Alika adalah seorang janda..
Alika menceraikan suaminya yang kasar dan tempramen.
Setelah sah menjadi seorang janda alika begitu sangat bahagia karena dirinya kembali merasakan kebebasan dan lepas dari siksaan tajudin yang sekarang sudah menjadi mantan suaminya.
Namun siapa sangka setelah menjadi janda yang seharusnya dirinya bahagia justru selalu menelan pahit karena beberapa kali saat akan menikah justru gagal sampai tiga kali hingga alika mengalami depresi sampai masuk rumah sakit jiwa.
Bagaimana kehidupan alika selanjutnya?
Apakah alika akan kembali sehat seperti sedia kala? atau justru selamanya berada di balik besi rumah sakit jiwa?
Simak terus kisah nya di Novel *Janda Berkarat*
*Kisah ini diambil dari kisah nyata*
Nama dan gambar disamarkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08.LAMARAN
"Mmm bu maaf jika aku tidak sopan dan lancang! Ini aku ada sedikit hadiah untuk ibu mohon diterima. Meskipun jumlahnya tidak seberapa tapi aku mengucapkan banyak trimakasih karena berkat ibu aku bisa berangkat ke korea!" Ucap yuda membuat ema merasa terharu.
"Yaa Ampuun..Ibu ikhlas melakukan ini semua! Jangan repot repot seperti ini! Dan jangan merasa sungkan!" Sahut ema merasa tidak enak.
"Nggak apa bu..! Anggap ajah sebagai hadiah yang dititipkan Allah melalui aku!" Ucap Yuda dengan senyum lebarnya. "Dan ini alika buat kamu! Aku sengaja membelikan nya untuk mu!" Ucap yuda lagi sembari menyerahkan satu dus box berisi handphone yang tadi alika pilih.
"Loh mas yuda belikan ini buat aku?" Tanya alika terkejut membulatkan matanya.
"Iyaa.. Aku sengaja gak kasih tau kamu karena biar buat kejutan ajah!" Ujar yuda dengan senyum lebar nya.
"Trimakasih mas! Sudah membuat aku dan keluargaku senang hari ini!" Ucap alika merasa sungkan.
"Sama sama! Aku sudah catat nomer aku di ponsel kamu! Jika ada apa apa kabari aku yaa!" Ujar yuda dengan senyum simpulnya.
Alika tidak menjawab ucapan yuda hanya menganggukan kepalanya saja. Kini mereka semua bercanda dan mengobrol sampai adik yuda si yudi datang menjemputnya menggunakan motor dan yuda akhirnya pamit pulang di jam 11 malam.
"Aku pulang dulu yaa.. Insyaallah aku akan datang bersama orang tuaku untuk melamar kamu!" Ujar yuda yang di angguki oleh alika.
"Hati hati nak Yuda.. Jangan bosen buat datang kesini!" Ucap ema dengan senyum simpulnya.
"Iyaa bu..! Kalau gitu aku pamit dulu.. Marii Assalamualaikum..!" Ucap yuda menyalami tangan ema dengan takzim.
"Waalaikumsalam..!" Jawab semuanya serentak.
Alika dan ema juga yang lain mengantar yuda hingga gerbang rumahnya sampai tak terlihat lagi. Alika membalikan badan nya dengan begitu cerianya karena tak lama dirinya akan dilamar oleh yuda dan akan kembali menikah. Alika akan terus berusaha menerima keberadaan yuda dihatinya agar tak kembali gagal seperti dulu saat bersama tajudin.
***
Tiga hari setelah kepulangan yuda dan hari yang ditunggu tunggu akhirnya datang. Yuda mengirim pesan pada alika karena yuda akan membawa ibu dan bapaknya kerumah untuk melamar alika secara resmi. Dan seperti biasanya alika dibuat kalang kabut mencari baju yang pas untuk menemui keluarga yuda. Alika ingin terlihat cantik dan elegant meskipun sudah mempunyai 1 anak.
"Adduuh yang mana yaa aku pakai baju nya?" Kesal alika bicara pada dirinya sendiri karena bingung harus memakai gamis atau penampilan casual nya seperti biasa. "Apa aku pake ini ajah yaa?" Tanya alika lagi pada dirinya sendiri dengan melihat dirinya di depan cermin. "Ah yang ini saja lebih bagus! Eh tapi yang ini juga sederhana! Adduuhh kenapa aku jadi pusing gini sih!" Kesal alika menjatuhkan dirinya di atas kasur menatap langit atap dikamarnya dan membiarkan kakinya menjuntai kelantai.
Saat alika masih bergelut dengan baju baju nya alika dikejutkan dengan suara salam dari luar dan alika mendengar ema menyebutkan nama yuda. Alika yang masih berbaring membulatkan matanya dan langsung bangkit kembali panik melihat pakaian yang berserakan di atas kasurnya karena belum bisa memilih baju mana yang akan dipakai nya. Alika celingukan melihat pakaian nya dan dikejutkan dengan suara ketukan dari luar dan memanggil namanya.
