Kisah hidup Amaya Mentari yang mencari kebahagian sejati nya di tengah perselingkuhan suaminya.
Dimana delapan tahun pernikahan tidak ada artinya di mata suaminya.
Pengorbanan Mentari tak di hargai selama ini. Kesetiaan nya di balas air mata. Dan yang paling mengenjutkan ternyata selama ini suaminya telah menikah lagi dan memiliki anak dari wanita lain. Dan paling sial nya, keluarga suaminya mendukung itu semua.
Mentari" jika kesetianku di balas penghianatan, jika pernikahan ku tak berarti di mata nya, buat aku pertahankan!"
"Bandingkan aku dengan wanita lain nya mas. Apa ada yang bisa menerima mu dengan kemiskinan mu?"
"Apa ada yang melayani mu sebaik aku saat kamu lumpuh mas?"
"Bahkan mantan si4lan mu meninggalkan mu di hari pernikahan mu mas?"
Dan sekarang, kamu malah menikahinya dan memiliki anak dengan nya, di saat sembuh? Terlalu kamu mas?"
"Apa guna nya hadir ku selama ini di hidup mu mas? "
Yuk ikuti Kisah hidup Amaya Mentari di tenggah badai rumah tangga nya. Mentari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EMOSI HAIKAL
"Si41" amuk Haikal. Gegara berkas nya ilang, kesempatan nya memenangkan tander besar nya dengan perusahaan besar gagal. Padahal dia sudah yakin perusahaan nya akan tambah besar jika bisa menjalin kerja sama dengan Tuan Leon Evander Marcopolo, pemilik perusaan terbesar se Asia.
Untuk bisa masuk dalam persaingan perusahaan Marcopolo Compeny, Haikal sudah mengeluarkan uang yang cukup banyak.
Dia berhasil menyuap salah satu anak buah Tuan Leon, yang memiliki posisi penting di Marcopolo Group. Tak tanggung semua perencanaan matang di kerjakan oleh Davis, salah satu pemegang devisi penting di Marcopolo. Tentu saja dengan imbalan satu milyar lebih. Dan itu baru Dp.
Karena selain Davis memberi masukan dalam perencanaan proposal Haikal. Si Davis juga lah yang menerima semua propsal para pengusaha muda yang ingin ikut dalam persaingan tender Marcopolo di Indonesia. Jacpot artinya buat Haykal. Dan dia pasti bisa masuk artinya.
Bisa saja Haikal meminta Davis membuat ulang proposal nya. Tentu saja akan butuh biaya lagi. Tapi tak masalah asalkan bisa ikut kompetisi proyek raksasa itu. Dan pemenang nya sudah pasti dirinya. Karena rencana nya Haikal akan menyuap tim penilai lain nya dari Marcopolo compeny.
Tapi sayang, nyata nya pada saat meeting tadi eh asisten tuan Leon si Malvin ikut Meeting. Dia sendiri yang menerima berkas berkas dari pengusaha muda yang ikut bersaing. Bukan nya Davis.
Kalau begitu mana ada waktu Haikal membuat proposal baru atau sekedar menyuru si Davis menyusupkan propasalnya.
Malvin terkenal datar dan dingin. Meski usianya berimbang dengan Haikal, tapi wajah Malvin lebih tampan, gagah, dan tentunya menyeramkan. Apalagi tatapan mata elang nya jika memindai musuh, yakin lah semua pasti akan takut padanya.
"Maaf tuan Malvin," sela Davis saat berkas semua di periksa oleh nya satu persatu.
"Ada apa?" Malvin hanya menaikan alis nya.
" Salah satu peserta meeting melupakan propsal nya.
Mungkin siang nanti akan dikirim ke perusahaan. Apa masih ada waktu?"
" Siapa?"
"Tuan Haykal dari Purnomo Group."
"Ha????"
"Perusahaan apa itu?"
" Perusaan real estate dan pengembangan," jawab Davis.
"Apa dia tergabung dalam asosiasi Real estate Indonesia, atau Asia Tenggara."
" Sepertinya belum."
Malvin terdiam. Dia mengetukan jarinya di meja beberapa kali. Kemudiaan menoleh ke arah salah satu divisi nya di ini.
