NovelToon NovelToon
Batas Waktu Bersamamu

Batas Waktu Bersamamu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Meyliana

Rayyan mendadak menceraikan Ayu begitu saja sepulangnya dari tempat pekerjaannya sambil membawa Wanita yang sedang hamil. Akankah Ayu bertahan dengan pernikahannya yang sudah berjalan selama 16 tahun itu, atau lebih memilih untuk berpisah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meyliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Mengambil keputusan

"Bu, sebaiknya kamu lihat Istri Rayyan itu. Nanti kalau Rayyan marah marah lagi, Ayah nggak mau kena getahnya" Pak Wahyu berkata kepada Bu Lastri yang sedang sibuk menyiapkan makanan di meja makan. Sedangkan Pak Wahyu sedang membaca koran di kursi tak jauh dari sana. Sesekali dia memperhatikan perilaku Istrinya itu yang dia pikir kali ini sedikit berbeda. Namun, entah apa itu ? Bu Lastri sama sekali tak mengetahui apa yang dipikirkan Suaminya itu.

"Kalau begitu Ayah saja yang lihat sana, Ibu sih ogah. Minta temani sama Yudi tuh, mumpung dia sedang tak ada kerjaan. Apa Ayah tidak lihat Ibu lagi sibuk bantuin Mira, sebentar lagi kan jam makan siang orang rumah pasti pada lapar, seharian ini kita terus-menerus makan hati ?" Bu Lastri berbicara dengan nada yang sedikit tinggi, dengan maksud supaya perkataannya terdengar oleh Intan yang sedang ada di dalam kamar tamu yang letaknya tak jauh dari sana.

"Nggak usah berteriak begitu juga, kali Bu. Kamu ingin perkataanmu ini terdengar oleh orang seisi rumah ?" Pak Wahyu meliriknya sekilas kemudian kembali melanjutkan membaca koran.

"Ayah sok tahu. " jawab Bu Lastri tak terima, dia kembali berbalik ke dapur menghampiri Mira yang sedang mencuci peralatan bekas dia memasak, dan berdiri disampingnya.

"Ra, kamu dengar kan perkataan Ayahmu barusan, sikapnya menunjukkan seolah olah dia merestui hubungan Rayyan dengan Intan ?" mendengar ucapan Bu Lastri, Mira menoleh kemudian melanjutkan aktivitasnya.

"Kenapa Ibu berpikir begitu ? Mungkin Ayah tak bermaksud seperti itu, Bu."

"Lalu menurutmu apa maksudnya coba ?"

"Ibu tanya Ayah dong"

"Kamu ini Ra, jangan suka mempermainkan kami para orang tua ya, lihat umur kamu."

"Lalu Ibu kenapa malah marah marah tak jelas ? Kalau kesel sama Rayyan, di omongin dianya, Ibu."

"Di rumah ini tak ada yang benar benar mengerti Ibu, selain Ayu." mendengarnya Mira terkikik geli.

"Iya, Ayu memang putri kesayangan Ibu. Bilang saja, kalau Ibu mengkhawatirkannya, kenapa banyak alasan ?"

"Kamu ini. " mendengar ucapan Mira, membuat Bu Lastri memukul pelan lengan Mira.

"Jujur saja Ibu kecewa dengan sikap dan tindakan Rayyan. Ibu, Ayah, kamu... mungkin semua keluarga kita kali ini sudah menerima dan menyayangi Ayu. Kita juga lebih dekat dengan Ayu, dari pada dengan Rayyan. Bahkan Ibu sudah menganggap dan menyayangi Ayu lebih dari kalian, anak anak Ibu. Tapi kenapa sekarang Rayyan dan Ayu malah harus bercerai, Ra. Ibu tak terima " Bu Lastri menjelaskan dengan sedikit terisak. Mira berbalik untuk melihat kearah Bu Lastri.

"Aku juga menyayangkan sikap Rayyan, Bu. Tapi, kita tidak bisa berbuat banyak. Rumah tangga ini mereka yang menjalaninya. Biar bagaimanapun Ayu selama ini dia dengan sabar menemani Rayyan, meskipun dia telah mengkhianati Ayu berulangkali."

Mendengar ucapan Mira, Bu Lastri menarik nafas berat kemudian berkata,

"Ya, Ibu tahu. Tapi, Ibu tak rela jika Ayu pergi dari rumah ini, Ra. Kalau bisa, Rayyan saja yang pergi dari sini."

"Sudahlah Bu. Do'kan, agar ini jalan terbaik untuk mereka. Mungkin dengan perpisahannya dengan Rayyan, Ayu akan lebih bahagia. Sekarang kita kedalam, aku sudah selesai disini. Ibu temani Ayah saja, aku akan panggil anak anak dan Ayu untuk segera kemari dan kita makan bersama "

Dengan berat hati Bu Lastri menuruti kemauan Mira, berbalik menghampiri dimana Pak Wahyu berada kemudian duduk disampingnya.

"APA YANG AYAH KATAKAN ?"

