NovelToon NovelToon
One Night Stand With Baby Sang Ceo

One Night Stand With Baby Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Aty Farah

Claudia wanita yang cantik, baik, dan selalu di ratukan di keluarga nya. setelah ibu kandung nya meninggal dan ayahnya menikah lagi dengan ibu tirinya dan mempunyai kakak tiri yang sama jahatnya dengan sang ibu tiri. Setelah itu hidup Claudia menjadi hancur dan menderita. tidak hanya itu saja gara-gara niatan jahat kakak tirinya yang ingin menjebak Claudia tidur dengan pria hidung belang malah berakhir tidur dengan seorang CEO yang kaya raya hingga hamil diluar nikah. setelah kejadian itu Claudia meninggalkan negaranya dan pergi keluar negeri untuk mengadu nasib dinegara orang lain dan setelah beberapa tahun kemudian Claudia kembali ke negaranya untuk membalaskan dendam dan mengambil semua miliknya yang dikuasai oleh ibu tirinya.


ikutin terus cerita nya sampai selesai, jangan lupa like dan komen dibawah ini ok. terima kasih.
( by Aty Farah ) salam cinta untuk kalian semua❤️❤️😊😊.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aty Farah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

( Melahirkan )

Hari-hari terus berlalu, mengiringi setiap langkah waktu untuk terus menggapai setiap titik peraduan waktu itu sendiri. Bertambahnya hari demi menuju satuan Minggu telah mengubah satuan Minggu itu menjadi bulan.

Tanpa terasa kini usia kehamilan Claudia sudah memasuki usia sembilan bulan. Kebahagiaan yang dinanti-nantikan oleh keluarga Claudia itupun akhirnya akan segera terkabul.

Ariana dan Alice itu benar-benar sangat menyayangi dan begitu memanjakan Claudia. Semua perlakuan istimewa memang tidak pernah habis untuk diberikan pada wanita yang tengah hamil besar itu.

"Akh... Sakit," pekik Claudia yang merasa kesakitan.

"Clau? Kamu kenapa nak?" tanya Ariana yang melihat Claudia kesakitan.

"Tidak tau ma. Sepertinya aku mau melahirkan." Claudia berucap seraya menahan sakit dari tadi.

"Apa?" teriak Ariana yang terkejut saat mendengar perkataan Claudia.

"Aduh. Bagaimana ini?" Alice cepat ambil perlengkapan bayi Claudia yang ada di kamar sekarang juga."

"Ayo clau? Kamu bisa jalan pelan-pelan kan?Kita harus cepat ke rumah sakit mama tidak mau sampai terjadi sesuatu sama kamu dan juga cucu mama," ujar Ariana dengan wajah panik.

"Mama cepat bawa Claudia ke mobil. Biar Alice yang nyetir mobilnya," sahut Alice yang sudah duduk di depan kemudi.

"Ayo masuk sayang," ujar Ariana pada Claudia seraya menuntun dia masuk ke dalam mobil.

"Alice?" Pelan-pelan saja bawa mobilnya. Ingat keselamatan tetap di jaga," ujar Ariana.

"Ok. Aku mengerti." Alice berucap dengan cepat.

Suara beberapa langkah drap kaki, cukup membuat riuh, disebuah rumah sakit yang ada di London.

Banyak pasang mata yang menatap kaget pada beberapa orang yang melewati lorong rumah sakit itu. Terutama pada dua orang wanita yang sedang memapah wanita yang sedang hamil besar itu.

"Dokter, dokter," teriak Ariana dan Alice di rumah sakit itu.

Melihat ada yang berteriak-teriak. Beberapa suster dan dokter yang melihatnya pun, langsung dengan sigap mengambil brangkar pasien yang membutuhkan pertolongan.

Ariana dan Alice, langsung memapah Claudia untuk tidur di brangkar itu.

"Tenanglah ibu, nona, jangan panik, kami akan segera menolongnya," sahut salah satu suster itu.

"Tolong, selamatkan anak dan cucu saya," seru Ariana masih dengan rasa khawatirnya.

"Tenanglah bu, kami akan berusaha memberikan yang terbaik untuk ibu dan juga bayinya," sahut suster itu lagi.

Saat Claudia sudah hampir memasuki ruangan persalinan. Dokter itu langsung menghentikan Ariana.

