"Aku bukan siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...
Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"
"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....
Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"
Season 1 =
Night King: My Life Journey
Season 2 =
Night King: The God Of Death
Jangan lupa dukungannya ya...
IG= @zhie_n15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-08. 10 Anggota iblis petir
Setelah menunggu selama beberapa menit, pelayan yang tadi datang lagi menghampiri Lin Feng dengan membawa makanan serta minuman, lalu meletakkannya di atas meja Lin Feng. "Silahkan tuan, ini adalah makanan dan minuman terenak yang kami miliki di sini" ucap sang pelayan.
"Terima kasih" jawab Lin Feng, lalu menyantap makanan itu dengan lahap.
"Makanan ini benar-benar enak" ucap Lin Feng, lalu menyantap makanannya lagi.
Beberapa menit kemudian, semua makanan yang tersaji di dalam piring itu telah habis disantap oleh Lin Feng, para pengunjung yang ada di lantai teratas menatap Lin Feng dengan tatapan heran, karena cara makan Lin Feng benar-benar tidak berkelas sama sekali, bahkan bisa dikatakan jika cara makan Lin Feng sama saja seperti orang yang kelaparan, atau seperti rakyat jelata yang baru pertama kali menyantap makanan enak.
Lin Feng tentunya mengetahui tatapan tajam semua pengunjung yang tertuju padanya, tapi ia terlalu malas untuk menghiraukan orang-orang itu, selagi mereka tidak mengusik ketenangannya, maka Lin Feng tidak akan terlalu peduli dengan tatapan mereka, lain halnya jika mereka sudah mengganggu dirinya, maka sudah pasti bayaran untuk itu tidak akan pernah bisa mereka bayangkan sedikitpun.
"Pelayan, berapa harga makanan dan minuman ini?" tanya Lin Feng.
"Karena bahan-bahan yang digunakan adalah bahan-bahan terbaik, jadi harganya juga sedikit..."
"Jangan basa-basi, karena aku tidak punya waktu untuk mendengar ocehanmu, jadi langsung sebut saja berapa harganya!" ujar Lin Feng.
"Ba-baik tuan, harganya satu koin platinum" jawab pelayan tersebut.
Lin Feng sedikit terkejut ketika mendengar harga yang harus ia bayar untuk makanan itu, meskipun begitu, ia merasa jika harga tersebut sangat sepadan dengan rasa makanan yang sangat enak itu, lalu setelah itu, Lin Feng langsung mengeluarkan dua koin platinum dan langsung menyerahkannya kepada pelayan yang masih berdiri disampingnya.
"Tuan, uang uang anda berikan terlalu banyak" ucap sang pelayan.
"Satunya untuk membayar makanan, sedangkan yang satunya lagi adalah bonus untukmu, karena sudah menyediakan makanan enak untukku" jawab Lin Feng, lalu berdiri dan beranjak dari tempat tersebut.
Baik pelayan ataupun pengunjung yang ada di lantai teratas, hanya bisa tercengang mendengar perkataan Lin Feng, karena sangat jarang mereka bertemu dengan dermawan yang sangat royal seperti Lin Feng, padahal penampilannya nampak biasa-biasa saja, tapi tidak seorang dari mereka ada yang menyangka jika Lin Feng sebenarnya adalah orang kaya.
Di daratan suci, memang tidak ada yang menggunakan koin perunggu, karena pembayaran termurah di sana adalah koin perak, bahkan bisa dikatakan jika orang-orang di daratan suci sangatlah kaya, akan tetapi tidak ada satupun dari mereka yang mau menghambur-hamburkan uang, atau memberikan uang begitu saja kepada orang lain, apa lagi koin platinum.
Selain itu, mereka semua yang ada di sana awalnya merasa ragu dengan Lin Feng, begitu juga dengan sang pelayan, ia bahkan sempat tidak yakin jika Lin Feng mampu membayar makanan yang dipesannya, tidak hanya itu saja, para pengunjung lain bahkan telah bersiap-siap untuk merendahkannya, jika dia ternyata benar-benar tidak mampu membayar makanan yang ia pesan, tapi setelah apa yang terjadi, mereka semua malah merasa malu pada diri mereka sendiri, karena makanan yang mereka pesan jauh lebih murah dari makanan yang dipesan Lin Feng.
"Terima kasih tuan" ucap sang pelayan sambil membungkukkan sedikit badannya pada Lin Feng.
Lin Feng tidak menjawab perkataan pelayan itu, melainkan hanya melambaikan tangan kanannya tanpa berbalik dan tetap melanjutkan langkah kakinya.