Mendengar teriakkan Reva, membuat Mira, Bu Lastri dan Pak Wahyu saling memandang.

"Itu Reva, Ra." Pak Wahyu mengingatkan.

"Teriakannya sepertinya dari kamar Ayu. Apa yang terjadi ?kamu lihat sana, Ra." Jelas Bu Lastri.

Tanpa menjawab perkataan kedua orangtuanya, Mira bergegas menuju kamar Ayu.

Di depan pintu kamar Ayu, Mira melihat Rayyan dan Ayu berdiri membelakanginya.

"Apa semua itu benar, Bu ?" terdengar suara Reva dari dalam kamar.

"Ada apa ini ?" mendengar ucapan Mira, Rayyan dan Ayu berbalik melihatnya.

"Mbak, i ... itu" Rayyan bingung dengan jawabannya. Dia tak menyangka sama sekali, kedua anaknya berada di dalam kamarnya dan sudah pasti perkataannya pada Ayu terdengar oleh mereka.

Flashback on

Beberapa saat yang lalu sepulangnya Rayyan dari Apotik untuk membeli obat Intan, di teras depan dia masih melihat sandal Ayu. Itu menandakan bahwa Ayu masih berada di dalam rumah. Mengetahui hal itu, membuatnya geram.

Setelah memberikan Intan obat yang dia dapatkan, Rayyan memintanya untuk kembali beristirahat.

"Sayang, kamu kembali istirahat saja. Mas akan membereskan kamar kita. Sepertinya Ayu masih berada di rumah, aku akan segera menyuruhnya pergi."

Mendengar ucapan Rayyan, Intan tersenyum bahagia dan berkata,

"Baiklah kalau begitu. Kamu selesaikan urusan Mas dengan mantan Istrimu itu, secepatnya."

"Iya, aku tahu." setelah itu Rayyan bergegas menuju kamar dimana Ayu berada.

Flashback off

Melihat Mira, Reva dengan cepat menghampirinya, sedangkan Davin masih terdiam ditempatnya, dia masih terlihat bingung dengan situasinya.

"Buk de, apa benar Ayah dan Ibu bercerai, dan Ayah sudah menikah lagi bahkan sekarang Istri baru Ayah tinggal di sini ?"

Mendengar ucapan Reva, Mira terkejut dan melihat kearah Rayyan dan Ayu sekilas, kemudian melihat Reva kembali dan berkata,

"Dari mana kamu mengetahui tentang semua hal itu, Sayang ?" mira bertanya dengan penasaran karena dia yakin, Ayu belum berbicara tentang perpisahannya dengan kedua anaknya. Sesuai dengan rencana mereka, hanya Rayyan yang akan mengatakannya langsung pada Reva dan Davin, itupun setelah Ayu meninggalkan rumah ini. Mira pikir, mungkin Rayyan tidak ingin kedua anaknya ikut dengan Ayu.

"Barusan Ayah yang mengatakannya, Buk de. " setelahnya Reva menangis

"Katakan semua itu tidak benar Buk de. Ayah tadi sudah bilang tidak akan bertengkar lagi Ibu, tapi barusan Ayah marah pada Ibu dan mengatakan banyak hal yang tidak masuk akal. Apa semua ini Buk de, tolong katakan !Hu ... hu ... hu"

"Sayang, sebenarnya Ayah ..." Rayyan ingin menjelaskan, namun Reva sama sekali tak memberi kesempatan kepadanya.

"Ayah pasti berbohong kan Buk de ?" Reva kembali bertanya kepada Mira.

"Itu semua benar, Nak. Semua yang dikatakan Ayahmu adalah kebenaran. Maafkan Ibu ya, Sayang " karena tidak tahan melihat Reva menangis, Ayu dengan terpaksa menjawabnya. Biar bagaimanapun cepat atau lambat kedua anaknya harus mengetahui tentang perpisahannya dengan Rayyan.

Mendengar ucapan Ayu, Reva berbalik melihatnya dan berkata,

"Jadi ini maksud ucapan Ibu tadi, kami harus berjanji jangan marah terhadap kalian ? " Ayu hanya bisa mengangguk sambil bergelimang air mata.

"Tapi aku kecewa Bu. Benar benar kecewa. " setelah mengatakannya kemudian berbalik kearah Rayyan,

"Ayah JAHAT, ternyata sudah tidak menyayangi kami lagi, anak anak Ayah dan juga Ibu. Ayok Dek, sebaiknya kita tidak disini lagi. Kita akan ikut dengan Ibu saja. Aku tidak ingin tinggal disini lagi." setelah mengatakannya Reva menyeret Davin keluar dari kamar.

"Nak, tunggu !" Rayyan tak sabar ingin menghampiri Reva, namun Mira mencegahnya.

1
Rafkalia28
Jelasin semua dengan detail
Godoy Angie
Saya merasa seperti berada di dalam cerita itu sendiri. 🤯
Meyliana Firdaus: Terimakasih Kak, semoga suka.
Maaf apabila ada kata/kalimat yang kurang pas, sy masih amatiran 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!