Rea.
" Masak....nggak kayaknya " tepis Niel sambil menoleh sekali lagi.
Ia tetap tak melihat apapun. Selain seseorang yang duduk di tepian trotoar di kejauhan sana.
Seseorang itu nampak sibuk menatap lurus ke depan.
" iya nggak ada siapa siapa....mungkin hanya perasaanku saja " jawab Rea kemudian menimpali.
Tak lama keduanya nampak masuk ke dalam mobil Niel yang ternyata di parkir agak jauh dari tempat Rea belanja.
Hari ini adalah hari sabtu, Rea akan pulang ke panti untuk terakhirnya kalinya sebelum ia berangkat ke Jerman.
Waktu yang sangat lama yang mungkin akan ia tempuh di Jerman nanti membuatnya merasa harus pulang dan berpamitan sekaligus meminta doa dari orang orang tersayangnya itu.
Terutama ibu panti dan Sofia.
Mobil Niel memasuki area terminal, Rencananya Rea akan naik bus untuk pulang.
Karena memang hanya ada bus lah alat transportasi menuju ke kampungnya dari pusat kota Malang ini.
" hati hati di jalan, jangan lupa periksa ponselmu...aku tak mau kehilangan kabarmu walau semenit " pesan Niel kepada Rea ketika mereka berada di tempat tunggu yang tepatnya berada di depan bus yang akan di naiki Rea.
Keduanya duduk bersisihan di bangku tunggu yang ada di sana.
" iya...sok posesif " cibir Rea mengejek.
" tunggu sampai aku benar benar menjadi suamimu, tak akan aku biarkan kau bepergian sendirian seperti ini. Aku bahkan akan lebih posesif dari ini " jawab Niel.
Rea tertawa mendengar jawaban Niel itu.
" berhenti bercanda Niel, sudah ku bilang jangan bercanda perkara jodoh....itu tak baik " kata Rea mencoba menasehati Niel.
" aku tidak bercanda Rea, aku serius...." jawab Niel dengan wajah serius.
Ia ingin mencoba peruntungan dengan menyatakan perasaannya yang sebenarnya kepada Rea untuk yang kesekian kalinya.
Rea menghela nafas,
" aku bukan yang terbaik untukmu Niel....carilah seseorang yang pantas dan sebanding denganmu " jawab Rea.
Niel menatap Rea dalam.
" cukup hanya dengan menjadi sahabat saja Niel....tidak lebih " lanjut Rea lagi dan membuat Niel terpaku.
" Rea aku...."
" aku tak tahu apa aku masih akan kembali ke sekolah atau tidak " kata Rea kemudian akhirnya dengan jujur.
" apa maksudmu ?! " tanya Niel dengan wajah cemas.
" kemaren bu Fia mengatakan, bisa saja aku langsung berangkat ke Jerman dalam beberapa hari ke depan. Dan UNAS ku bisa ku selesaikan melalui on line.
Jika itu memang benar....aku sekalian pamit padamu Niel " kata Rea lagi.
Mata Niel sontak melebar menatap Rea. Kepalanya tanpa sadar menggeleng.
" kenapa kau tak bilang sejak kemaren ?! " kata Niel dengan raut wajah tak terima, pemuda itu bergerak maju seolah hendak meraup tubuh Rea.
Namun langkahnya terhenti ketika ia melihat Rea mundur beberapa langkah ke belakang.
Niel terasa tercekat melihat Reaksi Rea itu.
" Rea...." desisnya pelan
Thet thet thet......
Klakson dari bus yang akan di tumpangi Rea berbunyi, itu artinya bus akan segera berangkat.
" Niel aku pamit, jaga diri baik baik... doakan agar aku berhasil di sana.
Untukmu doa yang sama aku panjatkan.
Terimakasih untuk semua kebaikanmu selama ini, kau adalah satu satunya teman terbaikku.
Maaf....aku selalu merepotkanmu " kata Rea sambil menundukkan kepalanya dan menangkup kedua tangannya di depan dada.
Niel meraskan tubuhnya kian membeku melihat hal itu.
" Rea...ini tidak adil untukku...." desis Niel dengan mata berkaca kaca.
" semoga sukses untukmu " kata terakhir Rea sebelum ia berlalu meninggalkan Niel yang mematung di tempatnya berdiri.
Thor.. endingnya jangan biarkan Ibra kenapa2 ya 🙏🙏🙏
dans segera pertemukan mereka 👍😢
tunggu Rea merawatmu..
❤❤❤❤❤
aku kok jadi gemezzzz ama Niel..
bisa2nya dia bikin berita hoax..
❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
❤😉😉😉😉❤❤❤❤❤
ikuti akun Rea..
cari di yogya..
kalian akan bertemu...
perjuangkan cintamu..
kalo gak ngerti cinta atau bukan..
minimal ranggung jawab atas rasa bersalahmu..
❤😉😉😉😉😉❤❤❤❤❤
apakah Rea pernah hamil..
aaahhh..
masih musteri..
penasarannnn..
❤❤❤❤❤
Apakah itu Ibra yg melihat Rea lagiii?? 🤩🤩🤩🤩