NovelToon NovelToon
Gadis Miskin Kesayangan CEO

Gadis Miskin Kesayangan CEO

Status: tamat
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Romansa / Tamat
Popularitas:2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Indaria_ria

Elena Rosalina adalah gadis desa lulusan sarjana yang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan,harus menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang cleaning service.tapi dia di pertemukan dengan seorang bos CEO Evan Mahendra ya notabennya adalah pemilik Skyline Corporation sebuah perusahaan besar yang di mana di situla Elena bekerja.Elena akhirnya di jadikan sekertaris oleh Evan,disanalah seorang Evan Mahendra baru pertama merasakan jatuh cinta dengan seorang gadis cantik dari desa.apakah hubungan mereka akan tetap berlanjut ...???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8#Mulai bekerja

Akhirnya Mario bergegas menuju ruangan Evan, disana Elena masih berdiri di depan bos barunya. Mereka masih sama-sama terdiam.

"Duduklah!" Evan mulai mencairkan suasana. Sebenarnya Evan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia lakukan, dalam sejarah hidupnya baru pertama kali Evan melakukan hal yang menurutnya mungkin berlebihan.

Entah dorongan apa seorang Evan berani memegang tangan seorang wanita, Elena yang tadinya terdiam pun akhirnya duduk mengikuti perintah Evan.

Tiba-tiba Mario datang keruangan Evan, tentu saja bagi Evan kedatangan Mario sangat membantunya dalam situasi seperti itu.

"Mario, kenapa kamu baru datang!" Ucap Evan memecah keheningan.

"Pak Evan, bukankah setiap harinya saya berangkat pada jam segini?, malah Pak Evan sepertinya yang kepagian.'' Mario mulai mencari selidik.

Evan yang mendengar Mario berbicara akhirnya mulai menyadarinya, biasanya memang dia tidak pernah berangkat terlalu pagi.

Entah mengapa sejak semalam dia tidak bisa tidur nyenyak, bahkan dia ingin cepat-cepat pagi supaya bisa cepat pergi kekantor. Tiba-tiba Mario melihat Elena yang sedang duduk di depan Evan menjadi terkesima, tidak biasanya Elena berpenampilan sangat anggun dan cantik pagi hari ini.

"Elena benarkah ini kamu?" Mario mulai berjalan mendekati Elena, tapi tiba-tiba Evan dengan sengaja menghentikannya.

"Ehem...!!" Evan dengan sengaja tak membiarkan Mario mendekati Elena.

"Mario tolong segera persiapkan ruangan untuk sekretaris saya!, Elena akan di tempatkan di ruangan saya!" disana Mario sedikit tercengang.

"Pak, bukanya Bu Helen sekretaris yang dulu di tempatkan di ruangan sebelah?"

"Elena masih dalam masa training tiga bulan, jadi saya bisa mengawasi kerjanya mulai sekarang!" Evan mulai mencari alasan.

"Baiklah kalau begitu Pak akan saya siapkan!" Mario sedikit kecewa, dia gagal ingin lebih dekat menatap wajah Elena.

Elena yang sedari tadi hanya mendengarkan percakapan Evan dan Mario hanya bisa diam, dia sebenarnya sangat risih kalau harus satu ruangan deng sang CEO, menurutnya dia tidak akan leluasa bekerja, tapi dia tidak mau menentang perintah bosnya.

"Em... Pak, apa yang harus saya lakukan hari ini, saya tidak bisa berdiam seperti ini, mohon bimbingannya!" Evan akhirnya melirik kearah Elena, dan dengan kegugupannya dia segera meberi perintah pada Mario

"Oh ya...Mario saya hampir lupa, kamu serahkan semua pekerjaan yang dulu Bu Helen pegang kepada Elena, tolong kamu beri arahan terlebih dahulu.

"Baik Pak, Elena...Bisa kamu ikut dengan saya!" Mario menyuruh Elena untuk keruangan kerjanya dia akan menyerahkan semua pekerjaan yang selama ini dia kerjakan seorang diri, sebelum Pak Evan menemukan sekretaris pengganti Bu Helen.

"Baik Pak!" akhirnya Elena segera bangkit dari tempat duduknya dan dengan segera mengikuti langkah Mario.

