System Kekuatan Dan Kekayaan

Membantu kakek menyeberang jalan.

Menemukan kucing yang hilang.

Membantu ibu-ibu membawa belanjaan.

"Sepertinya gampang nih, 1 hari aku bisa mendapatkan puluhan poin nih," ujar Sultan percaya diri.

Sistem:

Tuan jangan menganggap remeh segala misi, Tuan harus menjalankan dengan sepenuh hati.

Sultan:

Baiklah baiklah, aku harus mengerjakan tugas dulu, bisakah kamu transfer kepintaranmu sedikit kepadaku?

Sistem:

Bisa Tuan.

Sultan:

Hehehe... aku tau kamu yang terbaik.

Sistem:

Tapi Tuan harus punya poin dulu.

Sultan langsung manyun.

Sultan:

Ya sudah besok akan aku kerjakan misi itu untuk mendapatkan poin, malam ini aku harus tidur nyenyak untuk mengumpulkan tenaga dulu, agar bisa membantu kakek menyebrang, mancari kucing yang hilang dan membawa belanjaan.

Sistem:

Selamat malam Tuan.

Sultan:

Selamat malam juga.

xxx

Ke esokan harinya.

"Ibu aku berangkat kuliah dulu," kata Sultan mencium tangan ibunya.

"Iya, kamu hati-hati, belajar yang semangat," jawab ibu mengusap kepala Sultan. Sultan berangkat dan melambaikan tangannya.

Sultan mengecek uangnya di tasnya ternyata hanya tersisa 15 juta, karena kemaren ia sempat menukarkan dengan koin.

"Hais, koin ini lebih baik aku mainkan saja di casino," kata Sultan menghitung jumlah koin yang di dapatnya kemaren, untungnya Tedi tidak mengeluarkan semua koin yang ia masukkan ke dalam tasnya.

Tuuut...

Tuuut...

Tuuut...

"Halo," jawab Tedi.

"Kamu di mana sekarang?" Tanya Sultan.

"Di rumah, kenapa bro?" Tedi balik bertanya.

"Kuliah ngak?"

"Iya, ini juga lagi siap-siap," jawab Tedi yang sedang memakai sepatunya.

"Oke! Sampai ketemu di kampus," kata Sultan menutup panggilannya.

"Oh iya, aku harus menyelesaikan misi di mana aku harus pergi?" Tanya Sultan melirik kiri kanan.

Sultan:

Sistem, kemana aku harus pergi?

Sistem:

Tuan bisa pergi ke tempat keramaian.

"Oke! Akan ku selesaikan secara cepat," ucap Sultan mengengam tangannya.

Sultan pergi ke pasar dan berjalan santai melirik kiri dan kanan. Tak berapa lama ada seorang ibu-ibu membawa beberapa bagian barangnya dan Sultan mendekatinya.

"Buk, biar saya bantu," ujar Sultan memegang barang bawaan ibuk itu.

"Oh ya, terima kasih, sekalian ya nak bawa yang di sana juga," ujar ibu itu menunjuk ke arah barangnya membuat Suktan terkejut.

"Astaga," ujar Sultan kaget karena barang ibu itu satu mobil penuh.

"Itu barang Ibu semua?" Tanya Sultan menunjuk ke arah mobil dengan wajah yang mencot.

"Hehehe... iya nak, Ibu belanja untuk 1 bulan," senyum ibu itu malu-malu.

"Ya sudahlah, demi poin," ujar Sultan lemas. Sultan mengangkat semua barang memindahkan kebawah lalu mengangkat ke atas mobil yang lain.

"Astaga, pinggangku bakalan encok sebelum tua nih," omel Sultan dan Sultan melangkahkan kakinya untuk pergi karena sudah selesai.

"Nak, tunggu sebentar," panggil ibu itu, Sultan pun berhenti dan membalikan badannya.

"Ya, ada apa Bu?" Tanya Sultan mengangkat alisnya.

"Ini upah untukmu, terima kasih banyak ya," ujar ibu itu meletakkan selembar di tangan Sultan.

"Eh... ngak usah Buk, saya iklas membantu," ujar Sultan mengembalikan amplopnya.

"Udah ngak apa-apa, Ibu juga iklas, kamu jangan tolak pemberian orang donk, Ibu aja ngak nolak pas kamu bantuin," ujar ibu itu teesenyum genit.

"Eh, kalo begitu terima kasih Buk," ucap Sultan dengan senyum terpaksa.

Ting ting

Anda mendapatkan 10 poin.