"Tunggu. Ibu tidak bisa masuk ke dalam. Apa suaminya ada? Kalau ada biar suaminya saja yang boleh menemani pasien," ujar Dokter itu.

"Maaf Dok." Suami saya sedang ada di luar negeri. Jadi dia tidak bisa datang sekarang, biar mama saya saja yang menemani saya di dalam," sahut Claudia yang di jawab anggukan kepala oleh Dokter itu.

Setelah Claudia masuk ke ruang persalinan itu. Kini tinggal Alice yang hanya menunggu di luar ruangan itu.

Alice saat ini benar-benar merasa harap-harap cemas.

"Ya tuhan tolong selamatkan adik dan juga keponakan aku," ucap Alice dengan wajah panik.

Kini di dalam ruangan persalinan seorang dokter sedang memulai tugasnya dengan di bantu oleh dua orang suster yang juga mendampingi nya.

"Permisi ya Bu, saya ingin memastikan Anda sudah memasuki pembukaan ke berapa," seru dokter wanita itu sopan.

"Akh... Sakit," seru Claudia yang sudah benar-benar tidak mampu lagi menahan sakitnya.

Melihat Claudia yang terus meringis dan merasa kesakitan, membuat Ariana sangat tidak tega melihatnya.

Dengan spontan Ariana langsung meraih tangan mungil Claudia, dan menggenggam nya dengan erat. Seolah ingin memberikan kekuatan pada wanita yang akan berjuang melahirkan cucunya itu.

"Claudia, bertahanlah, pasti kamu bisa melewati semua ini," seru Ariana dengan tatapan tak teganya.

"Oh tuhan ini sakit sekali ma," seru Claudia.

Dokter wanita itupun langsung menyingkap dress panjang Claudia, hingga terpampang lah kedua paha Claudia, bahkan termasuk bagian itunya pun juga terlihat.

Ariana bisa melihat dengan jelas, terdapat banyak cucuran darah yang sudah menempel di bawah sana.

"Sebentar ibu, jangan mengejan dulu, di tahan dulu ya ibu, ini sudah pembukaan ke sembilan, kita tunggu satu pembukaan lagi," seru dokter memerintah.

"Sakit," seru Claudia yang kini sudah meneteskan air matanya.

"Dokter, ini bagaimana? Apa dokter tidak lihat anakku sangat kesakitan?" tanya Ariana dengan wajah kesal.

"Ibu, harap tenang dulu, hal ini memang normal terjadi pada wanita yang akan melahirkan, kita harus menunggu sampai pembukaan ke sepuluh Bu. Setelah pembukaan sempurna baru ibu bisa mengejan," sahut dokter wanita itu.

Dokter wanita itu pun memeriksanya kembali, setelah sekitar hampir sepuluh menit lamanya, akhirnya...

"Sempurna. Ayo ibu ikuti aba-aba dari saya".

"Tarik nafas... lalu dorong," perintah sang dokter.

Kemudian Claudia menarik nafasnya dan mendorongnya dengan kuat.

Eeergh

"Bagus, ulangi lagi ibu, tarik nafas lalu dorong," perintah sang dokter lagi.

Eeergh

Claudia terus mengejan dengan kuat.

"Ayo ibu, terus semangat dorong yang kuat lagi," ujar dokter yang sedari tadi memberi bimbingan.

Ariana terus menggenggam kuat tangan Claudia, sungguh keadaan ini sangatlah menegangkan, rasa cemas, takut, khawatir, dan tak tega pun bercampur menjadi satu.

"Clau? Yang kuat, pasti kamu bisa melahirkan anak kamu dengan selamat," seru Ariana seraya menyemangati Claudia.

Eeergh

Claudia terus mengejan. Melihat kepala bayi yang terlihat begitu sulit untuk keluar, membuat sang dokter harus mengambil langkah lain.

"Ambilkan gunting," seru sang dokter pada susternya.

"Gunting. Untuk apa Dok? tanya Ariana yang meras heran.

"Maaf Bu, kepala bayi nya masih sulit untuk dikeluarkan, saluran untuk jalan keluarnya bayi masih belum cukup, jadi saya harus menggunting nya, agar lebih bisa terbuka, dan mohon maaf sebelumnya Bu, kalau dilihat dari fisik ibu, sepertinya tubuh ibu belum terlalu siap untuk melahirkan. Dan sepertinya ibu masih sangat muda untuk bisa melahirkan Bu," sahut Dokter wanita itu dengan panjang lebar.

