Kembalinya Gadis Cupu

Keanu dan juga Kiara tersenyum puas karena acara hari ini berlangsung dengan sangat lancar, bahkan produk yang baru saja dia meluncurkan itu sudah langsung laris di pasaran dalam hitungan jam saja.

Banyak perusahaan yang mengajak kerjasama karena produk tersebut sangatlah bagus, Keanu benar-benar sangat berterima kasih atas hal ini kepada Kiara.

Karena ide dari wanita itu kini perusahaannya semakin maju, semakin banyak orang yang percaya kepada dirinya dan ingin menanamkan saham. Ternyata permintaan dari Kiara sangatlah menguntungkan bagi dirinya, Keanu sangat bangga dengan ide dari gadis tersebut.

Berbeda dengan Kayesa, setelah selesai dengan tugasnya dia langsung pergi ke perusahaan milik Kaesang. Walaupun dia begitu lelah, tapi tetap saja wanita itu ingin menemui kekasih hatinya.

Dia ingin melaporkan apa yang sudah terjadi, dia ingin bertanya juga tentang hal ini kepada kekasihnya tersebut.

Saat Kayesa tiba di perusahaan Atmaja, waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Kaesang sedang bersiap untuk pulang, Kayesa langsung masuk dan melemparkan beberapa lembar berkas tentang produk yang sudah dikeluarkan oleh Keanu hari ini.

Kaesang terlihat begitu kaget sekali, dia seolah hendak marah karena tiba-tiba saja ada yang masuk ke dalam ruangannya dan melemparkan banyak kertas tepat di hadapannya.

Namun, setelah melihat siapa yang melakukan hal itu, kemarahannya dia tahan dan Kaesang berusaha untuk tersenyum kepada kekasih hatinya itu.

"Sayang! Kamu kenapa datang-datang langsung melemparkan kertas sebanyak ini? Kenapa kamu menekuk wajah kamu seperti itu? Apa kamu tidak merindukanku?" tanya Kaesang yang langsung menghampiri Kayesa dan memeluk wanita itu dengan begitu erat.

Kaesang memeluk kekasihnya karena dia melihat Kayesa begitu emosi saat menatap dirinya, entah apa yang salah dengan dirinya Kaesang tidak tahu.

"Ada apa, hem?" tanya Kaesang seraya melerai pelukannya.

Lalu, dia menuntun kekasihnya untuk duduk di atas kursi kosong yang ada di depan meja kerja milik pria itu.

"Perusahaan Wijaya mengeluarkan produk baru, produk yang sama persis yang pernah direncanakan oleh Kiara sama kamu, Yang. Semuanya terlihat sama, nama produknya, gambarnya dan bahan-bahan yang dipakai juga sangatlah sama."

Tidak mungkin, rasanya hal itu sangatlah tidak mungkin bagi Kaesang. Karena ide itu benar-benar murni dari Kiara, belum ada satu orang pun yang tahu tentang ide tersebut kecuali dirinya dan orang-orang kepercayaannya.

"Apa? Kamu tidak sedang bercanda, bukan?" tanya Kaesang.

Kayesa menatap wajah kekasihnya dengan kesal, karena pria itu seolah tidak memercayai apa yang sudah dia katakan. Kayesa lalu ngambil kertas-kertas yang sudah tadi dia lemparkan dan memberikannya kepada Kaesang.

"Lihatlah ini, ini sama persis seperti ide yang Kiara lontarkan kepada kamu."

Kaesang mengambil kertas itu, matanya langsung membulat dengan sempurna setelah mengetahui hal itu adalah benar adanya.

''Ini tidak mungkin, semuanya sangat sama dengan ide Kiara. Bagaimana bisa seperti ini?" tanya Kaesang dengan bingung.

Rasanya tidak mungkin Keanu mengirimkan seseorang untuk bekerja di perusahaan miliknya, lalu orang itu diminta untuk mencuri ide dari perusahaannya. Itu bukan Keanu, karena Kaesang sangat tahu lawan bisnisnya itu seperti apa.

"Sudah aku katakan semuanya benar, lalu... apa yang akan kamu lakukan?" tanya Kayesa.

"Entahlah, aku tidak tahu harus melakukan apa. Padahal, rencana peluncuran produk baru itu sudah siap. Hanya perlu penyempurnaan saja," jawab Kaesang.

