Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07
Ugara setelah kembali dari pengadilan nampak menuju rumah baru nya, membanting pintu rumah membuat Beno kaget.
"Untung tidak ada penyakit jantung aku",ucap Beno.
Namun belum sempat Ugara menuju kamar nya, ponsel nya berdering, dilihat lah nama pemanggil.
"Iya Bram",ucap Ugara.
"Kau sudah dikota, ayo kita ketemu di cafe biasa, aku juga membawa Ryan",ucap Bram.
"Oke",ucap Ugara.
Ugara langsung naik kedalam kamar, mandi dan berganti pakaian kasual, lalu turun dan pergi membawa mobil nya sendiri.
Hanya selang 20 menit saja, Ugara sampai ditempat mereka, Bram.melambaikan tangan nya.
Ugara segera mendekat lalu mengambil.kurai dan duduk bersama dengan mereka.
"Pesan lah, Bram yang traktir",ucap Ryan.
"Bagaimana istri mu?",Ucap Ugara.
"Dia hanya kelelahan",ucap Ryan.
"Mungkin istri mu ingin pensiun dini?",ucap Bram.
Candaan Bram kadang keterlaluan namun Bram sangat setia kawan, Bram tak.pernah pergi saat salah satu teman nya kesusahan.
Seperti saat Ugara di pecat, tapi mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari sebelum nya yang hanya pegawai bank dengan gaji 7 juta.
Sekarang Ugara menjadi manager pemasaran di perusahaan ternama dinegara ini, itu semua tak lepas dsri Bram.
"Jadi kenapa kau mengajak kita berkumpul disini?",tanya Ugara to the poin saja.
"Kau tahu kan aku peenah akan menikah dengan Shintya dari keluarga Radaka itu, aku memang serius namun saat mengantar seorang LC, aku terpergok membopong nya oleh Kamil adik Shintya yang lelaki itu"ucap Bram.
Baik Ryan dan Ugara mendengarkan dengan seksama cerita Bram.
"Kamil menuduh ku hingga pernikahan ku dan Shintya batal, rupa nya setelah aku selidiki pernikahan itu tidak batal hanya pengntin pria nya diganti dengan sahabat dari Kamil, Aryo",ucap Bram.
Ryan dan Ugara nampak menghela nafas bersama dengan berat.
"Namun 3 bulan lalu, aku menyiapkan jebakan dan perangkap yang sempurna, membuat nya minum sampai teler lalu ku letakkan obat perangsang dan membayar pelayan untuk ke kamar seorang gadis yang pernah dia lecehkan untuk balas dendam, tapi pelayan itu malah menerima uang sogokan dari seorang wanita, lihat lah gambar nya",ucap Bram menyodorkan foto dimana seorang wanita yang tak lain adalah istri dari Ugara memapah tubuh Kamil.
Mata Ugara menatap foto-foto yang Bram berikan, dari foto masuk kamar di kapal pesiar, foto Vania memberikan surat, foto Vania yang ditindih oleh Kamil, laou foto mereka berdua yang vulgar sedang beradegan hubungan intim dengan berbagai gaya dan gairah yang membara.
Tak ada ekspresi apa pun di muka Ugara membuat Bram mengernyit heran, menatap Ryan seolah meminta pendapat namun Ryan malah menggedigkan bahu nya.
"Aku sudah tahu semua nya, aku bahkaan hanya menampung pengemis di rumah sewa mewah ku, aku belum menyentuh nya bahkan pernikahan kami hanya kibulan nya semata"ucap Ugara datar, ada hawa kebencian yang membara.
"Kau serius?",tanya Bram.
Ugara hanya mengangguk saja, Bram tersenyum sinis.
"Lalu apa renacan mu?",tanya Ryan pada Ugara.
"Tentu saja menculik salah satu wanita nya, lalu aku akan memenjarakan nya, untuk ku nikmati sendiri",ucap Bram.
"Tidak, laqu tidak akan mendapatkan kepuasan",ucap Ugara, Ryan hanya memandang kedua nya bergantian.
Ryan tahu jika mereka berkolaborasi pasti mereka akan berubah menjadi iblis.
"Baik lah, aku akan menonton",ucap Bram karena strategi Ugara lebih matang dari rencana nya.
"Vanila adalah milik ku, hanya karena permintaan nya aku menikahi Vania yang sakit keras, namun itu hanya sandiwara rubah itu",ucap Ugara.