"Dia bukan perusahaan baru tuan. Purnomo Group udah lama berdiri. Tapi baru lima tahun ini mulai berkembang. Dia termasuk perusahan property terpercaya di tanah air."
" Bukan nya pembangunan jalan dua negara ini di khususkan buat para perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi."
"Tuan Leon sudah menyerahkan nya pada pimpinan Asosiasi, dan itu artinya aku sendiri. Dan aku tak pernah tahu di tanah air ada perusahaan yang bernama Purnomo Group."
"Ada hubungan apa kamu dengan CEO nya?" Datar Malvin.
"Aku hanya membantu. Sepertinya tadi pagi dia kerampokan tuan, dan salah satu berkas nya terbawa."
" Itu artinya dia tidak berjodoh dengan proyek ini. Dan kamu,,, kalau sampai saya tahu tangan mu terulur sana sini, saya pastikan tidak akan ada satupun perusahaan yang mau menampungmu."
" Ingat posisimu," ancam Davis.
"Baik tuan, saya tidak berani" ucap Davis undur diri. Hilang sudah tambang emas Davis. Padahal dia ingin menjadikan aset nya. Secara CEO itu seperti nya gampang di bohongin.
Balik pada Haykal yang mengamuk di dalam ruangan nya
"Sombong sekali cuma asisten? Dia pikir dia siapa?" marah Haykal.
" Posisiku lebih tinggi darinya? Dia hanya kacung tuan Leon," marah nya lagi.
"Udah banyak uang keluar nyata nya Zonk."
" Baru mentang dia pimpinan Asosiasi Real estate tanah air, seenak nya suru orang gabung. Dia pikir kita nggak kenak bayaran apa pun tiap bulan dan tahun nya."
"Pasti dia korupsi!" tuduh Haykal.
"Pokok nya aku harus bisa turut serta dalam proyek itu. Aku harus bisa menemui tuan Leon itu secara pribadi."
"Aku akan siapkan proposal yang lebih baik dari kepemilikan mereka," tekad Haykal.
Tapi masalahnya disini, yang nama nya Leon Evander Marcopolo itu lho yang jadi masalah. Pemilik kekuasaan tertinggi Marcopolo Compeny tak ada yang tahu wajahnya. Bahkan kehidupan pribadinya tak ada yang bisa mencari tahu.
Banyak pengusaha yang mengatakan sulit bertemu dengan nya. Hanya ada Tuan Malvin disana. Asisten sangar berusia tiga puluh tujuh tahun ini yang berkantor di dalam ruangan tuan Leon dan gedung besar itu.
"Doni," teriak Haykal.
"Ya tuan," jawab Doni.
" Cari ahli hecker terbaik, aku ingin dia mendapatkan info tentang tuan Leon."
"Buat apa tuan?" Spontan Doni keceplosan tapi baru di liat muka marah si bos, eh Si Doni langsung kicep.
"Aku ingin tahu tampang tuan Leon itu. Aku ingin menemui nya secara langsung. Aku yakin dia pasti tahu aku siapa. Bukan seperti asisten nya yang sombong itu," omel Haykal.
"Mana mungkin orang seterkenal aku tak di tahu."
" Baik tuan," jawab Doni.
"Tapi setahu saya tuan Leon memang tinggal nya di Singapura tuan. Dia bersama keluarganya menetap disana."
"Darimana kamu tahu?"
"Sepupu saya ada yang bekerja di Marcopolo Compeny. Tapi memang disana tidak di ijinkan memotret sang pimpinan."
Haykal manggut kepala di buat.
"Konon tuan Leon itu pria matang, putra dan putrinya sudah besar. Kabar nya udah kuliah tuan."
" Apa seusia papaku?" tanya Haykal.
"Itu tua namanya tuan." Dan Haykal langsung melotot papa nya di katakan tua. Tapi kan emang fakta nya.
" Mungkin sepuluh tahun di atas usia tuan," jawab Doni lagi.
"Trus rupa nya atau ciri cirinya?"
"Saya tak tahu kalau soal itu tuan."
