Gadis Miskin Kesayangan CEO
"Siapa nama kamu?"
"Elena Rosalina."
"Kamu tau perusahaan ini membuka lowongan bagian apa?"
"Yang saya dengar perusahaan ini mencari seorang sekretaris."
"Sayangnya lowongan itu sudah terisi, Saya sarankan anda silahkan pulang!"
"Tapi Bu, tadi saya disuruh masuk untuk interview?''
"Bagian sekretaris sudah terisi!"
"Apa tidak ada pekerjaan lain Bu, Saya mohon?"
"Em...Ada tapi di bagian cleaning service!"
"Kalau begitu tidak apa-apa Bu saya mau, saya sangat membutuhkan pekerjaan." Dengan sangat memohon Elena bersimpuh di hadapan Bu Maya.
"Baik lah, besok kamu bisa langsung bekerja!"
"Terimakasih banyak Bu." Elena akhirnya keluar dari ruangan Bu Maya, dengang rasa kecewa Elena harus menelan pil pahit atas kenyataan yang baru saja ia dengar.
Jelas-jelas Elena mendapat panggilan untuk interview. Tapi apa boleh buat dia sangat butuh pekerjaan, pekerjaan apa pun akan dia jalani, Walau sebenarnya dia mempunyai gelar sarjana.
Di ruangan Bu Maya, Bara begitu penasaran kenapa Bu Maya sampai hati membohongi gadis itu, padahal jelas-jelas lowongan itu masih ada.
"Maaf Bu, bukannya lowongan bagian sekretaris masih di buka?, Kenapa Ibu membiarkan gadis itu sebagai cleaning service!"
"Tau apa kamu!" Saya yang diberi wewenang menentukan diterima atau tidaknya calon pekerja!"
"Aku tidak mau tersaingi dengan Elena, dia begitu cantik. Bisa-bisa Pak Evan jatuh cinta kepadanya, aku akan menyingkirkan semua yang menghalangi langkahku, agar bisa mendapatkan Pak Evan" ucap Bu Maya dalam hati.
**
Benar saja pagi-pagi, Elena sudah datang ke perusahaan Evan, dengan langkah berat Elena menemui seorang security.
"Maaf Pak, bisa saya bertemu dengan Bu Maya?"
"Apa sudah ada janji sebelumnya?"
"Kemarin saya sudah bertemu, dan beliau bilang, besok boleh langsung bekerja."
"Oh begitu, Mari ikut dengang saya." Elena akhirnya berjalan mengikuti seorang security menuju sebuah ruangan, setelah bertemu Bu Maya akhirnya Elena di arahkan keruangan Bara.
Tok...tok...tok...
"Masuk!" Ucap Bara di dalam ruang kerjanya.
"Maaf Pak, saya tadi dari ruangan Bu Maya. Bu Maya bilang saya di suruh menemui Bapak?"
"Kamu Elena yang kemarin bukan?" sambil menyungging senyum bara berucap.
"Benar Pak!" "Orang ini sepertinya orang baik, beda dengan Bu Maya". Elena berfikir dalam hati.
"Kenapa kamu mau jadi cleaning service? Secara kamu cantik, kamu juga berpendidikan tinggi!"
Disana Bara mulai menatap Elena dari ujung kaki sampai ujung kepala, "Penampilannya natural tapi dia benar-benar sangat cantik" di dalam hati Bara memuji paras ayu milik Elena.
"Saya butuh pekerjaan Pak, saya baru datang dari desa, dan saya tidak punya siapa-siapa di sini."
Bara sebenarnya punya rasa kasihan melihat Elena di jadikan cleaning service, padahal lowongan sebagai sekretaris Pak Evan masih ada, kenapa Bu Maya tega sekali dengan Elena?, tapi Bara hanya bawahan Bu Maya, Bu Maya lah yang di beri wewenang dalam penerimaan calon karyawan.
"Baiklah mari ikut Saya, saya akan tunjukan di mana kamu akan bekerja!"
Bara akhirnya bangkit dari tempat duduknya dan mulai berjalan menuju ruangan Bu Intan, disana Elena juga mengikutinya dari belakang.
Sesampainya di ruangan Bu Intan, Bara langsung bertemu orang yang dia cari.
"Bu Intan ini karyawan baru, tolong anda beri arahan!'
"Baik Pak, setelah kepergian Bara, Bu Intan pun berjalan mendekati Elena." Siapa nama kamu Nak?"
"Elena Bu." Sabil berucap Elena mengulurkan tangannya ke Bu Intan.
"Kamu sangat cantik, apa kamu tidak malu jadi cleaning service?" Disana Bu Intan juga menyambut tangan Elena dengan penuh hangat.
"Tidak Bu, bagi saya semua pekerjaan itu baik."
