NovelToon NovelToon
Give Me Tough Love (Beri Aku Cinta Yang Kuat)

Give Me Tough Love (Beri Aku Cinta Yang Kuat)

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Diam-Diam Cinta / suami ideal
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: rock star

Pria yang bertengkar dengannya di kafe adalah calon suaminya...

sorenya bertengkar malamnya bertunangan.

Mereka adalah Raka dan Vyora, CEO muda dan gadis SMA. Mereka dijodohkan karena alasan masing-masing kedua orangtuanya, itupun tanpa sepengetahuan mereka berdua.

Saat sedang menikmati masa lajangnya, Rashaka Abumi Shankara atau kerap disapa Raka, tiba-tiba dimintai untuk menikah dengan gadis pilihan kedua orangtuanya. Tidak main-main, gadis yang dipilih mereka adalah gadis yang masih duduk di bangku SMA. Raka awalnya mengiyakan saja permintaan mereka kemudian akan meninggalkannya, namun siapa sangka gadis pilihan kedua orangtuanya adalah gadis yang selama ini Raka cari.

Setelah mengetahuinya, akankah Raka akan meninggalkannya seperti rencana awalnya? ataukah ia akan mempertahankan nya?

Apakah kisah perjodohan mereka akan berjalan mulus?

Baca selengkapnya!!

Jangan lupa follow, like, komen, dan subscribe. Gift nya juga ya teman-teman...

Happy reading all🥰💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rock star, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

gadis pilihan

"mau menikah bagaimana, Raka aja ga punya calon nya." Raka mengatakan itu sebagai alasan. Tapi memang benar Raka tidak mempunyai calon, dengan siapa ia akan menikah.

"Ga perlu khawatir tentang itu Raka, kita udah nyiapin buat kamu" Silvia mengangkat angkat-angkat kan kedua alisnya, ia tahu bahwa anaknya itu pasti akan banyak berasalan. Kali ini Raka tidak bisa beralasan.

Raka mengangkat alisnya satu, ia berfikir mungkin orang tuanya menginginkan dirinya untuk mengikuti kencan buta seperti kala itu. "maksud mamah, kalian mau Raka buat kencan buta lagi?"

"No no no, bukan kencan buta, sayang. Tapi per-jo-do-han" Silvia mengejanya agar terdengar jelas oleh telinga Raka.

"Apa?!" Raka terkejut.

"Kayaknya kamu harus periksa telinga kamu deh" Jelas-jelas Silvia sudah mengejanya agar Raka mendengarnya dengan jelas, Raka masih nanya.

"Raka bukan sedang bertanya, tapi Raka sedang terkejut, mah. Maksudnya Raka dijodohin?"

"Iya sayangnya mamah, kamu ga usah takut. Mamah sama papah ga ngejodohin kamu dengan sembarang orang, gadis ini berasal dari keluarga yang sangat dekat dengan keluarga kita. Gadis itu sudah menjadi gadis pilihan kami"

Raka berpikir sejenak, masalahnya keluarga yang dekat dengan keluarganya itu sangat banyak. Ia tidak tahu gadis dari keluarga yang mana.

"Yang bener aja mah, Raka aja ga tau."

"Iya, sebentar lagi kamu akan mengetahuinya . Karena malam ini kamu akan bertemu dengannya untuk makan keluarga." Ucap Silvia menggoda anaknya.

"APA?!" Bukan hanya Raka saja yang terkejut, kevan juga ikutan terkejut. Mengapa sangat terburu-buru sekali?.

"Raka, pelan kan suara mu. Dan kalian pergilah, kakek ingin beristirahat." Kakek mengusir semua orang yang berada dalam kamarnya, ia sedang ingin beristirahat dengan tenang.

"Maaf kek maaf" ujar Raka pelan.

Kemudian mereka pun berpindah tempat untuk mengobrol, kini mereka sedang berada di ruang keluarga. Ruang yang cukup jauh dari kamar kakek sehingga tidak akan menggangu nya.

"Mah, pah. Apa tidak terlalu cepat? Raka saja bahkan tidak tahu siapa yang akan dijodohkan dengan Raka. Dan malam ini kita akan bertemu untuk makan malam? Itupun dengan keluarganya."

"Bener yang diucapin sama Raka, Tante. Mereka aja belum saling kenal dan belum ada tahap pendekatan." Sahut kevan.

