NovelToon NovelToon
Nggak Dapat Ibunya, Anaknya Pun Jadi

Nggak Dapat Ibunya, Anaknya Pun Jadi

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Beda Usia / Romansa
Popularitas:633.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Cahyaning fitri

Lingkaran takdir memang penuh misteri. Menyukai ibunya, malah dapat anaknya. Tapi Ken bersyukur mendapatkan putri dari sahabatnya sendiri.

"Apa? Nikah sama Om Ken? Bapak, please dong jangan ngadi-ngadi? Masa iya aku menikah sama om-om?"

"Bapak mohon, Num. Hanya dia yang bapak percaya untuk menjaga kamu? Waktu bapak tidak banyak lagi."

"Maksud bapak apa sih?"

"Bapak divonis mengidap kanker hati. Sudah stadium 4. Jantung bapak juga bermasalah. Bapak mohon penuhi permintaan bapak!"

"Tapi, Pak____!" Hanum menggigit bibirnya sendiri.

"Ken, aku mohon nikahi putriku. Dia masih polos. Masih perawan. Tidak tersentuh lelaki manapun. Aku percaya kamu bisa menjaganya. Waktuku sudah tidak banyak lagi. Aku mohon jagakan dia untukku!"

"Man, kamu akan sembuh. Percayalah!"

"Tidak, Ken. Kanker hati yang aku derita sudah stadium 4. Aku tidak akan pernah bisa sembuh. Tolong penuhi permintaan sahabatmu yang terakhir ini!"

"Tapi_____!"

"Aku mohon _____!"

"Baiklah."

Pengen tahu kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 : Melakukan Apa?

"Mas, kamu sudah pulang?" tanya Monika dengan mimik wajah takut.

"Apa yang kau lakukan pada istri Ken?" tanya Harun dengan nada tegas.

"A-ku ti-dak melakukan apa-apa, Mas!"

"Jangan bohong, Monika!"

"Sungguh aku tidak melakukan apa-apa!"

"Lalu bagaimana bisa dia tenggelam di kolam renang jika bukan kalian yang mengerjainya?"

"Aku tidak mengerjainya. Tapi kak Sofia yang sedikit menjahilinya!" sahut Monika.

"Sedikit kau bilang?" Harun tidak habis pikir dengan keluarga istrinya itu, "Dia harus dijahit bagian kening karena mengalami sobekan di sana!"

"Mas, kali ini percayalah! Aku tidak ikut-ikutan mama dan kak Sofia!"

"Tapi tetap saja kau mendukung perbuatan tidak baik mereka!"

"Yah mau bagaimana lagi, mereka keluargaku, Mas!"

"Itulah yang tidak kusuka dari sifat mu, Monika. Kau ini tidak punya pendirian. Kau selalu menjadi bayang-bayang mereka!"

"Massss!"

Harun segera berlalu masuk ke kamar mandi, kesabaran hatinya telah habis dengan semua kelakuan anggota keluarga istri yang membuat ia tak tahan. Sombong, arogan, egois, dan angkuh, itulah karakteristik menyakitkan yang selama ini Harun rasakan.

Tak ada keharmonisan, tidak ada ketenangan, bahkan rasa bahagia pun hanya menjadi angan-angan belaka. Harun merasa terperangkap dalam lingkaran pekat kesedihan, tiada cahaya kebahagiaan yang mampu menerangi jiwanya. Maka dari itu, Harun seolah-olah tercekik ketika harus tinggal di rumah mewah milik Alvaro yang nyaris menjadi penjara bagi hatinya.

Tok .... Tok .... Tok

"Mas, buka! Aku mau bicara!"

Tok .. Tok ... Tok

"Massss!"

Cekreek....

Tatapan Monika terpaku kala melihat sang suami sudah rapi keluar dari kamar mandi.

"Kamu mau kemana, Mas?" tanya Monika mengekor dibelakang Harun.

"Aku ada urusan!" jawab Harun singkat, menambah kecurigaan Monika.

