NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Gadis Desa

Jerat Cinta Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa pedesaan
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Sari, seorang gadis desa yang hidupnya tak pernah lepas dari penderitaan. Semenjak ibunya meninggal dia diasuh oleh kakeknya dengan kondisi yang serba pas-pasan dan tak luput dari penghinaan. Tanpa kesengajaan dia bertemu dengan seorang pria dalam kondisinya terluka parah. Tak berpikir panjang, dia pun membawa pulang dan merawatnya hingga sembuh.

Akankah Sari bahagia setelah melewati hari-harinya bersama pria itu? Atau sebaliknya, dia dibuat kecewa setelah tumbuh rasa cinta?

Yuk simak kisahnya hanya tersedia di Noveltoon. Dengan penulis:Ika Dw
Karya original eksklusif.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Bukan Salahmu

Tidak ada pilihan lain akhirnya Sari dinikahkan dengan Jaka. Mereka berdua sama-sama syok dengan pernikahannya yang begitu mendadak, apalagi pernikahan yang tidak pernah diharapkan oleh Sari. Kalau menurut Jaka itu hal yang terbaik dibandingkan harus diusir dari kampung, setidaknya dengan menikah ia bisa melindungi Sari dari orang-orang yang julid padanya. Untuk saat ini ia tak memiliki banyak kemampuan untuk melawan mereka, karena mereka sendiri memiliki bukti kuat untuk menyalahkannya.

"Sari, maafkan aku, aku nggak bisa menolak pernikahan ini. Daripada kita diusir dan membuatmu berpisah dengan kakek, jalan satu-satunya ya kita harus menikah. Aku tahu kamu tidak mencintaiku, dan aku tahu bukan aku yang kau inginkan, tapi kamu harus bisa menerima kenyataan bahwa sekarang kita bukan lagi orang asing, tapi sudah menjadi pasangan suami istri."

Sari tak berhenti meneteskan air matanya. Pernikahan yang tak terduga, bahkan pernikahan kilat itu cukup membuatnya kehilangan semangat hidup, tapi ia tak sepenuhnya menyalahkan Jaka. Seandainya saja waktu itu ia tak berlari meminta bantuan Jaka mungkin warga juga tidak akan salah sangka padanya. Mau tak mau ia harus menerima pria itu sebagai suaminya.

"Mas Jaka, ini semua bukan kesalahanmu, akulah yang bersalah. Andai saja waktu itu aku tidak mandi, andai saja aku tidak berlari padamu dengan kondisi tak memakai baju mungkin pernikahan ini tidak akan pernah terjadi. Maafkan aku, aku sudah membawamu ke dalam masalahku, tapi bagaimana untuk kedepannya? Mas Jaka sendiri kan punya kehidupan. Jika nanti mas Jaka sudah mengingat kembali identitasnya apakah mas Jaka akan meninggalkanku begitu saja?"

Di situ Jaka terdiam. Ia tak tahu apa yang akan terjadi jika identitasnya sudah diingat, mungkinkah ia masih mengenali gadis itu atau sebelumnya ia memiliki kehidupan sendiri bersama kekasihnya. Untuk saat ini ia masih belum bisa memiliki jawaban yang tepat, tapi ia berharap Sari adalah satu satunya wanita yang pernah hadir di kehidupannya.

Dengan diamnya Jaka tentunya membuat Sari berpikir bahwa pria itu belum sepenuhnya bisa menjadi pasangannya, ditambah lagi pernikahan itu tidaklah kuat di mata hukum. Dengan ia yakin belum memiliki kartu kependudukan, dan Jaka sendiri tidak diketahui identitas, sangatlah sulit menganggap dirinya sebagai istri sahnya. Pernikahan menggantung itu justru tidak membuatnya hidup dengan tenang.

"Sari, maafkan aku. Untuk saat ini aku belum bisa memberikan jawaban yang tepat untukmu. Aku masih harus berupaya keras untuk mencari bukti-bukti yang membuatku kehilangan ingatan. Bahkan sampai detik ini aku belum mendapati keluargaku datang mencariku. Aku merasa mustahil bisa jatuh ke sungai tanpa ada yang mendorong. Mungkinkah dulu aku pernah memiliki musuh? Tapi siapa orang yang sudah tega melakukannya padaku?"

"Mas Jaka, apapun keputusanmu nanti aku akan menerimanya dengan ikhlas. Kalaupun kamu harus pergi ninggalin aku, aku rela kok. Sekarang status kita memang sudah menikah, tapi aku~~

Jaka mengusap surainya dengan lembut. Ia tahu apa yang tengah dipikirkan oleh gadis itu. Biarpun sudah menikah ia tak ingin egois dan membuat gadis itu tak nyaman berdampingan dengannya.