"Ya tujuan makan malam itu buat ngenalin mereka, kalo tahap pendekatan bisa kok setelah nikah"

Nikah, satu kata yang tidak mau didengar oleh Raka.

"Tante, pernikahan nya emang mau diadain kapan?" Di sini sepertinya kevan yang sangat ingin mengetahui tentang perjodohan Raka. Tentu kevan ingin tahu, Karena Raka akan dijodohkan dengan adiknya.

"Kami belum mendiskusikan nya, tapi lebih cepat lebih baik. Bukan begitu pah?" Silvia melayangkan pertanyaan, karena Pradita terlihat sedang sibuk dengan ponselnya.

"Kenapa?"

"Papah ini kenapa sih? Dari tadi sibuk main handphone terus." Memang Pradita selalu sibuk, tapi Silvia sangat mengetahui jadwal pekerjaan suaminya. Dan seingatnya, hari ini suaminya hanya mempunyai satu pertemuan. Itupun sore nanti. Mungkin ada urusan mendadak, Silvia menepis pikiran negatifnya terhadap suaminya itu.

"Papah tiba-tiba ada urusan, kalian lanjutin aja ngobrolnya." Pradita berdiri hendak pergi dan masih memfokuskan matanya pada ponsel yang digenggamnya.

"Mah, papah tunggu di mobil." Sambungnya.

Silvia menghela nafas ringan, terlihat wajahnya yang kecewa. Akhir-akhir ini Pradita selalu beralasan sibuk. Dari segi statistik perusahaan saat ini berjalan lancar, tidak ada kendala atau pekerjaan yang membuat Pradita sibuk, sampai-sampai meninggalkan pembicaraan tentang pernikahan anaknya.

Mengapa Silvia bisa tau tentang kondisi perusahaan?. Pernah mendengar dibalik pria yang sukses pasti ada seorang perempuan di belakangnya? Ya, itulah sosok Silvia untuk Pradita. Yang selalu ada di belakang Pradita saat suka maupun duka nya. Silvia juga mempunyai jabatan yang tinggi di perusahaan, bukan sebagai istri presiden maupun ibu dari CEO. Melainkan share holder, pemilik saham dari perusahaan Enemy Company Group yang berkisaran 12,2% pemegang saham terbanyak setelah 5 anggota keluarga suaminya.

Silvia juga bisa mengawasi pekerjaan suaminya, bahkan ia yang mengaturnya.

Silvia mengubah raut wajahnya, yang semulanya masam menjadi semangat lagi karena ia tidak ingin Raka tahu kegelisahan hatinya.

"Ya udah, kalo gitu mamah pergi dulu ya. Mamah mau nyiapin hadiah buat dibawa nanti malem okey."

"Mahhh" bagaimana ia bisa datang nanti malam?

Raka bahkan tidak tahu siapa gadis yang akan dijodohkan dengannya.

"Kamu kalo mau nanya, nanya aja ke kevan."

"Loh tan, kok jadi aku?" Entah yang ke berapa kali kevan menjadi korban.

"Udah ya. Mamah pergi dulu. Kevan, jagain Raka. Jangan sampai ia kabur." Silvia pergi menyusul suaminya.

Kini tersisa Raka dan kevan di ruang keluarga, keduanya saling diam, tidak ada yang membuka suara, apalagi kevan. Ia bahkan menghindar kontak mata dengan Raka.

"Apa kamu liat liat?" Ujar kevan dengan lirikan matanya melihat Raka.

"Tadi mamah bilang, kalo ada yang mau saya tanyakan, tanyakan saja padamu. Itu artinya kamu tahu tentang perjodohan saya?."

Kevan tidak menjawab, ia sibuk memainkan handphone nya seperti orang sibuk, padahal kevan hanya membolak balikkan laya nya "Aduh kok jadwalnya jadi padet gini ya?" Seru kevan.

Raka hanya menatap datar pada kevan, "saya tau kamu kmu pengangguran, jangan ngeles pake acara sibuk segala"

"Heh es batu, kamu pikir kamu doang yang sibuk?! Yah, meski saat ini saya pengangguran tapi saya sedang membangun rumah sakit. Jadi aku memang beneran sibuk." Tujuan kevan membangun rumah sakit juga agar dia bisa menganggur, ia hanya mengoperasikannya saja itupun bisa dikerjakan di rumah dan mendapatkan gaji besar.

