Sudah merasakan hidup nyaman di dunia misi yang lama bertahun-tahun, setelah tiba-tiba sistem menghilang dan tidak dapat dihubungi.
Namun tiba-tiba saja Xia An Yi terbangun dan sudah berada di dalam tubuh orang yang berbeda.
Lanjutan selengkapnya, bisa langsung baca saja ya Kakak😁.
Jangan pelit buat kasih like dan komentarnya setelah membaca ya Kakak. Terima kasih😉.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tujuh
Hari melihat bunga telah tiba. Di dalam kamarnya, Lu Mei sudah siap dengan pakaian dan riasan yang cantik.
"Apakah aku sudah terlihat cantik?" ucap Lu Mei pada pelayannya.
"Nona akan menjadi wanita tercantik yang datang ke istana. Yang Mulia Putra Mahkota pasti akan semakin menyukai Anda,"
"Tentu saja, jika aku tidak cantik dan pintar. Bagaimana mungkin Putra Mahkota menyukaiku,"
"Nona benar,"
"Sudahlah, lebih baik sekarang kita pergi,"
Pelayan itu mengangguk.
Lu Mei berjalan keluar dari kamar, diikuti oleh pelayannya di belakang.
"Sejak pagi kediaman ini cukup tenang, apakah Xia An Yi itu tidak lagi melakukan hal yang tidak berguna?" ucap Lu Mei.
"Dia hanya Nona yang tidak mempunyai etika, bagaimana mungkin dia akan berulah di hari perjamuan di istana, Nona,"
"Kau benar, lagi pula Yang Mulia Putra Mahkota hanya tertarik padaku. Sudahlah, kita harus menemui Ayah dan Ibu dulu, sebelum pergi ke istana,"
Pelayan itu hanya mengangguk dan terus mengikuti Lu Mei di belakang.
Di tempat lain, Xia An Yi juga baru keluar dari kamarnya. Suasana hatinya pagi itu cukup baik, karena setelah kemarin selama seharian dia berlatih, dan sekarang tubuhnya menjadi jauh lebih nyaman.
Sementara, Xiao Tu yang terbang di samping An Yi terlihat sangat lelah. Bahkan seperti seekor kelinci yang sudah satu minggu tidak makan.
"Tu Tu, jika tidak salah bukankah hari ini adalah hari melihat bunga di taman istana, seperti yang Dawei katakan?" ucap An Yi.
[Benar, Nona. Putri Perdana menteri, para Menteri dan pejabat istana lainnya datang ke istana untuk melihat bunga yang sedang bermekaran di sana].
"Jika begitu, kita pergi ke pasar,"
[Nona, kau seharusnya pergi ke istana juga dan mencoba mendekati Putra Mahkota. Kenapa kau justru ingin pergi ke pasar?]
"Kau tidak mengerti, Xiao Tu. Nama Xia An Yi sudah terkenal tidak baik di mata Ratu dan Putra Mahkota, juga di mata sebagian orang. Karena itu, aku ingin memberikan sedikit bumbu, agar mereka tahu siapa Xia An Yi yang sebenarnya,"
[Tapi bukankah Nona hanya tinggal pergi ke istana, dan menunjukkan perilaku beretikamu di sana?]
An Yi menggelengkan kepalanya, "Itu tidak akan berhasil, terlebih di sana ada Lu Mei. Dia pasti akan membuat semua orang melihat, seolah-olah dia telah mengajarkanku tentang etika,"
[Kau benar, Nona. Huuuh, wanita berbisa itu, aku ingin sekali mencakar wajahnya!]
An Yi mengusap pipi bulat Xiao Tu, "Jangan marah, dia akan mendapatkan hadiah kecil dariku, saat berada di istana,"
[Nona memanglah yang terbaik dalam membalas dendam!]
An Yi tersenyum, "Xia Lu Mei, aku harap kau sudah mempersiapkan dirimu di istana. Meski aku tidak ada di sana, aku yakin setelah para Putri dari keluarga besar mengetahui identitasmu, mereka yang tidak suka dengan anak selir yang tidak tahu diri pasti akan segera menyerangmu,"
Dawei berjalan ke arah An Yi, "Nona, apakah Nona akan pergi ke istana untuk melihat bunga di sana?"