"Besok kamu tanyakan pada sepupu mu itu. Bila perlu
Cari ahli lukis. Buat di lukis kan gambar menurut ciri ciranya." titah Haykal.
"Baik tuan."
Dering ponsel Haykal terdengar, di lirik sepintas rupanya Mentari, istri pertama nya.
Awalnya Haykal girang, dia lagi penat ketemu Mentari, mendesah bersama kayak nya bagus. Bisa ngilangin penat di kepala nya.
Tapi ingat lagi istrinya itu lagi sakit, Mana terlihat kucel, Haykal memilih duduk kembali. Tadi nya dia sudah akan meluncur pulang saja.
"Doni,, angkat telpon ku. Katakan aku lagi sibuk dan tak bisa di ganggu."
"Tapi itu,,,?"
"Udah angkat aja," titah Haykal lagi.
Baik tuan. Doni segera menekan tombol hijau tak lupa menghidupkan speker nya. Dengan maksud agar tuan nya
juga mendengar obrolan mereka.
"Hiks,,,hiks,,,hiks,,,mas," panggil Mentari dengan tanggisan keras nya.
"Mas jemput aku?" pinta wanita di sebrang sana.
Hikss,, hiks,, suara tanggis Mentari makin jadi.
Haykal segera menyuru asisten nya bersuara. Buat apa minta jemput. Bukan nya dia sudah memberikan uang untuk berobat. Satu juta lagi.
"Maaf nyonya,,, saya Doni. Tuan Haykal masih meeting." Bohong Doni.
Hiks,,, hiks,,, bukan nya reda tapi tanggis Mentari makin besar.
"Aku mau di bawa ke kantor polisi. Tolong aku,,, pak Doni."
"Kenapa?" kaget Doni. Haykal malah cenggo.
"Aku di tuduh pembohong. Karena tak bisa bayar tagihan rumah sakit. "
"Memang nya nyonya dimana?"
"Rumah sakit international bagian jantung. Aku periksa kesini, katanya gratis kalau cuma periksa. Mana tahu pas selesai bayaran nya mahal sekali."
"Rumah sakit International?" makin melonggo lah Haykal di buat. Mana bagian jantung, berapa uang yang harus di bayar nya.
"Memang nya nyonya tak bawa uang?" tanya Doni pelan agak kasian dengan nasib istri tuan nya di sebrang sana.
"Bawa,,, satu juta. Di kasi sama mas Haykal," polos Mentari.
"Doni langsung menelan salivanya. Iya kali ke dokter jantung bawa duit sejuta. Emang mau ke rumah sakit hewan," pikir Doni.
"Matikan," titah Haykal.
"Ya tuan."
"Matikan" titahnya, Haykal tak mau menggurusi hal tak penting seperti itu. Apalagi berurusan dengan uang banyak.
"Tapi tuan,,, bagaimana dengan nyonya. Bagaimana kalau beneran dia di bawa ke kantor polisi?"
"Biarkan saja. Siapa suru bodoh. Suru ke dokter umum, ngapain dia ke dokter spesialist. Mana tarif international lagi. Kan bodoh?" marah Haykal. Muka nya untuk memerah siap mengamuki si istri.
"Pak Doni,,," panggil Mentari lagi.
"Satu mobil polisi sudah ke perusahaan Purnomo Group. Dia akan menangkap suamiku. Tolong lindunggi dia ya?"
"Buat apa dia menangkap ku?" Akhirnya Haykal yang bersuara.
"Kan hatiku lagi sakit mas, jadi yang harus tanggung jawab karena tak bisa bayar ya mas. Dan mas lah yang mau di penjara bukan aku?"
"What????"
"Doni urus semua, aku pusing, teriak Haykal. Pastikan tak ada polisi yang mendekat dengan perusahaan kita.
Bisa jatuh saham ku emosinya."
"Berapa?" tanya Haykal akhirnya itupun dengan nada tak bersahabat.
"Lima puluh delapan juta mas!"
"Apa????"
"Mau ngerampok itu rumah sakit, ha!"
🤣🤣🤣🤣🤣
tetapi blm bucin
yg bucin duluan Gina
mentari hamil
yg ngidam Yg bikin mentari hamil...
lanjut Thor ceritanya