"Baiklah, kamu akan bekerja bersama Siska membersihkan ruangan Pak Evan. Tugas kamu bersih-bersih ruangannya, sebelum bos datang, Kamu mengerti!"
"Mengerti Bu!" Elena akhirnya bisa lega setelah mendapat pekerjaan, Setidaknya, bulan depan sudah ada pemasukan untuk menyambung hidupnya di kota. Walau pun hanya sebagai cleaning service.
"Siska!" Disana Bu Intan memanggil Siska.
"Ya Bu." Mendengar namanya di panggil Siska akhirnya berlari menghampiri Bu Intan.
"Siska, Ini rekan kamu yang akan membatu kamu, membersihkan ruangan Pak Evan!" Disana Siska menatap ke arah Elena dan dengan segera mendekati Elena
"Hai, kenalkan saya Siska, senang bertemu denganmu!" Sambil mengulurkan tangan Siska memperkenalkan diri.
"Hai Siska salam kenal juga saya Elena." Ucap Elena sambil menerima uluran tangan Siska." Tolong beri tahu aku, nanti tentang pekerjaan yang akan kita kerjakan ya?"
"Siap mulai hari ini kita rekan!" he..he..he..
Hari itu juga Elena sudah bisa mulai bekerja dengan Siska, dengan cepat mereka menyelesaikan tugas mereka masing-masing.
Sampai akhirnya nampak disana karyawan satu demi satu mulai berdatangan. Setelah selesai membersihkan ruangan bosnya akhirnya Elena dan Siska mulai beristirahat bersama pekerja yang lain.
**
Evan Mahendra adalah seorang CEO pemilik tunggal Skyline Corporation, disana dia sudah datang bersama sang asisten Mario.
Mereka di sambut semua karyawan di lantai satu, sudah jadi tradisi disetiap paginya setelah sang CEO datang mereka harus menyambutnya.
Evan sebetulnya tidak begitu menyukai hal itu, tapi peraturan itu di buat sang asistennya untuk menyambut kedatangan dirinya. Bagi Evan selama tidak merugikan dirinya itu tidak jadi masalah.
Ketampanan Evan sangat di gandrungi semua mata yang melihat, wajahnya tampan, badannya tinggi, kulitnya putih. Penampilannya sangat gagah bak foto model, bahkan keharuman tubuhnya saja bisa dirasakan setiap dia melintasi karyawannya.
Tak ketinggalan, disana Bu Maya selalu berada di barisan paling depan. Dengan penuh harap Bu Maya ingin mendapatkan senyum dari sang CEO setelah dia menyapanya, Tapi sayangnya Evan hanya melewatinya saja.
Sampailah sang CEO diruangannya dia masuk dan berjalan kedalam ruangannya, dia pun akhirnya segera duduk di kursi kebesarannya.
"Mario apa plan hari ini?"
"Hari ini, Pak Evan ada pertemuan dengan Mr. Harosi pemilik perusahaan Asing dari jepang. Mereka yang ingin bekerja sama dengan perusahaan Skyline Corporation Pak!"
"Jam berapa pertemuannya?"
"Kira-kira jam Sembilan Pak, kita akan menunggu info terlebih dahulu."
"Oya, apa kamu sudah menanyakan Maya?, Apa dia sudah mendapatkan kandidat sekretaris untuk saya?"
"Sebentar saya tanyakan dulu Pak!"
Mario akhirnya segera keluar dan pergi menuju keruangan Maya, disana Maya nampak sedang sibuk di depan layar kerjanya.
"Maya, apa kamu sudah mendapatkan calon sekretaris Pak Evan!"
"Eh Mario...Belum, apa Pak Evan sudah menanyakannya?"
"Tentu saja, kamu sangat lambat!"
"Apa Pak Evan tidak mau mengambil salah satu dari karyawannya saja untuk jadi sekretarisnya? Saya bisa!"
Maya dengan percaya diri mengajukan dirinya sebagai sekretaris Evan. Memang sudah sejak lama Maya menaruh hati terhadap bos besarnya.
Dia sangat antusias agar bisa menjadi kekasih Evan, apa pun bisa dia lakukan untuk bisa mendapatkan seorang pemilik Skyline Corporation yang hartanya tidak akan habis tujuh turunan.
Mendengar ucapan Maya, Mario benar-benar sangat geram. "Jangan Gila kamu!" kamu sudah mendapatkan jabatan manajer personalia apa kamu masih kurang!"
"Akukan cuma bercanda Mario, ya sudah kalau begitu nanti aku kabari kalau sudah ada kandidatnya!" Dengan kesal Maya menegaskan ke Mario.
"Oke kalau begitu, aku tunggu kabar secepatnya!, kalau tidak kamu pasti bakalan di pecat sama Pak Evan, kalau tugasmu lambat!"