"Kamu harus tetap meluncurkan produk itu, aku nggak mau tahu. Kalau tidak, pasti kamu akan mengalami penurunan dalam perusahaan. Karena uang yang kamu keluarkan untuk modal project ini tidaklah sedikit," ujar Kayesa.

Apa maksud dari kekasihnya itu, pikirnya. Kenapa Kayesa dengan mudahnya mengatakan hal seperti itu, apakah dia tidak berpikir panjang dengan apa yang sudah dia utarakan kepada dirinya, pikirnya.

Jika keadaan sudah seperti ini, Kaesang malah teringat akan Kiara. Wanita itu selalu bersikap dengan tenang dan selalu bisa mengutarakan ide-ide yang akan membuat perusahaannya untung besar.

"Jangan gila, Sayang. Kalau aku meluncurkan produk yang sudah diluncurkan oleh orang lain, perusahaanku akan lebih jelek lagi karena akan disangka sudah menjiplak karya orang lain. Terlebih lagi perusahaan Wijaya membandrol harga produk tersebut dengan harga di bawah standar," jelas Kaesang.

"Oh! Seperti itu, awas aja kalau sampai kamu bangkrut hanya karena masalah ini. Aku tidak akan mau menikah dengan kamu, aku tidak mau hidup sengsara." Kayesa mencebikkan bibirnya.

Lemas sekali rasanya saat Kaesang mendengar kekasih hatinya mengatakan hal itu, kini jantung Kaesang seakan berpacu dengan cepat mendengar ucapan yang terkesan mengancam dari kekasihnya itu.

"Ya ampun, mana mungkin aku bangkrut. Kamu seperti orang yang tidak percaya saja dengan kekayaan yang aku miliki," ujar Kaesang gugup.

Karena nyatanya dia sudah mengeluarkan separuh harta yang dia miliki untuk pembuatan project ini, karena biasanya setiap kali ide yang Kiara cetuskan akan memberikan keuntungan yang sangat besar untuk dirinya.

"Baguslah kalau begitu, bulan depan kontrak aku habis. Kita langsung menikah aja, jangan lupa siapkan pernikahan yang sangat mewah untuk kita. Aku ini model papan atas, jangan sampai kamu malu-maluin aku." Kayesa berbicara dengan serius, lalu dia mengecup bibir Kaesang.

Pria itu selama ini selalu saja menuruti keinginannya, Kaesang selalu memberikan barang-barang mewah dan juga mencukupi kebutuhannya dalam setiap bulannya.

Tentu saja dia tidak mau kehilangan pria seperti Kaesang, tentunya selama pria itu memiliki banyak harta, Kayesa akan terus menempel pada pria itu.

"Ehm! Iya, Sayang. Aku pasti akan mempersiapkan semuanya dengan baik," jawab Kaesang dengan bingung.

Di satu sisi dia merasa senang karena akhirnya dia akan menikah dengan Kayesa, wanita yang sudah dia pacari selama 5 tahun lamanya.

Namun, di sisi lainnya dia merasa sedih dan merasa tidak nyaman ketika Kayesa mengatakan hal tersebut. Entah kenapa dia malah teringat akan Kiara yang tidak pernah menuntut apa pun kepada dirinya.

Walaupun dia selalu meminta Kiara untuk terus bekerja, wanita itu tidak pernah meminta uang tambahan kepada dirinya.

Bahkan, selama satu tahun menjadi kekasihnya, Kiara tidak pernah meminta barang mewah atau hanya sekedar meminta makan malam di tempat yang mewah.

Justru Kiara selalu berkata agar dirinya tetap berhemat walaupun memiliki uang yang banyak, Karena yang namanya manusia tidak selalu berada di atas kejayaan.

"Jangan bengong aja, aku pulang dulu. Ingat! Persiapkan pernikahan yang sangat megah untukku,'' pinta Kayesa.

Setelah mengatakan hal itu, Kayesa langsung memeluk Kaesang. Lalu, wanita itu mencium bibir Kaesang dengan penuh hasrat.

"I love you, Sayang." Kayesa kembali mencium bibir Kaesang, setelah itu dia langsung keluar dari dalam ruangan kekasihnya itu.

Setelah kepergian Kayesa, Kaesang langsung menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. Dia benar-benar merasa bingung karena ide dari Kiara bisa bocor seperti ini, padahal apa yang sudah dia kerjakan sudah mencapai sembilan puluh persen.

"Ya ampun! Kenapa bisa seperti ini?" tanya Kaesang seraya memijat kepalanya yang terasa begitu sakit.