TAHAP REVISI
[ Semoga terhibur dengan kekocakan Bang Keanu, Alan dan Mouza ☺️ ]
Mouza yang ingin memberikan kejutan untuk kekasihnya justru malah mendapatkan kejutan tak terduga dari Alan, kekasihnya.
Dengan mata telanjang, Mouza melihat dengan jelas saat Alan sedang bercumbu dengan wanita lain di siang hari, terlebih wanita itu adalah calon kakak iparnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 | Pertengkaran
Seperti yang diucapkan oleh Keanu jika hari ini dia tidak pulang. Bahkan dia juga berpesan pada Mouza agar tak menerima tamu sekalipun itu adalah teman Keanu. Mouza gagal memperlihatkan hasil nyalon hari ini kepada Keanu, karena dia tak pulang. Rasanya sia-sia saat tidak ada orang yang akan melihat penampilan barunya.
"Bang Ke dinas apaan sih? Kayaknya dia bukan PNS, deh." Mouza masih penasaran dengan pekerjaan Keanu. Namun, dia tak ingin memikirkan terlalu dalam. Yang terpenting sekarang adalah hidupnya sudah ada yang menjamin. Daripada tinggal bersama dengan kakaknya yang serba salah.
Mouza yang merasa penasaran dengan tempat yang disebut basecamp oleh Mili, akhirnya memberanikan diri untuk melihat-lihat satu persatu ruangan yang ditempati saat ini.
Mungkin karena hanya tempat persinggahan sehingga tidak ada perlengkapan untuk memasak. Hanya ada sebuah kulkas dan beberapa piring yang berada di dapur. Mouza tak ambil pusing meskipun ada kompor untuk memasak, karena saat ini jika dia lapar tinggal pesan dan langsung datang. Toh selama ini Keanu seperti itu, nyatanya dia tidak jatuh bangkrut.
Mouza pun penasaran dengan kamar yang ditempati oleh Keanu. Rasa ingin tahu mendorong dirinya untuk masuk ke kamar tersebut. Kamar yang pengap dan terdapat beberapa kaleng minuman alkohol. Mouza mengernyit, berarti selama dirinya tinggal di tempat ini diam-diam Keanu minum didalam kamarnya. Mouza kembali mendesah pelan saat kamar yang ditempati Keanu lebih berantakan daripada kamar yang dia bereskan beberapa hari yang lalu. Apakah semua pria tidak bisa hidup rapi?
Mouza yang tak nyaman dengan keadaan kamar Keanu segera membereskan dan mengangkut baju kotor yang menggantung.
"Kayaknya udah cocok deh gue jadi seorang istri," kekeh Mouza sambil menenteng pakaian kotor dari kamar Keanu. Bagi Mouza mencuci adalah hal yang biasa dan sering dia lakukan di rumah kakaknya.
Saat tinggal bersama dengan kakaknya hampir semua pekerjaan Mouza yang mengerjakannya. Karena mbak Hana tidak akan suka saat melihat Mouza duduk dengan santai ketika pekerjaan rumah belum terselesaikan. Itulah mengapa Mouza merasa merdeka ketika bisa keluar dari rumah kakaknya. Beruntung saja dia langsung dipungut oleh Keanu. Jika tidak, bisa dipastikan saat ini Mouza sudah menjadi seorang gelandangan di pinggir jalan.
Malam harinya ketika Mouza hendak naik ke atas tempat tidur, ponselnya berbunyi. Mengambang sebuah nama Bang Ke di layar ponsel. Mouza pun segera mengangkat panggilan tersebut.
"Halo, Bang. Ada apa?" tanya Mouza saat melihat wajah Keanu yang memenuhi layar ponselnya.
"Cuma mau pastiin aja, lo masih hidup apa udah mati."
Mouza mendengkus kesal ketika mendapatkan jawaban seperti itu dari Keanu.
"Ih, gak lucu, Bang!"
Dari seberang sana, terlihat Keanu tertawa saat melihat ekspresi Mouza yang sedang kesal.
"Gitu aja ngambek. Tapi ngomong-ngomong baru beberapa jam ditinggal kok seperti ada yang berbeda ya? Apakah karena filter aplikasi?"
Mouza pun menarik garis simpul bibirnya. Akhirnya Keanu menyadari jika ada yang berubah dalam dirinya.
"Gimana Bang? Tambah cantik kan?" tanya Mouza yang memperlihatkan rambutnya yang semula bergelombang telah menjadi lurus.
"Bukan itu! Gue cuma mau tanya, kenapa wajah lo terlihat hitam. Apakah gue salah pasang filter ya?"
Seketika Mouza mengerucutkan bibirnya. Lagi-lagi Keanu tidak peka dengan penampilannya.
