Mendapat kan hati dokter dingin dan tampan bukan hal yang mudah bagi Asya si cewek cantik dan centil. Willie Ghifari adalah salah satu dokter spesialis bedah yang sangat banyak di kagumi oleh para wanita. Sentuhan lembut dokter tampan ini berhasil membuat si cegil Asya tertarik dan jatuh cinta dalam pandangan pertama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Pamitan
Siang hari di rumah sakit itu khususnya di kamar Asya pelayan dan supir asya pun mengangkat beberapa barang-barang asya ke dalam mobil.
"Maaf yang sayang Mama dan papa gak bisa temanin kamu" ucap mama nya
"Iya.......lagian kan asya udah biasa juga ditinggalin sendiri sama mama dan papa, jadi GPP lah asya sendiri aja dulu sampe smua urusan mama dan papa di sana selesai" Ucap asya dari panggilan vidio itu
"Yaudah nak, kamu jaga diri baik-baik kalau kerja itu jangan terlalu di press nanti kamu sakit lagi lohhh" Pintah papa nya
"Iya nak, kamu harus lebih jaga kesehatan sekarang ya...." Sambung Mama nya lagi
"Siap mama dan papa, kalau gitu asya tutup dulu ya, soalnya mas Alfin sudah nungguin di mobil sama mbak" Katanya
"Baiklah nak, hati-hati" Kata mereka, lalu panggilan telepon itu pun ditutup nya.
Asya keluar dari kamar nya lalu menuju ruangan perawat untuk mencari Dina.
"Dina ada seseorang yang mencari mu" Panggil kepala perawat di rumah sakit itu
"Iyaaa siapa??" tanya Dina sambil berjalan
"Ouhhh asya, kenapa sya?" tanya Dina mendekatinya
Asya langsung memeluk Dina tanpa mengatakan sepatah katapun,
"Lahh Lo kenapa?" katanya
"Gue bakal balik hari ini Din, gue harap kita masih bisa jadi teman ya walaupun udah jauh" Kata asya
"Ya ampun gue pikir Lo kenapa kenapa"
"Yaudah iyaa, Lo tenang aja kita bakal bisa ketemu di luar kok, Lo jaga kesehatan ya, jangan sampe sakit lagi" Perintahnya
"Hemm gue bakal jaga kesehatan kok" Asya menurut
Dina pun menemani asya sampai ke parkiran rumah sakit itu, namun sesampainya disana Dina tiba-tiba mengingat Willie
"Ehhh btw Lo udah pamitan sama dokter Willie?" tanya Dina
"Hemm udah kok, tadi pagi kan gue udah pamitan masa iya harus pamitan lagi" Katanya menjelaskan
"Ya beda dong, kan ini Lo udah mau pulang, pamitan lagi dehh Sono" Pintah nya
"Kayaknya gak bisa dehh Din, rumah sakit lagi rame rame nya gue rasa Willie lagi banyak kerjaan dan gue juga gak enakan kalau harus di lihatin orang-orang nanti" Kata nya
"Lahh jadi Lo mau balik gitu aja?" tanya Dina memastikan
"Lo aja dehh yang sampein ke dia kalau gue udah balik" kata asya
"Lo yakin? "
"Iya gue yakin kok Din" ucap nya
Dina pun menurut, dan setelah itu asya masuk kedalam mobil dan tak lama mobil itu pun melaju meninggalkan tempat itu.
sebenarnya asya sangat ingin berpamitan kepada pria yang sedang dia sukai itu, namun mengingat pekerjaan Willie sangat banyak dia merasa segan dan hanya akan menggangu saja.
Sepanjang perjalanan Asya mengingat semua kenangan indah yang diciptakan oleh nya dan Willie.
"Kenapa hati gue nyaman banget ya ngingat dia apalagi ingat senyuman dan tatapan nya" Kata asya dalam hatinya.
"Gue beneran jatuh cinta, gue bener-bener jatuh cinta" Ucap nya berulang kali sambil memegang dada nya dan bisa dirasakannya degupan jantung nya yang tak biasa.
"Non, malam ini non mau makan apa?" tanya mbak nya menyadarkan kembali asya yang sudah larut di lamunan nya
"Ehhh makan apa aja dehh mbok yang penting enak aja" jawab nya
"Kalau gitu mbok masak soup buntut kesukaan non aja ya" kata mbok nya menawarkan
"Iya boleh mbok" Jawab nya
Perjalanan mereka pun tak terasa sudah membawanya ke depan rumah mewah dan megah yang menjadi salah satu rumah terbesar di komplek tempat tinggal asya.