"Tok! Tok! Tok!"
"Alikaa...!" Itu nak Yuda dan keluarganya sudah datang!" Panggil ema pelan.
"Masuk mah!" Alika teriak kecil dan menyuruh ema masuk.
Ema yang baru membuka pintu kamar alika begitu terkejut melihat kamar alika sudah seperti kapal pecah.
"Yaa Allah alika...! Kamu belum siap dari tadi? Kenapa berantakan sekali kamar kamu?" Ujar ema membulatkan matanya melihat pakaian alika yang berserakan diatas kasurnya.
"Alika gak tau mau pake baju yang mana mah! Alika bingung!" Sahut alika frustasi dan mengibaskan baju yang ada ditangan nya dan menjatuhkan dirinya duduk ditepi ranjang nya.
"Hmmm kamu itu kebiasaan! Kalau urusan lelaki aja bikin pusing mama!" Kesal ema sambil memilih baju alika di atas kasur. "Nih! Kamu pakai ini saja lebih bagus cantik! Kamu sangat elegant pakai baju ini! Sudah cepetan mama tunggu diluar! Gak enak ninggalin tamu lama lama!" Ujar ema menyerahkan baju pada alika yang harus dipakai nya.
Alika menuruti perintah ema untuk memakai baju yang dipilihkan oleh ema. Alika tau ema selalu pas jika memilihkan baju untuk alika. Alika akhirnya selesai berhias diri dan keluar dari kamarnya sambil menggandeng anaknya yang sudah bisa berjalan. Dengan begitu cantik nya alika berjalan menuju ruang tamu yang sudah ada keluarga dari calon suaminya. Alika tersenyum dan menghampiri kedua orangtua yuda kemudian berlutut dihadapan nya dan menyalami mereka dengan takzim. Alika juga membimbing anaknya juga untuk menyalami calon nenek dan kakeknya.
"Eeeh anak cantik! Pintar sekali.. Anak nya siapa?" Tanya ibu Yuda yang bernama Maryam menatap gemas pada anak alika.
"Anak saya bu!" Sahut alika dengan senyum simpulnya dan langsung duduk di samping ema dan memangku lala anaknya.
Maryam ibunya Yuda mendengar alika sudah punya anak wajah nya berubah tidak enak. Namun ayah nya yuda yang bernama Adam nampak biasa saja hanya tersenyum lebar karena sebentar lagi anak lelakinya akan menikah. Ema mengajak ngobrol mereka berdua diselingi dengan candaan agar tidak canggung. Setelah semuanya terdiam adam ayah dari yuda langsung mengutarakan niatnya untuk melamar alika.
"Yaa maaf sebelum nya jika kedatangan kami sangat mendadak!" Ucap Adam sembari menghela nafasnya dalam. "Ak.."
"Ah maaf toilet nya dimana yaa?" Tanya maryam memotong ucapan adam.
Alika yang ditanya akhirnya bangkit menyerahkan anaknya dipangkuan ema lalu mengantar calon mertuanya ke dalam untuk ke kamar mandi. Alika menunggu calon mertuanya itu dengan setia dan saat maryam keluar tidak tau kenapa tiba tiba menatap alika tajam seakan ingin memakan nya saat itu juga.
"Ingat kata kataku baik baik! Jangan pernah berharap kamu akan menikah dengan anakku yang masih perjaka dan sangat tampan! Selamanya saya tidak akan pernah menyetujui pernikahan kamu dan yuda! Aku pikir kamu masih gadis! Ternyata sudah bekas orang! Sudah punya anak lagi! Gak gak aku gak akan pernah setuju yuda menikahi jann-da mur-ra-han seperti mu! Aku pastikan pernikahan ini gagal dan aku akan mencarikan gadis cantik yang jelas masih per-ra-wan untuk anakku!" Ujar maryam dengan tatapan merendahkan pada alika dan membalikan badan nya dengan sinis.
Alika terkejut bukan main. Hati alika terasa sakit bagai ditusuk belati panas dan seakan nafasnya terhenti. Alika terdiam masih ditempatnya dengan mata yang berkaca kaca menatap punggung maryam hingga tak terlihat. Alika tak menyangka calon ibu mertuanya bisa tega merendahkan alika dan mengatakan alika seorang jann-da mur-ra-han dan bekas pria lain. Rasanya dunia alika hancur runtuh bak gempa bumi yang tidak menyisakan sedikitpun bangunan untuk bersandar. Hati alika sakit sesakit sakit nya. Alika tidak tau harus melakukan apa sekarang. Apakah dirinya harus kembali menemui yuda diruang tamu nya atau justru meninggalkan yuda pergi ke kamarnya dan tak kembali menemui keluarga yuda diluar. Entahlah.
...****************...
BERSAMBUNG
aku kira bisnis online hehe😆😆
emaknya gk mikir dulu kalo mau nikah
ibu2 nikah sama bujangan apa gk takut ada apa apa🗿🗿