Evan yang sedari tadi berpura-pura menyibukan diri dengan pekerjaannya, akhirnya mulai berani menatap kepergian Elena.

"Apa yang aku lakukan hari ini?, aku sangat bertindak bodoh di hadapan Elena, apa Elena akan marah setelah tangannya aku sentuh, kenapa Elena sedari tadi banyak diam." Evan berperang dengan pikirannya sendiri.

Disana Elena sudah sampai di sebuah ruangan milik Mario, dia melihat ruangan itu lebih kecil dari ruangan milik Pak Evan tapi ruangannya benar-benar sangat rapih, sepertinya Pak Mario orangnya suka terlihat rapih.

Akhirnya Mario mulai menjelaskan tentang pekerjaan apa yang akan Elena kerjakan, disana Mario sangat telaten mengajarkan Elena dalam setiap hal yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan Elena lakukan.

"Kamu mengerti bukan!"

"Baik Pak, saya akan mencoba mempelajarinya."

"Oya, sebagai sekretaris Pak Evan kamu juga harus mempersiapkan diri untuk siap dari segala perintah yang Pak Evan berikan. Pak Evan sering melakukan pertemuan dengan klien, kadang juga sampai keluar kota bahkan keluar negri. Kamu harus siap mengikuti kemana pun Pak Evan pergi, jangan sekali-kali kamu menolaknya seperti kemarin!"

"Baik Pak, Elena pun menghela nafas panjang. Dia belum pernah sedikit pun memikirkan menjadi seorang sekretaris itu akan sesibuk itu. Tapi ini resiko yang harus dia terima, dia akan bekerja sebaik mungkin untuk Pak Evan.

Akhirnya Mario meninggalkan Elena di ruangannya, dia membiarkan Elena mempelajari semua tugas yang nantinya akan dia kerjakan. Keuntungan tersendiri bagi Elena yang mempunyai kecerdasan tinggi, dia dapat dengan mudah mempelajarinya.

Disana orang kepercayaan Mario sudah selesai menyiapkan meja kerja untuk Elena, Evan yang masih sibuk dengan dokumen yang menumpuk pun mulai kelelahan.

"Pak jangan lupa, hari ini Bapak ada pertemuan dengan klien!" Mario mulai mengingatkan kembali kepada bosnya.

"Saya hampir lupa, jam berapa pertemuannya?"

"Sebentar lagi Pak, mungkin setelah makan siang, saya akan mempersiapkan semuanya!" dengan segera Mario ingin kembali keruangannya. Tapi Evan segera mencegahnya.

"Mario, tolong serahakan semua kepada Elena, hari ini dia yang akan mendampingi saya bertemu dengan klien!"

Mario segera menghentikan langkahnya setelah mendengar perintah dari bosnya, sebenarnya dia sangat senang mendengarnya, untuk hari ini dia bisa terbebas dari pekerjaan yang setiap hari banyak menyita waktunya.

Tapi apakah Elena sudah siap bekerja? Mario takut Elena melakukan kesalahan, sedangkan dia tau kalau bosnya melihat kesalahan pada sekretarisnya sudah pasti dia akan marah besar.

Bagi Mario itu sangatlah menakutkan, tapi untuk kali ini dia bisa mencoba Elena yang mengerjakan, toh Pak Evan sudah memilihnya sebagai sekretarisnya.

"Baik Pak, saya akan segera memberi tahukan pada Elena!"

"Oya, bilang ke Elena dia sudah bisa menempati ruang kerjanya!"

"Baik Pak!" Mario langsung keluar dan meninggalkan ruangan bosnya dia segera berjalan menuju keruangannya, setelah masuk keruangannya dia melihat Elena masih sibuk mengotak-atik data yang sedang dia pelajari. Elena yang melihat kedatangan Mario langsung menghentikan pekerjaannya.

"Elena, ruanganmu sudah siap, kamu bisa pindah ke ruangan Pak Evan!"

"Baik Pak, segera saya rapikan dulu meja Bapak. Dengan cekatan Elena membereskan semua berkas yang tadi sudah dia pelajari.

Mario diam-diam memperhatikan Elena, di dalam hati Mario dia sangat mengagumi usaha keras Elena. Tidak hanya cantik, Elena pun bisa dengan cepat mempelajari semuanya.

