Ini kisah Bryan ya...kawan anak dari Lexi :
selamat membaca yang nunggu-nunggu kisahnya Bryan akhirnya terbit juga terima kasih sudah mau mampir.
Nama Mu di hati ku tak Pernah Hilang oleh waktu meski kita saat ini sudah saling memiliki pendamping hidup,namun kehangatan sifat mu yang mengajari banyak pengalaman hidup tak pernah terlupa oleh ku Bryan.(Batin Andrea saat bertemu dengan mantan kekasihnya yang paling dia cintai selama ini).
"Akhirnya aku menemukan mu lagi setelah 15 tahun lamanya Andrea" gumam Bryan,saat tak sengaja berpapasan dengan Andrea di sebuah mini market.
Namun keduanya menggandeng seorang anak kecil.
Akan kah kisah cinta mereka berlanjut kembali,atau mereka lebih memilih menjalankan takdir yang mereka pilih saat ini.
ikuti terus yuk kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan part 1
Seorang pria memakai kemeja biru langit lengan panjang yang dingulung hingga sikunya, memakai sepatu pantopel dan memakai celana bahan bersandar di sebuah motor besar, menunggu keluarnya seorang gadis polos dari dalam pabrik spare part motor tersebut.
Banyak yang memperhatikannya saat para karyawan bubar untuk pulang bekerja, ada yang mengenalnya dan menyapanya dan pemuda tersebut hanya tersenyum saja menjawab sapaan mereka semua.
Dan tak lama orang yang dia tunggu pun keluar dari gerbang utama, dirinya tersenyum saat melihat gadis yang baru saja keluar dari balik gerbang pabrik.
Namun berbeda dengan ekspresi gadis tersebut, dia sangat terkejut melihat seseorang yang selama ini di harapkan kedatangannya.
benarkah itu dia? ini bukan mimpikan?
"Cie... Andrea... pucuk dicinta ulam tiba tuh" ledek April.
Andrea serba salah dia terpaku di tempatnya berdiri walau sebenarnya dirinya ingin sekali memeluk tubuh pria yang berdiri di depannya ini.
"Hai... apa kabar? " tanya Bryan.
Andrea tertunduk.
"Baik... kamu sendiri? " tanya Andrea.
"Hem... aku juga baik, pulang yuk" ajak Bryan dia pun menggenggam tangan gadis tersebut.
Terasa dingin telapak tangan Andrea saat Bryan memegang tangan tersebut.
Dia sakit atau gugup.
Andrea pun akhirnya ikut dengan Bryan, tapi dirinya minta diantar ke suatu tempat bukan pulang kerumahnya.
Dan disinilah saat ini mereka berada, di sebuah kafe di pinggir jalan kota yang ber interior belanda kuno.
Dua gelas jus jeruk berdiri di depan mereka berdua, Andrea masih terdiam, Bryan melihat perubahan pada kekasihnya ini dari penampilan dan sikap, Andrea yang sekarang lebih modis dan lebih cantik dari gadisnya tiga tahun yang lalu.
"Dari mana saja kamu? " tanya Andrea dia akhirnya memulai pembicaraan lebih dahulu.
"Maaf aku baru bisa menemui mu sekarang, aku sibuk kerja"
Andrea hanya manggut-manggut saja.
"Sesibuk itukah? hingga kau tak bisa mengabari ku seminggu sekali, atau sebulan sekali atau setahun sekali? " ucap Andrea lirih matanya mulai berkaca-kaca.
"Maaf An... aku tidak bisa menjelaskannya sekarang"
Andrea tertawa sinis.
"Kau tahu aku bertahan bekerja disana hanya berharap kau datang, tapi kenapa harus selama ini Yan kenapa harus perlu tiga tahun kau baru menemui ku, kau fikir aku menunggu mu selama itu tanpa kabar sama sekali dari diri ku tak tersiksa oleh kerinduan? " air mata itu akhirnya menetes.
Bryan pertama kali melihat itu langsung ingin mengusap air mata kekasihnya yang menetes di pipinya, namun segera di tepis oleh Andrea.
"Jangan sentuh aku" ucap Andrea dingin.
"An... maafkan aku, ku akui aku salah tapi aku punya alasan melakukan ini"
"Aku sudah memaafkan mu Iyan... tapi semua sudah terlambat kau datang sangat terlambat" Andrea menunduk dan meremas bahan celananya.
"Apa maksud mu? " Bryan bingung.
Perjodohan Andrea dengan Adji memang belum di ketahui semua orang hanya keluarga intinya sajalah yang tahu, oleh karena itu orang suruhan Bryan tidak tahu informasi tentang ini.
"Aku di jodohkan oleh ayah ku dan bulan depan aku akan menikah dengan calon suami ku itu" Andrea terisak.
Bagai tersambar petir di pamatang sawah berapa terkejutnya Bryan mendengar kabar ini dari orang terkasihnya.
"Kau bercanda kan An? " Bryan berharap ini adalah gurauan Andrea saja.
Andrea menggeleng kuat, terlihat sekali dari raut wajah gadis itu kalau dirinya memang tidak berbohong karena Bryan mengenal gadis di depannya ini memang tidak mudah berbohong apa lagi mengenai perasaannya dia tidak bisa berbohong sama sekali.
...🌞🌞🌞🌞🌞...