Mario akhirnya meninggalkan Maya di ruangannya, dia segera menuju ke ruangan Evan tapi baru saja dia melangkah dan keluar dari ruangan Maya, Disana Mario bertemu dengan Bara.
"Pak Mario, boleh saya bicara sebentar?"
"Silahkan!"
"Tapi, jangan di sini Pak kalau tidak keberatan Bapak bisa keruangan saya sebentar, Maaf sekali tanpa mengurangi hormat saya Pak, Ini sedikit penting!" Disana Bara sedikit berbisik.
"Baiklah lima menit, saya sedang banyak tugas dari Pak Evan!" Akhirnya Mario mengikuti Bara keruangannya.
"Silahkan duduk Pak?"
"Langsung saja, apa yang mau kamu katakan!"
"Begini Pak, Ini tentang calon sekretaris Pak Evan, Sebenarnya kemarin sudah ada calon karyawan yang datang untuk interview. Tapi, sama Bu Maya ditolak mentah-mentah, Malah orang itu di jadikan cleaning service sama Bu Maya!"
Mario yang mendengar ucapan dari Bara sungguh sangat kaget.
"Apa kamu tidak bercanda!", apa Maya tidak melihat biodatanya?"
"Pastinya sudah Pak, kebetulan saya juga sudah melihat biodatanya, namanya Elena Rosalina dia lulusan universitas dengan nilai terbaik, jurusan Administrasi Perkantoran. Bu Maya bilang bahwa bagian sekretaris sudah penuh."
"Apa tujuan Maya berbohong?"
"Saya juga kurang tau Pak, maka dari itu saya berbicara ke Pak Mario, Saya tidak tau apa tujuan Bu Maya."
"Baiklah, kalau begitu, nanti saya akan bicara ke Pak Evan!"
Akhirnya Mario meninggalkan ruangan Bara, dia harus cepat-cepat menyiapkan materi untuk pertemuan Evan dengan orang jepang, yaitu Mr.Harosi selama belum ada sekretaris Mario lah yang menyiapkan semuanya.
Akhirnya pertemuan Evan dengan Mr.Harosi selesai, Dengan keputusan menjalin kerja sama, tapi sebelum itu Evan akan datang ke jepang untuk melihat langsung perusahaan Mr.Harosi.
"Mario tolong siapkan semuanya lima hari lagi kita akan ke jepang, urus semua tiket dan semua dokumen!" Evan segera mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.
"Siap Pak, oya ada sesuatu yang ingin saya sampaikan Pak!"
"Tentang?" Evan akhirnya membatalkan menelepon seseorang dan meletakan ponselnya.
"Tentang Maya, saya dapat informasi dari Bara bahwa kemarin sebenarnya ada panggilan interview atas nama Elena Rosalina, tapi Maya bilang lowongannya sudah terisi padahal kenyataannya belum. Malah sama Maya orang tersebut ditolak mentah-mentah, Maya malah menjadikannya cleaning service!"
"What??, apa-apa si Maya?, orang yang sudah jelas-jelas mendapatkan panggilan interview, pastinya sudah di lihat biodatanya. Tidak sembarangan main masukin ketempat lain apalagi cleaning service, jelas-jelas saya sedang membutuhkan sekretaris!"
"Apa dia tidak melihat pendidikannya?" coba kamu tanyakan siapa yang interview kemarin, kalau menurut kamu dia memenuhi kriteria urus datanya, buatkan dia visa kita akan bertemu nanti di jepang!"
"Apa Pak Evan tidak berlebihan?"
"Saya sedang sibuk, tidak ada waktu untuk saya mengurus semua, saya akan kerumah orang tua saya, jadi saya akan cuti selama empat hari sampai kita berangkat ke jepang nanti!"
"Baik Pak, akan segera saya urus semuanya!"
Dengan segera Mario menemui Bara di ruangannya, dia meminta Bara untuk memberikan biodata Elena, setelah Mario menerimanya dia membaca biodata Elena dengan seksama. "Sepertinya Elena memenuhi syarat sebagai sekretaris Pak Evan."
Disana akhirnya Bara menemui Elena, dengan tugas yang di berikan Mario yaitu meminta kartu tanda identitas untuk pembuatan visa.
Tapi Bara tidak memberitahukan bahwa identitasnya itu akan dipergunakannya untuk pembuatan visa sesuai perintah Mario.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
www.ok
mampir thor
2024-05-16
1
yukmier
maya maya bner bener yaa eluu,,,habis ini pasti dpt hadiah dari bos kamu,karna kebohongan kamu...heehehe
2024-05-10
2
🔵ᴹᴿˢ᭄Ney Maniez●⑅⃝ᷟ◌ͩ ⍣⃝ꉣꉣ
aku mampir thor
2024-05-10
1