"Oya, hari ini kamu sudah bisa mendampingi Pak Evan untuk menemui klien!" Elena yang masih sibuk di meja kerja Mario akhirnya menghentikan pekerjaannya.

"Saya Pak?, saya sudah langsung bisa bekerja menemani Pak Evan?, Apa saya tidak terlalu cepat di beri kepercayaan itu. Takutnya saya melakukan kesalahan Pak!"

"Saya percaya, kamu pasti bisa!" Mario mencoba meyakinkan Elena.

"Baik Pak, terimakasih atas dukungannya, saya akan bekerja dengan baik."

Elena segera melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan Mario dan bergegas menuju keruangan Evan, Elena tidak tahu kalau di dalam ruangan Evan sudah menunggunya. Sesampainya didepan ruangan bosnya Elena mengetuk pintu dan akhirnya sampai dipersilahkan masuk.

"Kamu sudah datang, saya sudah menunggumu dari tadi!" Ayo kita segera berangkat menemui klien!"

"Sekarang Pak?" apa yang harus saya persiapkan Pak!" Elena mulai sedikit panik.

"Bawa berkas-berkas ini!" Evan memberikan sebuah berkas yang nantinya akan di pergunakan untuk bertemu dengan klien.

"Kamu nanti bisa mempelajarinya di dalam mobil!"

Elena segera menerima berkas yang di berikan oleh Evan, dia mulai mengambil nafas panjang lagi. Disini dia baru sadar dia harus di tuntut serba bisa, "Apa kabar Pak Mario yang setiap hari mengerjakan semuanya sendiri?"

Elena dan Evan sudah bersiap meninggalkan kantor untuk bertemu dengan klien, mereka berdua berjalan menuju ke lobby bawah. Hari ini Evan memutuskan menggunakan mobilnya sendiri tanpa sopir pribadinya. Sebenarnya baru kali ini Evan ingin pergi tanpa di dampingi sopir pribadinya, disana mobil Evan sudah berada di depan lobby.

Semua karyawan yang melihat sang CEO berjalan dengan Elena mulai saling berbisik "Apa dia sekretaris Pak Evan yang baru? cantik sekali?" Elena yang mendengar mereka berbisik-bisik hanya bisa menundukan wajahnya.

Disana Bu Maya baru tau kalau Elena sudah di jadikan sekretaris baru oleh Pak Evan, hatinya sebenarnya sangat hancur melihat seorang cleaning service sekarang menjadi seorang sekertaris. padahal dia juga menginginkan di posisi itu.

Evan akhirnya masuk kemobilnya, dengan Elena yang berada di kursi belakang. Disana Evan baru menyadari, Dia mengira Elena akan duduk bersamanya.

"Kenapa kamu duduk di belakang?"duduk di depan!"

"Tapi Pak, apa tidak lebih baik saya di belakang saja, rasanya saya kurang sopan Pak kalau harus duduk di samping Bapak!"

"Ini perintah, apa kamu mau menolaknya lagi!" Evan mulai kesal dengan jawaban Elena.

"Baik Pak kalau begitu saya akan pindah ke depan!" Dengan segera Elena keluar lagi dari mobil, dan segera pindah ke kursi depan.