"Kamu baru sampai loh, Mas. Masa mau pergi lagi!" kesal Monika melihat suaminya sudah rapi dan hendak pergi lagi.

Harun menghela nafasnya panjang, "Maaf aku harus pergi!" jawab Harun.

"Jadi benar apa yang dikatakan mama dan Kak Sofia. Kamu selingkuh kan, Mas? Kamu menduakan aku, Mas?" teriak Monika dengan raut wajah merah padam.

Langkah Harun terhenti mendengar teriakkan sang istri, ia menatap dalam manik Monica yang sudah berlinangan air mata.

"Katakan! Apa benar kau selingkuh? Apa benar kau menduakan aku? Hah!" seru Monika seraya memukuli dada suaminya.

"Kenapa kau bisa berasumsi seperti itu?" tanya Harun mendongakkan kepalanya, menatap tajam manik sang istri.

"Kak Sofia bilang, suami yang tidak betah di rumah dan jarang pulang, pasti memiliki wanita idaman lain di luaran sana. Jika memang itu benar, aku bersumpah, Mas. Aku tidak akan membiarkan hidup kalian bahagia. Terutama selingkuhan mu itu!"

"Aku baru saja pulang, Monika!" sentak Harun, "Harusnya kau instrospeksi diri dan sadar! Kesalahan apa yang membuatku tidak betah hidup denganmu!" setelah mengatakan itu Harun langsung menyambar jaket dan kunci mobilnya.

"Kamu mau kemana?"

"Aku ingin menenangkan diri. Lama-lama berbicara denganmu, aku bisa semakin gila!"

"Mas jangan pergi! Kamu baru kembali! Masssss!"

"Massss!"

Teriakan Monika seakan tenggelam ditelan angin, tak sedikit pun menggugah hati suaminya. Harun sudah terlanjur diliputi amarah dan kejengkelan oleh tuduhan-tuduhan Monika. Padahal seharusnya dia merengkuh istirahat di kasur setelah pulang dari perjalanan bisnis, namun istrinya langsung melontarkan berbagai tuduhan padanya. Tentu saja, hal ini membuat Harun berang.

Namun, sejujurnya apa yang Monika katakan bukanlah kebohongan belaka. Di balik diam-diam, Harun telah menikahi seorang wanita lain. Wanita sederhana yang bisa memberinya rasa hormat dan kasih sayang sebagai seorang suami. Namun pria itu terlalu pengecut untuk mengakui pernikahan sirinya di hadapan Monika.

Sebenarnya bukan masalah pengakuan semata yang menjadi pertimbangan Harun. Yang lebih menyiksanya, Harun takut apabila Monika mengetahui pernikahan siri yang telah ia lakukan, istrinya akan mengambil tindakan nekad untuk menuntaskan perasaan cemburunya. Dan akhirnya, kebahagiaan yang baru saja ia raih bersama istri siri akan sirna tanpa jejak.

*

*

*

Sementara ditempat lain, Hanum mulai mengerjapkan mata, mengedarkan pandangannya pada setiap sudut ruangan serba putih tersebut. Ia merasa sangat asing, namun begitu melihat kedatangan Ken mengulum senyum tipis, Hanum sekarang baru ingat kalau dia kini sedang berada di rumah sakit.

"Om!" begitu Ken mendekat Hanum langsung berhambur ke pelukan suaminya.

"Om yang menyelamatkan aku ya? Hiks! Untung Om datang tepat waktu, kalau tidak....!"

"Kenapa Om meninggalkan aku sendiri di rumah? Kenapa om tidak mengajakku saja?" cecar Hanum membuat bibir Ken berkedut.

"Hey, maaf ya! Tapi aku janji lain kali aku tidak akan meninggalkanmu sendiri di rumah. Bagaimana dengan lukamu? Masih sakit?" Ken mengusap lembut kening Hanum, dan meniupnya seperti seorang ibu meniup luka anaknya.

"Masih. Tapi aku sudah tidak apa-apa. Aku hanya takut dengan kedalaman air. Aku trauma, Om!"