"Tidak, lagipula di sana hanya untuk mereka yang memiliki etika. Bukankah aku terkenal sebagai wanita yang tidak beretika? Maka untuk apa aku ke sana,"
"Tetapi Nona..."
"Ibu juga tidak memberitahu hal itu padaku, yang artinya dia tidak ingin aku pergi ke sana,"
"Lalu, Nona ingin ke mana? Saya lihat hari ini Nona mengenakan pakaian yang cukup indah,"
"Kemana lagi, tentu saja bersenang-senang seperti sebelumnya,"
An Yi berjalan dengan cepat ke arah pintu yang berada di sisi taman, karena dia selalu lewat pintu itu jika ingin keluar secara diam-diam dari rumah.
Dawei yang tidak ingin ketinggalan, berjalan dengan sedikit berlari mengejar An Yi.
Setelah keluar dari kediaman Xia, An Yi dan Dawei berjalan ke arah tengah kota.
Jarak antara kota Yang ke Ibukota tidak begitu jauh, hanya melewati dua kota dan menempuh jarak sekitar satu jam menggunakan kereta kuda, itu karena tempat tinggal mereka berada dekat dengan gerbang perbatasan kota lain.
Karenanya Putra Mahkota sering datang ke kota Yang, dan bertemu dengan Xia Lu Mei.
Dengan letak kota yang berada di tengah antara kota Xiang dan dua kota lainnya, Xia An Yi yakin jika saat dia berada di tengah kota, dia akan terlihat oleh putri keluarga besar lainnya yang melakukan perjalanan untuk pergi ke istana, dan yang pastinya akan mengundang tanya serta perbincangan di istana nanti.
"Nona, sebenarnya kita akan ke mana?" ucap Dawei.
"Kau ikut saja, sudah hampir sampai. Kita akan..."
An Yi berhenti berbicara saat melihat seorang nenek kesulitan membawa barang-barang miliknya.
"Dawei, kau tunggu di sini!" ucap An Yi seraya berjalan meninggalkan Dawei.
"Nona, kau mau ke mana?"
An Yi tidak peduli pada perkataan Dawei, dia terus berjalan ke arah nenek tua itu.
"Nenek, kenapa kau membawa begitu banyak barang sendirian?" An Yi mencoba membantu membawa wadah yang berisi sayuran.
"Aku ingin ke pasar di tengah kota, untuk menjual sayuran ini. Sayuran ini aku sendiri yang menanamnya, jika tidak cepat dijual, semuanya akan layu dan busuk,"
"Sayuran ini sangat banyak dan berat, aku akan membantu Nenek untuk membawanya. Bagaimana?"
"Terima kasih, Nona. Kau sangat baik,"
"Nenek tidak perlu berterima kasih, yang muda membantu yang tua, itu sudah seharusnya Nenek,"
Nenek itu mengangguk.
An Yi berjalan di samping Nenek itu, menuju pasar yang ada di tengah kota. Di belakangnya Dawei juga ikut berjalan sambil membawa sebuah keranjang milik sang Nenek tua itu.
Namun tanpa An Yi tahu, seseorang melihat apa yang tengah dia lakukan terhadap nenek tua yang berjalan disampingnya.
"Banyak yang berkata jika Nona muda Xia itu wanita yang tidak beretika, tetapi aku merasa tidak," gumam seorang wanita di dalam kereta.
"Nona, rumor tidak selamanya benar. Mungkin saja ada seseorang yang tidak menyukai Nona muda Xia, lalu menyebarkan hal yang tidak benar," ucap pelayan yang ada di samping wanita itu.
"Ya, mungkin kau benar. Nona muda Xia terlihat sangat jauh berbeda dari apa yang dirumorkan oleh orang-orang,"
"Benar, Nona,"
"Aku menjadi tertarik, siapa orang yang telah menyebarkan berita tentang Nona muda Xia itu. Pastinya kedua mata orang itu sudah buta,"
"Nona, apakah kita perlu meminta Hong untuk mencaritahu?"
Wanita itu menggelengkan kepalanya, "Tidak perlu, lambat laun kita akan mengetahui semuanya,"
Pelayan itu mengangguk, kemudian meminta kusir untuk kembali membawa mereka ke istana kerajaan.
Kereta kuda yang dinaiki oleh wanita itu kembali berjalan menuju Ibukota.
Sementara wanita itu masih menatap An Yi yang kemudian berganti dengan beberapa bangunan di sekeliling jalan itu.