"Udahlah, Bang. Matiin aja, gue ngantuk mau tidur."
Bukan Keanu tidak tahu dengan perubahan penampilan Mouza. Hanya saja dia tidak ingin memperlihatkannya kepada Mouza. Jika bisa jujur wajah Mouza malam ini lebih bersinar, terlebih dengan rambutnya yang lurus.
"Ngambek gue cium dari sini lho!"
Mouza yang merasa kesal memilih untuk mengabaikan Keanu. Lama-lama pria dingin itu memilih untuk mengalah dan memuji gaya rambut Mouza saat ini agar Mouza tak mendiamkan dirinya.
"Udah belum ngambeknya? kalau belum gue pulang sekarang."
Mouza langsung melotot saat mendengar pernyataan Keanu yang ingin pulang sekarang. Dengan cepat Mouza menggelengkan kepalanya.
"Gue dah gak ngambek kok. Mending Bang Ke selesaikan aja dinasnya. Gue gak mau gara-gara gue pekerjaan Bang Ke jadi berantakan."
Sebenarnya Keanu hanya bercanda. Mana mungkin dia akan pulang, sementara saat ini dia sedang berada di luar kota. Atas permintaan Keanu, sambungan video call tak boleh diputuskan hingga Mouza tertidur. Keanu ingin memastikan jika malam ini Mouza bisa tidur tanpa rasa takut karena sendirian berada di basecamp-nya.
Cukup lama keduanya berbincang. Perbincangan yang sedikit ngelantur, tetapi masih tetap nyambung. Saat melihat Mouza benar-benar sudah memejamkan mata, Keanu langsung mematikan sambungan video call-nya. Akhirnya dia merasa lega saat Mouza sudah masuk ke alam bawah sadarnya. Dengan begitu Keanu bisa merasa tenang saat dia tak berada disampingnya.
🍂🍂🍂
Perlahan mata Mouza mengerjap saat samar-samar mendengar suara keributan di bawah sana. Entah siapa, yang jelas ada suara laki-laki dan perempuan yang sedang beradu mulut.
"Siapa sih pagi-pagi udah berisik," gerutu Mouza yang kemudian bangkit dari tempat tidurnya.
Dengan rasa kantuk yang masih menyerang, Mouza menuruni anak tangga. Bahkan kini terdengar suara perempuan yang memanggil namanya. Mouza sudah bisa menebak jika wanita itu adalah Mili, karena hanya dia yang mengetahui jika dirinya tinggal di tempat ini.
"Mau apa sih wanita itu?" gerutunya sambil membuka pintu.
"Ada apa?" tanya Mouza setelah pintu dibuka.
Mata Mouza langsung terbelalak saat melihat siapa yang berada di depan pintu. Bukan hanya Mili, tetapi juga ada mas Arif dan juga mbak Hana.
"Bagus ya ... ternyata seperti ini kelakuanmu! Dasar wanita murahan! Pantas saja kamu nggak ada kabar setelah diusir dari rumah, ternyata kamu menjadi jal*ang!" bentak mbak Hana dengan wajah memerah.
"Oza, apa yang kamu lakukan disini? Mas nyari kamu ke mana-mana," timpal Mas Arif.
"Ngapain lagi kalau nggak menjadi jal.ang untuk lelaki hidung belang. Disini kan basecamp-nya lelaki hidung belang semua, ya pantes lah kalau dia nggak mau pulang," celetuk Mili.
Bola mata Mouza membulat dengan lebar, ingin rasanya dia menyobek mulut Mili yang telah memfitnah dirinya. Meskipun di sini memang tempat berkumpulnya para lelaki hidung belang, tetapi Mouza masih bisa menjaga dirinya dengan baik. Terlebih ada Keanu yang menjadi pelindungnya.
"Lo gak usah asal nuduh, ya! Lo itu yang jal*ang murahan tidur dengan pacar orang!" seru Mouza.
"Diam kamu! Jelas-jelas kamu yang tinggal di tempat seperti ini tapi masih mengelak!" bentak mbak Hana.
"Tapi Oza gak seperti itu, Mbak!" Mouza mencoba untuk membela diri.
"Sungguh aku sangat kecewa dengan adik kamu, Mas! Buat malu keluarga aja!" sentak mbak Hana pada Mas Arif yang hanya terdiam.
Tidak tahu akan memihak kepada siapa, karena dua-duanya adalah keluarga yang dimilikinya. Satu sisi adalah istri dan satu sisi adalah adik kandungnya. Sulit baginya untuk memihak salah satu dari keduanya, terlebih dia tidak percaya jika sang adik menjadi wanita murahan.
.
.
.
.
...BERSAMBUNG...