"Mungkin wanita itu lupa akan niat awal nya",ucap Ryan.
"Semoga saja",ucap Ugara.
Sementara itu di pintu masuk nampak dua orang gadis sedang bercanda tawa sambil memasuki cafe tersebut, Ugaara menundukkan pandangan nya agar tidak dikenali oleh gadis itu.
Ryan mengkode Bram denngan mata nya, Bram pun mengerti segera berubah sikap seperti lelaki dewasa.
Gadis muda itu tak lain Vanila dan Larasati, Larasati ingin sekali makan ditempat favorit milik Vanila makaa Vanila membawa nya ke cafe ini.
"Well jadi ini tempat favourite mu dengan mas kamkam itu?",tanya Larasati penasaran, karena ketika Vanila bercerita tentang tempat-tempat favourite nya berbeda ekspresi ketika berbicara dengan pacar nya itu.
"Lara, apaan sih?",tanya Vanila mendelik kearah Larasati.
Sementara disudut pojok itu, bibir seseorang tersungging tipis namun Ryan melihat nya, begitu pun Bram mengenal gadis itu.
"Samperin gih",lirih Bram.
Ugara hannya menggelengkan kepala nya, namun siapa sangka ketika Ugara mengangkat kepala nya bertepatan dengan mata nya menubruk mata emas milik Vanila.
Sesaat tadi Vanila akan ke meja pesanan untuk memesan menu yang sering dia pesan, tanpa sengaja pandangan nya kearah tiga pria dewasa, jantung Vanila langsung berdetak kencang hanya dengan melihat siluet itu saja.
Meski wajah lelaki itu menunduk, Vanila tahu dia adalah Ugara, lelaki yang menjadi cinta pertama dan satu-satu nya yang dia minta untuk menikahi sang kakak.
Apakah Vanilah menyesal tentu bahkan sangat menyesal, 1 tahun di luar negeri hanya untuk mencoba melupakan sosok itu.
Dan ya ketika lelaki itu mendongak mataerrka saling bertubrukan untuk mengagumi satu sama lain, wajah Ugara tak beruba, kulit nya bahkan rambut nya masih seperti yang dulu.
Pancaran mata Ugara yang seperti biasa nya memandang nya penuh dengan cinta, tidak ada perasaan kecewa untuk Vanila yang lelaki itu torehkan yang semakin membuat Vanila merasa menusukkan pedang ke jantung Ugara.
Meski gundah bagaimana pun Ugara tetap kakak ipar nya, Vanila mendekat ke meja Ugara nampak gugup.
"Mas apa kabar?",ucap Vanila berusaha untuk menatap mata Ugara.
"Baik, kau sudah pulang?",tanya Ugara.
"Ah iya, aku belum pulang ke rumah dan membawa seorang teman",ucap Vanila.
"Aku ingin berkenalan dengan teman mu itu"ucap Bram.
"Silahkan mas Bram",ucap Vanila.
"Aku ke toilet dulu",ucap Ryan menepuk pundak milik Ugara.
"Bisa kita bicara di belakang",tanya Vanila, yang diangguki oleh Ugara.
Mereka terdiam beberapa saat, canggung terutama Vanila.
"Bagaimana kabar kak Vania, maaf aku tidak pernah mengabari kalian",ucap Vanila, sekilas Vanila melirik kearah Ugara namun gadis itu kembali menunduk.
"Maafkan aku mas, sungguh aku.....",ucapan Vanila terhenti karena Ugara mengelus kepala nya dengan sayang sambil tersenyum.
"Masa lalu biar lah berlalu, masa depan itu lebih penting",lirih Ugara membuat senyum Vanila mengembang.
"Aku akan menikah 3 hari lagi mas, aku tidak ingin mengganggu kebahagiaan kak Vania jadi aku menerima lamaran Kamil Radaka",ucap Vania.
"Mana undangan buat ku?", tanya Ugara sambil menadahkan tangan nya.
"Jangan lupa hadir ya mas",ucap Vanila.
"Pasti Lila",ucap Ugara sambil tersenyum.
Vanila hanya melongo saja ketika Ugara pergi dari sisi nya, rupa nya lelaki kuat nya sudah berdamai dengan masa lalu, mungkin hanya diri nya yang naif tapi itu semua membuat Vanila lega saat ini.