"Maafkan aku ya, Hanum. Aku tidak bisa menjagamu dengan baik."

"Kenapa om pergi tanpa pamitan padaku? Om bilang perginya dua hari lagi, tapi kenapa langsung berangkat hari itu juga? Aku kesepian tanpa Om tau!" keluh Hanum pada suaminya.

"Iya, aku tau, kalau aku salah. Tapi aku kan sudah kasih pesan sama pak sopir yang menjemput kamu!"

"Tapi tetep aja beda, Om! Seharusnya om langsung pamitan sama aku. Om juga tidak menghubungi aku sama sekali. Memang Om tidak khawatir denganku?"

"Tentu saja aku khawatir, makanya aku buru-buru pulang untuk mengetahui keadaanmu." Jelas Ken terkekeh kecil, "Dan benar saja kau sedang tidak baik-baik saja. Untung aku datang tepat waktu!"

"Dengar, aku tidak memiliki nomormu. Kau juga tidak menanyakan nomorku. Tapi sekarang aku sudah menyimpan nomormu di ponsel ini. Ambilah!" Ken menyerahkan paper bag kecil kepada sang istri.

"Ini ponsel siapa, Om?"

"Ponselmu. Aku membeli baru khusus untukmu!"

"Lalu bagaimana dengan ponselku?"

"Museum kan saja ponsel bututmu itu! Masa ponselmu mirip nasi rames, pake ikat karet segala!" kekeh Ken.

Hanum tersenyum malu. Apa yang dikatakan suaminya memang benar, ponselnya seperti nasi rames. Diikat mirip bungkusan nasi. Maklum ponselnya sudah lama banget. Dipake bapaknya kemudian turun temurun menjadi milik Hanum. Beberapa kali sudah sering terjatuh dan pecah, untung masih bisa buat telepon dan SMS.

"Om janji ya, jangan pergi tanpa aku! Aku takut sendirian di rumah itu!" ujar Hanum masih trauma.

"Tidak lagi, aku akan selalu di dekatmu. Jika aku pergi ke luar kota, aku akan mengajakmu!" ucap Ken tersenyum tipis, "Sekarang katakan, selama aku pergi, apa yang mereka lakukan padamu?" tanya Ken penasaran.

Hanum pun menceritakan semuanya pada sang suami. Ken nampak mendengarkan dengan penuh antusias, sesekali pria itu menghela nafasnya panjang, lalu menatap istri kecilnya dengan iba. Hanum yang cerewet kembali ceria seperti sediakala setelah kedatangan Ken dan menemaninya seharian di rumah sakit.

"Sekarang tidurlah! Aku akan menjagamu disini!"

"Tapi kalau aku terlelap, Om tidak akan meninggalkan ku kan?"

"Tidak. Aku akan stand by disini. Nanti biar aku suruh asisten ku untuk membawakan baju ganti kesini!"

"Om!"

"Hemmm!"

"Terimakasih banyak. Om menyelamatkan nyawaku. Aku pikir, aku akan mati, dan bertemu dengan bapak dan ibu di sana."

"Ish, kau ini ngomong apa sih? Menjagamu adalah kewajiban ku sebagai seorang suami. Kau adalah tanggung jawabku sekarang."

Hanum tersenyum kecil, "Tapi maaf ya, Om. Hanum belum bisa menjadi istri yang baik. Tapi setelah Hanum sembuh, Hanum akan mencobanya!" ujar Hanum lirih.

"Mencoba apa?" tanya Ken, dia pikir tadi dia salah dengar.

"Emmmm, itu, jadi istri, Om, yang baik!" lirih Hanum lagi.

"Sudah jangan pikirkan. Pelan-pelan nanti kau bisa menjadi istri yang baik!"

"Maksudku......! Melakukan itu dengan, Om!"

"Melakukan apa?" Ken mengernyit tidak paham.

"Melakukan hubungan suami istri!" seru Hanum saking kesalnya karena Ken tidak paham-paham. Sadar dengan ucapannya sendiri, Hanum langsung menundukkan kepalanya.

