Warnin!!!
Akan jadi baper bacanya ya..😊😊
Ethan Albert Wijaya adalah laki-laki berwajah tampan dan dingin. Riana Dwi Puspita seorang sekretaris yang di pekerjakan jadi asisten pribadi Ehtan, anak bosnya Wijaya Kusuma.
Di samping untuk meneruskan perusahaannya, pak Wijaya juga menyelidiki pacar Ethan dan sahabatnya yang di duga punya hubungan khusus di belakang Ethan.
Mampukah Riana menaklukkan bosnya itu? Bagaimana bisa Riana menyebut Ethan adalah dispenser berjalan? Apakah mereka akan saling jatuh cinta?
Cuuus, kepoin ceritanya ya ....😉😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08. Menjemput Riana
Riana sedang bersiap untuk berangkat kerja pagi ini. Dia tidak mengindahkan ucapan Ethan jika dirinya harus datang ke apartemennye lebih pagi dan menyiapkan keperluannya ke kantor.
Kali ini dia ingin membantah perintah bos satu itu, lagi pula Riana tidak meminta dirinya jadi asisten pribadinya. Hanya pak Wijaya saja yang mengatakannya pada Ethan. Dan sialnya, laki-laki itu dengan senang hati menerimanya.
Tujuannya bukan untuk membantunya, tapi untuk mengerjai Riana. Riana tahu itu, jadi pagi ini dia akan membantah perintah bosnya yang dingin dan sombong.
"Dia pikir aku bisa di permainkan enak saja. Lebih baik aku mengabaikan ucapannya kemarin." kata Riana bicara sendiri.
Dia menyiapkan sarapan untuknya dan juga bekal makan siang. Kali ini Riana ingin membawa bekal makan siang. Setelah selesai, dia makan dengan lahap.
Baru dua kali suapan, tiba-tiba suara ketukan pintu dari luar dengan keras mengagetkan Riana yang sedang asyik makan sarapan. Dia kaget, siapa pagi-pagi menggedor pintu rumahnya dengan keras.
'Siapa sih pagi-pagi sudah bikin orang kesal. Gedor pintu tidak ada akhlak." kata Riana menyudahi makanannya.
Seingat dia tidak pernah ambil kreditan dari pinjol, tapi kenapa ada orang yang menggedor pintu dengan kesar. Riana membuka pintunya, tampak laki-laki dengan wajah dingin dengan baju santai.
Dia kaget, kenapa Ethan ada di depan rumahnya dengan pakaian biasa saja. Kerutan di keningnya membuat Ethan menatap datar pada Riana.
"Aku sudah bilang sama kamu, kenapa tidak datang ke apartemenku?" tanya Ethan.
"Tapi, apa yang anda lakukan pak? Kenapa hanya berpakaian seperti itu?" tanya Riana heran.
"Ambil bajuku di mobil, bawa kemari dan cepat pilih salah satunya untuk aku pakai ke kantor." kata Ethan.
"Hei, anda ini kenapa sih?"
"Kamu asistenku, kalaiu kamu tidak datang pagi-pagi ke apartemenku. Maka aku yang akan datang ke rumahmu, memilihkan baju kerjaku dan menyiapkan sarapan untukku." kata Ethan duduk di ruang tamu.
Riana bingung, kenapa jadi seperti ini?
"Cepat ambil bajuku di mobil, Riana!"
"Ck! Ribet banget sih punya bos." ucap Riana.
Dia lalu keluar rumah dengan kesal, menuju mobil Ethan dan melihat baju-baju yang di gantung. Memilih salah satunya untuk di pakai oleh Ethan, mengambil dasi dan juga celana serta jasnya. Setelah semua di tangan, Riana kembali masuk ke dalam rumahnya.
Moodnya rusak gara-gara Ethan datang dengan tingkah anehnya. Dia menyerahkan baju pada Ethan dengan wajah kesalnya.
"Nih, apa anda tidak bisa memilih sendiri?" tanya Riana.
"Tidak."
"Ck, kemarin-kemarin anda bisa memakai baju dan memilih sendiri. Kenapa sekarang jadi aneh sih." kata Riana masih menggerutu.
"Waktu itu mamaku yang pilihkan, aku tidak biasa memakai baju formal. Jadi mamaku yang memilihkan, karena sekarang aku punya asisten. Jadi biar asistenku saja yang memilih baju kantorku." kata Ethan memakai baju kemejanya.
