Aura tiba-tiba harus menikah dengan laki-laki yang selama ini dia cintai dalam diam. Namun sayangnya pernikahan itu hanya dianggap sebagai ajang pembalasan dendam oleh Arga lelaki yang terpaksa menjadikan Aura sebagai pengantin pengganti, karena kepergian Sheila calon istrinya sekaligus sahabat Aura yang memilih pergi bersama cinta pertamanya dan meninggalkan Arga tepat dihari pernikahannya, sehingga Arga terpaksa memilih Aura untuk menggantikannya.
Penasaran dengan ceritanya langsung aja kita baca ...
Yuk ramaikan....
Update setiap hari...
Sebelum lanjut membaca jangan lupa follow, subscribe, like, gift ,vote and komen ya...
Buat yang sudah baca , lanjut terus. Jangan nunggu tamat dulu baru lanjut, dan buat yang belum ayo buruan merapat dan langsung aja ke cerita nya, bacanya yang beruntun ya, jangan loncat atau skip bab....
Selamat membaca ....
Semoga kalian suka dengan cerita nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
"Sudah, Mas! jangan berkelahi di sini . Nanti ada pengunjung lain yang akan merasa terganggu."
Aura bermaksud mengingat kan, namun justru dia malah mendapat kan tatapan tajam dari Arga yang menoleh sembari menepis tangan nya yang masih memengang lengan suami nya itu. Sontak seketika tangan nya tersentak menjauh hingga terasa sakit, karena Arga melakukannya dengan sekuat tenaga.
"Hei! Jangan kasar terhadap perempuan! " Seseorang tersebut tidak terima ketika melihat Arga bersikap keras terhadap perempuan yang sudah di nikahi nya secara paksa.
"Apa peduli mu ? jangan sok jadi pahlawan sekali untuk membela perempuan!"
"kamu saja terlahir dari wanita yang ...."
"Arga!" Jaga bicara mu! " Dimas pun memotong ucapan putra sulung nya dengan cepat mencegah lelaki berwatak dingin dan arogan itu supaya tidak melanjutkan kata-kata nya yang pasti akan menyakiti hati Nandini.
" Pah, sudah! jangan di ambil hati ucapan Arga! "
Sama seperti Aura, Nandini juga mendekap lengan suami nya untuk menenangkan . Beda nya, Dimas menurut dan tidak menepis tangan sang istri. Dimas pun berusaha untuk meredam emosi nya dan mengatur nafas yang sempat memburu melihat pertengkaran ke dua anak lelaki nya.
Yah, sosok yang tidak terlihat di hari pernikahan nya Arga dan Aura itu adalah Reza, putra kedua Dimas. Di lihat dari penampilan nya, kakak beradik Itu tampak sepantaran dan sama-sama tanpan. Yang membedakan hanya raut wajah mereka. jika Arga lebih mirip Ayah nya, maka wajah Reza menurun dari sang Ibu.
Selama ini Reza merintis karir nya di luar kota . Hanya sesekali dia pulang dan lebih sering menghabiskan waktu dengan keluarga nya di perusahaan . Bagi karyawan lama yang sudah bekerja bertahun-tahun seperti Aura sudah mengetahui sosok Reza yang sudah tidak asing lagi . Selain karena dia adalah adik dari pemilik perusahaan, Reza juga sangat ramah dan tidak malu berbaur dan bergaul dengan para karyawan nya.
Dan sangat bertolak belakang dengan kakak nya yang selalu menunjuk kan sikap dingin dan cenderung arogan. Arga tidak pernah menjalin komunikasi dengan bawahan nya kecuali urusan pekerjaan saja. itu pun lebih sering melalui perantara asisten nya.
Seharus nya, Reza tiba di kota sebelum Arga melangsung kan pernikahan . Namun, karena terkendala cuaca buruk yang sangat parah di kota tempat dia tinggal sehingga seluruh penerbangan mengalami penundaan hingga 24 jam lama nya. Dia baru tiba subuh, saat Arga dan Aura ada di kamar nya.
"Jangan mengalih kan pembicaraan, Arga! Aku sedang membicarakan diri mu yang seenak nya memaksa Aura untuk menjadi istri mu hanya untuk menutupi aib dan rasa malu mu karena di tinggal oleh kekasih mu Sheila!"
"Jangan sebut nama penghianat itu di hadapan ku!" Arga yang semakin terpancing amarah karena di singgung tentang kekasih nya yang menghilang di hari pernikahan mereka.
