Benih Peninggalan Perampok

Benih Peninggalan Perampok

1

Pagi itu Nina Melani tengah beres-beres rumah. Disaat wanita muda yang berumur 25 tahun itu tengah sibuk membereskan rumahnya, Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari arah luar.

Tok.......tok.....tok.....Suara ketukan pintu tersebut. Nina yang mendengar suara ketukan pintu itu, Segera berjalan ke arah depan untuk membukakan pintu tersebut.

Di depan pintu, Berdiri seorang pria yang berumur sekitar 23 tahun. Pria itu tak lain dan tiada bukan adalah adik ipar dari Nina.

"Leon, Kamu kesini sama siapa?" Tanya Nina yang melihat sang ipar datang.

"Aku kesini sendiri mbak," Jawab Leon.

"Ya sudah, Mari masuk dulu!" Nina tampak mempersilahkan adik iparnya itu masuk.

Setelah itu, Leon pun masuk ke dalam rumah itu. Leon yang baru masuk ke dalam rumah itu, Tampak takjub dengan rumah Nina yang sangat mewah, Ditambah lagi dengan fasilitas dirumah itu sangat lengkap. Rumah yang sekarang ditempati Nina itu sangat berbeda dengan yang di kunjunginya dahulu, Sebelum Petir (Suami Nina) bekerja di luar negeri.

"Mbak, Rumah ini banyak perubahan ya semenjak mas Petir di luar negeri!" Ucap Leon.

"Alhamdulillah dik, Semenjak mas Petir kerja diluar negeri, Kita jadi bisa renovasi rumah ini!" Ucap Nina seraya tersenyum ke arah iparnya itu.

"Oh iya mbak, Sebenarnya aku kesini karena ada perlu sama mbak!"

"Apa itu, Ngomong saja!"

"Aku kesini mau pinjam uang mbak, Aku mau melamar seorang wanita!"

"Uang, Tapi saat ini mbak enggak pegang uang dik! Masmu belum kirimkan uang lagi untuk mbak!" Beri tahu Nina.

"Mbak kok pelit sekali sama adik ipar sendiri, Mbak sadar enggak sih semua yang mbak miliki saat ini berkat kerja keras masku!" Leon tampak menggerutu.

"Bukan mbak pelit, Tapi mbak benar-benar enggak punya uang sekarang! Uang yang masmu kirim bulan kemarin, Habis untuk renovasi rumah!" Jelas Nina.

"Ya sudah kalau mbak memang enggak mau pinjamkan uang untukku, Lebih baik aku pulang saja!"

Leon tampak sangat marah dan kecewa dengan iparnya itu, Leon sangat berharap jika iparnya itu meminjamkan uang padanya, Akan tetapi apa yang dia harapkan tak sesuai dengan kenyataan.

Setelah Leon pergi dari rumah Nina, Wanita muda yang memiliki lesung pipi itu kembali membereskan rumahnya. Ketika Nina tengah sibuk membereskan rumah, Tiba-tiba ponselnya berdering. Mendengar ponselnya itu berdering, Nina segera mengambil ponsel itu dari atas nakas kamarnya. Dilayar ponsel, Tertera nama Petir sang suami yang menghubunginya. Melihat sang suami menghubunginya, Nina segera mengangkat panggilan tersebut.

"Halo sayang, Sepertinya aku enggak bisa mengirimkanmu uang bulan ini!" Terdengar ucapan sang suami dari seberang sana.

"Loh, Memangnya kenapa sayang?" Tanya Nina.

"Uangnya aku pinjamkan sama bibi, Tadi beliau menghubungiku. Katanya lagi butuh sekali uang!" Jelas Petir.

"Kok kamu pinjamkan uang sama bibi, Enggak diskusi dulu sama aku sih mas!"

"Aku minta maaf sayang, Aku janji bulan depan aku transfer lebih untukmu!"

"Baiklah mas,"

Setelah itu panggilan pun terputus. Oleh karena panggilan telah berakhir, Nina pun kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.

Selesai membereskan rumah, Nina pun merasa sangat lelah sehingga Nina memutuskan untuk segera beristirahat.