Setelah meninggalkan restoran, Lin Feng memutuskan untuk pergi keluar gerbang kota kerajaan, agar dia bisa mencari sesuatu yang bisa digunakan untuk meningkatkan kekuatannya, namun karena masih bingung harus pergi ke arah mana, Lin Feng akhirnya memutuskan untuk pergi ke hutan yang berada di dekat kota kerajaan dewa petir.
***
Di kedalaman hutan, Lin Feng melesat diantara pepohonan dengan kecepatan tinggi, sudah hampir setengah jam ia menyusuri hutan tersebut, tapi masih belum bisa menemukan apapun, jangankan tanaman herbal, ia bahkan tidak menemukan monster satu ekor pun di hutan tersebut, sepanjang perjalanan ia hanya menemukan hewan-hewan biasa dan juga buah-buahan liar.
"Sepertinya usahaku hari ini akan sia-sia" gumam Lin Feng, lalu menghentikan langkahnya.
Baru saja berhenti selama beberapa detik, Lin Feng tiba-tiba saja merasakan ada yang sedang mengawasi gerak-geriknya, tidak hanya itu saja, ia bahkan bisa merasakan aura membunuh yang dengan sengaja diarahkan padanya. Meskipun begitu, Lin Feng masih tetap tenang dan memilih untuk melanjutkan langkahnya, bukan untuk melarikan diri, tapi mencari tempat yang sesuai untuk berpesta.
Sepuluh menit kemudian, Lin Feng akhirnya berhenti lagi di tempat yang cukup luas ditengah hutan tersebut dan sesuai dengan prediksinya, orang-orang yang mengawasinya tadi, juga mengikutinya dan telah sampai ke tempat tersebut.
"Sampai kapan kalian akan terus bersembunyi?" tanya Lin Feng.
"Hahahaha! Hebat juga kau bocah, ternyata kau bisa merasakan keberadaan kami" ucap seorang pria, lalu keluar dari balik pohon dan kemudian diikuti oleh yang lainnya.
"Ternyata orang-orang dari kelompok iblis petir, tapi kenapa hanya sepuluh orang? Apa kalian yakin bisa membunuhku dengan jumlah itu?" tanya Lin Feng, namun ia tidak menoleh sedikitpun kepada orang-orang itu.
"Kau bisa selamat sebelumnya hanya karena beruntung, tapi tidak kali ini, karena kami semua akan membunuhmu di sini!" jawab salah seorang dari mereka.
"Hahahaha! Aku benar-benar bingung, kenapa selalu saja ada yang ingin membunuhku? Tapi apa kalian tahu? Orang-orang yang pernah berusaha untuk membunuhku, semuanya berakhir dengan sangat tragis" ucap Lin Feng, lalu menghilang dari pandangan mereka.
Sesaat kemudian, Lin Feng telah muncul kembali dibelakang salah satu pria tersebut, dengan pedang emas hitam yang sudah berada di genggaman tangan kanannya, seketika itu juga, pria yang berada tepat dibelakang Lin Feng langsung mati dengan tubuh yang telah terpotong menjadi bagian-bagian yang kecil. Sembilan pria lainnya hanya bisa tercengang karena kaget, ketika mereka melihat salah satu temannya mati dengan sangat mengerikan.
Tanpa mereka sadari, tangan dan kaki mereka mulai gemetaran saat melihat setiap potongan tubuh teman mereka itu, lalu ketika mereka mengalihkan pandangannya kepada Lin Feng, entah kenapa mereka merasa seperti bertemu dengan sosok yang jauh lebih mengerikan daripada iblis, padahal yang mereka lihat hanyalah bagian punggung Lin Feng saja, tapi kengerian yang mereka rasakan sudah tidak bisa digambarkan dengan kata-kata lagi.
"Si-siapa, siapa kau sebenarnya?" tanya salah satu pria tersebut.
"Siapa aku?... Aku adalah dewa kematian yang akan mencabut nyawa kalian semua" ucap Lin Feng, lalu menghilang lagi dari pandangan, detik berikutnya, Lin Feng kembali muncul sambil melangkahkan kakinya meninggalkan tempat tersebut. Dan bersamaan dengan itu, sembilan pria yang tersisa langsung mati dengan keadaan yang sama.
"Sebentar, sepertinya aku melupakan sesuatu" gumam Lin Feng menghentikan langkahnya.
Setelah itu, Lin Feng berbalik dan menghampiri mayat sepuluh orang sebelumnya, ia kemudian mengumpulkan semua cincin penyimpanan milik mereka, lalu melanjutkan perjalanannya.