Deg

Ariana merasa sangat iba dan prihatin dengan nasib anak angkatnya, di usia yang baru 19 tahun harus menanggung beban berat ini sendirian.

Di tengah Ariana yang melamun memikirkan nasib anak angkatnya yang harus merawat bayinya tanpa sang suami.... hingga...

Klek.... terdengar seperti suara guntingan. Ariana yang mendengar itupun, merasa sangat ngilu.

"Ayo ibu, semangat ya, tarik nafas lalu dorong," perintah Dokter itu lagi.

Eeergh

"Bagus ibu, ayo tarik nafas lagi dan dorong," perintah Dokter lagi.

Eeergh

Eeergh

Oekk... Oekk... Oekk...

Terdengar suara bayi yang begitu menggema di ruangan bersalin itu.

"Selamat Bu, nyonya. Bayi anda perempuan," seru Dokter itu bahagia.

Ariana sangat bahagia melihat dan mendengar kelahiran cucunya.

"Kamu hebat clau. Selamat, sekarang kamu sudah menjadi ibu." Ariana berucap dengan antusias.

Rasa haru dan bahagia begitu menyelimuti hati Claudia dan ibu angkatnya. Melihat bayi mungil yang begitu cantik dan imut.

Ariana melihat bayi mungil itu yang sedang di bersihkan oleh susternya. Hingga tatapan nya kini beralih pada ibu dari cucunya.

"Terima kasih. Karena kamu aku bisa melihat bagaimana proses melahirkan dan bisa mendampingi kamu. Karena selama ini aku belum pernah merasakan yang namanya hamil," ujar Ariana dengan menatap lekat-lekat wajah Claudia yang masih terlihat sangat pucat dan berkeringat itu.

Setelah bayi mungil itu di bersihkan, suster itupun meletakkannya di sebuah box khusus bayi untuk di berikan padan ibu dan neneknya.

"Selamat, ibu dan nyonya, bayi anda sangat cantik dan mengemaskan," ujar suster wanita itu.

"Terima kasih Sus." Ariana dan Claudia berucap dengan serentak.

Claudia memperhatikan bayi mungilnya. Rasa bahagia dan sedih hadir secara bersamaan. Ya, Claudia bahagia karena dirinya sudah menjadi ibu dan sedih karena anaknya tidak memiliki ayah yang dirinya sendiri tidak tau siapa ayah kandung anaknya.

"Bayi kamu cantik sekali clau.Tapi tunggu, dia tidak ada mirip sedikit pun dengan kamu. Apa dia mirip dengan Daddynya?" tanya Ariana dengan penasaran.

"Tentu saja dia mirip dengan Daddynya ma. Karena dia anak kami berdua," sahut Claudia dengan cepat sebelum ibunya kecoplosan bicara yang tidak-tidak.

Ariana yang baru sadar dia hampir kecoplosan langsung terdiam.

Cklek

Terdengar seperti ada suara pintu yang di buka. Dan ternyata memang benar, yang datang adalah Alice yang dari tadi masih menunggu di luar ruangan persalinan.

Bersambung....

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Maaf jika Author ada salah dalam menyampaikan nya, karena author masih belum berpengalaman.. 🙏🙏🙏 😘😘.

1
Muriah Murce
Luar biasa
Nina Vina Sarina
betul tu .
nurul huda
Luar biasa
ira
tuh Lex dengerin nasehat papa david
ira
nah begini dong kn enak tuh
ira
akhirnya bakal menikah jg mereka
ira
sdh d pastikan itu pilihan yg terbaik clau
ira
d bujuk rayu lah Lex biar luluh Claudia nya
ira
sungguh licik kalian ya kasian kn mereka
ira
pusing kan kalian🤣🤣🤣
ira
selamat ya alex
ira
s Alex lbh kejam dari ayahnya,sabar ya dokter 🤭😅
ira
kasian s botak🤣🤣
ira
gmn ya reaksi Alex ketika menghadapi Ara🤣🤣🤣
ira
akhirnya bakal ketemu Alex nih
ira
untung aja Ara nelpon polisi
ira
kenapa g bawa polisi biar aman
ira
itu berkat turunan dr Alex🤣🤣🤣
ira
iya tapi lama bngt Alex g ketemu jg
ira
wih keren jg ara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!