Pukul tiga dini hari.
seorang wanita yang sedang mengetik key board di laptopnya, menghentikan jari jemarinya ketika suara seorang anak kecil memanggilnya dari balik pintu ruang kerja.
"Mamah... " rengek gadis kecil berusia lima tahun tersebut.
"Eh... anak mamah terbangun ya... kesini sayang.
gadis kecil tersebut pun mendekat padanya dengan mata kantuknya dia menghampiri ibunya.
" Mamah sedang apa? "tanya gadis kecil tersebut.
" Mamah sedang kerja sayang sebentar ya... "ucap Andrea yang lalu menutup layar laptopnya setelah menyimpan datanya di flash diskya.
Setelah itu dia kembali ke kamarnya dan menemani anaknya tidur lagi, dia lihat wajah suaminya yang telelap di sisinya.
dia hanya menghela nafas dalam saja. mengingat apa yang dia lihat di meja kerja tadi.
Mau seperti apa pernikahan ini, kalau ternyata kau seperti ini terus mas.
"egghhh... " Mata Adji mengerjap karena masih mengantuk ketika dia melihat istri nya berasa disampinganya.
"Mah... kenapa ngeliatin begitu? " tanyanya.
Andrea lalu memalingkan wajahnya.
"Tidak aku tidak apa-apa, tidurlah lagi Sena tadi terbangun saat aku bekerja" Andrea bersiap meninggalkan ranjang dan menuju meja kerjanya.
"Hemm... oia kalau batrai ponsel ku sudah penuh tolong di taruh di meja saja ya" ucapnya masih dengan nada mengantuk.
Andrea pun hanya mengangguk saja.
Hingga pagi menjelang, saat sarapan putra pertama Andrea yang bernama Farel pun sudah bersiap kesekolah, Farel berusia 13 tahun dan sudah kelas 6 SD.
"Abang... cepat makan sarapannya, ayah mu sudah mau berangkat" ucap Andrea.
tak lama Adji datang mendekat ke meja makan, saat Adji duduk di kursi Andrea langsung menanyakan hal yang semalam dilihatnya di ponsel suaminya ini.
"Mas... semalam ada yang ngechat di medsos mu dan telpon tengah malam, siapa sih mas? " tanya Andrea.
"Ooo...itu biasa teman-teman iseng, biasa kalo di divisi aku tuh suka begitu panggil sayang, beb mau sama cowo atau pun cewe iu biasa, kenapa kamu cemburu? " tanya Adji.
"Nggak kok cuma nanya ajah takut salah faham, kalo kata kamu begitu ya sudah, Farel bareng ayah ya nanti ke sekolah Mamah mau antar Sena ke TK,juga sekalian nanti habis antar Sena mamah mau ke kantor penerbit ada wawancara" jelas Andrea.
"Ooo....novel mu jadi di cetak lagi? " tanya Adji sambil meminum kopi di cangkirnya.
"Iya mas... dan besok ada wawancara juga sama pihak PH katanya novel ku mau di adptasi jadi film"
"Aih... istri ku ini memang hebat ya... kelihatannya memang diam tapi diam-diam Boom" Adji tersenyum.
tapi Andrea tidak tersenyum atau tertawa, dia sudah tak ada minat anda tersenyum saat tahu suaminya berbohong padanya pagi ini, bukan tanpa alasan dia begini, sebab dia sudah sering di bohongi oleh suaminya ini, dia sering mendapati chat suaminya bersama mantannya dan pernah juga memergoki suaminya menelpon mantan kekasihnya, saat di luar rumah.
setelah selesai sarapan semuanya pun meninggalkan rumah Adji mengantar Farel kesekolah dahulu baru ke kantornya, sedangkan Andrea mengantar Sena ke sekolah dahulu setelah itu dia baru ke kantor penerbit, dan menitipkan Sena pada gurunya disana sebelum dirinya menjemputnya. ke sekolah.
Di sisi lain.
seorang presedir muda tengah sibuk dengan laporan dan kegiatan yang sedang di bacakan oleh asistennya.
"Tuan... ada beberapa jadwal di luar kantor hari ini dengan beberapa klien" jelas asisten nya.
Sang presedir hanya manggut-manggut saja.
"Oke atur saja, dan mana dokumen yang harus aku tanda tangani" ucapnya cuek.
"Ini Tuan Muda" sang asisten memberikan beberapa map kepada bosnya.
Presedir muda itu pun memerikasa berkas yang di berikan asistennya setelah itu dia pun menandatanganinya.
"Oke beres kita ada pertemuan dimana pagi ini? "
"Di daerah perkantoran jalan X Tuan dekat dengan kantor penerbitan, sebab mereka masih satu bendera juga" jelas sang asisten.
"Oke kita berangkat sekarang, nanti siang putri kecil ku akan datang menemui ku nanti kamu atur jadwalnya ya... " ucapnya.
"Baik Tuan"
Mereka pun berangkat ke tempat tujuan.
Sementara Andrea yang telah mengantar Sena ke sekolahnya pun pergi naik taxi menuju, kantor penerbit di jalan yang sama.
akankah mereka bertemu kembali disana.
Bersambung.
SEBENARNYA HATIKU IKUT PERIH & MELO BACA NOVEL INI... MSKI ENDINGNYA HEPI, TPI RASA SESAK DIDADA TTP ADA..
SEMUA MMG SALAH LEXY...