"Huaaaa Asya rindu banget suasana rumah ini" Katanya saat memasuki rumah itu
"Bukan cuman non yang kangen ,rumah nya juga kangen sama non" Sahut mas Alfin atau yang lebih di kenal dengan supir pribadi nya asya.
"Hahahha mas Alfin bisa aja dehh, kalau gitu barang asya ditaruh di situ aja dulu mas, nanti asya yang beresin" Perintah asya
"Baik non" Kata Alfin menurut.
Asya pun masuk kedalam kamarnya yang sudah lama tak dia tempati itu.
Asya menidurkan tubuhnya diatas kasur yang berukuran besar itu lalu menatap kosong kerah langit-langit kamar nya.
Ntah kenapa tiba-tiba suasana hati asya kembali murung saat harus mengingat Willie.
Namun ditengah kemurungannya itu tiba-tiba ponsel nya berbunyi, dan nomor yang tak dikenal menelepon nya.
"Hah? Nomor siapa ini?" Tanya dia bingung
"Ahh yasudah lah angkat saja siapa tau ini penting" Katanya lalu mengangkat telepon itu.
"Haloooo...." Sapa asya dengan suara yang lembut
"Halooo, kenapa Lo balik gak ada permisi sama gue?" kesal pria yang ada dalam telepon itu
"Ehhh ini Lo Willie?" tanya asya memastikan
"Iyaa ini gue, kenapa Lo balik gak bilang-bilang sihh, Lo mau buat gue menderita karena ditinggal pergi gitu aja setelah digoda malam dan pagi hari" gerutunya yang masih tak terima dengan kepergian asya yang tak meninggalkan jejak sama sekali
"Bukan gitu kok, gue gak bermaksud buat pergi diam-diam, tapi gue segan tadi mau pamit sama Lo soalnya gue lihat pasien Lo banyak" Jawab nya
"Ya tetap aja, setidak nya Lo datang buat meluk gue" Kesal nya
"ihhh apaan sihh, kan tadi pagi juga gue udah bilang bakal pulang, masa harus ijin lagi sihh" Kata asya membela diri.
"Gue udah siap kerja, gue gak ambil sif malam hari ini"
"Kenapa Lo gak ambil sif malam?" tanya asya
"Karena ga ada lagi yang perlu gue jagain malam hari" jawab nya
"Lo bisa kan share lokasi Lo ke gua?" tanya Willi
"Hemmm boleh aja sihh, Lo mau main ke rumah gue?" tanya asya dengan polos nya
" Ya iyalah jadi maksud Lo cuman buat di lihatin doang?"
"Hehehhe yaudah ini gue share, nanti kabarin aja kalau mau datang, btw Lo makan malam dirumah gue aja ya" Asya menawarkan pada Willie
"Bolehhhhh...." Jawab nya
"Okedeh kalau begitu sampai nanti"
Asya pun mematikan panggilan telepon itu, lalu turun kelantai satu untuk memberitahu kan kepada mbok nya kalau nanti malam ada tamu yang ingin makan malam bersama mereka.
"Mbokk, nanti malam teman asya mau bertamu siapin makanan nya agak di lebihin ya mbok, kita bakal makan malam sama" Kata asya
"Boleh sih non, tapi anu non..."
"Kenapa mbok??"
"Sebenarnya saya mau ijin malam ini harus pulang kerumah dulu, anak simbok sakit non, dan rencana besok pagi mau bawa dia kesini pas masuk kerja" Kata mbok nya
"Ya ampun non, asya pikir kenapa kenapa yaudah dehh mbok, GPP nanti masakan mbok dibawa aja sebagain untuk makan malam anak mbok dan sekalian aja nanti baliknya sama mas Alfin" Katanya memberikan saran, karena biasanya yang nginap di sana menemani asya adalah mbok nya itu sementara alfin harus pulang tiap hari karena dia juga sudah punya keluarga kecil.
"Makasih banyak ya non" Ucap nya terharu karena perhatian atasannya itu selalu membuatnya tenang .
"Iya non sama-sama" Katanya
Setelah itu asya kembali lagi ke kamarnya untuk membereskan semua barang-barang nya yang dia bawa pulang dari rumah sakit.
"Brarti malam ini gue sendiri dong dirumah"
"Ohhh iya kan Willie datang, apa gue ajak aja ya dia nginap disini, pasti gue gak bisa tidur karena sendirian juga walaupun ini gak di rumah sakit" ucap nya pada dirinya sendiri
ada iklan untuk mu/Smile/