1
Selamet Turipno
klu tak ada culik menculik kenapa rupanya
Indaria_ria: /Chuckle/Lanjut kak
total 1 replies
Yunita Mulyati
benrr setuju
Indaria_ria: Lanjut baca kak, semoga suka dengan ceritanya/Smile/
total 1 replies
Maulidia Okta
alex sodaraan sama. elena kali y
Indaria_ria: Lanjut kak Maulidia Okta, smg suka dengan ceritanya/Smile/
total 1 replies
Tiek
BPK & ank sama" punya ambisi yg jahat
Tiek
ya biarlah cinta rita kembali ke Renaldy dan Damian bersama bela serta ank Tania
Tiek
si Damian menuntut atas kesucian istrinya tp tidak dengan dirinya juga sdh tdk suci itu egois sekali
Tiek
pasti mereka saling bertemu di rumah sakit Rita , Rinaldy n elena
Tiek
anj angkat tk tau diri
Tiek
kisah elena mengharukan mirip" diriku/Sob/
Tiek
😘❤️🌹
Tiek
serem
Indaria_ria: Lanjut kak, jangan lupa kasih like nya kak Tiek.../Kiss/
total 1 replies
Tiek
pasti ke tempat yg dah di siap kan apartemen
Tiek
semoga Evan segera datang menolong
Tiek
bucin Evan
Tiek
rasanya menarik sekali cerita nya lanjut Thor
Indaria_ria: Silahkan kak Tiek...semoga suka dengan ceritanya/Smile/
total 1 replies
Ayachi
👍
Ayachi
Heran sama nih ibu² satu, nyalahin hidupnya diantara dua cinta. LAHH ELOO YANG NGASIH HARAPAN KE DAMIAN TOLOL.
Indaria_ria: /Chuckle/Sabar kak/Grin/
total 1 replies
Ayachi
Nahhkan makin jijik sama Si Rita ini, kesempatan mau menemukan Renaldy? heyy ngapain??!! udah jadi bini org Masi ngincar mantan, heran deh, pdahal sbelum diterima kembali sama si Damian, si Rita yg katanya udah ngebuka hati mau fokus dapat diterima sama Damian. Sekarang pas udah diterima mau sama mantan yg lebih kaya.

sebelumnya Mon maap thorr, TPI gw esmosi pen ngeludahin si rita² ini
Indaria_ria: Sabar kak Ayachi/Chuckle/ Ok di maafkan kak/Kiss/
total 1 replies
Ayachi
aku agak gak sregg sama si Rita yaa:
Pertama, dia ninggalin anaknya cuma karena ga mau hidup susah sdangkan di luar sana banyak yg ibu single parent yg bisa ngidupin anaknya seorang diri tapi aku ga trlalu nyalahin jga Krena gimanapun. mental tiap org beda².
Kedua, yang paling bikin ga sregg itu udah tau dlu hidupnya menderita sama suaminya Krena dia ketauan udah ga perawan TPI dia malah semakin menutupi semuanya, dia ga jujur, cuma karena takut dia dibuang atau takut hidupnya menderita tanpa Harta Damian. Meski disini, dia slalu bilang rindu putrinya - rindu putrinya, aku ngerasa itu cuma kayak bullshitnya semata, karena ketakutannya sama Damian. Intinya, dengan dia ninggalin anaknya demi nikah sama orang kaya itu udah sangat salah bangett!!
Ketiga, di part² sebelumnya ngejelasin KLO Rita ini udah mau buka hati sama Damian, nahh pas Damian udah Nerima dia skarang, dia malah plin plan Masi mikirin mantan. Masi mikirin mantan tapi nikmatin hidupnya sama Damian. Disini Kepribadian Rita sangat jelek banget, plin-plan, ga punya pendirian padahal udah tua juga.
Indaria_ria: Trimakasih kak Ayachi, Othor jadi terharu kakak sangat menghayati alur ceritanya...lanjut baca ya kak/Kiss/
Ayachi: Menurutku alasan dia ga sanggup hidup berdua sama Elena itu cuma karena dia ga sanggup biayainnya itu ga bisa Ku maklumi selain ga menunjukkan pertanggung jawaban, Sikapnya dari dua alasan diatas sangat memuakkan, dia g pantes jdi seorang Ibu!! Intinya deh mending si Rita ini KLO MW dijadikan antagonis jangan stengah² dehh, muakk banget aku liat sikapnya, sok merasa bersalah tapi masih menikmati sam Damian, menjijikan banget, udah gitu ga mw jujur lgi sama Damian. Aku malah berharap si Rita ini ga usah muncul² lgi dalam kehidupan Elena! Maunya kena karma aja dianya tapi yasudahlah, cukup dia ga plin-plan aja udah bagus itu, sama si Damian aja dia, biar nanti klo suaminya masuk penjara karena kasus pembunuhan papanya Evan dia juga kena karmanya.
JANGAN SAMPAI DIA BALIK KE RENALDYY!!!! SANGAT TIDAK PANTAS WAHAI AUTHOR TERCINTA🙏🏻
total 2 replies
슈가
Luar biasa
Indaria_ria: Trimakasih....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!