Raka memutar malas kedua matanya, ia tahu sedang berhadapan dengan orang yang sama keras kepala dengannya. Hanya ada satu cara membuat kevan berbicara, "kalo kamu memberitahu saya, saya akan kasih kamu diskon."

"50%" tawar kevan.

Itu mah kebanyakan. Lagian tanpa dikasih tahu kevan, Raka juga pasti akan mengetahuinya.

"15"

"Dikit banget."

"Diskon segitu hanya muncul saat tahun baru, kalau kamu tidak mau memberitahu, aku tidak akan rugi, toh malam ini juga akan bertemu dengannya"

"Ya udah iya, 15%" kevan mengalah, karena ucapan Raka ada benarnya, jadinya kevan bersedia untuk memberi tahunya, daripada ia tidak mendapatkan apa-apa.

"Jadi bagaimana?" Raka mulai penasaran.

"Engga gimana-gimana, kamu cuman dijodohkan. Itu aja." Jawaban kevan membuat Raka mengusap wajahnya dengan frustasi, hanya kevan saja yang membuat Raka seperti ini. Biasanya Raka yang membuat orang-orang didekatnya seperti itu.

"Maksud saya, saya dijodohkan dengan siapa?!"

"Tenang bro, aku tau orangnya"

"Kalau begitu kasih tahu saya!"

"Pokoknya cantik deh, kalo semisal aku yang dijodohin, aku bakalan langsung nerima tanpa disuruh mikir."

Raka sudah diambang kemarahannya. menghadapi manusia ini harus dengan kesabaran seluas samudra, namun kesabaran Raka tipis, setipis tisu dibagi dua.

Jika tidak bisa dengan cara yang lembut, maka Raka akan mencobanya dengan cara kasar. Raka berdiri hendak ingin memukul kevan.

Kevan yang menyadarinya langsung berdiri dan meminta ampun "iya, iya ini aku kasih tahu."

"Cepat karena kesabaran saya sudah menghilang" ancam Raka.

"Duduk dulu, duduk!" Titah kevan.

Raka pun duduk, mematuhi permintaan kevan.

"Perempuan yang dijodohin sama kamu itu Vyora."

...****************...

Vyora tidak berhenti dari nangisnya, semalam ia menangis dan masih berlanjut. Sampai-sampai ia tidak pergi ke sekolah. Vyora selalu berharap kejadian semalam hanyalah mimpinya dan keesokan harinya ia terbangun menjalankan hari-harinya dengan biasa.

Tok tok

"Vyora, buka pintunya sayang. Makan dulu ya? Kamu belum makan loh dari tadi pagi"

Vyora memang lapar, namun rasa sakit hatinya lebih mendominasi pada dirinya.

Samar-samar Vyora mendengar obrolan mamahnya dengan seseorang di telpon. Posisi Vyora kala itu sedang bersandar pada pintu, sehingga Vyora bisa mendengar obrolan mereka. Meskipun terdengar sayup-sayup, namun masih bisa didengar.

Vyora mendengar mereka sedang membicarakan tentang makan malam yang akan diadakan pada malam ini.

Sepertinya orang yang berbicara dengan mamah adalah orang tua dari pihak laki-laki yang akan dijodohkan dengannya.

Vyora membungkam mulutnya kaget. secepat ini?. Teganya mereka.

Setelah selesai menelpon, letta kembali mengetuk pintu. Kali ini Vyora membukanya.

"Untunglah kamu membukanya Vyora, mamah khawatir sama kamu"

"Mamah se khawatir itu ya sama Vyora sampe-sampe ngejodohin Vyora biar Vyora ada yang jagain" ucap Vyora sarkas.

"Sayang, kalo kamu ga nerima perjodohan ini. Kamu boleh menolaknya."

"Terlambat mah, lagian malam ini mau diadain acara makan malam kan?" Letta terkejut. Mengapa Vyora bisa mengetahuinya? letta kemudian memeluk anak gadisnya. Ia merasa bersalah karena melibatkan Vyora, dan ia juga merasa gagal menjadi seorang ibu.

BERSAMBUNG

1
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Rey
Gak akan mau Raka batalin pertunangan mereka.
Dia udah jatuh cinta ma Vyora.
Rey
Wah Raka, kamu di akuin Ayah ma Vyora 😆
gimana mau happy ending, Ethan.
Vyora aja udah jadi tunangan laki-laki lain.
Rey
Ada yang tengah di landa api cemburu.
Rey
Sekolah elit, emang keren.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!