Entah dari mana datangnya pemikiran itu, tapi sepertinya akar permasalahannya adalah film yang Hanum tonton kemarin. Seolah mempengaruhi pikirannya, Hanum jadi yakin bahwa suaminya mencari kehangatan wanita lain, hanya gara-gara ia menolak untuk disentuh. Kesalahpahaman semakin menjadi, Hanum pun yakin bahwa Ken pergi kemarin karena marah tidak diberikan 'hak' yang diinginkannya.

Padahal kenyataannya jauh berbeda. Permasalahan sesungguhnya bukanlah hak yang ditolak Hanum, melainkan rasa kesal Ken karena istrinya enggan mengakui dirinya sebagai suami di depan teman-teman Hanum. Menurut Ken, sekalipun ia telah menginjak usia kepala tiga, ia masih memiliki daya tarik dengan penampilan gagah, tampan, dan kuat. Meskipun dirinya bukan perjaka lagi, namun ia percaya bahwa ia tetap terlihat manly.

"Benarkah ini?"

1
༄༅⃟𝐐🍁Henny❣️🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀
seru iki Dave VS Susan 🤣🤣🤣
Aditya HP/bunda lia
Ya amsyoooong emang jodoh kalean tuh ... 🤭🤭
༄༅⃟𝐐🍁Henny❣️🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀
lanjut kak
neng ade
bener ruh kata kk ipar km .. ayo bangkit Susan .. Jngn mau kalah sm perempuan modelan kaya ondel2 itu
phity
astaga susan,...kmu msh mikirin tu si dave??? dengerin tu kta kk mu,...klo aku sich cuek bebek ke dave dlu move on...kmu mudah dan cantik psti bxk cowok yg suka...perlihatkan sm dave klo kmu udh move on biar si dave lagi yg berjuang
Yuliana Tunru
nenek ngehalu ya pengen laki orang ngaca dulu dong..bikin jera z ken gelagat orang tak punya malu gitu kasihan hanum hamil tp dibikin stres krn lihat kamu ngobrol dgn lidys
Aditya HP/bunda lia
A- a- ahaaaaay .... ketahuan deh luh ulet bulu
Soraya
anak sama ibu mau jadi pelakor, lanjut thor
༄༅⃟𝐐🍁Henny❣️🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀
skrg aja ngakuin tante kmrn kemane lidya.
gatel bet dah. nti ta garuk pkai parutan kelapa.
Sami Sakiman
semangat thor
Siti Amyati
tante2gatel ,sikat aja num ibu dan anak ngga ada ahklanya
neng ade
ayo lawan terus tuh si nek lampir.. pede amat bisa jadi istri nya Ken .. mimpi mu ketinggian nek .. sadar woy.. .. nanti jatuh nya sakit loh ..
neng ade
diihh dasar tante2 Ga tau malu .. Jngn sampe deh dia berhasil merusak rumah tangga Hanum dan Ken ..
Soraya
jgn di angkat Hanum lbh baik blokir nomor nya
Yuliana Tunru
hidup dipenuhi orang2 matre tak.punya malu ..dave gmn dpt cwek seksi puas ya bonus klga ktk bajak lauttt..🤣🤣🤣🤣
phity
hhhh kasian kmu dave tp.bgus jg sich krn mrk langsung to the point gk kbnyakan orng yg jaim dlu nanti bru keluar aslinya untung blum nikah dave jd bersyukurlah. trus si tante lidia itu saran ya hanum, gk usah ditanggapi dgr ap kata suamimu. ini tante lidya 11 12 dgn orng tua inggrid kali ya...hnya beda caranya mreka wkkwwkk
Duwi Aminah
rasain tuh dave ada yg tulus malah milih yg kaya makhluk halus🤣🤣🤣
Ani Baru
siap2 bagrut mama ambar
Sumiyati oo
sadar dev itu penglangkah atau ngrampok ya dev???
mending mundur aja deh
ayo kak up lagi 🥰🥰🥰🥰
Soraya
blum apa apa dh di porotin 😂😂😂lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!