"Bukan urusan mu juga untuk melarang ku menikahi Aura! Mengapa kamu marah? apa kamu merasa kalah dan kecewa, karena selama ini kamu menyukai nya tapi tidak berani untuk mengakui nya? "
Sindiran Arga terhadap adik nya membuat Aura yang masih berdiri di samping nya terkejut dan tidak percaya. Aura pun hanya tertegun dengan tatapan yang tertuju pada Arga dan Reza secara bergantian.
Dia memang berteman dengan Reza sama seperti karyawan yang lain. Hubungan mereka juga tidak dekat karena jarang bertemu dan berkomunikasi . Bagi Aura Reza adalah sosok seorang teman yang memberi kan perhatian sewajar nya. Mereka juga tidak pernah membicarakan masalah pribadi termasuk perasaan mereka masing-masing.
Pandangan nya tertuju pada Aura, di saat yang sama juga Arga tengah melihat ke arah nya. Namun, sekian saat setelah pandangan mereka beradu Aura yang lebih dulu menunduk karena dari sorot mata Arga yang menatap nya dengan tajam dan marah.
"Atau jangan-jangan kamu juga menyukai dia Aura!"
Tak mendapat pengakuan dari adik nya, yang masih diam dengan wajah tegang Arga mengalihkan tuduhan kepada istri nya sendiri . Seketika itu Aura menggelengkan kepalanya dengan tegas yang tidak mempengaruhi pandangan lelaki di samping nya.
"Katakan dengan jelas!" ucap Arga yang tidak mau dianggap mengambil wanita yang disukai adiknya . Meskipun Reza tidak pernah mengakuinya dia sudah menaruh curiga sejak dulu dan meyakini bahwa adiknya itu mencintai Aura.
" Tidak Mas, aku dan Pak Reza tidak ada hubungan apa-apa . Kami hanya berteman sewajar nya." Aura mengatakan sejujurnya tanpa dia menyadari bahwa kejujuran itu melukai hati lelaki yang bersangkutan.
"Dengar, Reza! " ucap Arga kembali lantang dengan menunjuk ke arah adik nya .
"Kamu sudah melihat dan mendengar sendiri pengakuan dan penolakan Aura terhadap dirimu!" Arga merasa menang karena sudah bisa mempermalukan adiknya sendiri di hadapan perempuan yang diam-diam dicintainya.
Yah, Reza memang sudah lama menaruh hati pada Aura. Sejak awal wanita itu diterima bekerja di perusahaan tersebut 2 tahun lalu ,dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun selama itu pula dia hanya memendam perasaannya saja karena melihat penampilan Aura yang tertutup..
Reza merasa jauh dari kriteria lelaki idaman yang layak bersanding dengan wanita sebaik Aura. Dia merasa perlu untuk memantaskan diri terlebih dahulu karena sekaligus meyakinkan perasaan di hatinya itu, sebelum berani melamar wanita itu untuk di jadikan istrinya.
Tapi sayang, disaat dirinya masih belajar untuk menjadi lelaki yang lebih baik sembari memapankan diri dengan karirnya sendiri tanpa nama besar ayahnya, kenyataan sudah memberinya jawaban yang sangat mengejutkan.
Kepulangannya untuk menghadiri pernikahan Arga dan Sheila, justru menjadi hari terburuk baginya. Setelah semalam langsung beristirahat sejenak karena perjalanan panjang yang melelahkan, pagi nya dia baru mendengar kabar yang disampaikan oleh orang tuanya bahwa Arga batal bersanding dengan Sheila di pelaminan tapi dengan wanita yang sedang diperjuangkan dalam diamnya.
Reza hanya bisa menyesali semuanya dalam hatinya karena tidak bisa mengubah takdir yang sudah terjadi . Semarah apapun sekecewa dan sebenci apapun dia pada kakaknya saat ini, tidak akan mampu mengubah kenyataan bahwa Arga sudah menikahi Aura. Wanita yang selalu dia sebut di dalam do'a nya, kini sudah menjadi milik orang lain yang tak lain adalah saudaranya sendiri.
Sarapan keluarga pagi itu berlangsung dalam suasana yang hening dan masih dengan ketegangan .Tidak ada yang bicara, sekata pun setelah semua orang menghabiskan semua menu makanan istimewa yang dihidangkan.
Arga berdiri lebih dulu sambil menarik tangan istrinya dengan kasar . Tindakan tersebut kembali memancing kemarahan Reza yang tidak terima jika wanita yang dicintainya itu, disakiti oleh suaminya sendiri . Meski begitu, dia tidak bisa berbuat banyak karena menyadari akan posisinya.
****************