Dia memakai celana panjang langsung karena dia memakai celana pendek tipis saja. Tentu saja membuat Riana sedikit malu karena Ethan sembarangan memakai baju. Di rumahnya?
Bos aneh, pikir Riana. Dia lalu masuk ke dalam dapur untuk meneruskan sarapannya. Tak lama Ethan menyusul, dia melihat Riana sedang sarapan.
"Kamu menyiapkan sarapan untukku?" tanya Ethan duduk di depan Riana.
"Mana ada saya menyiapkan sarapan untuk anda." jawab Riana masih mengunyah makanannya.
"Ini apa? Ini sarapan untukku?" tanya Ethan dengan mengambil kotak makan di depannya.
Riana menatap tangan Ethan mengambil kotak makan itu. Ethan membukanya, lalu memakannya bekal makan siang Riana. Riana menghela nafas panjang, entah dia pasrah sekali dengan bekal makan siang di makan oleh Ethan.
"Enak juga makanannya." kata Ethan.
Kini mereka bersiap untuk pergi ke kantor. Sejak tadi Riana diam saja, dia malas untuk menanggapi ucapan Ethan. Sejak menjadi sekretaris Ethan, Riana selalu di buat kesal olehnya.
_
Sampai di kantor, mereka berdua di sambut oleh beberapa karyawan yang sudah datang. Riana diam saja, dia tahu dapat tatapan aneh dan juga iri oleh beberapa karyawati di kantornya karena kedekatannya dengan Ethan.
"Mereka belum tahu saja kalau bos di depanku itu sangat aneh dan menyebalkan." ucap Riana pelan.
Entah kenapa Ethan begitu ramah pada karyawan yang berpapasan dengannya. Di sapa oleh karyawan, dia tersenyum dan bicara seperlunya. Membuat karyawan yang di balas sapaannya jadi senang sekali.
Berbeda dengan Riana, dia jengah melihat sikap Ethan yang sok ramah dan hangat pada mereka. Keduanya pun masuk ke dalam lift khusus, hanya berdua saja.
"Ramah pada orang itu kunci bos yang selalu di sukai oleh bawahan." kata Ethan.
"Tapi pertama kali datang kemari, anda begitu dingin dan terlihat malas menyapa mereka. Apa sekarang jadi berubah karena makan sarapan di rumah saya?" sindir Riana.
"Hahah! Benar juga, aku sebenarnya malas sekali menyapa mereka yang caper di depanku. Tapi entah kenapa, kok sekarang jadi berbeda ya. Mungkin benar karena gara-gara makan sarapan di rumahmu itu. Hahah!" ucap Ethan dengan tawa senangnya.
Riana membola, dia jengah sekali ucapan Ethan yang di sindir malah tertawa senang. Lift terbuka, mereka pun segera menuju ruangan. Ethan masuk ke dalam ruangannya dan Riana menyimpan tasnya di meja kerjanya. Mengambil tab yang ada jadwal Ethan.
Dia membukanya dan melihat jadwal hari ini. Ternyata ada kunjungan keluar. Kunjungan ke proyek pembuatan hotel yang sebentar lagi rampung dalam satu bulan ke depan. Setelah itu mereka akan bertemu klien di hotel Kharisma.
Riana pun masuk ke dalam ruangan Ethan, melaporkan jadwal hari ini pada bosnya itu.
"Jadwalku hari ini apa Riana?" tanya Ethan.
"Ada kunjungan ke proyek pembangunan hotel pak. Dan setelah itu ada pertemuan dengan pak Sandi untuk membicarakan kerja sama pembuatan mall di Batam." kata Riana.
"Pertemuan dengan pak Sandi? Di mana?" tanya Ethan.
"Di hotel Kharisma." jawab Riana.
"Hemm, baiklah. Kita kerjakan sesuai jadwal, kamu siapkan saja semuanya. Pasti ada berkas kerja sama kan?" tanya Ethan.
"Ya pak."
"Oke, satu jam lagi kita pergi ke tempat proyek." kata Ethan.
"Baik pak."
Riana pun kembali keluar dari ruangan Ethan. Dua akan menyiapkan proposal dan juga berkas kerja sama untuk pertemuan dengan pak Sandi di hotel Kharisma.
_
_
*********************
makasih Thor 🙏
terus berkarya 👌
semangat 👌
tapi apakah Bu naimah tau ya klo suaminya menikah lagi🤔
bisa salah paham ibumu Riana🤦
terima resiko 🤦😁😁