Saking capeknya, Nina tak sadar jika telah tidur dalam jangka waktu yang sangat lama. Begitu Nina terbangun, Wanita dengan lesung di pipi itu melihat ke arah jam sudah menunjukkan pukul 06.00 sore hari. Dengan segera, Nina pun bangun dari tempat tidurnya kemudian langsung bergegas ke kamar mandi untuk segera mandi.

Seusai mandi, Nina pun tampak keluar dari rumahnya itu untuk membeli sayuran di warung yang tak jauh dari rumahnya itu.

Ketika Nina tampak berjalan menuju warung tersebut, Tiba-tiba tampak seorang pria yang tinggi nan berotot menabrak tubuh Nina hingga terjatuh.

"Au.......Sakit!" Ucap Nina yang terjatuh akibat pria itu menyenggol tubuh Nina.

"Maafkan saya nona, Sini biar saya bantu berdiri!" Ucap pria itu.

"Enggak apa-apa, Aku bisa berdiri sendiri!" Cetus Nina.

Setelah itu, Pria itu tampak pergi meninggalkan Nina disana. Sementara Nina langsung melanjutkan perjalanan menuju warung untuk membeli sayuran disana.

Selesai membeli sayuran, Nina pun langsung pulang. Sesampainya dirumahnya, Hujan pun seketika turun dengan sangat derasnya. Karena hujan turun dengan sangat deras, Sang keponakan yang biasanya menginap disana tak kunjung datang.

Karena sang keponakan tak kunjung datang, Nina pun langsung mengganti bajunya dengan piyama tidurnya. Ketika Nina hendak berbaring di tempat tidurnya, Tiba-tiba mati lampu di sekitaran tempat tinggal Nina.

Wanita yang memiliki lesung di pipi itu tampak ketakutan karena mati lampu. Selain mati lampu, Suara gemuruh yang terdengar sangat besar dari arah luar. Ditambah lagi dengan hujan yang turun semakin derasnya.

Tiba-tiba dari arah luar terdengar suara jendela rumah Nina seolah terbuka. Nina yang mendengar itu, langsung keluar dari kamarnya menuju ruang tengah. Ketika Nina hendak mengecek ke arah luar rumahnya, Tiba-tiba sebuah senjata ditodongkan tepat dihadapan Nina.

"Cepat beritahu dimana kamu menyimpan benda-benda berharga di rumah ini!" Ucap salah satu perampok itu.

"Di lemari kamar!" Ucap Nina dengan raut wajah yang tampak ketakutan.

Setelah itu, Perampok itu pun mengambil barang-barang berharga Nina yang ada dilemari kamarnya.

Disaat sang perampok itu sedang mengurang harta Nina, Wanita yang memiliki lesung di pipi itu berteriak dengan sangat keras. Salah satu perampok yang mendengar teriakan Nina itu langsung menyumpal mulut Nina dengan tangannya kemudian membawa Nina ke sebuah kamar kosong yang ada dirumah itu.

Salah satu dari tiga orang perampok itu tampak terpesona dengan kecantikan Nina, Sehingga salah satu perampok itu langsung menerkam tubuh Nina.

"Tolong lepaskan aku, Ampuni aku! Kamu bisa ambil apa saja dirumah ini asalkan lepaskan aku!" Pekik Nina.

Perampok yang mendengar ucapan Nina itu tak merespon. Perampok itu tentu saja tak mau melewatkan kesempatan emas yang ada dihadapannya itu.

"Tolong jangan lakukan ini!"

Nina tampak memberontak agar perampok itu berbelas kasihan padanya. Namun, Perampok itu tak sedikit pun merasa kasihan pada Nina. Meski Nina sudah berusaha memberontak, Namun tenaga Nina yang tak sebanding dengan perampok itu sehingga Wanita cantik itu akhirnya pasrah. Ketika Nina tampak pasrah, Perampok itu langsung menodai Nina begitu saja.

Nina tak menyangka jika malam itu benar-benar menjadi malam malapetaka baginya. Wanita yang memiliki lesung di pipi itu tak pernah membayangkan jika malam itu dia harus melayani seorang pria yang tak pernah ia kenal sebelumnya.

Seusai menodai Nina, Pria itu langsung pergi begitu saja bersama dua orang temannya dengan membawa uang dan perhiasan yang ada dirumah itu.

Terpopuler

Comments

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

kayak ada firasat

2024-05-21

0

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

memang ya gaji diluar negeri paling banyakk😁

2024-05-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!