Bagaimana jadinya jika siswi teladan dan sangat berprestasi di sekolah ternyata seorang pembunuh bayaran?
Dia rela menjadi seorang pembunuh bayaran demi mengungkap siapa pelaku dibalik kematian kedua orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siastra Adalyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Tanggung jawab
"Aku udah nungguin kamu dari tadi tau, ini siapa?" Hellen menatap Dira sambil tersenyum.
"Maaf tadi ada sedikit problem, oh iya ini Dira teman sekelasku" Agacia memperkenalkan Dira ke Hellen.
"Halo aku Dira, salam kenal ya" Dira memperkenalkan dirinya dengan ramah.
"Aku Hellen dari jurusan tata boga, aku teman Agacia sejak kita SMP"
"Wahh...Hellen Rowan yang tadi peringkat 3 saat ujian tes masuk ya, kamu keren banget. Kayaknya teman Agacia orang keren semua deh" Ucap Dira penuh semangat sambil memasukkan potongan daging steak yang tadi ia pesan.
"Ahaha iya, jangan gitu ah aku jadi malu" Walau dia bilang begitu tapi ekspresi sumringahnya itu tidak bisa menutupi perasaan bahagianya.
"Ya ampun, aku rasa kamu jangan terlalu memuji Hellen seperti itu deh" Ucap Agacia sambil memakan mie.
"Iihh apaan sih Agacia"
"Oh iya btw ketua kelas sama wakil nya di kelas kalian siapa?" Tanya Hellen.
"Ketua kelasnya Alvin" Jawab Dira sambil menguyah steak.
"Alvin? Aku gak tau siapa dia, terus wakilnya?"
Dira menggerakkan bola matanya ke arah Agacia yang duduk di sebelahnya.
"Hah serius?! Kamu jadi wakil ketua kelas?! Kok bisa?!"
"Bukannya kamu gak suka hal-hal merepotkan kaya gitu?" Tanya Hellen yang terkejut mendengar jawaban Dira.
"Aku juga gak mau melakukan hal merepotkan itu, tapi ya mau gimana lagi. Ini semua gara-gara si Alvin itu" Agacia langsung menggebrak meja sambil memegang sumpit yang masih di tangannya.
"Kenapa?! Wahh...kayaknya aku ketinggalan banyak hal deh. Padahal kan baru sehari aku gak sekelas sama kamu...TwT" Hellen semakin penasaran.
"Jadi ceritanya... uoefhcd.hbc.szdhc8oxyods8uysijcxklnxjcm,bhjgxzgsucxlzklkclzxkcjndk" Dira menceritakan semua yang terjadi di kelas pada Hellen.
"Oohh...hahaha, itu namanya senjata makan tuan" Hellen tertawa saat mendengar cerita Dira tadi.
Setelah makan dan ngobrol banyak hal bel pun berbunyi lagi, yang berarti tanda waktu istirahat sudah selesai. Agacia, Hellen dan Dira pun kembali ke kelas mereka masing-masing.
"Oh iya Agacia, nanti aku gak bisa pulang sekolah bareng kamu soalnya aku ada janji sama teman sekelasku" Ucap Hellen sebelum kembali ke kelas.
Agacia hanya mengangguk saat mendengar ucapan Hellen tadi, lalu kembali berjalan ke kelas.
.
.
.
Di kelas,
"Hei rambut biru, ayo ikut aku ke ruang guru" Ajak Alvin pada Agacia yang baru masuk kelas.
"Ngapain? Gak mau ah, kamu aja sendiri kan kamu ketua kelasnya" Agacia berlalu melewati Alvin.
"Kan kamu yang nunjuk aku jadi ketua kelas, dan kamu juga harus bertanggung jawab sebagai wakil ketua kelas" Alvin memegang pergelangan tangan Agacia agar dia mau ikut ke ruang guru.
"Gak mau, masa gitu doang gak bisa pergi sendiri sih" Jawab Agacia ketus.
Alvin tanpa basa-basi dan banyak omong langsung menarik tangan perempuan berambut biru itu untuk pergi bersamanya ke ruang guru.
Agacia langsung melepaskan genggaman Alvin dari tangannya.
"Aku bisa jalan sendiri!"
"Nah gitu dong dari tadi, masa harus berdebat dulu" Alvin berjalan di sebelah Agacia yang raut wajahnya terlihat bete.
"Emangnya ke ruang guru mau ngapain?" Tanya Agacia dengan nada sedikit ketus.
"Katanya disuruh ngambil name tag sama seragam jurusan"
.
.
.
---Sesampainya di ruang guru---
"Selamat siang pak James, kita mau ngambil name tag dan seragam jurusan pak" Ucap Alvin ke pak James.
"Hoho...halo anak-anak, baik bapak ambilkan dulu ya" Pak James pergi ke belakang untuk mengambil barang tersebut.
"Ini, hati-hati seragam ini agak berat karena jumlahnya ada 40 sesuai siswa yang ada di kelas" Ucap pak James sambil menyerahkan seragam jurusan itu ke depan mereka berdua.
"Biar aku yang bawa seragam ini karena berat, kamu bawa name tag nya aja" Alvin memberikan kantong name tag pada Agacia.
"Kamu yakin bakal kuat bawa itu semua sendirian?" Tanya Agacia tak yakin.
"Tenang" Akhirnya mereka berduapun kembali ke kelas dengan membawa seragam jurusan dan name tag.
"Hati-hati di jalan anak-anak, kerjasama tim kalian cukup baik yaa~ hohoho..." Pak james melambaikan tangan sambil tersenyum.
.
.
.
Bersambung...
Panjangin lah thorr/Whimper/