"Hehehe... ngak sia-sia aku bantu Ibu itu, selain dapat poin, juga dapat uang," ujar Sultan tersenyum sambil merobek amplopnya dan ketika melihay jumlah uanganya wajah Sultan berubah menjadi asem.

"Kan aku udah bilang, ngak perlu di kasih, aku iklas bantunya, ini Ibu memang iklas memberikan padaku," kata Sultan memandang sayup 1 lembar uang dengan angka 5 dan 0 ada tiga, alias 5000.

Sultan berjalan dan mebelikannya kepada air mineral berjalan menuju kampusnya.

Ting ting.

Poin Anda berkurang 1, sisa 9 poin.

Sultan yang minum langsung menyemburkan air dari mulutnya.

"Hey... apa-apaan ini? Kenapa poinku berkurang? Emangnya aku melakukan kesalahan apa?" Teriak Sultan marah-marah.

Sistem:

Tuan pernah berhutang 1 poin dan itu langsung di kurangi.

Sultan:

Anjir... lihat saja saat aku kaya, aku tidak membutuhkanmu.

Sistem:

Jika Tuan tidak membutuhkanku, Tuan tidak akan kaya.

Sultan ingat pas dia membatu seorang ibu-ibu menjual bunga yang sudah di ganggu oleh preman waktu itu.

Sultan:

Sistem, poin ini bisa di gunakan untuk apa saja?

Sistem:

Tuan bisa melihat tinggal tekan gambar orang yang sedang bungkuk.

Sultan:

Ini orang bungkuk ngapain ya?

Sultan menekan gambar tersebut, dan keluarlah kegunaan poin.

Sultan:

Waw... ada juga untuk berteleportasi juga, jumlah poin yang harus di gunakan adalah 8 poin. Huh! Mahal banget, kerja mindahin barang 1 mobil habusnya cepat banget, Tapi ya udahlah, aku coba pakai ini untuk membuktikan bener apa ngak.

Sultan pun menekan tulisan teleportasi dan benar saja tiba-tiba tubuhnya menghilang. Orang-orang yang melihat Sultan juga heran karena Sultan yang menghilang tanpa jejak.

Dan...

Bruk...

Sultan jatuh di tubuh seorang gadis. Yang sialnya gadis itu bukannya langsing namun kerempeng.

"Eh... maaf maaf, aku ngak sengaja," ujar Sultan berusaha berdiri.

"Dasar pria mesum, kurang aja kamu ya," maki gadis itu menjambak rambut Sultan.

"Aku ngak sengaja, beneran ngak sengaja," ujar Sultan memohon, namun gadis itu memukulnya dengan tas. Sultan lari terbirit-birit menuju karuangannya.

Sultan:

Anjir kau sistem, kenapa kau memindahkanku ke tubuh seseorang.

Sistem:

Bukan salah sistem, Tuan yang kurang perhitungan.

Sultan:

Kalo iya pun kenapa harus di tubuh gadis yang kerempeng? Mending yang gemuk, setidaknya aku tidak aku merasakan sakit.

Sistem:

Tuan harus bersyukur, setidaknya Tuan tidak terlambat berangkat ke kampus.

Sultan:

Ya ya, kau yang selalu benar.

"Hey bro, kenapa lama sekali?" Tanya Tedi menghampiri Sultan yang memegang rambutnya yang kesakitan karena di jambak tadi.

"Oh... aku tadi tersesat," jawab Sultan ngasal.

"Udah bertahun kamu ke kampus masa bisa nyasar?" Tanya Tedi tak percaya.

"Iya, aku jalannya sambil merem," jawab Sultan sewot.

"Jadi gimana hari ini kita pergi lagi ngak?" Tanya Tedi bersemangat sambil merangkul pundak Sultan.

"Oke! pulang kuliah nanti," jawab Sultan setuju.

Pada saat pelajaran berlangsung, dosen memberikan materi demi materi membuat Sultan pusing 7 keliling.

Sultan:

Sistem, aku punya 1 poin, bisa di gunain untuk pelajaran ngak?

Sistem:

Bisa, silakan Tuan pilih.

Sultan melihat pilihan.

Sultan:

Anjir... ini cuma cukup buat tukar pelajaran SD.

Sistem:

Jika Tuan ingin menukar dengan mata kuliah, Tuan harus mempunyai poin yang banyak.

"Hadeh, sepertinya aku harus mengejar banyak poin lagi nih," ujar Sultan lemas.

BERSAMBUNG

JANGAN LUPA LIKE DAN SARAN

TERIMA KASIH