"Sari, kamu jangan khawatir, aku tidak akan memaksamu buat ngelayani aku. Aku tidak ingin menjadi suami yang egois. Aku akan menunggumu sampai kau benar-benar siap melayaniku. Jalani aja seperti biasanya. Untuk sementara ini tidur kita terpisah saja biar kamu ngerasa aman. Kalau kita tidur satu kamar takutnya aku nggak bisa mengontrol diri. Kita sama-sama normal, meskipun pernikahan ini bukan karena keinginan kita sendiri kan yang namanya suami istri bisa khilaf."

Sari bernafas lega setelah mendapatkan penjelasan mengenai hubungannya. Ia pikir Jaka tidak mempedulikan perasaannya, ternyata pria itu cukup peka dan tahu cara bagaimana menghormatinya.

"Terimakasih banyak mas Jaka, kamu benar-benar sangat baik. Kamu bisa memahami kondisiku. Aku berharap hubungan ini tetap berjalan baik meskipun kamu sudah mengingat semuanya."

Jaka membantu mengusap air matanya yang tak berhenti meleleh di pipinya. Pernikahan itu tidaklah membuatnya menyesal, karena sebelumnya ia sudah memiliki keinginan untuk menjaga dan melindungi Saru dengan cara menikahinya, hanya saja Sari maupun Rahmat tidak pernah mengerti maksud dari penjelasannya.

Rahmat dengan berjalan agak membungkuk datang menemui mereka yang sedang duduk di kursi kayu di ruang tamu. Ia cukup malu dengan kejadian itu, tapi semua sudah berlalu, nasi sudah menjadi bubur, ia tak bisa mengubah takdir yang sudah ditetapkan oleh yang maha kuasa. Ia hanya berharap setelah kejadian itu Jaka tidak berubah membencinya.

"Sari, nak Jaka, maafin kakek ya? Kakek terpaksa menyetujui permintaan pak kades untuk menikahkan kalian. Kakek tidak memiliki pilihan lain. Kakek tidak ingin kehilanganmu Sari. Kamu boleh membenci kakek, tapi percayalah semua itu kakek lakukan untuk melindungimu."

Sari kembali menangis. Lagi-lagi ia membuat kakeknya terseret dalam permasalahannya. Sebagai cucu ia malu sudah membuat kakeknya sedih.

"Kakek, Sari nggak marah sama kakek, justru Sari sangat berterimakasih karena kakek sudah melakukan pembelaan terhadap Sari. Justru Sari lah yang seharusnya minta maaf sama kakek, Sari selalu melibatkan kakek ke dalam masalah. Maafin Sari kek!"

Rahmat mendekat dan merangkulnya sembari meneteskan air matanya. Dia begitu menyayangi Sari, dia juga yakin cucunya tak melakukan perbuatan-perbuatan serendah itu. Cucunya selalu difitnah oleh orang-orang yang membencinya, tapi kali ini fitnah yang mereka lakukan sangatlah keterlaluan.

"Cucuku, kamu yang sabar ya nak, kakek benar-benar syok mendengar berita ini. Jujur kakek tak percaya kejadian ini bisa terjadi padamu. Sebenarnya apa yang sudah kalian lakukan hingga membuat warga geram dan melakukan tindakan yang begitu brutal. Kejadian ini mengingatkan kakek pada ibumu nak,"

Rahmat menangis setiap kali mengingat kejadian yang dialaminya oleh Nurma, ibunya Sari. Dia juga difitnah oleh warga dan dianggap sebagai wanita nakal hingga membuatnya depresi. Waktu itu ia berupaya untuk membuatnya lebih tenang, tapi Nurma yang sudah tak bisa menahan siksa batin akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dan meninggalkan Sari yang masih begitu kecil. Kini hal itu terjadi kembali pada cucunya, dengan begitu kejinya warga memfitnah. Ia berharap cucunya masih bisa menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang membahayakan dirinya sendiri.

"Kakek, semua yang dikatakan oleh mereka itu tidaklah benar. Aku tidak melakukan apa-apa dengan mas Jaka. Awalnya aku mencari mas Jaka ke sungai, saat ku ketahui dia sedang mencuci kuputuskan untuk mandi dengan jarak yang lumayan jauh. Tapi siapa sangka, tempat yang ku gunakan untuk mandi ternyata dihuni oleh seekor ular yang berukuran lumayan besar, aku syok, terkejut dan refleks berlari meminta pertolongan kepada mas Jaka. Tanpa aku ketahui ternyata di sana ada beberapa warga yang sedang mencuci, dan akhirnya terjadilah kesalahpahaman. Sungguh kakek, aku tidak pernah berniat untuk membohongimu!"

1
Ika Dw
Halo, author kembali lagi dengan cerita baru...yuk, mampir simak kisahnya 🙂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!